Share

Bab 1393

Author: Erlina
Satu jam kemudian, di sebuah ruangan VIP.

Di bawah arahan pelayan, Catherine berjalan ke dalam ruangan. Saat melihat Dylan, dia tidak kelihatan antusias dan juga tidak kelihatan gugup. Dia masih berpenampilan seperti biasa, mengenakan kacamata dan berpakaian formal.

Catherine meletakkan tas di tangannya, lalu duduk di hadapan Dylan dengan tenang.

Dylan juga tidak langsung marah. Dia menyipitkan matanya menatap Catherine dengan ekspresi dingin.

Pelayan menyeduh 2 cangkir teh. Setelah meninggalkan ruangan, Dylan baru berkata, “Apa mesti kamu bersikap seperti ini?”

Catherine tahu ulahnya telah dipergoki. Dia pun mengakuinya secara terang-terangan, “Angeline itu utusanku.”

Kening Dylan berkerut. “Apa tujuanmu?”

Catherine mengangkat cangkir teh, lalu menyesap dengan tenang. “Aku nggak suka dia selalu menempel sama kamu. Apalagi Bibi Lyana dan Paman Kevin begitu menyukainya. Keberadaannya adalah ancaman bagiku.”

Dylan bertanya sembari menatapnya, “Menurutmu, aku suka nggak selalu diawasimu?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1394

    Hanya saja, mereka kasihan terhadap putri mereka ….“Camila, kamu dan Dylan, kalian berdua ….”Camila tahu apa yang sedang dipikirkan orang tuanya. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Jangan sembarangan berpikir. Aku dan Dylan cuma berteman saja. Masalah hari ini terjadi karena dia, tapi masalah ini juga bukan sepenuhnya salah dia. Bagaimanapun, dia sendiri juga nggak tahu wajah asli Angeline.”Kening Herbert berkerut. “Dia itu anaknya baik. Hanya saja, dalam soal asmara …. Haih, Camila, gimana kalau kamu pindah rumah? Pindah untuk tinggal bersama kami.”Camila menolak secara halus, “Kalian tahu sendiri aku lebih suka tinggal sendiri. Kalian nggak usah khawatir. Aku akan belajar dari pengalaman. Kelak aku akan lebih hati-hati lagi.”“Tapi ….”“Sudahlah, aku sudah lapar. Papa, Mama, tolong masak yang enak buat aku, ya.”Nancy segera berkata, “Oke, kamu ingin makan apa?”Camila mengatakan nama makanan secara asal-asalan untuk mengusir mereka berdua. Dia berbaring di atas ranjang, lalu men

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1395

    Camila merasa gugup ketika melihat alkohol di tangan Dylan!Ketika kepikiran kericuhan yang terjadi di aula persembahan Keluarga Hermanto dulu, sekarang Camila jadi merinding. Bukan hanya masalah harga alkohol itu, tapi makna di balik alkohol itu!Camila telah menghamburkan alkohol yang disimpan untuk pernikahan Dylan, bahkan dipergoki oleh keluarganya! Sepertinya masalah ini adalah masalah paling canggung di dalam hidup Camila. Jadi, sekarang Camila tidak berani meminum alkohol Dylan lagi. Selain itu, jika alkohol ini dijual di pasaran, harganya pasti akan mencapai 9-10 digit.Luka sepele Camila tidak pantas dengan hadiah semahal itu. Dylan masih berusaha untuk memasarkannya. “Sejarah alkohol ini sangat panjang. Alkohol ini benar-benar bagus, nggak bisa dibeli di pasaran.”Tentu saja Camila tahu alkohol itu bagus. Dia juga menginginkannya, tetapi dia tidak boleh menerimanya.Camila bertanya, “Apa ini koleksi kakekmu lagi?”Dylan membalas, “Bukan, koleksi kakekku sudah dihabiskan kit

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1396

    “Kakek buyutku saja nggak tega untuk meminum alkohol ini. Dia pun menurunkannya kepada kakekku. Kakekku juga nggak tega untuk meminumnya. Kemudian, alkohol ini diturunkan kepada ayahku. Ayahku juga nggak tega untuk meminumnya!”“Sekarang alkohol ini diwariskan ke tangan kita berdua. Kalau kamu menghancurkannya, bukan hanya kakek buyutku saja yang akan menangis, bahkan kakek dan ayahku juga akan menangis.”Camila terdiam membisu. Dia memang merasa marah, tapi dia tidak tega menyia-nyiakan alkohol sebagus ini. Segelas alkohol ini saja harganya selangit!Yang paling penting, alkohol ini adalah hasil koleksi, yang tidak bisa dibeli dengan uang!Camila mengambil gelas dengan kening berkerut. Dylan segera bersulang dengannya. “Masalah hari ini salahku. Aku harap Bu Camila bisa berlapang dada. Jangan perhitungan sama orang sepertiku.”Camila membelalakinya, lalu menyesap segelas alkohol.Dylan bertanya, “Gimana?”Camila tidak menyangkal. “Alkohol ini bagus sekali!”Dylan merasa bangga. “Biasa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1397

