Beranda / Thriller / Anathema: Back to the Past / Part 44 - The Demon Snake

Share

Part 44 - The Demon Snake

Penulis: mzbk1411story
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-21 15:14:34

Di tengah perjalanan, tak sengaja mereka menemukan mobil yang terbalik dan penumpangnya yang pingsan di area mobil tersebut. Ini tidak bisa Sumelika dan kawan-kawannya percaya sama sekali. Bagaimana percaya? Mereka melihat mobil yang tercipta di tahun 2015 berada di tahun 1915, ini tidak bisa dipercaya!

"Ya ampun! Ini kita mimpi atau bukan sih? Kok ada mobil kaya gini di tahun 1915, woyy?" Tania. 

"Wagelaseh, gue kagak habis pikir ada mobil tahun 2015 di tahun 1915!" Cakap Desti. 

"Lah, kalian mah! Tolongin dulu ini Mbaknya, jangan malah nonton doang, ayo cepetan!" Ujar Sumelika yang menolong mereka semua. Ternyata mereka adalah Irene, Arsela dan juga Anna yang datang juga dari masa depan! Namun, kenapa bisa mereka datang ke masa lalu?

"Eh, ini kan Suster Anna?" Sumelika.

"Lo kenal, Mel?" Tanya Tania. 

"Iya, kenal. Dia temennya Ibu gue, Tan." Jawab Sumelika. 

"Aduh, yaudah kita bawa ke tempat yang rindang yuk, supa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anathema: Back to the Past    Part 45 - The Peak of Mount Tengkorak

    "Tapi kok bisa? Sabrina kan dari masa depan, kenapa dia bisa tiba-tiba di masa lampau?" tanya Aisyah, yang cukup kritis kepada Rindu."Itu aku kurang tau, Syah.""Kemarin siang kami datang ke desa Tengkorak, kami cari Mohini, tapi kata warga sekitar, Mohini sudah mati di tahun awal 1900an. Kata salah seorang warga nih ya. Mohini mati di tangan seorang remaja perempuan dengan menggunakan senjata trisula." Tutur Anna."Mohini mati? Di awal 1900an?""Sekarang tahun 1915, itu masih awal bukan sih?" tanya Desti."Iya, masih awal, Des." Jawab Tania"Jangan-jangan yang warga itu maksud, pembunuh Mohini itu sebenarnya adalah Sumelika? Karena Sumelika kan membawa trisula sekarang, ditambah dengan bukti di awal 1900an, ini masih awal 1900an lho." Rindu yang mencoba mencocokan omongan Anna dengan masa sekarang."Bener juga apa yang dibilang Rindu, tapi masih janggal, Rin. Genderuwo itu kan nyuruhnya di masa depan, bukan di masa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 46 - Suspicious Demon Painting

    "Ada yang enggak beres gimana, Syah?" tanya Sumelika."Tadi sebelum kita masuk kesini, kabut di puncak gunung normal-normal aja, enggak ada keanehan apapun, tapi pas sekalinya kita masuk kesini semuanya mendadak begini. Kabut yang semulanya putih malah jadi merah. Aneh, enggak?""Aneh sih, tapi apa boleh buat, kita kan udah terlanjur ada di sini. Sekarang ayo kita langsung masuk ke candinya, Syah." Sumelika.Sumelika, Aisyah dan Rindu masuk ke dalam candi yang ada di puncak gunung, di dalam candi itu ada sebuah lukisan besar, lukisan siluman ular merah berkebaya, tetapi wajahnya tertutupi dengan bercak hitam sehingga mereka tak mengenali siapakah siluman ular tersebut, mereka sepertinya tak asing dengan siluman ular tersebut, agaknya mereka sudah sering melihatnya. Di pinggir lukisan ular, banyak sekali guci, dan benda antik, tak lupa di sana terdapat sebuah tapak tangan emas yang berasitektur ular, mungkin itu adalah tapak yang dimaksud oleh Bu Iis.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 47 - Adventure in Naaglok(1)

