Share

Cemburu

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-19 15:10:37

Usaha yang Wijaya lakukan bersama Regan berjalan sebagaimana mestinya di tambah dukungan Vita yang tidak pernah berhenti atas apa dilakukan Wijaya. Kabar gembira memenuhi keluarga Hadinata dan Darmaja di mana Vita tengah hamil 6 bulan, dan itu membuat Wijaya semakin semangat dalam bekerja. Vita sendiri tidak pernah menuntut apa pun pada Wijaya dan itu membuat Wijaya semakin tidak enak, bahkan di kehamilan ini Vita tidak mengalami masa ngidam sebagaimana wanita hamil pada umumnya.

“Bagaimana kabar baby hari ini?,” Wijaya membelai perut Vita yang mulai tampak membuncit.

“Tidak pernah rewel sama sekali dan tahu jika orang tuanya sedang sibuk terutama papanya,” goda Vita membuat Wijaya tersenyum dan mencium kening Vita pelan.

Selama beberapa bulan menikah tidak ada perbedaan dalam hubungan mereka di mana tetap berkomunikasi selayaknya sahabat dan untuk masalah ranjang tetap sama seperti ketika malam pertama dan Wijaya tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut sama sekali karena bagi dirinya menikah bukan hanya ranjang dan dengan begini Wijaya bisa fokus sepenuhnya pada usaha yang di dirikan olehnya. Wijaya menatap Vita yang sedang makan dengan lahap seolah makanan tersebut adalah makanan yang diidam – idamkannya seketika membuat dirinya penasaran dari mana Vita mendapatkan makanan tersebut.

“Kamu beli?,” Vita menghentikan suapannya dan menatap Wijaya lalu menggelengkan kepala “lalu dapat dari mana?.”

“Yuta tadi ke sini dan sebelum sampai menghubungi aku lalu tanya aku ingin apa ya sudah bilang kalau lagi ingin makan menu Makasar.”

“Yuta,” Vita mengangguk “kenapa kamu gak bilang, aku bisa belikan ketika pulang kerja sampai merepotkan Yuta,” Vita tersenyum menggoda “sama siapa dia?.”

“Kamu cemburu Yuta belikan makanan atau kamu kecewa bukan kamu yang aku hubungi?,” Wijaya menatap Vita dengan menggelengkan kepala atas pertanyaan yang keluar dari bibirnya “Yuta sama Mira ke sini tadi dan Mira memutuskan untuk menerima lamaran Regan.”

Wijaya membelalakkan matanya “Regan gak bicara apa – apa mengenai jawaban Mira.”

Vita mencibir “Mira akan menjawab nanti jika waktunya tiba ya seakan kejutan kecil untuk Regan,” Wijaya mengangguk paham “andai anak kita laki – laki dan anak mereka perempuan aku ingin menjodohkannya.”

Wijaya menggelengkan kepala “jangan lakukan kesalahan yang sama seperti orang tua kita.”

Vita terdiam setelah Wijaya mengatakan hal tersebut karena memang komitmen mereka adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti kedua orang tua mereka. Wijaya yang melihat Vita terdiam menjadi merasa bersalah tapi setidaknya sebagai kepala rumah tangga dirinya harus bisa tegas pada Vita selaku istri dan juga anaknya nanti. Wijaya sedikit membayangkan bagaimana kehidupan mereka nanti setelah sang bayi lahir, perubahan seperti apa yang mereka alami nantinya dan dirinya tidak sabar melihat anak – anak tersebut ke depannya.

“Memang Mira yakin dengan menerima lamaran Regan?,” Wijaya mengalihkan perhatian Vita dengan membicarakan sahabatnya.

“Entah, Austin yang meminta Mira melakukan hal itu untuk menghentikan niat ibunya agar mereka menikah,” Vita kembali fokus dengan makanannya “andaikan orang tua kita tidak menjodohkan kita maka aku akan meminta kamu melamar Mira,” Wijaya mengangkat alisnya “aku kadang sebal denganmu bagaimana bisa belum tertarik dan mempunyai perasaan pada wanita bahkan hubungan kita ini adalah sahabat.”

