Share

Bab 485

Author: Erlina
Naomi tidak mengerti. Dia hanya meniru gerakan Caden saja. Begitu pula dengan Rayden, Braden, Hayden, dan Jayden.

Tiba-tiba lilin yang diletakkan di atas meja mengeluarkan suara dan apinya seketika melonjak tinggi.

Hayden merasa bingung. “Heh? Apa Kakek merasa sangat gembira?”

Braden merasa yakin. “Apinya tiba-tiba menyala semakin besar. Pasti karena gembira.”

Jayden juga ikut merasa gembira. “Tandanya Kakek menyukai kita.”

Rayden pun tersenyum. “Tadi aku beri tahu Kakek, hari ini kedatangan menantu dan cucu mereka.”

Caden dan Naomi terbengong di tempat. Raut wajah para anggota Keluarga Pangestu lainnya juga kelihatan muram.

Suara anak-anak terdengar jelas di ruangan yang hening ini. Bahkan, bergema juga.

Naomi merasa canggung, segera memberi isyarat tangan menyuruh anak-anak jangan berbicara lagi.

Rayden tersenyum tipis. “Mama nggak usah malu. Kakek suka menantu sepertimu.”

Usai mendengar, Naomi pun merasa semakin canggung lagi. Ujung bibirnya sedikit berkedut. ‘Apa ada lubang di sini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Khofifah Ofi
q lihat sekarang yang berkomentar juga tambah sedikit...nanti para pembaca mulai jenuh Lo y...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 486

    Caden sedang merokok. Saat melihat Naomi berjalan mendekat, dia secara refleks ingin memadamkan rokoknya. Dia tahu bahwa Naomi tidak menyukai aroma rokok.Naomi berkata, “Kalau mau rokok, rokok saja. Aku tahu suasana hatimu lagi nggak bagus.”Caden melirik Naomi sekilas, tetapi tetap memadamkan rokoknya.Keempat bocah pun berkata dalam hati, ‘Oke, oke! Nilai poin Papa tambah 1.’Caden bertanya, “Siapa yang bilang suasana hatiku nggak bagus?”“Aku nggak buta. Wajahmu dengan jelas menunjukkan kamu lagi nggak senang.”“Aku cuma lagi ketagihan merokok.”Apa mungkin orang yang ketagihan merokok bisa memadamkan rokoknya dengan begitu saja? Namun, Naomi tidak menguak kebohongan Caden. Sebenarnya, tindakan Caden yang memadamkan rokoknya membuat Naomi merasa lumayan terharu.Caden menaruh kedua tangannya di saku dan bersandar pada pohon besar, sedangkan Naomi menaruh kedua tangannya di belakang tubuh dan bersandar pada pohon kecil di depan Caden. Kedua orang ini mengobrol dengan saling berhadap

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 487

    Caden tidak tahu kejadian tragis apa lagi yang pernah menimpa Naomi. Namun, dari semua yang diketahui Caden ini, Caden merasa hidup Naomi sudah cukup tragis. Pantas saja saat ini Naomi begitu bahagia. Dia memang layak untuk bahagia. Untung saja Naomi juga optimis dan bermental kuat. Orang biasa mungkin tidak akan mampu menanggung pukulan-pukulan seberat ini dan lebih memilih untuk mengakhiri hidup mereka.“Bagaimana dengan rumor yang menimpamu dulu?” tanya Caden.Naomi melirik Caden dengan agak terkejut, lalu mengumpat dalam hati, ‘Berani tanya lagi! Bukannya ini semua gara-gara kamu? Kalau di bandara waktu itu kamu nggak melakukan hal itu, mana mungkin terjadi hal seperti ini!’Naomi menghela napas panjang, lalu bertanya balik, “Kalau aku bilang itu semua kecelakaan, apa kamu percaya?”“Aku percaya,” jawab Caden dengan tegas.Jika itu 2-3 bulan yang lalu, Caden pasti tidak akan percaya pada ucapan Naomi. Sekarang, dia sudah percaya. Naomi memang bodoh dan menyukai uang, tetapi dia bu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 488

