Caden membayangkan momen kebersamaan keluarga yang harmonis. Dia tiba-tiba merasa bahagia. Namun, Naomi langsung menolak, "Nggak boleh!""Kenapa?" tanya Caden.Naomi mengernyit. Dia merasa tidak tenang jika ketiga anaknya terlalu sering bertemu dengan Caden, apalagi tinggal bersama.Sekalipun Braden dan Hayden merias wajah setiap hari, cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Lagi pula, tidak mungkin mereka berdua merias wajah setiap hari.Naomi sembarangan mencari alasan. Dia menyahut, "Aku bukan keluargamu, kurang pantas kalau aku bawa anakku tinggal di rumahmu. Nanti aku akan digunjing."Caden langsung membalas, "Selama ada aku, nggak ada yang berani menggunjingmu."Naomi menyergah, "Aku tetap nggak mau! Aku ... aku merasa canggung."Caden menimpali, "Canggung apanya? Bukannya terkadang kamu juga tinggal di rumahku?"Naomi menanggapi, "Itu beda, aku ini pengasuh di rumahmu. Terkadang aku tinggal di rumahmu untuk menjaga Rayden. Tapi, kondisinya beda kalau aku bawa anakku tinggal di ru
Naomi yang panik membentak, "Bukannya aku sudah bilang nggak cocok kalau pria dewasa sepertimu tinggal di rumah Tiara? Selain itu, di rumahnya nggak ada kamar kosong lagi!"Caden membalas, "Kalau begitu, kamu bawa Braden, Hayden, dan Jayden tinggal di rumahku!"Naomi menimpali, "Nggak mau. Aku nggak akan bawa anakku tinggal di rumahmu!""Kalau begitu, kita tetap pertahankan situasi sekarang!" ucap Caden dengan ketus. Ekspresinya sangat dingin dan sikapnya sangat tegas.Jika mempertahankan situasi sekarang, itu berarti ketiga anak Naomi tinggal di rumah Tiara dan Rayden tinggal di rumah Caden. Sementara itu, Naomi harus bolak-balik.Naomi memandang Caden dengan geram, lalu ekspresinya menjadi sedih karena permintaannya ditolak. Naomi menggigit bibirnya dan matanya memerah.Caden terdiam. Sebelumnya, dia sudah bertekad untuk tidak mengalah biarpun Naomi tetap mempertahankan pendapatnya. Namun, sekarang Caden merasa tidak tega.Caden ingin mengabaikan Naomi, tetapi mata Naomi memerah. Apa
Naomi mengomentari, "Bagaimana kamu melindungi Rayden? Selama ini, dia tinggal bersamamu. Tapi, bukannya dia tetap dicelakai? Selain itu, pelaku itu mencelakai Rayden karena kamu."Caden terdiam. Naomi melanjutkan, "Aku bukan menyalahkanmu dan berniat menyakitimu. Aku tahu kamu sangat menyayangi Rayden, kamu pasti nggak mau Rayden terluka. Kamu nggak paham ilmu medis, jadi wajar saja kalau kamu nggak tahu selama ini Rayden diracuni."Naomi meneruskan, "Aku cuma merasa kalau pelaku menyakiti Rayden karena kamu, siapa tahu dia nggak akan mengincar Rayden lagi kalau kalian berpisah?"Naomi menganggap pelaku meracuni Rayden karena Caden. Mungkin Rayden akan lebih aman jika tidak bersama Caden.Emosi Caden baru sedikit reda setelah mendengar ucapan Naomi. Ternyata Naomi ingin memisahkan Rayden dan Caden karena mengkhawatirkan keselamatan Rayden, bukan tidak memedulikan Caden.Caden juga merasa bersalah atas masalah yang menimpa Rayden. Dia menjelaskan, "Rayden memang dicelakai karena aku. K