“Kita teman hidup, lagi pula cinta bukan tujuan utama,” Vita menggelengkan kepalanya “kamu tahu bagaimana ayah memperlakukan aku selama ini dan itu membuat aku tidak tertarik dengan cinta.”

“Jika suatu saat kamu menemukan wanita yang kamu cintai, maka aku berjanji akan membantumu sepenuhnya,” ucap Vita semangat.

“Jangan mengasihaniku karena kamu pun mengalami hal yang sama denganku jadi kita terjebak dalam dunia yang sama,” Vita melotot mendengar perkataan Wijaya “kamu tidak ada niat melayaniku di ranjang?.”

Vita mengalihkan pandangan atas apa yang Wijaya katakan, mengenal Vita lama membuat Wijaya paham bagaimana karakter wanita yang sedang mengandung anak mereka dan juga terjebak di sisa usia dengan status ini. Wijaya dan Vita bahkan tidak menggunakan perjanjian pernikahan atau akan bertahan berapa lama atas pernikahan ini, bagi mereka asal kedua orang tua bahagia maka mereka rela melakukan hal tersebut. Wijaya menatap Vita yang sudah selesai makan dengan membereskan piring yang telah digunakan, meski berada dari keluarga kaya Vita tetap melakukan pekerjaan rumah selayaknya ibu rumah tangga biasa.

“Orang tua kita akan mengirim asisten rumah tangga lagi,” Wijaya menatap Vita bingung “kamu sering pulang malam dan aku hamil jadi mereka mencari tambahan orang untuk membantu diriku selama kamu tidak ada.”

“Apa kita bisa menolak?,” Vita menggelengkan kepala “biarkan mereka melakukan apa yang disukai karena aku lelah untuk berdebat hal tidak penting.”

Kedua orang tua mereka meski sudah menikah tetap terlibat dalam keadaan rumah tangga, meski terkadang Wijaya dan Vita tidak terima tetap saja tidak ada bantahan yang bisa mereka lakukan ketika orang tua sudah menentukan sesuatu. Wijaya terkadang berpikir seharusnya pernikahan ini adalah mereka yang menjalani tanpa campur tangan kedua orang tua lagi, tapi mereka tetap tidak bisa melepaskan anak – anaknya.

“Kau terkadang lelah dengan semua yang mereka lakukan,” Vita menyandarkan diri di kepala ranjang “bahkan sebentar lagi anak kita akan lahir.”

Wijaya menatap Vita yang membelai perutnya seketika dirinya mendekati dan memberikan ciuman lembut di perut Vita sambil ikut membelai, kebiasaan dirinya terbaru setelah Vita dinyatakan hamil adalah membelai perut Vita bahkan terkadang sampai wanita hamil ini tertidur. Pertanyaan Vita mengenai cinta mungkin saat ini dirinya mencintai seseorang yaitu sosok yang masih berada di perut Vita, meski berasal dari kedua orang tuanya tanpa cinta bukan berarti kehidupannya kelak tanpa cinta karena baik Wijaya maupun Vita sudah jatuh cinta di detik pertama ketika Vita dinyatakan hamil.

“Bagaimana jika nanti kamu bertemu wanita yang seuasia anakmu dan jatuh cinta?,” Wijaya memandang Vita datar “aku hanya berandai karena aku ingin kamu bahagia.”

Wijaya tersenyum “bagaimana dengan kebahagianmu sendiri?,” Vita terdiam “bahkan nasibmu tidak jauh berbeda denganku, atau aku tidak tahu jika kamu memendam perasaan pada orang lain?.”

Wijaya dapat melihat jika Vita langsung terdiam setelah dirinya mengatakan hal tersebut, Wijaya tidak tahu bagaimana kehidupan Vita dan rahasianya. Setelah pernikahan kehidupan mereka masih selayaknya teman tanpa ada pembicaraan selayaknya teman dekat, Wijaya tahu jika Vita selalu cerita pada Mira dan begitu juga sebaliknya, Wijaya sendiri selalu bercerita pada ketiga sahabatnya tentang apa yang dirasakan dan dialami selama ini. Mereka berdua memiliki sahabat yang saling berhubungan tapi tidak akan membuka rahasia sahabat pada orang lain, hal ini yang membuat hubungan mereka bertahan lama sampai sekarang.