    "Nenek dengar ada 10 orang yang hilang dalam beberapa hari terakhir, bahkan ini juga belum 1 minggu. Nenek takut lama kelamaan Malika akan menculik semua penghuni rumah sakit ini. Dimulai dari orang dewasa, remaja, anak kecil, bahkan balita. Nenek tidak bisa membayangkan perasaan mereka karena ini semua, hiks-hiks-hiks." Kata Nenek Sumitra, diiringi dengan tangisan."Iya, Nek, saya akan mencari Malika sampai ketemu. Nenek tenang aja. Nek, kalo misalkan Malika datang kesini, Nenek tinggal tekan tombol di samping ranjang Nenek ya, supaya dokter dan suster segera kemari untuk menangkap Malika.""Baik, Nak, semoga Malika cepat ditemukan ya." Harap Nenek Sumitra."Aamiin.""Oh ya, Nak, Sumelika belum pulang dari mendaki?""Belum, Nek. Mungkin untuk menghilangkan rasa mumet sekaligus enggak tega karena melihat Ibunya, dia menenangkan diri dulu beberapa minggu di pegunungan.""Tapi, di mana dia mendakinya, Nak?""Kurang tau, Nek.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 48 - The Black Werewolf is Coming!

    Magrib tiba, hari sudah semakin gelap tetapi Irene dan rombongannya baru sampai di area bukit Tengkorak. Mereka semua melihat bukit gunung Tengkorak yang sangat mencekam, gelap gulita tak ada orang sama sekali. Di masa depan, biasanya bukit-bukit pegunungan selalu ramai diisi dengan villa, warung-warung kecil sampai pos-pos, namun ini masa lalu, tak ada itu semua di sini, yang ada hanyalah kesunyian, kesepian, kegelapan dan kengerian.Aura negatif semakin dirasakan Arsela, dia pusing di saat sudah berada di bukit itu, rasanya Arsela ingin muntah. Arsela juga merasakan ada kehadiran banyak orang di sana, anehnya Arsela tidak melihat apapun."Aku ngerasa ada kehadiran banyak orang di sini, Kak. Tapi aku liat pake pengelihatan aku, aku enggak menemukan siapapun di sini." Tutur Arsela."Coba kamu lebih teliti lagi, Sel. Katanya ada kerajaan genderuwo di sini, kalo benar berarti kamu bisa ngeliatnya." Irene."Sebentar, Kak, aku coba lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 49 - Adventure in Naaglok(2)

    Suara teriakan dari Irene dan Arsela terdengar di telinga Tania yang sedang melamun sebelum tidur, dia langsung bangkit dari tidurnya dan keluar untuk mencari tahu siapakah yang berteriak dengan sangat keras di tengah hutan seperti ini, akan tetapi setelah diperiksa tak ada siapapun di sana."Hmmm, jangan-jangan gue cuman halu kali ya? Atau jangan-jangan s-setan yang lagi jailin gue ya?""Hiihhhhh! Mendingan gue cabut aja dari sini!" Tania masuk ke dalam tenda lagi untuk tidur, dia sangat ketakutan.***Sebelum Aisyah datang ke naaglok, Sumelika terus menjerit kepayahan karena dicakar oleh kuntilaki. Wajahnya bersimbah akan darah segar yang terus mengalir tanpa henti-hentinya. Sumelika menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan sekarang, dia berusaha sekuat tenaga untuk mengarahkan senjata trisulanya yang sakti ke kuntilaki tersebur. Dengan susah payah, akhirnya Sumelika bisa berdiri dan melesatkan senjata trisulanya itu ke jantung kuntilaki.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 50 - Adventure in Naaglok(3)

