Share

Bab 95

Naomi menapaki jalan bersalju dan berjalan cukup jauh. Air matanya juga tidak berhenti mengalir. Ketika ditiup angin, air matanya terasa bagaikan pisau yang menyayat wajahnya dan terasa sangat sakit.

Naomi benar-benar tidak ingin mengingat masa lalunya lagi. Jika yang mengungkit hal itu adalah orang laini, dia mungkin tidak akan merasa begitu sedih. Namun, malah pria bajingan itu yang mengungkitnya.

Naomi berjalan sambil mengomel dalam hati. Atas dasar apa pria itu mengkritiknya? Apa haknya melakukan hal itu? Memangnya ini bukan akibat dari tindakannya?

Berhubung masih belum sepenuhnya yakin bahwa ayahnya Rayden adalah pria bajingan malam itu, Naomi pun tidak berani memakinya dengan lepas. Jika dirinya yang salah paham, dia memang salah karena sudah memaki pria itu. Pergulatan emosi ini benar-benar menyiksanya, seolah-olah apa pun yang dilakukannya tetap salah.

Hidupnya yang mencapai titik ini sudah cukup mengenaskan. Namun, tragedi ini masih berlanjut sampai sekarang. Selain tidak bi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
semangat naomi
goodnovel comment avatar
MSari
lanjut sambungan nya minn..jgn kelamaan..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status