“Aku merindukan baby jadi bisakah kita melakukannya malam ini?.”


Bab terkait

  • Another Choice Mr. Wijaya   Tawaran

    Suara desahan memenuhi kamar mereka berdua, Wijaya menggerakkan miliknya sedikit takut melukai bayinya dengan gerakan pelan sedangkan Vita hanya menerima apa yang Wijaya lakukan. Tidak lama kemudian mereka berdua mencapai klimaks bersama, Wijaya mencium bibir Vita singkat setelahnya berjalan ke kamar mandi membersihkan diri serta bersiap bertemu dengan teman – temannya.“Jadi keluar?,” tanya Vita ketika melihat Wijaya sedang menggunakan pakaian.Wijaya menatap Vita sekilas lalu mengangguk “Yuta baru saja hubungi kalau sudah di sana semua tinggal aku yang belum, kalau kesepian hubungi Mira untuk menemani kamu.”Vita mengangguk “sepertinya aku ingin istirahat tanpa gangguan dari orang lain, pulanglah kalau udah selesai.”Wijaya meninggalkan Vita yang tampak lelah setelah sebelumnya meminta asisten rumah tangga untuk berjaga apabila Vita membutuhkan bantuan, berkumpul seperti ini sering mereka lakukan baik itu di dis

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Another Choice Mr. Wijaya   Masa Lalu

    Wijaya mengambil resiko dengan tetap terlibat dalam proyek yang akhirnya membuat ketiga sahabatnya ikut serta, orang tua Wijaya dan Vita akhirnya hanya bisa mengikuti naluri yang dirinya miliki. Saat ini dirinya berada di rumah bersama sahabat – sahabatnya karena Vita lagi ingin makan masakannya Mira bersama yang lain, Vita hanya memandang Mira yang sedang memasak sedangkan keempat pria duduk tidak jauh dari mereka berdua.“Vita makin seksi,” ucap Austin membuat Wijaya menatapnya tajam.“Bukankah kalian tidak ada perasaan untuk apa marah jika ada pria lain mengatakan istrimu seksi?,” tanya Regan memberi tatapan menggoda pada Wijaya.“Pertemanan kita ini lucu di mana sukanya siapa sama siapa tapi yang menikah beda orang,” ucap Austin membuat semua menatapnya “Yuta bagaimana sama gadis yang waktu itu?.”Yuta hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari Austin “apa itu penting?.”Austin hanya mengangkat bahu tapi selanjutnya mereka membahas masalah keputusan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Another Choice Mr. Wijaya   Mertua

    Proyek kerjasama dengan pemerintah untuk membangun gedung di dekat perkampungan kumuh sempat membuat warga menolak, tapi setelah mendapatkan kompensasi yang mereka inginkan semua berjalan sesuai rencana. Wijaya menggunakan nama perusahaan mertuanya untuk mendapatkan proyek dan berkat nama besar perusahaan semua berjalan dengan sangat lancar, beberapa persenan yang dikeluarkan untuk memperlancar semuanya berjalan lancar juga. Bantuan dukungan dari ketiga sahabatnya juga sangat membantu, bantuan mereka berupa alat berat bahkan tenaga kerja tambahan.“Sudah aku katakan jika menggunakan nama besar orang tua kalian semua berjalan lancar,” ucap Yuta ketika mereka berada di ruangan Wijaya.“Naluri bisnis kamu semakin berkembang pesat tidak salah kita mendidikmu,” goda Regan membuat Yuta menatap tajam.Perusahaan mertua Wijaya mendapatkan proyek tersebut dengan mulus tanpa hambatan, membuat Wijaya sedikit waspada tentang keadaan ke depannya. Wijaya memang tidak memiliki na

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Another Choice Mr. Wijaya   Perkumpulan Pria

