Ada yang berkali-kali meracuni Rayden!Napas Caden terasa berat. Dia menggigit erat bibirnya, lalu bertanya, “Apa kamu yakin?”Naomi mengentakkan kakinya. “Yakin!”Caden terdiam membisu. Aura dingin memancar dari tubuhnya! Ternyata ada orang berani meracuni Rayden, bahkan sudah berlangsung dalam waktu lama! Besar sekali nyali orang itu! Caden merasa dirinya sungguh bodoh. Padahal dia mengira dirinya sudah menjaga Rayden dengan sangat bagus, alhasil? Rayden malah menerima siksaan sebesar ini! Dia memang tidak pantas untuk menjadi seorang ayah!Pantas saja Naomi membawa hasil pemeriksaan untuk diperlihatkan kepada Caden dengan rasa bersalah, sakit hati, dan juga gusar! Dia merasa sakit hati karena Rayden berkali-kali dilukai. Dia merasa gusar karena penasaran siapa pelaku tidak bermanusiawi itu bahkan tega bersikap sadis terhadap seorang anak di bawah umur! Mengenai rasa bersalah … sementara ini Caden masih belum menemukan alasannya.Hanya saja, Naomi bisa marah juga pasti karena diri Ca
Setelah Braden dan Hayden bangun, mereka tidak bisa menemukan sosok Naomi di dalam kamar pasien. Mereka menebak seharusnya Naomi pergi menjenguk Rayden, itulah sebabnya mereka bisa berada di sini. Tanpa sengaja, mereka kedengaran isi percakapan Naomi dan Caden.Hayden kelihatan gusar. “Ternyata ada orang yang berkali-kali meracuni Rayden! Kak, kita mesti cari siapa orang kurang ajar itu. Kita mesti balas dendam Rayden!”Raut Braden kelihatan sangat muram. “Iya, kita mesti menemukannya!”Beraninya orang itu meracuni saudara mereka dalam waktu lama, alhasil Rayden terus hidup di kondisi sakit. Orang itu pantas untuk mati!Apalagi kekhawatiran ibu mereka juga cukup masuk akal. Pelaku sudah terbiasa untuk melakukannya. Berhubung kali ini dia tidak berhasil merenggut nyawa Rayden, bisa jadi dia akan meracuni Rayden lagi. Jika pelaku tidak ditemukan, itu berarti Rayden akan bahaya dalam setiap saat!Hayden bergumam, “Nggak disangka si Caden masih belum berhasil menemukan pelakunya. Tapi aku
Sebelum Caden datang, dia telah mendengar ucapan Steven dulu. Kemudian, dia pun mengangguk dengan sopan. “Apa masalah ini sudah selesai diselidiki?”“Masih belum ada perkembangan untuk sementara waktu ini. Sekarang kami bisa memastikan masalah keracunan putramu berhubungan dengan pelayan wanita itu. Tapi, sekarang pelayan itu sudah mati, petunjuk pun terputus.”Kening Caden berkerut. “Apa ada perkembangan dengan kasus pelayan wanita itu?”Berwin menggeleng. “Dilihat dari kondisinya, sepertinya dia bunuh diri. Tapi, kami nggak bisa mengambil kesimpulan dengan gampang. Semuanya masih butuh penyelidikan lebih lanjut.”Caden mengiakan, kemudian tidak bertanya lagi.Berwin berkata, “Pekerjaan pengumpulan bukti sudah selesai. Aku juga sudah mengatur anggota untuk menjaga lokasi kejadian. Kalau nggak ada masalah lain lagi, kami pamit dulu. Kami akan menghubungimu kalau ada perkembangan selanjutnya.”Caden mengangguk. “Emm, mohon rahasiakan masalah ini.”“Aku mengerti. Pak Caden harap tenang.”