    Naomi merangkai kata-kata dalam otak, lalu menjawab dengan serius, “Apa kamu pernah pertimbangkan kalau perasaanmu terhadap ibunya Rayden itu bukan perasaan suka? Mungkin, kamu cuma mau menebus kesalahanmu. Menebus kesalahan itu beda sama cinta.”Caden mengerutkan keningnya dan bertanya, “Rayden sudah cerita masalahku dengan ibunya?”“Emm.”Kening Caden makin berkerut dan dia sangat ingin merokok lagi. Namun, berhubung Naomi ada di sisinya, dia pun menahan diri. Setelah terdiam sejenak, dia baru menatap Naomi dan mengulangi pertanyaannya tadi, “Nggak peduli perasaanku terhadap ibunya Rayden itu cuma perasaan bersalah atau cinta, itu masalahku. Kenapa kamu nggak mau aku mencarinya?”Naomi menjawab dengan jujur, “Karena aku nggak mau kamu menyiksa dirimu sendiri. Aku harap kamu bisa hidup lebih baik, jangan selalu terikat pada masa lalu. Orang harus melihat jauh ke depan.”Kata-kata itu membuat Caden terdiam.Jadi, Naomi pun berkata lagi, “Aku rasa, kamu lagi ada di jalan buntu, tapi ngg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 489

    Caden tidak tahu apa yang dipikirkan Naomi. Jadi, dia mau tak mau curiga bahwa Naomi menaruh perasaan padanya sehingga Naomi memberikan usul seperti itu. Setelah berpikir sejenak, dia tiba-tiba memanggil, “Naomi.”“Hmm?”“Apa kamu ....”Tiba-tiba, suasananya menjadi hening.Hayden bertanya dengan penasaran, “Apa yang mau ditanyakannya?”Rayden menjawab dengan bersemangat, “Aku paham sifat Papa. Papa mau tanya apa Mama menyukainya.”“Hah?”Hayden dan Jayden merasa sangat terkejut. Sementara itu, Braden merasa agak gugup. Dia diam-diam mengepalkan tangannya sambil menunggu jawaban ibunya. Namun, seiring dengan waktu yang berlalu, Caden masih tidak melanjutkan pertanyaannya.Hayden pun bertanya dengan tidak sabar, “Kenapa dia masih belum tanya? Dia mau tanya atau nggak?”Rayden menjawab sambil mengerutkan keningnya, “Kayaknya dia nggak akan tanya lagi.”Jayden bertanya dengan penasaran, “Kenapa?”Rayden menjelaskan, “Papa punya harga diri yang tinggi. Dia takut dirinya berpikir kejauhan,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 490

    Naomi menoleh ke arah Caden dan langsung tertegun. Saat ini, Caden sedang berdiri tidak jauh darinya sambil menaruh tangannya dalam saku. Fitur wajahnya terlihat sangat tampan dan tubuhnya juga tegap. Biasanya, seluruh tubuhnya selalu memancarkan aura dingin sehingga dia terkesan mengerikan. Saat ini, entah karena suasana hatinya sedang bagus atau karena alasan lain, aura dingin yang terpancar dari tubuh Caden sudah berkurang dan digantikan oleh kehangatan. Hal ini membuatnya terlihat makin berwibawa dan berkelas.Jika menilai Caden dengan penilaian standar, dia bisa dibilang tampan dan berbakat. Jika ingin menilainya dengan pujian yang berlebihan, dia bisa dibilang luar biasa tampan dan ketampanannya melebihi standar ketampanan yang bisa diterima orang-orang di dunia. Meskipun tidak menaruh perasaan terhadap Caden, Naomi tetap memberi 100 poin untuk penampilan Caden.“Kenapa kamu masih bengong? Mau pergi nggak?”“Sebentar!” jawab Naomi. Kemudian, dia pun berlari ke sisi Caden dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 491