    Semut siluman itu menggeliat dan melesat ke arah Sumelika untuk mematuk keningnya, Sumelika menghindar dengan cepat sebelum semut itu mematuk dirinya. Sumelika gelagapan, dia takut akan dipatuk oleh semut tersebut."Sssstttt! Percuma saja kau menghindar dariku, aku akan terus melesat bagaikan trisulamu itu dari sisi ke sisi yang lain, huahahaha!"Sumelika menelan ludahnya sendiri, dirinya semakin takut dengan sosok yang sangat berbahaya ini. Dia mencoba untuk melarikan diri, tak melawannya, akan tetapi semut siluman tersebut malah terus mengejar Sumelika kemanapun ia berlari.Sumelika berusaha untuk tenang, dia berusaha fokus untuk mengarahkan trisulanya pada sasarannya yaitu kepala semut siluman. Dengan mengucapkan bismillah, akhirnya trisula yang dipegang oleh Sumelika melesat di kepala semut siluman itu yang menjadikan semut siluman menjadi butiran abu. Sumelika lega, lalu mengucapkan hamdalah lagi, bukti ungkapan rasa syukur k

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 51 - Adventure in Naaglok(4)

    "Maksudnya apa, Syah? Rin?" tanya Sumelika sebari menengok ke wajah Aisyah dan Rindu.Rindu menarik napasnya dengan berat, lalu menghembuskannya pelan-pelan, dia mempersiapkan diri untuk memulai menceritakan kedok Bu Iis yang sebenarnya kepada Sumelika. Sumelika awalnya tak percaya, akan tetapi dia mulai mengingat sesuatu yang membuatnya yakin akan penuturan Rindu dan Aisyah. Sumelika mengingat bahwa beberapa siluman penjaga pos terus saja menyebut-nyebut nama Bu Iis sebagai penambah ucapan makiannya kepada Sumelika, hingga besar kemungkinan bahwa selama ini Bu Iis hanya berpura-pura baik saja di depan Sumelika untuk mendapatkan keistimewaan-keistimewaan beserta rahasianya juga.Kelicikan dari Bu bu membuat hati Sumelika yang bersih nan lembut menjadi luluh, ucapan manis Bu Iis ternyata penuh kepalsuan. Dia berbaik hati kepada Sumelika hanya karena ingin mengincar apa yang dimiliki Sumelika, Sumelika benar-benar tak nyangka. Bu Iis ternyata diam-diam menjad

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Anathema: Back to the Past    Part 52 - Adventure in Naaglok(5)

    "Iya, jadi indah banget, berasa di surga." Ujar Sumelika sebari melihat sekeliling kawasan pos 6."Ini aneh, kok yang tadinya hutan setan kok malah jadi kaya begini?" Aisyah, yang merasa keheranan juga."Kita lanjutin perjalanan aja, kita harus cepat pergi dari sini, takutnya ini cuman jebakan, tapi ingat kita harus berpegangan tangan satu sama lain supaya kita enggak pisah." Rindu.Mereka berdua mengiyakan perkataan Rindu, mereka saling berpegangan tangan satu sama lain dan melanjutkan perjalanan. Dari area awal sampai area tengah aman-aman saja, tetapi setelah sampai di area perbatasan, tiba-tiba saja tanah pos 6 terguncang hebat, tanah-tanah perbatasan pos 6 dengan pos 7 beserta pos 5 seperti tergeser dan akan terangkat ke atas."Astaghfirullahaladzimm, ada apa ini?" Aisyah, panik."Kita harus cepet lari ke pos 7, ayoo!" suruh Sumelika.Saat mereka bertiga akan berlari ke pos 7, tanah seluruh pos 6 terangkat ke ata

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21

Bab terbaru

  • Anathema: Back to the Past    EPILOG

    Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal

  • Anathema: Back to the Past    Part 120 - Ending of Adventure

    Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j

  • Anathema: Back to the Past    Part 119 - Mission Complate!

    Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono

  • Anathema: Back to the Past    Part 118 - Sumelika's Last Mission(3)

    Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono

  • Anathema: Back to the Past    Part 117 - Sumelika's Last Mission(2)

    DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua

  • Anathema: Back to the Past    Part 116 - Sumelika's Last Mission(1)

    Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i

  • Anathema: Back to the Past    Part 115 - Ending of Kevin and Gayatri Love Story

    Keesokan harinya, Bu Iis, Sumelika dan kawan-kawannya yang lain menyiapkan sarapan di dapur kembali, kali ini Sumelika dan kawan-kawan dibantu oleh Bu Iis dalam menyiapkan sarapan. Bu Iis sekarang memasak nasi sego tiwul kelapa untuk menu sarapan pagi hari ini, Bu Iis sangat pandai sekali dalam membuat masakan dan sarapan, hidangannya selalu saja mengugah selera.Dalam beberapa menit, Bu Iis sudah bisa menyiapkan makanan besar untuk dijadikan santapan sarapan orang-orang banyak yang singgah di rumahnya. Semua orang di sana benar-benar menikmati masakan Bu Iis, bahkan ada yang menambah nasi dan lauk-pauknya.Di tengah sarapan pagi yang hangat, ceria dan dipenuhi dengan semangat, mendadak menjadi hening dan dingin ketika mereka semua melihat Kevin yang keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang begitu lesu dan datar. Di wajahnya nampak tak ada lagi tanda semangat hidup, dia begitu lelah. Semua orang sangat takut kepada Kevin, takut Kevin membabi buta lagi seperti

  • Anathema: Back to the Past    Part 114 - Letter From Gayatri

    Malam tiba, Kevin mulai sadarkan diri. Di tengah malam yang sunyi itu, Kevin bangkit dan menuju ke kamar Gayatri, mencari Gayatri yang nyatanya sudah tak ada lagi di kamar itu. Ia memanggil-manggil nama Gayatri, berharap Gayatri muncul kembali di hadapannya."Gayatri! Gayatri!" dalam keadaan masih merasa sakit karena lukanya belum 100% pulih, ia paksakan mencari Gayatri karena ia sangat mencintainya setulus hati."Gayatrii!" sudah beberapa menit ia memanggil nama Gayatri, dia tak kunjung datang, ia memutuskan untuk berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Gayatri supaya Gayatri bisa mendengar suaranya.Suara teriakan Kevin yang begitu keras, membangunkan Sumelika dan kawan-kawannya. Sumelika, Fanny dan Aisyah terbangun, mereka bertiga begegas ke kamar Gayatri untuk memeriksa keadaan Kevin."Astaghfirullahaladzim!" alangkah kagetnya mereka bertiga ketika melihat Kevin mengacak-acak kamae Gayatri untuk mencari Gayatri.Kevin me

  • Anathema: Back to the Past    Part 113 - Tengkorak Village Residents Make a Full Recovery

    Sumelika dan kawan-kawannya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Ratu Peri Alice dan semua peri yang sudah memberikannya alat teleportasi waktu. Sumelika mungkin akan pulang saat itu juga ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi terakhirnya yang merupakan inti dari perjalanannya ke masa lampau."Ini terlalu cepat, apa kalian tidak mau lihat-lihat alam peri dulu untuk melepas ketegangan sejenak? Aku harap kalian bisa menerima undanganku ini," tawa Ratu Peri Alice."Maaf, Ratu. Kami harus cepat-cepat ke Desa Tengkorak untuk menyelesaikan misi kami yang terakhir mungkin kami akan datang kemari lagi setelah kami menyelesaikan misi terakhir kami untuk menghentikan kutukan manusia serigala kepada leluhur kami yang masih hidup sekarang." Sumelika menolak tawaran Ratu Peri Alice dengan sopan."Baiklah kalau begitu, semoga misi kalian semua selesai dan kalian bisa memenangkannya. Kalau ada apa-apa hubungi aku lewat Peri Chahat yang ada di Curug Bubble Ice

DMCA.com Protection Status