Shearly merasa tertekan saat melihat sikap Harvey yang santai. Apakah mereka sudah tinggal bersama?Karena khawatir Agatha akan merasa sedih, Shearly tidak menceritakan adegan yang dia lihat semalam.Dengan banyak perubahan yang terjadi di rumah, Shearly memiliki kecerdasan emosional yang jauh melebihi teman sebayanya. Usia emosionalnya sudah seperti remaja, dia sangat introvert dan sensitif.Jadi, dia memanggil dengan suara lirih, "Ayah."Harvey menutup buku, lalu meletakkannya di atas meja teh.Bryan mendorong Agatha, agak terkejut melihat Harvey di sini, "Tuan Harvey akrab dengan Vanessa?""Ya, sangat akrab. Aku akan membawa kalian ke ruang operasi." Harvey pun berdiri, kemudian mengantar beberapa orang ini ke ruang bawah tanah.Meski banyak kata yang ingin diucapkan Agatha, Harvey tidak memberinya kesempatan untuk berbicara.Tidak lama kemudian, mereka tiba di ruang bawah tanah. Pintu ruang operasi setengah terbuka, terlihat Selena mengenakan masker dan jas bedah dan sudah melakuka
Harvey mendongak untuk melihat Shearly, kedua tinju Shearly tergantung di samping tubuhnya dan wajahnya memerah."Nggak sepenuhnya." Harvey meraih tangan Shearly dan berkata, "Aku mau menceritakan sebuah kisah padamu."Air mata Shearly sudah jatuh, "Kalau aku nggak setuju kamu menikah lagi, bagaimana? Meskipun hubunganmu dengan ibuku nggak baik selama ini, kudengar kamu selalu sendiri, memangnya kalau begini terus nggak baik, ya? Kamu nggak sabar punya keluarga baru dengan orang lain? Aku nggak mau, aku nggak mau kamu punya anak dengan orang lain, aku cuma mau kamu menjadi ayahku."Harvey melihat pupil Shearly, setelah begitu lama tidak bertemu, kegilaan di mata gadis kecil ini sama persis dengan Agatha yang dulu.Untunglah, Harvey menyadarinya sekarang. Jika tidak, dia pasti akan membuat kesalahan besar di masa depan."Shearly, tenanglah dulu.""Aku nggak mau!"Shearly langsung menghambur ke pelukan Harvey, air mata jatuh dengan derasnya. "Ayah, Ibu sangat mencintaimu, jangan tinggalk
Harvey mengejar dan menangkap Shearly, "Shearly, kamu adalah kebanggaan ayahmu. Kalau dia masih hidup, dia pasti sangat mencintaimu."Shearly berusaha keras lepas dari pelukannya, dalam usahanya dia melompat dan menampar Harvey."Kamu berengsek, kamu mengecewakan ibuku dan melukai istri sendiri, aku benci kamu! Aku membencimu!"Usai mengumpat, dia langsung kabur.Chandra mengejar, "Bos, serahkan padaku."Harvey meraba pipi bekas tamparan Shearly. Sebenarnya tidak terlalu sakit, tetapi dia merasa sangat sedih.Dahulu dia dengan sepenuh hati ingin melindungi istri dan anak-anak Kavin, bahkan sampai melukai keluarganya sendiri. Pada akhirnya Shearly membencinya, dan Agatha pun kehilangan segalanya.Harvey pernah berjanji untuk melindungi Selena dengan baik, tetapi dia juga terluka parah.Harvey perlahan berlutut. Betapa banyak kegagalan di sepanjang hidupnya, siapa saja tidak ada yang bisa melindunginya.Alex menepuk bahunya, "Bos, bukan salahmu, dalam hidup nggak ada yang sempurna, bagai
Agatha merasa bulu kuduknya merinding, perasaan tidak tenang menyebar dari seluruh tubuhnya."Vanessa, aku nggak begitu mengerti maksudmu, memangnya kamu nggak membiusku?"Selena tersenyum saat menjawab, "Benar."Agatha sebenarnya hanya bercanda, siapa sangka dokter ini benar-benar tidak berniat untuk membiusnya!Ekspresi di wajahnya menjadi kaku, "Kamu, kamu bercanda, 'kan? Bagaimana mungkin operasi sebesar ini nggak pakai obat bius?"Agatha secara refleks menggerakkan tangannya, tetapi pergelangan tangannya terkunci dengan kuat, sehingga membuatnya tidak bisa bergerak sedikit pun.Sementara itu, Selena telah mengeluarkan semua alat yang diperlukan.Setelah mengalami kecelakaan, Agatha menjalani operasi dan diberi obat bius, tetapi tidak mengetahui proses operasinya.Selena memegang pisau di tangannya, sembari memutar-mutarnya dengan mahir di telapak tangannya. Gerakannya lincah dan elegan, tidak terlihat seperti seorang dokter, lebih seperti seorang pembunuh."Siapa yang mau bercanda