    Berhubung yang berbicara adalah Sonia yang sebelumnya ingin membunuh ibu kesayangannya, Hayden tidak dapat menahan diri dan menjawab dengan kesal, “Apa hubungannya itu denganmu? Dasar nenek sihir!”Sonia langsung merasa kesal dan berseru, “Kenapa kamu begitu nggak berpendidikan? Baru buka mulut langsung maki orang! Nggak sopan banget!”Hayden menjawab, “Aku bukan cuma bisa maki orang, juga bisa pukul orang. Mau coba? Aku akan kasih kamu kesempatan gratis untuk merasakannya. Kalau nggak sakit, kamu nggak usah bayar.”“Kamu .... Apa Naomi nggak pernah kasih tahu kalian untuk nggak asal memaki orang?”Kali ini, giliran Braden yang menjawab, “Asal memaki orang memang salah, tapi memaki orang yang kotor nggak salah.”“Orang kotor apa?”“Di dunia ini, awalnya nggak ada kata-kata kotor. Karena muncul orang kotor, makanya baru ada kata-kata kotor juga. Kamu boleh artikan orang kotor sebagai orang yang pantas dimaki.”Sonia pun memelototi Braden dan berseru, “Maksudmu, aku pantas dimaki? Apa Na

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 492

    Sikap Rayden, termasuk tatapan dan nadanya saat mengancam orang benar-benar sama persis dengan Caden. Bagi anggota Keluarga Pangestu, berbicara dengan Rayden tadi setara dengan berbicara dengan Caden. Tidak ada seorang pun yang berani mengabaikan ucapannya.Ditambah dengan Keluarga Pangestu hanya memiliki satu penerus keluarga dari generasi ke generasi, dengan status Rayden yang merupakan satu-satunya pewaris Keluarga Pangestu, dia memang bisa bertindak seenaknya di Keluarga Pangestu. Jadi, meskipun masih kecil, dia cukup mengintimidasi.“Ada apa ini sebenarnya? Rayden benar-benar sudah sembuh? Kenapa dia bisa sembuh secepat ini? Begitu buka mulut, dia langsung mau hapus nama kita dari daftar keluarga, juga mau cungkil mata kita. Baru begitu kecil sudah begitu kejam ....”Sebelum selesai berbicara, wanita itu tiba-tiba menyadari sesuatu dan buru-buru menghentikan kata-katanya. Kemudian, dia mengganti topik pembicaraan dan berkata, “Hayden itu pada dasarnya anak baik. Dia pasti terpenga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 493

    “Emm. Serahkan masalah ini padaku. Kamu makan saja dulu. Kalau ada apa-apa, langsung panggil aku. Aku mau naik ke lantai atas,” ujar Caden.“Oke. Tenang saja, aku akan jaga anak-anak. Kamu yang semangat ya! Oh iya, kalau kamu gagal dapatkan uangnya, panggil saja aku. Aku akan membantumu! Selain itu, jangan berkelahi sama mereka. Kita yakinkan mereka dengan logika.”Caden terdiam sejenak, lalu menjawab, “Iya.”Setelah Caden pergi, Naomi membawa keempat bocah ke meja berisi kue-kuean. Kue-kue yang dipersiapkan memang sangat banyak dan terlihat enak. Kue-kue di meja ini bahkan lebih banyak daripada yang ditampilkan di toko kue biasa. Ada beberapa macam kue yang bahkan baru dikeluarkan dari oven.Baik cara penyajian maupun penataannya, kue-kue itu terlihat sangat menggugah selera. Air liur Hayden dan Jayden sudah hampir menetes.Namun, Naomi tidak berani langsung membiarkan anak-anaknya makan kue-kue itu. Dia tetap kurang percaya pada anggota Keluarga Pangestu. Setelah memastikan bahwa ma

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status