Share

Bab 1169

Dalam kegugupannya, dia menyuapkan sepotong kue selai kurma ke dalam mulut Rudy. Rudy hampir tersedak dibuatnya.

"Enak nggak?"

"Enak, enak." Rudy tidak ingin bicara tentang kue selai kurma, melainkan apa yang terjadi hari ini.

Selena melanjutkan, "Waktu itu kamu bilang kue selai kurma yang aku buat rasanya nggak asing. Apa kamu pernah makan kue selai kurma yang seperti ini di suatu tempat?"

Rudy mendesah. "Kue-kue zaman sekarang mengikuti selera anak muda. Apa saja dibuat manis dan kenyal. Beda dengan zaman dulu. Yang kamu buat ini, rasanya seperti dulu."

"Seorang wanita tua mengajariku cara membuatnya. Katanya, ada pohon kurma di tempat tinggalnya dulu. Setiap musim kurma, hasil panennya dibuat kurma kering dan kue selai kurma."

"Zaman kami dulu masa-masa susah. Anak-anak nggak punya camilan. Setiap rumah cuma bisa mengandalkan pohon buah. Sudah begitu pun, anak-anaknya sendiri nggak mau makan, buahnya harus dijual di jalan."

"Ngomong-ngomong, Kakek Rudy, kamu pernah ke Kota Bahar?"

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status