    Wijaya menatap Vita yang tampak lemas setelah hubungan intim mereka, Wijaya sadar dengan kehamilan Vita seperti ini membuat terbatas dalam bergerak. Pernikahan Mira dan Regan berjalan sangat lancar dan yang mengejutkan adalah Austin menerima perjodohan yang dilakukan ibunya dengan wanita yang mementingkan penampilan bernama Helena.“Baru tahu Mira sangat memuaskan di ranjang” ucap Regan ketika mereka berkumpul “kamu kapan akan menikah?” mengalihkan pandangan pada Yuta yang terdiam.“Nanti tunggu saja” jawab Yuta santai.“Sudah ada kandidat sepertinya” goda Austin yang hanya diberikan senyuman oleh Yuta “Helena sangat berbeda dengan Hera bahkan dekat sekali dengan ibuku, aku tidak tahu apa yang dia gunakan untuk menjebak ibuku” keluh Austin menatap jauh “hatiku tidak berubah masih pada Hera sampai kapan pun.’“Kamu harus membuka diri bukan terjebak pada masa lalu” semua menatap Wijaya yang tiba – tiba menjadi bijak “Vita yang meminta untuk bicara denganmu kare

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Another Choice Mr. Wijaya   Melahirkan

    Wijaya berdiri di depan ruang bersalin karena saat ini Vita waktunya melahirkan anak pertama mereka dengan Regan yang menemani dirinya saat ini, beberapa kali Wijaya mondar mandir menunggu keadaan Vita membuat Regan menatap tajam.“Sorry terlambat” suara Yuta menghentikan langkah Wijaya dan helaan nafas lega dari Regan.Tidak lama kemudian orang tua Vita dan Wijaya datang secara bersamaan dengan itu Wijaya langsung memeluk Eve yang hanya bisa menepuk punggung Wijaya pelan untuk menenangkan dirinyapp. Wijaya yang sudah berada dalam pelukan Eve sedikit merasa tenang karena mendapatkan sedikit penguat atas apa yang dihadapannya saat ini, menunggu istri melahirkan memang sangat mendebarkan tapi dirinya tidak menyangka akan seperti ini rasanya. Tidak lama kemudian pintu ruangan terbuka membuat semua menatap ke arah pintu yang semakin membuat Wijaya cemas.“Bapak Wijaya selamat putranya telah lahir dengan selamat dan sekarang sang ibu sedang proses pemulihan diri,

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Another Choice Mr. Wijaya   Godaan

    Suasana rumah yang ramai dengan kedatangan orang tua Vita serta Wijaya terkadang membuat mereka berdua sebagai pasangan yang saling mencintai, Wijaya tidak mempermasalahkan hanya saja semakin lama semakin lelah. Kedatangan Mira yang sering melihat bagaimana Devan juga mengisi hari – hari mereka, perut Mira sendiri sudah mulai tampak yang entah kenapa membuat sesuatu dalam diri Wijaya bangkit karena kali ini menatap Mira yang berbeda dibanding sebelumnya. Tidak mungkin karena hamil semua jadi berubah karena selama Vita hamil tidak pernah melihat sesuatu yang berbeda, pasti ini semua karena perkataan Helena saat di rumah sakit ketika itu.“Loh tumben datang?” Wijaya mengikuti suara Vita yang seketika membuatnya kaku ditempatnya “Devannya masih dijemur depan, kamu masuk aja dulu ada Wijaya di dalam mungkin satu jam lagi baru masuk.”Wijaya mencoba tenang di tempatnya saat Helena duduk disampingnya, mencoba untuk tidak peduli dengan keberadaan wanita ini tapi saat ini tatapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Another Choice Mr. Wijaya   Tergoda