Meski Evano mengabdi di sisi Tony untuk selamanya, dia juga tidak bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Selama ini, yang diberikan Tony kepadanya tidak tergolong banyak! Jika Evano mengkhianati Tony, saham itu pun akan menjadi miliknya.Lagi pula, Tony akan dibunuh oleh Caden. Pada saat itu, Evano juga tidak perlu khawatir dirinya akan dibalas dendam oleh Tony!Setelah berpikir lama, tiba-tiba Evano berlutut di hadapan Caden.“Pak Caden, aku tahu siapa yang meracuni Rayden!”Raut wajah Tony langsung berubah drastis. Dia langsung berdiri dari sofanya!Semua anggota Keluarga Pangestu juga terkejut ketika melihat sosok pria yang berlutut di lantai.Caden bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Kamu tahu?”“Iya! Aku tahu!”“Katakanlah!”“Pelakunya … dia …..” Evano melihat ke sisi Tony.Tony merasa kaget hampir saja muntah darah di tempat. Dia menahan napasnya sembari membelalaki Evano.“Dasar kurang ajar! Demi saham 20% ini, kamu malah ingin memfitnah majikanmu?”Evano berkata dengan gemetar
Setelah sampai di lantai 2, Andrew mengantar Tony ke ruang baca. Dia menutup pintu ruangan, lalu berjaga di depan pintu.Saat ini hanya tersisa Tony dan Caden berdua di dalam ruangan.Tadinya Tony merasa agak takut. Kemudian, dia malah tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. “Iya, semua ini ulahku! Hahaha. Selama beberapa tahun ini, aku memang sering meracuni Rayden. Semuanya memang seperti yang kamu dengar tadi. Racun yang kuberikan itu nggak akan membunuh Rayden, hanya akan membuatnya kesakitan!”“Setiap kali Rayden keracunan, dia pasti akan sangat menderita, terutama pada hari-hari awal keracunan. Efek racun pada saat itu paling kuat. Dia pasti akan kesakitan sampai berkeringat dingin, wajah kecilnya akan berubah karena menahan sakit. Hehe.”“Tapi siapa suruh kamu bodoh, kamu malah nggak menyadarinya. Kamu malah mengira penyakitnya itu karena Rayden terobsesi dengan ibunya! Hanya saja, kenapa Rayden bisa keracunan? Bukannya semua gara-gara kamu?”“Seandainya Rayden nggak memiliki ayah sep
Tony menyadari sesuatu. Dia tidak lagi bersikap arogan! Dia menatap Caden dengan takut. “Caden, beraninya kamu menyentuhku? Apa kamu nggak khawatir aku akan menghancurkannya? Aku … uhm … ahh …..”Caden sedang berdiri di depan jendela ujung koridor. Ketika mendengar suara jerit histeris Tony, dia hanya mengisap rokoknya dengan tenang. Ekspresinya kelihatan sangat dingin. Tidak terlihat sedikit pun rasa sakit hati di wajahnya.Tony memang adalah kakek kandungnya Caden, tetapi Tony telah mencelakai ayahnya, ibunya, dan juga putranya. Apa dia pantas untuk menjadi seorang kakek?Hati manusia bukan terbuat dari baja. Jika Tony memiliki hati nurani, dia juga tidak akan berbuat seperti ini! Jadi, tidak ada sedikit pun rasa kasihan di hati Caden.Di dunia ini, Caden paling memedulikan orang tua dan putranya. Jika ada yang berani menyentuh salah satu di antara mereka, Caden pasti akan memberi “hukuman mati”.Sekarang Tony telah menyentuh ketiga orang kesayangan Caden! Jika bukan karena ada baran
