Lanny tersenyum dengan lembut. "Ya, aku tahu ibu mencintaiku."Ikatan antara ibu dan anak ini terbuka pada saat ini. Lanny mendorong Ellia dan memperhatikan wanita di depannya dengan saksama.Mungkin kondisi Ellia menjadi jauh lebih baik daripada saat dia berada di Kediaman Irwin karena kembali ke kampung halamannya sendiri."Ibu, jalan Ibu masih panjang. Temukan seseorang yang mencintai Ibu dan jalani sisa hidup Ibu dengan baik. Jangan lagi menyia-nyiakan waktu Ibu untuk orang yang nggak berhubungan dengan Ibu.""Sayang, kenapa kamu tiba-tiba bilang kayak gini? Kebahagiaan terbesar Ibu adalah melihatmu dan kakakmu hidup bahagia dan aman selamanya."Hati Lanny perlahan-lahan terguncang oleh perkataan Ellia. Dia takut tidak bisa pergi dari sini."Aku cuma merasa sedih waktu melihat Tuan Petra meninggal. Ibu pasti lelah karena sudah datang sejauh ini, pulanglah dan istirahatlah. Aku cuma mau berkeliling di sekitar sini.""Ya sudah, tapi kamu harus pulang lebih awal."Ellia mengelus bahu
Selena dan Harvey sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, jadi Selena bisa menyadari perilaku anehnya. "Kamu menyembunyikan sesuatu dariku, 'kan? Apa ada kabar tentang ayahku?"Harvey mengangkat tangannya dan mengelus kepala Selena. "Nggak ada. Aku akan langsung memberitahumu kalau ada kabar baru. Kamu kurang tidur selama beberapa hari ini. Tidurlah, aku akan mengurus semuanya."Sebenarnya Selena tidak merasa mengantuk, tetapi tubuhnya terus mengingatkannya kalau dia harus tidur karena sudah terlalu lelah.Dia menghela napas dan hanya bisa kembali ke kamarnya untuk menunggu kabar.Dia sangat gelisah sekarang dan ingin segera melakukan sesuatu untuk Keluarga Bennett dan ayahnya.Namun, Keluarga Bennett sudah berada dalam kesulitan sekarang, jadi dia tidak berani bertindak gegabah.Harvey menenangkannya dengan lembut sampai Selena akhirnya tertidur.Dia menerima telepon dari Chandra."Bos, orang yang mengikuti nona melaporkan kalau nona pergi ke vila di pinggiran kota."Mereka tahu
Dulu Lanny adalah pemicu masalah di antara mereka berdua, tetapi Harvey telah meninggalkannya sekarang. Selena tahu meski Harvey terlihat santai, sebenarnya dia sangat sedih.Selena memegang tangannya dan berkata, "Hatimu pasti sakit, 'kan?""Ini nggak sebanding dengan yang kamu rasakan saat itu, Seli. Aku baik-baik saja. Kita semua sudah dewasa sekarang. Dia sendiri yang ingin melakukannya, jadi aku nggak bisa berbuat apa-apa. Selain itu, dia nggak akan melakukan hal buruk kali ini. Seli, kalau kali ini dia benar-benar bisa menyelamatkan ayahmu, apa dia bisa melunasi utangnya padamu?"Harvey merasa sangat tidak nyaman berada di tengah-tengah mereka. Kesalahan Keluarga Irwin terhadap Selena selalu menjadi beban hatinya. Dia hanya ingin menghilangkan beban ini dari hidupnya.Selena bukan lagi gadis kecil yang dulu setelah mengalami begitu banyak hal. Dia tahu kalau kali ini Lanny akan menghadapi bahaya yang besar."Baiklah, selama dia nggak menggangguku lagi."Sebagai seorang kakak, Har
"Obat? Aku nggak mau minum obat, aku ini nggak sakit!"Entah apa yang merangsang saraf Theresa, dia mendorong Lanny dengan kasar."Nyonya, jangan takut! Saya Hailey, Hailey!"Pandangan Theresa yang kabur akhirnya terfokus kembali dan ekspresi di wajahnya juga mulai kembali normal. "Ya, kamu adalah Hailey yang aku besarkan, jadi mana mungkin kamu akan melukaiku?"Dia menelan obat dan minum segelas air."Gimana dengan Keluarga Bennett?""Masih dalam kekacauan. Mereka bertarung habis-habisan untuk hak waris dan Nona Shira terjebak di dalamnya. Bukti saat ini sangat tidak menguntungkannya, tapi teori pewarisan golongan darah juga sudah tidak terlalu akurat sekarang. Tuan Richie juga tidak ada di sana, jadi tidak ada cara untuk melakukan tes DNA. Hanya tes antara saudara yang bisa dilakukan, tapi hasilnya juga tidak sepenuhnya akurat. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah anak dari wanita yang sama, dan kedua belah pihak tidak mau mengalah."Theresa mengusap-usap dahinya. "Aku nggak menyan