    Wijaya memang berencana untuk pulang tapi ketika sudah berada dalam mobil bayangan Helena menghampiri membuat ingin melaksanakan apa yang Helena katakan, namun Wijaya tidak berani merusak hubungan persahabatan dengan Austin karena bagaimana pun Helena adalah milik Austin dan masa lalu sahabatnya membuat Wijaya tidak tega dibuatnya. Mobil yang dikendarai tidak menentu akan ke mana bukan rumah tujuan Wijaya melainkan tidak menentu, bahkan tidak menyadari bahwa mobil yang dikendarai masuk keluar kota dan ketika sadar tidak ada niatan dalam diri untuk kembali yang akhirnya memutuskan ke suatu tempat yang sudah lama tidak dikunjunginya.“Nak, kamu di sini?.”Wijaya menatap wanita yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri ini karena merawatnya dari kecil, lahir sebagai anak tunggal tidak membuat Wijaya mendapatkan kasih sayang yang cukup dan wanita ini yang memberikan perhatian. Eve tidak pernah meninggalkan Wijaya sendiri karena selalu ikut serta ke mana mereka pergi bersama

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Another Choice Mr. Wijaya   Kenyataan

    Menatap wajah Mira yang sudah dipenuhi keinginan melepas hasrat juga tatapan cintanya yang tidak pernah padam pada Wijaya semakin membuat lepas kendali, dipegangnya tangan Mira menuju ke kamar yang Mira tempati selama dirumahnya. Mira langsung mengunci dan tanpa menunggu waktu langsung membuka kancing piyama yang Wijaya gunakan dan yang dilakukan Wijaya adalah menatap wajah Mira yang tampak semangat ditambah Wijaya membantu Mira membuka pakaian miliknya dan saat ini mereka tampak tanpa busana yang membuat Wijaya menelan saliva kasar saat menatap tubuh Mira dan Mira sendiri tidak menyangka jika milik Wijaya lebih besar dari Regan.Wijaya tanpa menunggu waktu mengajak ke ranjang dan entah mengapa untuk kali ini merasa Mira sangat seksi dibandingkan sebelumnya, sentuhan Wijaya mengarah pada perut yang tampak membuncit karena terdapat janin milik Mira dan sahabatnya, mencium perut buncit Mira membuat perasaan berbeda pada keduanya. Wijaya yang tidak pernah berpengalaman dengan hub

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23

Bab terbaru

  • Another Choice Mr. Wijaya   Rasa Syukur

    “Dalam...lebih keras.” Suara erangan Tania membuat Wijaya semakin dalam dan kasar memasukkan adiknya kedalam rumah, tangan Wijaya tidak tinggal diam dengan meremas bukit kembar milik Tania yang membuatnya semakin semangat bermain didalam sana. Kehamilan Tania kedua ini membuatnya semakin menggairahkan dan Wijaya meminta mereka tidak menggunakan pakaian saat berada didalam kamar. “Aku mau keluar.” Tania membuka suaranya membuat Wijaya bergerak semakin cepat dan kasar sampai akhirnya mereka mencapai klimaks secara bersamaan. Wijaya semakin mendorong adiknya kedalam dengan beberapa kali cairannya keluar dalam jumlah yang banyak, membiarkan sesaat didalam sebelum akhirnya melepaskan penyatuan mereka. Tania mengambil posisi berjongkok membersihkan adik kecilnya dari cairan mereka berdua, tangannya hanya meremas rambut Tania perlahan sebelum akhirnya adik kecilnya benar-benar bersih. “Bagaimana kabar dia?” tanya Wijaya membelai perut Tania pelan. “S

  • Another Choice Mr. Wijaya   Kenyataan Lain

    Kabar yang mereka dapatkan membuat semua langsung menuju rumah sakit, perasaan tidak tenangnya benar-benar terbukti. Tania hanya bisa memeluk dan menepuk punggung Wijaya agar bisa tenang, tapi tidak berlangsung lama saat mendengar hal yang membuat Wijaya jatuh.“Aku malu sama Regan dan Mira nggak bisa menjaga putrinya dengan baik.” Wijaya menangis dipelukan Tania.Wijaya harus benar-benar kuat, Devan sendiri benar-benar tidak bisa menahan dirinya. Wijaya tahu apa yang Devan rasakan saat ini, hanya saja harus terlihat kuat depan mereka semua. Memasuki ruangan Via yang selalu menangis merasa bersalah dengan apa yang terjadi, Bima sendiri berada disamping Via tidak berhenti menenangkannya.“Mili sudah masuk penjara.” Nanda memberikan informasi yang hanya diangguki Wijaya “Pasalnya percobaan pembunuhan, hanya saja mereka menggunakan gangguan kejiwaan Mili dan kemungkinan akan dibebaskan.”“Bagaimana bisa?” Wijay

