Share

107. Penderitaan Kara dan si Kembar

Emily mengangguk kecil. Matanya mulai memantulkan lebih banyak cahaya.

“Mama bilang Papa kami sudah meninggal, tapi kami tidak percaya. Kami tidak pernah pergi ke kuburannya. Jadi, aku dan Louis berpikir kalau Papa pasti pergi meninggalkan Mama. Dia membiarkan Mama bekerja keras membesarkan kami sendirian.”

Pundak Frank pun turun. Beban dalam hatinya terlampau berat untuk ditanggung. “Kamu juga berpikir Papa kalian jahat? Bukankah kamu bilang selalu menantikannya?”

Emily tertunduk lesu. “Kalau Papa orang baik, dia tidak mungkin hilang. Dia pasti ada di sini bersama kami. Jadi ..., aku setuju kalau Papa orang jahat.”

Tiba-tiba, gadis mungil itu menatap Frank lewat sudut atas matanya. Bibir bawahnya yang maju mulai gemetar.

“Tapi, aku juga mau seperti anak-anak lain yang punya Papa. Aku mau bermain dan tertawa bersama seseorang yang kami panggil Papa. Karena itu, aku berharap Papa datang.”

Frank tak sanggup lagi menahan gejolak dalam dada. Sebelum ia mendengar lebih banyak, sebelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Agustina Andayani
alhamdullilah frank sdh sadar klu si kembar adalah anak kandungnya
goodnovel comment avatar
Enok Yulianti Yulianti
makin seru aja cerita ny,lanjut thor
goodnovel comment avatar
Sitti Aisah Icha
menyakitkan melihat mereka menderitaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status