Tony bagai orang yang cacat saja duduk bersandar di sofa dengan memiringkan kepalanya. Kaki tangannya masih utuh, hanya saja uratnya sudah diputuskan. Salah satu bola matanya juga sudah dicungkil.Andrew khawatir Tony tidak bisa melihatnya. Dia pun sengaja meletakkan bola mata di bagian yang terjangkau oleh Tony, agar Tony bisa terus melihatnya!Namun, Andrew tidak ingin memperlihatkan gambaran miris ini kepada Caden. Dia sengaja membaluti mata Andrew dengan perban.Saat ini, Tony sedang menatap bola matanya dengan ketakutan. Bahkan, sekujur tubuhnya juga gemetar saat ini!Ketika melihat Caden, Tony bagai sedang melihat monster saja, semakin ketakutan lagi. Caden menunjukkan ekspresi dinginnya. “Kamu nggak usah merasa perbuatanku sadis. Semua penderitaan yang kamu terima bukanlah apa-apa kalau dibandingkan dengan Rayden!”Tony menarik napas dalam-dalam. Dia menggerakkan bibirnya, tetapi dia tidak bisa bersuara sama sekali.Caden menatap Tony dengan dingin. “Selain itu, seharusnya kamu
“Belum sempat aku melihat dengan jelas, dia langsung menyimpannya.”Caden terdiam membisu.Saat pertemuan waktu itu, orang misterius berkata kepada Caden, ‘Sebenarnya kamu nggak tahu kamu punya seorang anak perempuan. Kalau kamu nggak berharap terjadi sesuatu dengannya, lepaskan aku. Hehe.’Waktu itu, Caden memang merasa syok dan juga curiga. Jadi, Caden tidak berani bertindak gegabah, langsung melepaskannya!Kemudian, Caden terus memikirkan masalah itu. Bukannya tidak mungkin jika ibunya Rayden melahirkan anak kembar beda gender. Hanya saja, berhubung Caden tidak menemukan petunjuk apa pun, dia hanya merasa curiga saja. Sekarang setelah mendengar omongan Tony, Caden merasa kemungkinan ucapan orang misterius adalah kenyataan!“Ting ….” Pada saat ini, Caden menerima notifikasi pesan masuk dari sebuah nomor virtual.[ Apa kamu puas dengan hadiah pemberianku? Hehe. ]Hati Caden seketika menjadi tegang. Ternyata dia orangnya!Caden segera membalas pesan, tetapi nomor itu telah menjadi nomo
Ketika melihat Wanda, Angelo langsung teringat Abigail. Wanda cantik, lembut, dan sering tersenyum manis kepadanya. Wanda menyayangi Angelo seperti Abigail.Hati Angelo yang terluka perlahan pulih. Akhirnya, dia berani bicara dan punya sedikit harapan terhadap masa depan. Angelo bertekad untuk melanjutkan hidupnya. Dia ingin mencari kakak perempuannya.Angelo juga ingin belajar hukum dan menjadi pengacara. Dia ingin membalas dendam orang tua dan kedua kakak laki-lakinya.Wanda memberi tahu Angelo hukum bisa membantunya menegakkan keadilan dan menghukum orang jahat. Jika Angelo disakiti, dia bisa memakai hukum untuk melampiaskan kemarahannya.Angelo memercayai ucapan Wanda sepenuhnya. Semuanya perlahan membaik. Namun, takdir mengubah hidup Angelo. Dia kehilangan kebahagiaan lagi.Darman tiba-tiba muncul. Begitu melihat Darman, Angelo langsung teringat Tony dan semua kejadian di studio.Kemudian, Angelo dibawa Darman ke gunung. Hati Angelo yang sudah perlahan pulih hancur lagi. Bahkan, k
Yamin bertelungkup di lantai. Tubuhnya gemetaran dan matanya memerah. Dia hanya bisa melihat istrinya ditindas.Yamin sangat murka hingga ingin membunuh Tony, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Yamin melihat anaknya terluka dan wanita yang dicintainya dinodai. Yamin merasa tidak berdaya dan juga marah. Air matanya mengalir.Tony menodai Abigail sampai tengah malam. Dia memang abnormal. Tony sengaja menodai Abigail dengan berbagai gaya di depan Yamin.Abigail yang awalnya berteriak histeris dan memberontak perlahan terdiam. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan Tony mengendalikan tubuhnya.Yamin yang awalnya memelotot perlahan memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir. Pasangan suami istri yang sangat mesra ini mengalami kejadian tragis. Tony menghancurkan kehidupan keluarga mereka.Padahal, hari ini keluarga Yamin sangat gembira. Sekarang yang tersisa hanya keputusasaan. Akhirnya, mereka mati tragis.Abigail mati setelah disiksa Tony. Pakaiannya koyak dan air matanya sudah ker