    Dylan berkata, “Apa pun ceritanya, kamu bisa terluka juga karena aku. Aku mesti tanggung jawab. Aku nggak peduli kamu mau balas dendam sama Catherine atau nggak, tapi ini bentuk ketulusan hatiku.”“Aku bantu kamu mengambil beberapa naskah. Coba kamu lihat apa kamu tertarik atau nggak. Kalau ada yang kamu sukai, aku akan menanam modal di dalamnya. Kamu akan menjadi pemeran utama.”“Mengenai pemeran utama prianya, kamu bisa pilih sendiri. Kamu cukup beri tahu aku, kamu ingin bekerja sama dengan siapa. Nggak peduli dia berasal dari dunia hiburan atau bukan, aku pasti akan memuaskanmu.”Camila terbengong sejenak. Dia mengambil naskah dan membacanya. Semuanya adalah naskah yang sangat bagus.Dylan berkata lagi, “Kalau kamu merasa cukup luang, kamu bisa terima semua tawaran ini atau ada film atau iklan yang ingin kamu bintangi, kamu cukup beri tahu aku saja, aku akan bantu aku atur semuanya.”Camila terdiam membisu. Camila memang suka minum alkohol, tapi dia tega untuk menolak alkohol berkua

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1398

    Dalam seketika, Camila tidak tahu harus berkata dan berbuat apa.Dylan berkata, “Mamamu mengagetkanku saja. Sudah selesai guntingnya?”Camila segera menggigit bibirnya. Saat dia tidak tahu bagaimana untuk menjelaskan, terdengar suara Lyana dari luar. “Bu Nancy, maaf sudah mengganggumu. Aku datang untuk mengunjungi Camila.”Nancy berkata, “Nggak mengganggu. Ayo, cepat masuk. Kalian cukup datang saja, ngapain bawa hadiah sebanyak ini. Herbert, Pak Kevin dan Bu Lyana datang.”Herbert segera berkata, “Iya, iya, aku lagi sibuk di dapur, maaf nggak menjamu kalian dengan baik. Ayo, silakan masuk.”Kevin membalas, “Kamu nggak usah sungkan. Hari ini Camila telah menderita akibat ulah putraku. Kami datang kemari untuk minta maaf.”Herbert berucap, “Camila baik-baik saja. Kalian malah jauh-jauh kemari. Ayo, cepat duduk. Aku seduhkan teh untuk kalian.”Nancy berkata, “Aku pergi panggil Camila.”Lyana mengatakan, “Jangan panggil dia. Biarkan dia istirahat. Biar aku saja yang pergi melihatnya.”Mere

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1399

    Jantung Camila berdegup kencang dan hampir copot!Nancy yang berdiri di lantai 1 bertanya, “Camila, suara apa itu?”Camila terpaksa berbohong. “Nggak kenapa-napa. Aku lagi nonton. Aku akan segera selesai.”“Oh, lagi nonton.” Para senior juga tidak menggubris lagi, lalu melanjutkan obrolan mereka.Camila menghela napas panjang. Dia pun memelototi Dylan dengan emosi dan ingin memakinya. Namun, ketika melihat Dylan sedang menunjuk rambutnya sendiri, emosi di hati Camila pun mereda.Model rambut Dylan bukan soal tampan atau tidak, melainkan kelihatan sangat lucu!Camila bergumam, “Kamu sendiri yang ngotot ingin kugunting!”Dylan menggertakkan giginya. “Tapi kamu juga nggak boleh gunting sejelek ini?”Camila berkata, “Siapa suruh kamu memalingkan kepalamu!”Dylan memelototinya. “Jadi, semua ini salahku?”Camila membelalakinya. “Kalau bukan salahmu, memangnya salahku? Kamu yang paksa aku buat gunting. Sebelumnya kamu juga sudah bilang kamu nggak bakal marah!”Dylan sungguh kesal. “Siapa san

