Share

170. Kesedihan Rania

Tangan Arnon teracung ke arah Fea. Wajahnya tampak sedikit takut. Fea kembali mendekat. Begitu Fea berdiri di sisi ranjang, Arnon memeluk Fea dengan erat. 

"Nenek tidak ada lagi. Aku ga mau kamu juga pergi. Aku ga mau." Dengan suara sendu, di tengah rasa takut Arnon bicara. 

"Aku tidak akan pergi, Arnon. Aku gadis kesayangan kamu. Tidak akan aku pergi. Aku janji." Fea membalas pelukan Arnon. Matanya terpejam.

Yang muncul di pikiran Fea, saat Arnon menarik dia dalam pelukannya, di pinggir pantai hari itu, Arnon berbisik dia meminta Fea menikah dengannya. Pelukan itu yang Fea rindukan. Pelukan cinta yang besar seorang sahabat yang menyadari dia cinta mati pada sahabatnya. 

"Temani aku, Fea," pintar Arnon. 

"Tentu. Aku akan temani kamu." Fea memilih menuruti yang Arnon mau. 

Arnon melepas Fea dari pelukannya lalu dia rebahkan badannya. Kepalanya masih terasa sesekali berdenyut seperti dipukul-pukul. Arnon memejamk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status