Naomi kaget. Matanya memelotot. Dia tidak menyangka Caden akan menanyakan hal ini.Melihat respons Naomi, Caden sangat gusar. Dia menenangkan dirinya, lalu melanjutkan, "Kita pernah taruhan di penjara. Kita sudah sepakat kalau aku bebas, kamu akan menjawab pertanyaanku dengan serius."Caden meneruskan, "Kalau berbohong, kamu nggak akan bisa menjadi kaya selamanya. Sekarang, aku tanya kamu. Apa kamu menyukaiku?"Naomi mengerjap, lalu menggeleng dan menyahut dengan jujur, "Aku nggak menyukaimu."Hati Caden terasa sangat sakit. Dia bertanya, "Kamu nggak menyukaiku sedikit pun?"Naomi menjawab dengan hati-hati, "Nggak."Caden terlihat kecewa. Antusiasme yang dirasakan Caden sebelumnya sirna. Hati Caden hancur. Suasana di kamar menjadi hening.Caden dan Naomi bertatapan. Ekspresi mereka berbeda jauh. Yang satunya terlihat rapuh karena sangat terpukul. Yang satunya lagi terlihat kebingungan.Sudah jelas Naomi tidak memahami situasinya. Tak lama kemudian, ponsel Caden tiba-tiba berdering.Cad
Caden menyahut, "Naomi berencana merebut Rayden dariku dan membawa Rayden meninggalkan Kota Jawhar. Mereka mau tinggal di kota lain."Dylan bertanya dengan ekspresi kaget, "Nana mau merebut Rayden darimu?""Iya," balas Caden.Dylan yang kebingungan menimpali, "Nana bukan ibu kandung Rayden dan nggak membesarkannya. Kenapa Nana punya pemikiran seperti ini? Aku tebak pasti karena Nana menyukai Rayden. Tapi, apa kamu nggak merasa kasih sayang Nana pada Rayden terlalu berlebihan?"Dylan melanjutkan, "Kamu itu ayah kandung Rayden, sedangkan Nana sama sekali nggak punya hubungan apa pun dengan Rayden. Tapi, dia malah berniat merebut Rayden darimu. Ini nggak masuk akal."Caden mengernyit. Tadi dia terlalu marah sehingga tidak memikirkan hal ini. Kasih sayang Naomi pada Rayden memang tidak wajar."Tapi, dari masalah ini kita bisa tahu Nana benar-benar menyukai Rayden dan nggak menyukaimu," ujar Dylan.Caden merasa sakit hati mendengar ucapan Dylan. Dia memelototi Dylan sembari mengatupkan bibi
Sebelum selesai mengisap sebatang rokok, Caden mulai tidak tenang. Dia terus memikirkan Naomi.Apa yang dilakukan Naomi sekarang? Apa Naomi ketakutan melihat Caden marah? Apa Naomi akan menangis karena dimarahi Caden? Apa sekarang Naomi juga memikirkan Caden?Caden makin resah setelah merenungkan masalah ini. Dia merasa hari ini dirinya tidak salah. Namun, Caden mulai introspeksi diri. Apa hari ini dia terlalu galak?Naomi memang bernyali kecil. Dia pasti takut melihat Caden begitu galak. Begitu teringat ekspresi Naomi yang sedih saat memandangnya, Caden makin gundah.Namun, hari ini memang Naomi yang salah. Caden tidak akan meminta maaf dulu. Bukan hanya karena tidak merasa bersalah, Caden juga mementingkan harga dirinya.Meski Caden menyukai Naomi, dia juga punya harga diri. Caden tidak bisa meminta maaf jika tidak berbuat salah.Kecuali Naomi yang mencari Caden. Kalaupun Naomi hanya mengirim pesan, Caden pasti langsung pulang.Caden membuang abu rokok, lalu mengambil ponsel di atas
Semuanya ingin menangis. Dylan berusaha memohon, "Tapi, kami lapar. Tolong lepaskan kami. Kalau kamu buat kami mati kelaparan saat tahun baru begini, nanti nggak ada yang temani kamu lagi waktu kamu bersedih lain kali."Caden menatap Dylan dan bertanya, "Mau makan atau kaki?""Ha?" sahut Dylan.Caden menjelaskan, "Kalau mau makan, patahkan kaki kalian dulu. Setelah patahkan kaki sendiri, kalian boleh pergi."Semua orang terdiam. Ketika Caden pergi ke kamar mandi, mereka mengeluh."Siapa yang menyinggung Dewa Kematian ini saat tahun baru?""Kalau aku temukan orangnya, pasti kuhabisi! Kita semua dicelakai dia!""Dasar nggak tahu diri! Beraninya dia menyinggung Caden! Apa orang itu nggak tahu di Kota Jawhar ini Caden nggak boleh disinggung?""Dylan, kamu tahu siapa orangnya?"Dylan juga hampir pingsan karena kelaparan. Dia menyahut, "Kalaupun aku bilang, kalian juga nggak berani singgung orang itu."Salah satu orang bertanya, "Kenapa? Selain Caden, memangnya di Kota Jawhar ada tokoh hebat