Agatha tiba-tiba teringat satu adegan.Pada saat itu, Arya membutuhkan biaya operasi yang tinggi, Selena tidak punya pilihan selain mengambil kembali cincin pernikahan, dan saat itu kebetulan bertemu Agatha yang sedang memilih perhiasan.Selena jongkok di tanah untuk mengambil cincin, sementara Agatha dengan angkuh melihat ke bawah pada keadaan memalukan Selena.Tanpa terasa, kejadian itu sudah terjadi lebih dari tujuh tahun yang lalu.Kini, orang yang berada di atas adalah Selena."Jadi, kamu ini Vanessa? Kamu mendekatiku hanya untuk membalas dendam padaku?"Pandangan Agatha perlahan-lahan mendingin, dia belum menyadari betapa parahnya situasi ini."Jawabanmu benar."Selena berkata dengan suara lembut, "Ini pisau tulang, mata pisau ini dirancang dan diproses secara khusus untuk memastikan keakuratan dan efisiensi saat memotong tulang.""Kalau ini tang tulang untuk menjepit tulang, memperbaiki posisi pemotongan, dan memastikan akurasi dan stabilitas operasi.""Kalau ini, kamu kemungkin
Agatha seperti ikan di atas talenan yang tidak bisa melawan. Meski begitu, dia masih tetap keras kepala ingin bertahan hidup."Selena, jangan lupa kalau Harvey berutang nyawa padaku. Kalau kamu benar-benar menyakitiku, dia pasti nggak akan melepaskanmu!"Selena tertawa pelan, "Menurutmu, kalau dia nggak tega denganmu, apa dia bakal membawamu ke sini sendiri?"Agatha terkejut, Harvey dan Kavin tumbuh besar bersama, bagaimana mungkin Harvey benar-benar acuh tak acuh terhadap kematian Kavin?"Aku tebak saat ini kamu pasti sedang memikirkan Harvey yang berutang nyawa. Ya, dia memang berutang nyawa, tapi apa hubungannya denganmu, Agatha? Terus terang saja, kamu itu cinta rahasia orang itu, bahkan kalian bukanlah pasangan. Kalau Harvey berjanji untuk menjagamu dengan baik sebelum orang itu meninggal, apa penjagaan selama bertahun-tahun yang melibatkan perceraian, kehancuran keluarga, dan kematian orang tersayang masih belum cukup?""Sebenarnya, kalau aku jadi kamu, aku nggak akan begitu bodo
Selena memotong tubuh Agatha dengan pisau, yang lebih menyakitkan adalah hati, penderitaan ganda yang membuat Agatha sangat menderita.Selena tidak berniat untuk melepaskan Agatha begitu saja, "Kamu tahu nggak, berapa lama aku menunggu hari ini? Sejak kecil, ibu yang paling aku cintai meninggalkanku. Dia sangat baik padamu, tapi kamu melakukan hal yang begitu jahat padanya. Bahkan ayahku pun nggak luput dari tanganmu. Aku telah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya. Kamu dengan santai mengambil nyawanya dengan hanya beberapa kata, kamu tahu seberapa sakitnya aku?"Usai mengatakan hal ini, gerakan tangan Selena makin kasar. Agatha berteriak sampai suaranya serak, "Selena, kejadian itu termasuk kecelakaan, dia juga orang tuaku, aku kena tipu!""Memangnya kamu pantas jadi putrinya Ayah? Agatha, kenapa yang mati bukan kamu? Kamu tahu betapa Ayah sangat berharap melihat anak-anakku lahir, dia membuat begitu banyak mainan untuk mereka, sudah jelas dia memiliki keyakinan untuk bertaha
Ini adalah harapan terakhir yang membuat Agatha hampir kehilangan kesadaran."Kayaknya dia mau membuatmu tetap berada di sisinya selamanya sebagai mainannya. Ck, ck ... kamu yang begitu sombong, sisa hidupmu akan menjadi mainan pria."Setiap kalimat dari Selena bak pisau yang tajam yang menusuk langsung ke hati Agatha."Tapi tenang saja, begitu berada di meja operasi dan mengambil pisau bedah, meskipun kamu adalah musuhku, aku akan tetap menjunjung etika medis."Agatha tidak mengerti apa yang Selena katakan, apa yang sebenarnya ingin Selena lakukan?Operasi ini sangat lama, Agatha tidak tahu berapa kali dia pingsan karena sakit. Keringat di dahinya membuat matanya basah, setiap kali dia bangun, dia bisa mendengar suara bising.Terkadang Selena menggunakan palu besar, kadang-kadang menggunakan gergaji listrik, dia sibuk seperti seorang mekanik mobil.Agatha pertama kali tahu bahwa operasi begitu menakutkan, suara pemotongan mekanis kaki ternyata seperti ini.Setelah lebih dari enam jam,