Lilin di atas kue langsung mati tertiup angin. Tony langsung berjalan masuk. Dia seperti iblis yang tiba-tiba muncul di depan Abigail dan Yamin.Yamin tidak mengenal Tony. Dia bertanya dengan sopan dan juga waswas, "Pak, kamu cari siapa?"Tony mengabaikan Yamin. Dia mengamati Abigail dengan ekspresi mesum. Yamin mengernyit. Sebelum dia sempat bicara, Tony bertanya, "Berapa harga satu malam?"Yamin dan Abigail kebingungan. Tony duduk, lalu memandang Abigail dan berujar seraya menyipitkan matanya, "Aku tertarik padamu, layani aku satu malam. Satu miliar cukup, nggak? Kalau nggak cukup, boleh tambah."Yamin dan Abigail baru tersadar setelah tertegun sejenak. Abigail membalas dengan ekspresi marah, "Kamu gila, ya?"Amarah Yamin memuncak. Tidak ada pria normal yang bisa terima diprovokasi seperti ini. Yamin hendak menghajar Tony, tetapi Abigail menghentikannya.Abigail tidak mengenal Tony. Dia hanya menganggap Tony sebagai orang gila. Bagaimanapun, ini adalah negara hukum. Semua orang tidak
Saat itu, cuaca di Kota Lodia sangat dingin. Angin kencang berembus dan salju lebat turun seharian. Akan tetapi, Yamin dan Abigail sangat bersemangat.Hari ini Yamin berulang tahun dan dia memperoleh pencapaian besar dalam kariernya. Yamin merupakan pelukis yang rajin. Hanya saja, dia tidak terkenal di kalangan pelukis.Tiba-tiba, Yamin menerima undangan dari idolanya pada hari ulang tahunnya. Idola Yamin adalah pelukis senior top. Tekniknya sangat hebat dan gayanya unik. Dia juga sangat berprinsip.Pelukis senior itu memang mengandalkan melukis untuk menghasilkan uang, tetapi dia tidak akan sembarangan menjual lukisannya demi uang. Seorang konglomerat pernah meminta pelukis senior itu untuk melukis kekasihnya dan menawarkan harga tinggi. Namun, dia menolak dengan tegas.Alasan pelukis senior itu sangat sederhana. Dia jijik dengan pelakor dan merasa pelakor tidak pantas menjadi objek lukisannya.Pelukis senior menganggap semua lukisannya seperti anak yang dibesarkannya. Mencari pemilik
Caden melanjutkan, "Aku akan ikut kamu mencintai anak-anak karena kamu mencintai mereka dan aku mencintaimu. Ayah sangat mencintai Ibu. Kalau Ibu menyukai Lucky, Ayah pasti menyukainya. Perasaan suka seperti ini tulus dan muncul tanpa sadar, jadi aku yakin waktu itu yang menyakiti Lucky bukan Ayah."Tentu saja Naomi memercayai Caden. Dia menimpali dengan ekspresi kebingungan, "Sebelumnya aku dengar kamu menceritakan sifat Ayah, jadi aku juga nggak percaya Ayah menyakiti Samuel. Tapi, aku sudah bertanya pada Samuel dan dia sangat yakin malam itu yang menyeretnya ke gunung itu Ayah."Caden merenung. Dia yakin Darman tidak akan melakukan perbuatan kejam seperti itu. Namun, Samuel juga tidak perlu berbohong kepada Naomi. Jadi, apa masalahnya?Jika Samuel bisa menganggap orang itu adalah Darman, berarti orang itu sangat mirip dengan Darman. Setidaknya paras dan postur tubuhnya sangat mirip. Siapa orang itu? Darman tidak punya saudara kandung.Apa mungkin ada orang yang sengaja merias wajahn