Bagi teman-teman Dylan, hal ini adalah kejutan. Salah satu dari mereka bertanya, "Caden, ada apa?""Kalian bubar saja," sahut Caden. Dia langsung berjalan keluar tanpa berbalik.Dylan terdiam sejenak, lalu menelepon Robbin, "Apa terjadi sesuatu pada Rayden?"Robbin yang masih kebingungan membalas, "Rayden baik-baik saja.""Jadi, kenapa Caden buru-buru pergi?" tanya Dylan.Robbin langsung menimpali, "Aku juga bingung. Aku hanya beri tahu dia tangan Naomi terluka. Dia langsung panik ...."Dylan merasa tidak berdaya. Kala ini, Caden sudah tenggelam dalam lautan cinta. Mungkin saja Caden akan panik jika Naomi digigit nyamuk, lalu dia akan membunuh kawanan nyamuk.Dylan bertanya lagi, "Apa kamu yang menyuruh Caden pulang?""Bukan, Caden sendiri yang mau pulang," jawab Robbin.Dylan mengangkat alis dan tersenyum. Setelah mengakhiri panggilan telepon, Dylan berkata kepada teman-temannya, "Hari ini, kita nggak sia-sia disiksa. Lain kali, kita kumpul lagi dan suruh Caden ciuman dengan Naomi sel
Jadi, Samuel memeras otaknya untuk memikiran solusi ….Selanjutnya Samuel pun kepikiran dengan Naomi!Samuel tahu Caden masih kesulitan dalam mencari Naomi. Seandainya Naomi masih hidup, dia bisa memanfaatkan Naomi untuk mengancam Caden. Naomi bisa menggantikan Baby menjadi pion mereka untuk menjatuhkan Caden!Pada saat itu, Samuel sungguh menyesal. Dia menyesal telah meninggalkan Naomi di pegunungan dulu! Dia sungguh tidak menyangka Caden adalah seorang budak cinta!Hanya karena pernah tidur sekali, Caden pun hanya menginginkan Naomi saja!Jika tahu masalah akan seperti ini, waktu itu Caden seharusnya mencari tempat untuk menyembunyikan Naomi. Dengan begitu, dia bisa menggunakan Naomi untuk mengancam Caden!Jadi, setelah tiba di Kota Jawhar, Samuel langsung melamar untuk menjadi guru di taman kanak-kanak tempat Tiara bekerja.Pada saat itu, Samuel masih tidak tahu hidup matinya Naomi. Hanya saja, dia tahu seandainya Naomi masih hidup, dia pasti akan berhubungan dengan Tiara.Setelah b
Saat Samuel baru tiba di Kota Jawhar, Baby menangis histeris. Dia terus merengek bertanya di mana ayahnya?Baby yang berumur 3 tahun bagai Baby yang masih berumur 3 bulan saja. Dia tidak makan dan tidak minum, hanya terus menangis saja.Pembantu melakukan panggilan video dengan Samuel. Air mata yang diteteskan Baby waktu itu bagai mutiara saja, mengalir membasahi wajah putih si wanita. Waktu itu, hati Samuel langsung remuk!Samuel langsung membeli tiket pesawat untuk pulang! Sejak saat itu, Samuel mengerti bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari Baby lagi! Dia telah terikat oleh bocah cilik itu!Samuel mencintai Baby, sangat amat mencintai Baby! Meskipun Baby tidak tergolong terlalu pintar, semuanya juga bukan masalah ….Sepertinya Baby mewarisi gen Naomi yang agak bodoh!Anak-anak pada umumnya bisa membalikkan tubuhnya pada umur bulan ke-3, sedangkan dia baru bisa melakukannya di bulan ke-4! Biasanya anak-anak bisa berjalan pada umur bulan ke-11, tetapi dia baru bisa berjalan di bulan