  • Another Choice Mr. Wijaya   Khawatir Berlebih

    “Perasaanku semakin tidak tenang sama sekali.” Wijaya bergerak bolak balik membuat Tania dan Tari memutar bola matanya malas.“Mereka baik-baik saja, Pa.” Tari menenangkan Wijaya entah sudah ke berapa kali.“Mereka jadi balik?” tanya Wijaya kesekian kalinya yang diangguki Tania dan Tari kembali.“Nanda dan yang lain pasti menjaga Via.” Tania menenangkan perasaan Wijaya.“Aku mungkin terlalu berlebihan.”Wijaya menyandarkan dirinya di sofa dengan Tania yang berada disampingnya dan Tari dihadapannya yang masih sibuk dengan laptopnya. Wijaya tahu bahkan sangat tahu jika perasaannya tidak pernah salah, wanita seperti Mili akan bisa melakukan segala macam cara licik untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.Pengawal yang diminta menjaga keluarganya atau mereka yang menyelidiki Mili tidak memberikan informasi apapun dan itu semua membuat Wijaya semakin merasa tidak tenang. Tep

  • Another Choice Mr. Wijaya   Ketakutan

    Menghabiskan waktu di Bali semakin membuat perasaan tidak menentu sama sekali, permasalahan Via belum selesai sama sekali membuat pikirannya menjadi tidak tenang. Ditambah kehamilan Tina yang berada jauh disana juga menjadi beban pikiran Wijaya, Tania berkali-kali mengatakan jika semuanya baik-baik saja tetap tidak membuat semua menjadi tenang.“Mereka ada di Singapore jadi tenang saja, Nanda juga mengecek semuanya. Mili nggak mungkin berbuat aneh-aneh sama Tina, dendam Mili hanya pada Via.” Tania mengatakan itu berulang kali.“Keputusanku tidak salah, kan?” Wijaya menatap Tania meminta persetujuan yang diangguki pelan “Aku meminta mereka mengurus Singapore, Vian sendiri sudah harus memperbaiki yang ada disini.”“Kamu mau memikirkan mereka atau menikmati malam indah kita?” Tania membelai wajah Wijaya pelan dengan mencium bibirnya penuh gairah.Sentuhan Tania membuat Wijaya tidak bisa menahan diri dengan mena

  • Another Choice Mr. Wijaya   Janji

    “Kenapa?” tanya Tania saat duduk disamping Wijaya setelah meletakkan minuman “Ada yang mengganggu pikiran kamu?”Wijaya tersenyum dengan menggelengkan kepala, menarik Tania agar duduk dipangkuannya tidak lupa membelai perutnya yang mulai membesar. Wijaya tidak pernah melakukan hal kecil seperti ini pada Vita sebelumnya dan tentu saja Helena, hanya Tania yang mendapatkan perlakuan special dari dirinya.“Memang memikirkan apa? Masalah Via?” Tania membelai wajah Wijaya perlahan yang hanya dijawab dengan gelengan kepala “Lalu?”“Kalau aku meninggal terlebih dahulu apa kamu akan menikah?” pertanyaan Wijaya membuat Tania mengerutkan keningnya “Aku cuman nggak mau kamu kesepian jadinya aku tanya hal ini.”Tania mengangkat bahu “Satu hal yang pasti kalau kamu meninggal terlebih dahulu jangan lupa wariskan semua harta kamu ke aku dan anak-anak kita bukan anak-anak kamu sama Vita.”