Naomi menghela napas, lalu berkata seraya mengernyit, "Aku ini dokter, jadi aku tahu jelas kondisi tubuhku. Aku nggak makan seharian dan mengalami syok sehingga pingsan. Aku nggak apa-apa, kita cari Baby sekarang!"Selesai bicara, Naomi menyingkap selimut dan hendak turun dari tempat tidur. Dia ingin pergi mencari putrinya bersama Caden. Dia tidak ingin menunggu lagi.Caden menghentikan Naomi, "Kamu nggak boleh pergi."Desa Baiza adalah markas Samuel. Keselamatan mereka pasti terancam jika mereka menerobos masuk ke Desa Baiza.Selain itu, Caden baru menyelamatkan Naomi dari tangan Samuel. Dia tidak mungkin mengambil risiko dengan membawa Naomi ke wilayah kekuasaan Samuel. Bagaimana kalau Samuel menculik Naomi lagi saat terjadi kekacauan?Naomi malah berujar, "Aku harus pergi! Samuel menyayangi Baby, dia nggak akan beri tahu Baby kamu itu ayahnya. Kalau Baby lihat kamu, dia pasti cuma menganggap kamu paman dan nggak mau ikut kamu.""Baby dibesarkan Samuel, jadi dia pasti menyukai Samuel
Caden yang terkejut memanggil, "Naomi!"Naomi langsung duduk dan menghela napas. Dia terlihat ketakutan. Sudah jelas Naomi mimpi buruk, dia bangun karena ketakutan.Caden segera menggenggam tangan Naomi, lalu memeluknya dan menghibur, "Jangan takut, kamu cuma mimpi buruk. Naomi, jangan takut."Naomi tertegun sejenak. Dia baru sadar kejadian yang mengerikan itu hanya mimpi. Selain itu, dia sudah diselamatkan Caden!Naomi melepaskan diri dari pelukan Caden, lalu mengamati Caden dan bertanya, "Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu terluka? Apa Samuel menyakitimu?"Caden menyahut seraya menggeleng, "Aku baik-baik saja, aku nggak terluka."Naomi baru merasa tenang setelah memastikan Caden baik-baik saja. Namun, dia kembali merasa gugup.Naomi menggenggam tangan Caden dengan erat seraya berbicara, "Apa kamu tahu Samuel ingin mencelakaimu? Dia punya dendam dengan Keluarga Pangestu dan ayahmu, dia bilang anak harus membayar utang ayahnya. Samuel mau melampiaskan kebenciannya pada Keluarga Pangestu
Caden mengernyit. Dia sangat memahami Tony. Masalah Keluarga Sadana pasti berhubungan dengan Tony. Caden yakin Keluarga Sadana pasti sudah mati, bukan menghilang.Tony adalah pria berengsek. Dia bahkan tega mencelakai keluarga sendiri, apalagi orang lain. Samuel menyusun rencana selama bertahun-tahun pasti untuk membalas dendam kepada Keluarga Pangestu.Caden merasa gusar. Dia benar-benar sial lahir di Keluarga Pangestu dan punya hubungan dengan Tony. Caden bertanya, "Waktu itu, kenapa Tony pergi ke Kota Lodia?"Steven menjawab, "Untuk pengembangan gedung baru. Waktu itu, Tony beli banyak tanah di Kota Lodia. Dia sangat mementingkan proyek di kota itu, jadi dia melakukan inspeksi sendiri dan tinggal di kota itu untuk beberapa waktu.""Apa Tony mencari Keluarga Sadana waktu tinggal di Kota Lodia?" tanya Caden.Steven menyahut, "Nggak tahu. Tetangga Keluarga Sadana bilang nggak pernah dengar Keluarga Sadana mengungkit tentang Keluarga Pangestu. Mereka juga nggak pernah lihat Keluarga Pan
Caden merasa familier dengan Desa Baiza. Setelah merenungkannya, dia baru teringat dirinya pernah melihat nama Desa Baiza di barang-barang peninggalan Wanda. Caden menyimpulkan lokasi Baby dari keinginan Wanda dan obsesi Samuel kepada Wanda.Caden berpesan, "Kamu bawa bawahan ke Desa Baiza dulu. Setelah mengurus Naomi, aku baru pergi ke sana."Andrew tidak berani menunda waktu lagi. Dia langsung pergi.Di sisi lain, Samuel sudah bertemu dengan bawahannya. Melihat kondisi Samuel yang menyedihkan, bawahan bertanya dengan ekspresi terkejut, "Ada apa?"Samuel menghela napas, lalu menyahut dengan geram, "Cepat pulang!"Bawahan bertanya balik, "Pulang ke desa?""Iya," jawab Samuel.Bawahan menimpali, "Nggak jadi bawa Bu Naomi lagi? Nona Baby sudah nggak sabar bertemu dengan Bu Naomi."Samuel membalas, "Lain kali saja!"Bawahan juga tidak berani bertanya lagi saat melihat kondisi Samuel yang tidak beres. Dia segera menjalankan mobil.Samuel duduk di kursi penumpang belakang dan mengabaikan lu