Demi memikirkan nama anak perempuan itu, Samuel memeras otaknya selama 2 minggu. Dia bahkan telah memilih ratusan nama! Pada akhirnya, Samuel baru memutuskan untuk memanggilnya “Baby”!Nama itu sungguh sesuai dengannya. Dia memang telah menjadi kesayangannya Samuel!Konon katanya, anak kecil bisa membalikkan tubuhnya di usia 3 bulan dan bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Baby tidaklah pintar. Saat dia hampir menginjak usia 7 bulan, dia masih tidak bisa duduk!Samuel merasa panik. Dia membawa Baby ke rumah sakit untuk diperiksa, bukan hanya ke satu rumah sakit saja. Semua dokter mengatakan kondisi Baby sangat normal. Namun, Samuel masih saja merasa tidak tenang. Dia mulai insomnia.Samuel terus bergadang untuk mencari data dari internet. Katanya, sangat wajar jika anak masih belum bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Samuel masih saja tidak tenang. Dia bahkan menggunakan status seorang ibu demi bergabung ke dalam forum ibu dan anak, demi menanyakan kondisi putrinya kepada para ibu.Akhirn
Keesokan harinya, di Desa Baiza. Desa Baiza adalah tempat bagai alam surga yang dipermak Samuel dalam waktu 10 tahun. Lokasi desa ini dekat dengan pegunungan dan perairan. Pemandangan setempat juga sangat indah. Tidak berlebihan apabila mendeskripsikan pemandangan desa ini bagai lukisan saja.Setiap batu, genteng, rumput, kayu, bahkan penduduk yang tinggal di sini diatur langsung oleh Samuel.Desa Baiza adalah desa yang diciptakan Samuel khusus untuk Wanda. Dia tahu impian Wanda sewaktu masih hidup dulu. Jadi, dapat terlihat banyak tanaman yang disukai Wanda dulu.Setiap gaya bangunan di desa ini juga mengikuti hasil desain yang pernah digunakan Wanda sebelumnya. Samuel menggunakan cara ini untuk mengenang Wanda dan mewujudkan keinginan yang tidak sempat dia selesaikan.Samuel juga mendirikan sekolah dan perpustakaan atas nama Abigail. Sebab, Wanda dan Abigail adalah 2 wanita yang paling dia rindukan.Kemudian, tempat ini juga menjadi kampung halaman Samuel dan Baby …. Sebenarnya ket
”Benar apa kata Samuel, terkadang orang biasa bukan apa-apa di hadapan kekuasaan dan kekayaan.”Caden tidak membantah. Orang biasa zaman sekarang saja sulit untuk melawan kekuasaan, apalagi zaman dulu?Waktu itu, Tony baru berumur 40-an tahun. Dia masih dalam masa-masa arogannya! Ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan sosial waktu itu, kedudukannya memang mengizinkannya untuk bersikap arogan! Hanya saja, roda terus berputar. Nasib baik tidak mungkin hanya berpihak pada seseorang saja. Siapa pun pasti akan menerima akibat dari perbuatannya. Keadilan mungkin akan datang terlambat, tetapi pasti akan datang!Caden berusaha untuk menenangkan Naomi. “Tenang, nasib mereka nggak akan baik-baik saja.”Naomi menarik napas dalam-dalam. Dia menatap Caden dengan mata merah sembari bertanya, “Samuel memang bersalah, tapi yang pantas mati itu adalah Tony dan anggota Keluarga Pangestu itu. Seandainya Samuel berhenti sekarang, apa dia masih bisa diselamatkan?”Naomi tidak tahu masalah kasus kematian
Naomi menarik napas dalam-dalam. “Samuel sendiri juga nggak tahu. Katanya setelah sadar dari pingsan, dia sudah di tangan penculik.”Caden merasa bingung.Pengawal Tony sangat peka dan waspada. Saat menangani jasad, tidak mungkin dia tidak menggeledah lokasi kejadian.Samuel masih sangat kecil. Bagaimana dia bisa melarikan diri dari mata pengawal profesional?“Gimana dengan kakak perempuannya?”“Aku juga nggak tahu. Kata Samuel, dia nggak menemukan kakaknya lagi setelah bangun. Mengenai masalah yang berkaitan dengan kakaknya, dia juga nggak ungkit lagi.”Caden terdiam beberapa detik, lalu bertanya, “Jadi, kenapa dia bisa membenci seluruh Keluarga Pangestu? Semua ini ulah Tony. Apa hubungannya dengan yang lain?”Ketika mengungkit masalah ini, Naomi merasa semakin emosional lagi.“Tony itu berengsek. Anggota Keluarga Pangestu lainnya juga berengsek ….”Samuel bisa membantu anggota Keluarga Pangestu lainnya juga karena Tony. Alasan lainnya juga karena ruangan lukisan Yamin.Setelah Tony m
