Share

Bab 278

Di tengah suara yang berisik di sekitarnya, Selena tentu bisa membedakan suara Maisha dan Harvey.

Dia merasa cukup ironis, keluarganya mengharapkan kematiannya, sementara pria yang amat membencinya rela mati untuknya.

Mau berharap apa lagi pada keluarga seperti ini?

Dulu dia selalu duduk di depan pintu sembari menatap jalan yang dilalui Maisha saat meninggalkannya, waktu sedang bertengkar dengan Harvey pun dia juga melakukan hal yang sama.

Memanaskan makanan yang sudah dingin, duduk di tangga depan pintu, dan terus menunggu.

Melihat bunga dan tanaman di halaman dari musim ke musim.

Pada akhirnya, orang yang dia tunggu tak kunjung datang.

Hidupnya ini seperti sebuah lelucon.

Setelah menyeringai, Selena mengatakan dengan tegas,

"Nyonya Maisha, aku nggak sudi kamu hidup di kehidupan selanjutnya, sekalipun ada reinkarnasi, aku cuma ingin hidup tanpa bertemu denganmu selamanya!"

"Selena, Ibu terpaksa, Ibu benar-benar nggak punya pilihan lain ... "

Maisha menangis, dia juga tidak mau seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status