  • Another Choice Mr. Wijaya   Rahasia Depan

    Melihat Tania marah adalah hal yang membuat Wijaya pusing, Tania bisa mendiamkannya selama berhati-hati, tidak tahu akan melakukan apa karena apapun yang dilakukannya tidak akan berdampak apapun.“Coba papa ingat-ingat melakukan kesalahan apa.” Tari berkata dengan santai.“Kalian tadi liatin papa itu kenapa sih?” tanya Wijaya penasaran membuat Tari mengangkat bahu.“Pa, sebenarnya kenapa papa bisa bertahan sama mama kalau nggak saling cinta?” Tari mencoba bertanya hal lain agar tidak perlu memikirkan masalah Tania saat ini.“Kalian yang buat kita bertahan.” Wijaya menatap Tari lembut “Kami dulu berjanji satu sama lain, meskipun kita menikah karena dijodohkan tapi kami ingin pernikahan yang normal pada umumnya.”“Papa bahagia sama mama?” tanya Tari penuh selidik.Wijaya tersenyum “Mama kamu adalah teman dan partner yang terbaik pernah ada.”“Papa

  • Another Choice Mr. Wijaya   Sorry?

    Bali adalah tempat untuk menenangkan diri yang terbaik, mengajak semua keluarga ke Bali setelah permasalahan yang dialami Bima dan Via. Kehamilan Tania sendiri berkembang dengan cepat membuat Wijaya harus ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan, banyak hal yang menjadi pertimbangannya.“Kamu kapan lulus sih?” Wijaya menatap malas pada Tari.“Sidang aja belum bicara lulus.” Tari menjawab santai dengan mata tetap fokus pada laptop “Kita sampai kapan disini?”“Belum tahu, secara masih banyak yang harus diselesaikan.” Wijaya menjawab santai.“Papa juga kenapa kasih ijin Mbak Via nikah sama Mas Bima, Mas Rifat calon yang ok dibandingkan Mas Bima.” Tari mengalihkan pandangan kearah Wijaya yang menghembuskan nafas panjang.“Kamu tahu kan kalau papa sama mama nggak saling cinta, jadi papa nggak mau kakak kamu atau kamu mengalami hal yang sama kaya kita.” Wijaya menjelaskan pelan mem

  • Another Choice Mr. Wijaya   Diskusi Rifat

    “Jangan terlalu keras sama Via.” Tania membelai wajah Wijaya setelah melepaskan penyatuan mereka “Via sendiri belum berpengalaman.”“Andaikan dia menikah sama Rifat pasti semuanya nggak akan begini.” Wijaya mengusap wajah dengan kedua tangannya “Kurang apa sih memang Rifat?”“Cinta, Via nggak cinta sama Rifat.” Tania menjawab santai “Kamu mau mereka hidup tanpa cinta? Seperti kamu sama Vita dulu, lalu Via tetap melakukannya sama Bima.”Wijaya membenarkan perkataan Tania mengenai hal itu, tidak mungkin dirinya membuat sang anak hidup tanpa cinta. Wijaya tidak mau anak-anaknya merasakan apa yang dia rasakan, pengalaman dirinya dengan Vita adalah guru paling berharga.“Devan dan Tina saling cinta?” tanya Tania tiba-tiba yang membuat Wijaya bingung “Aku ngerasa mereka kaya saudara bukan pasangan suami istri, tapi pandanganku aja jadi jangan diambil hati.”Pe

  • Another Choice Mr. Wijaya   Rahasia Billy

    “Kalian harus pergi dari rumah ini.” Muklis berkata dengan wajah seriusnya “Mili tidak terima mereka menikah.”Wijaya hanya diam memandang semua yang ada di ruangan, putrinya Via tampak frustasi dengan Tania dan Tina yang berada disampingnya. Mencoba untuk bersikap tenang dengan memandang Bima yang seakan tidak terpengaruh sama sekali dengan kata-kata yang Muklis katakan.“Kamu sudah menebak semua ini terjadi?” tembak Wijaya membuat suasana sunyi menatap kearah Wijaya dan Bima bergantian.Bima menghembuskan nafas kasar “Sedikitnya sudah, maaf tidak memberitahukan semuanya.”“Lalu apa rencana kamu?” Wijaya bertanya dengan menatap dalam pada Bima yang terdiam “Kalau menikah sama Via nggak ada rencana buat mengatasi ini buat apa?”“MAS! Kamu bisa nggak usah pakai emosi? Kasihan Via juga kalau begini dan seharusnya ini semua tugas kita bagaimanapun kita saudara yang harus sal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status