Di dalam restoran tepi pantai, Selena menceritakan masa lalunya.Peristiwa-peristiwa dulu yang ada dalam data itu diceritakannya secara rinci, seolah sesuatu yang biasa saja memiliki kesan tersendiri.Pada bagian yang mengharukan, mata Selena sedikit memerah, tetapi dia tetap tegar dan tidak membiarkan air matanya menetes."Zaine, terima kasih kamu sudah mau mendengarkan ceritaku. Selama bertahun-tahun aku sendirian, nggak ada keluarga dan teman. Terkadang aku ingin mencari teman untuk mengobrol, tapi nggak ada, karena itu aku selalu mencarimu. Kamu pasti merasa aku sangat mengganggumu."Akhirnya Zane mengerti mengapa dia selalu banyak bicara, ternyata dia adalah Selena.Mengingat pesan-pesannya dulu, dirinya selalu bersikap cuek terhadapnya.Mungkin bagi Selena, dirinya adalah satu-satunya penghiburnya."Nggak masalah kok," ucap Zane meminum seteguk kopi, rasanya begitu pahit.Di dunia ini, banyak orang yang tidak beruntung."Oh iya, kamu nggak pernah cerita tentang kehidupanmu padaku
Kediaman keluarga Wilson.Sejak pagi, pengurus rumah sudah membawa seseorang untuk menyambut di depan pintu, namun dia agak kaget saat melihat seseorang yang turun dari mobil.Seorang dokter yang hebat seperti Vanessa seharusnya ditemani asisten dan sopir, tetapi kenyataannya hanya ada seorang wanita di dalam mobil.Walaupun penampilannya biasa saja, tetapi aura yang terpancar terasa luar biasa."Apakah Anda Vanessa?""Kenapa? Nggak sesuai dengan harapanmu?" tanya Selena menutup pintu mobil."Tidak, tidak, saya hanya kaget saja. Anda sudah menempuh perjalanan yang melelahkan untuk datang ke sini, sungguh suatu kehormatan bagi kami bisa meminta bantuan Anda untuk memeriksa Nyonya kami."Enggan mendengarkan omong kosongnya, Selena berkata, "Pasiennya di mana?""Silakan, sebelah sini."Meski kediaman keluarga Wilson sangat besar, di tengah hujan lebat tetap terasa sangat sepi.Kini, garis keturunan mereka hanya tersisa Agatha seorang, namun Antono merasa sangat terpukul karena Agatha buka
Sampai sekarang, Selena masih ingat pertemuan pertama mereka, di mana Agatha bersandar pada Harvey sambil memegangi perutnya yang membesar dengan senyum penuh kebanggaan.Selena juga ingat perkataan Agatha sebelum mendorongnya dari kapal pesiar, "Menurutmu, dia akan menyelamatkanmu atau menyelamatkanku?"Apalagi kesombongannya saat dirinya terpaksa menggadaikan cincin pernikahan, Selena tentu mengingatnya.Selena sering sekali membayangkan kejadian pertemuan keduanya, tetapi dia tidak pernah menyangka akan menjadi seperti ini."Nona! Ya Tuhan, kenapa jadi seperti ini? Saya akan segera menelepon 120," ucap pengurus rumah buru-buru.Dilihat dari pendarahannya, Agatha baru saja menyayat pergelangan tangannya. Selena pun segera menggunakan handuk untuk menekan luka dan menghentikan pendarahan."Tenanglah, pendarahannya tidak banyak, lukanya tidak dalam, dia tidak akan kenapa-kenapa.""Kamu siapa? Siapa yang memperbolehkanmu masuk? Pergi!" ucap Agatha memberontak, emosinya begitu kacau.Di
Selena diundang ke ruang teh, kemudian Bryan memberikan dokumen yang sudah disiapkannya sejak lama."Dokter, tolong lihatlah, semua ini adalah laporan pemeriksaan adik saya selama beberapa tahun belakangan ini."Selena membaca setumpuk tebal laporan pemeriksaan itu dengan teliti."Dia sudah pernah menjalani operasi?""Sudah, tapi hasilnya buruk, dia masih belum bisa berdiri. Malangnya adik saya, di usia muda dia mengalami kecelakaan mobil hingga kakinya lumpuh, orang tuanya sudah meninggal, pernikahannya juga batal, bagaimana hidupnya kelak? Karena itu, Anda harus menyelamatkannya. Berapapun biayanya, saya akan berikan, asalkan adik saya bisa sembuh."Seandainya tidak melihat kondom di kamar Agatha, Selena akan benar-benar tertipu oleh pria di hadapannya ini.Terlihat baik sekali orang ini.Para pembantu Agatha semuanya adalah wanita. Dengan kasih sayang Antono terhadapnya, siapa yang berani melakukan hal seperti ini?Selain itu, yang pertama menyambutnya adalah pengurus rumah, kemudia