Lanny hanya terkejut sejenak sebelum memberikan respons yang selalu dia katakan, "Baik."Setelah Lanny menyetujuinya, dia melihat sedikit perubahan dari ekspresi Theresa. Orang luar mungkin tidak akan menyadarinya, tetapi karena dia sudah lama mengikuti Theresa, dia bisa mengetahui dengan jelas setiap ekspresi Theresa."Kalau begitu, selamat beristirahat, Nyonya. Saya akan keluar dulu.""Ya."Lanny baru saja berbalik untuk pergi, tetapi dia merasakan bahaya yang mendekat. Dia tiba-tiba menoleh dan melihat Theresa mengarahkan tembakan ke arahnya."Dor!"Suara tembakan terdengar. Lanny menghindar dengan memiringkan kepalanya. Kalau dia tidak menyadari sesuatu yang tidak beres sebelumnya, dia pasti sudah mati di tangan Theresa."Nyonya, kenapa?" Lanny bertanya dengan bingung.Theresa mengarahkan senjata ke tubuh Lanny. Dia langsung memberi tahu jawabannya karena merasa Lanny tidak akan bisa melarikan diri. "Kamu pikir aku nggak tahu kalau kamu diam-diam mencintai Sean? Kamu sangat mencint
Begitu Sean mendengar suara tembakan itu, dia tahu kalau tembakan ini past ada hubungannya dengan Lanny.Billie cemas. "Tuan Muda, Keluarga Bennett sedang kacau sekarang, apa Anda pernah berpikir apa yang akan terjadi kalau Anda mengalami masalah? Bagaimana dengan tuan muda lainnya? Nyonya Thalia hilang dan Tuan Richie juga terluka. Kalau Anda tidak mengatur situasi ini, apa yang akan terjadi pada tuan muda lainnya?"Sean menggertakkan giginya dan menoleh. "Ayo pergi!"Ini adalah kesempatan yang diciptakan oleh Lanny untuk mereka. Apa pun yang terjadi pada Lanny sekarang, Sean harus pergi dari sini.Terus maju dan jangan berbalik. Menyelamatkan Richie adalah yang terpenting.Sebelum fajar, Sean membawa Richie kembali ke vila miliknya. Dia tidak memberi tahu siapa pun selain Selena.Setelah Selena mendengar kabar kalau dia dan ayahnya selamat, hatinya yang tegang akhirnya menjadi tenang.Sebelum menutup telepon, dia bertanya, "Kak Sean, gimana dengan Lanny?"Sean terdiam sejenak sebelum
Begitu benang merah ini diuraikan, hal-hal selanjutnya akan menjadi jelas dan mudah ditebak.Dia hanya berharap Lanny masih hidup dan bisa mendengar kebenaran dari mulut adiknya sendiri.Selena sudah menelepon Rudy. Begitu terhubung, suara kakek yang penuh semangat terdengar. "Selena, sudah lama kamu nggak menelepon Kakek. Kalau Kakek nggak tahu Harvey juga pergi, Kakek pasti akan mengkhawatirkanmu lagi."Kesehatan kakek makin membaik di bawah perawatan Selena. Suaranya juga kembali kuat dan bersemangat.Selena menjadi sangat bersemangat setelah mendengar suara orang yang dicintainya."Kakek, aku akan memberi tahu Kakek sesuatu yang penting. Kakek harus siap secara mental."Suara Rudy berubah. "Hal baik atau buruk?""Hal baik! Aku menemukan ayah kandungku!""Prang."Selena mendengar suara benda jatuh dari sisi kakek. Rudy memecahkan gelas yang ada di tangannya!"Nak, kamu nggak bohong, 'kan?""Kakek, tadinya aku ingin memberi tahu Kakek lebih awal, tapi situasi di sini agak rumit. Seka
Selena menoleh dan menatap Harvey. Harvey tersenyum padanya dan berkata, "Aku ada sedikit urusan. Aku akan segera menyusul."Selena terburu-buru pergi untuk menemui ayahnya, jadi dia tidak mempermasalahkan. Dia segera mengikuti Sean masuk ke dalam kamar.Kak Shane dan Kak Steve sudah berada di samping Richie. Saat Selena masuk, dia melihat mata mereka yang merah. Mereka bersyukur karena ayah mereka selamat dari bencana atau mungkin juga menyesali hari-hari sebelumnya. Kalau mereka menyadarinya lebih awal, mereka mungkin bisa menghindari banyak penderitaan ini.Jantung Selena berdetak dengan cepat. Dia sudah melihat Richie.Dibandingkan dengan pria yang dilihatnya sebelumnya di foto atau video, ayahnya terlihat lebih muda dan lebih lemah. Wajahnya pucat pasi.Dia adalah ayah yang telah Selena cari begitu lama. Namun, saat Selena benar-benar melihat ayahnya, dia malah berdiri di tempat seperti patung.Setelah tahu kalau Arya bukanlah ayah kandungnya, Selena sudah berkhayal berulang kali