Ketika melihat Wanda, Angelo langsung teringat Abigail. Wanda cantik, lembut, dan sering tersenyum manis kepadanya. Wanda menyayangi Angelo seperti Abigail.Hati Angelo yang terluka perlahan pulih. Akhirnya, dia berani bicara dan punya sedikit harapan terhadap masa depan. Angelo bertekad untuk melanjutkan hidupnya. Dia ingin mencari kakak perempuannya.Angelo juga ingin belajar hukum dan menjadi pengacara. Dia ingin membalas dendam orang tua dan kedua kakak laki-lakinya.Wanda memberi tahu Angelo hukum bisa membantunya menegakkan keadilan dan menghukum orang jahat. Jika Angelo disakiti, dia bisa memakai hukum untuk melampiaskan kemarahannya.Angelo memercayai ucapan Wanda sepenuhnya. Semuanya perlahan membaik. Namun, takdir mengubah hidup Angelo. Dia kehilangan kebahagiaan lagi.Darman tiba-tiba muncul. Begitu melihat Darman, Angelo langsung teringat Tony dan semua kejadian di studio.Kemudian, Angelo dibawa Darman ke gunung. Hati Angelo yang sudah perlahan pulih hancur lagi. Bahkan, k
Yamin bertelungkup di lantai. Tubuhnya gemetaran dan matanya memerah. Dia hanya bisa melihat istrinya ditindas.Yamin sangat murka hingga ingin membunuh Tony, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Yamin melihat anaknya terluka dan wanita yang dicintainya dinodai. Yamin merasa tidak berdaya dan juga marah. Air matanya mengalir.Tony menodai Abigail sampai tengah malam. Dia memang abnormal. Tony sengaja menodai Abigail dengan berbagai gaya di depan Yamin.Abigail yang awalnya berteriak histeris dan memberontak perlahan terdiam. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan Tony mengendalikan tubuhnya.Yamin yang awalnya memelotot perlahan memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir. Pasangan suami istri yang sangat mesra ini mengalami kejadian tragis. Tony menghancurkan kehidupan keluarga mereka.Padahal, hari ini keluarga Yamin sangat gembira. Sekarang yang tersisa hanya keputusasaan. Akhirnya, mereka mati tragis.Abigail mati setelah disiksa Tony. Pakaiannya koyak dan air matanya sudah ker
Lilin di atas kue langsung mati tertiup angin. Tony langsung berjalan masuk. Dia seperti iblis yang tiba-tiba muncul di depan Abigail dan Yamin.Yamin tidak mengenal Tony. Dia bertanya dengan sopan dan juga waswas, "Pak, kamu cari siapa?"Tony mengabaikan Yamin. Dia mengamati Abigail dengan ekspresi mesum. Yamin mengernyit. Sebelum dia sempat bicara, Tony bertanya, "Berapa harga satu malam?"Yamin dan Abigail kebingungan. Tony duduk, lalu memandang Abigail dan berujar seraya menyipitkan matanya, "Aku tertarik padamu, layani aku satu malam. Satu miliar cukup, nggak? Kalau nggak cukup, boleh tambah."Yamin dan Abigail baru tersadar setelah tertegun sejenak. Abigail membalas dengan ekspresi marah, "Kamu gila, ya?"Amarah Yamin memuncak. Tidak ada pria normal yang bisa terima diprovokasi seperti ini. Yamin hendak menghajar Tony, tetapi Abigail menghentikannya.Abigail tidak mengenal Tony. Dia hanya menganggap Tony sebagai orang gila. Bagaimanapun, ini adalah negara hukum. Semua orang tidak