Mendengar Selena hendak pergi, anggota keluarga Wilson langsung panik."Jangan, jangan, saya sudah susah payah mencari Anda, Anda tidak boleh pergi. Saya serahkan kaki cucu saya pada Anda," ujar Antono bersemangat."Betul, Dok, sebaiknya Anda periksa dulu kaki Nona. Nona, ini adalah Vanessa yang pernah saya bahas dulu. Keterampilan medisnya sangat bagus, beliau juga menguasai banyak bidang. Tadi beliau juga mengatakan bisa membuat Nona berdiri."Mendengar hal itu, Agatha baru berbinar menatap Selena, "Benarkah? Apa Dokter benar-benar bisa membuat saya berdiri?" tanyanya."Itu tergantung kerja sama Anda," jawab Selena dengan santai.Entah apa yang terlintas dalam pikirannya, Agatha tidak mempermasalahkan apa yang tadi dilakukan Selena padanya, "Baik, saya akan bekerja sama, saya pasti akan bekerja sama dengan baik dengan Anda," katanya sambil mengangguk."Nona Agatha, ingat perkataan Anda hari ini, jangan sampai menyesal nantinya.""Mana mungkin saya menyesal? Saya akan melakukan apa sa
Harvey tiba begitu cepat. Awalnya, Selena berencana untuk datang di lain hari, dia selalu merasa aneh bila bertemu dengan Harvey dalam situasi seperti ini.Namun sebelum Selena sempat berpamitan dengan Antono, Harvey datang dengan terburu-buru.Sewaktu Agatha membuat begitu banyak masalah yang menyebabkan istri Calvin dan Arya tewas, tidak ada yang bisa dilakukan Antono karena mereka memang salah, sehingga mereka terpaksa membiarkan Harvey membatalkan pernikahannya.Selama beberapa tahun terakhir, Agatha selalu berusaha menebus dan memperbaiki kesalahannya, tetapi Harvey memblokirnya dan membuatnya tidak bisa menghubunginya sama sekali.Saking susahnya bertemu dengan Harvey, Antono bahkan begitu menantikannya.Apabila bukan karena keengganan Harvey, dia akan menjadi orang yang paling cocok untuk mewarisi keluarga Wilson.Pengurus rumah sudah memberitahunya, Agatha begitu bersemangat sampai-sampai dia menggunakan riasan tipis, namun dia tidak ingin Kakek mengetahui hal ini.Dia telah me
Sepertinya Harvey tertarik dengan permainan ini, "Apa Vanessa yang masih muda dan berbakat ini tidak akan menikah?" tanyanya dengan penuh minat."Orang bijak tidak jatuh cinta, tapi orang bodoh terjebak oleh perasaannya," ujar Selena meliriknya.Sementara itu, Agatha tertegun, apa kedatangan Harvey bukan untuk melihatnya? Kenapa dia peduli wanita asing itu menikah atau tidak?Harvey sudah memperlakukannya dengan dingin begitu lama. Setelah akhirnya datang, Agatha tidak berani lagi melakukan hal yang membuat Harvey kesal, jadi dia hanya bisa berbicara dengan hati-hati, "Harvey ... "Harvey kemudian teringat bahwa kedatangannya ke sini adalah untuk menjenguk Agatha, akhirnya dia pun mengalihkan pandangannya ke arah Agatha.Beberapa tahun berlalu, Agatha terlihat jauh lebih kurus, wajahnya terlihat agak pucat dan sakit-sakitan, dia duduk di kursi roda sambil menatap dirinya sendiri dengan tatapan yang menyedihkan.Kalau dulu, dia masih bisa bersimpati padanya demi Kavin. Begitu mengingat
Agatha kepanasan sampai marah-marah, tetapi dia tidak bisa mengangkat kakinya sendiri. Dia hanya bisa menangis sambil marah-marah. Dia sudah sangat menderita, tetapi kenapa masih harus menderita seperti ini?Kakek menghela napas dan berkata dengan penuh perhatian, "Nak, bersabarlah. Ada yang harus kamu korbankan untuk bisa berdiri lagi.""Kakek, ini panas banget, kulitku sudah hampir melepuh.""Aku nggak mau berendam lagi, ini terlalu panas.""Kamu dokter gadungan dari mana, sih? Aku 'kan nggak punya dendam padamu, tapi kenapa kamu melakukan ini padaku?""Harvey, tolong aku."Suara Agatha terus-menerus terdengar dari dalam kamar, sementara Harvey dan Selena makan camilan sambil menikmati salju di luar.Kediaman Wilson merupakan vila kuno dan indah yang sama seperti Kediaman Bennett, terutama saat turun salju.Anggota Keluarga Wilson tetap tinggal di dalam untuk membujuk Agatha, sementara di luar hanya ada Selena dan Harvey.Mata dan hati Harvey dipenuhi dengan Selena, jadi mana mungkin