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1400

    Bagus juga untuk menjadi putri angkat!Setelah menjadi putri angkat, Camila dan Dylan otomatis menjadi saudara angkat! Hubungan ini lebih bagus daripada putrinya menjadi menantu Keluarga Hermanto!Mereka tidak memiliki kesan buruk terhadap Dylan. Namun sayangnya … Dylan terlalu playboy dan tidak bisa diandalkan!“Aku nggak keberatan.”Camila berjalan ke sisi Lyana dengan tersenyum. “Bibi Lyana, Paman Kevin.”Ketika Lyana melihat Camila, dia merasa gembira dan juga sakit hati. Dia langsung bertanya kabarnya menunjukkan perhatiannya.Sementara itu, Kevin malah terbengong karena tercium aroma alkohol dari tubuh Camila! Selama ini Keluarga Hermanto suka meneliti alkohol. Jadi, dia merasa familier dengan aroma alkohol di tubuh Camila. Seharusnya alkohol ini adalah hasil koleksi kakek buyutnya Dylan! Dylan pergi mencuri alkohol di aula persembahan lagi!Amarah mengitari hati Kevin. Putranya ini memang tidak berguna, selalu saja memancing emosinya!Sekarang Kevin tidak bisa meluapkan amarahny

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1401

    Di sebelah, Dylan masih tidak tahu bahwa sesi pemukulan sedang menunggunya. Dia sedang memperhatikan model rambutnya.Setelah Camila keluar dari kamar, Dylan mengambil gunting untuk merapikan rambutnya lagi. Namun semakin dirapikan, rambutnya semakin jelek saja! Sangat amat jelek!Camila kembali ke kamar. Ketika melihat potongan rambut berserakan di dalam kamar mandi, tensi darahnya langsung memelesat tinggi!Baru saja hendak memarahi Dylan, Camila pun melihat rambut model “baru” Dylan ….“Pftz!” Camila tidak sanggup untuk menahan tawanya!Raut wajah Dylan kelihatan muram. “Saat mentertawakan orang lain di depan, bisa nggak suaramu lebih kecil lagi? Apa orang lagi nggak punya harga diri?”Dylan memiringkan kepalanya. Namun, Camila semakin tidak bisa menahan tawanya. “Dylan, kamu … kamu … kamu keren sekali! Model belahan samping kelas atas bahkan bisa kamu ubah jadi gaya rambut alpaka, haha ….”Camila benar-benar mengeluarkan ponselnya. Dia tertawa terbahak-bahak sambil mencari gambar d

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1584

    Camila segera menggeleng. “Nggak, kok. Jujur saja, dia yang merasa tersiksa. Bagaimanapun, aku duluan yang memulai. Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak rugi untuk tidur sama dia. Dia tampan dan tubuhnya juga bagus. Lagi pula, teknik di atas ranjangnya juga bagus.”Naomi menjulingkan bola matanya melihat ke sisi Camila. Kemudian, dia menghela napas panjang. Yang penting Camila tidak merasa tersiksa.“Jadi, bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang kamu pikirkan?”Camila berterus terang. “Kita semua juga sudah dewasa, nggak ada yang perlu dipikirkan lagi. Kami tidur bersama juga berdasarkan kemauan kita masing-masing. Dunia belum kiamat juga. Lagi pula, aku nggak suka sama dia, dia juga nggak suka sama aku. Alangkah baiknya kalau kami masih bisa berteman. Kalau memang nggak bisa, ya sudah.”“Oh, ya, jangan sampai kamu beri tahu masalah ini sama Kak Fiona. Aku juga nggak ingin Bibi Lyana dan Paman Kevin tahu masalah ini.”Naomi mengangguk. “Aku nggak akan ngomong. Aku lihat sekarang ka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1583

    Tidak lama kemudian, Robbin pun datang untuk mengambil sampel Dylan dan janin.Camila berkata, “Pak Robbin, kamu ambil sampel yang banyak, lalu lakukan tes DNA pada beberapa tempat demi berjaga-jaga.”Robbin paham. “Oke!”Camila bertanya lagi, “Bisa nggak tanpa melukai janin, biarkan dia terus tidur dulu? Setidaknya jangan biarkan dia bangun sebelum hasil tes DNA keluar.”Kalau Catherine bangun, dia pasti akan beronar. Lebih baik dia terus pingsan saja.Setelah hasil tes DNA keluar, baru Camila akan memberi pelajaran kepadanya!Naomi berkata, “Aku punya cara.”Setelah Robbin meninggalkan ruangan dengan membawa sampel, Naomi melakukan akupunktur di tubuh Catherine agar dia bisa tidur dengan nyenyak.Camila mengejar keluar kamar pasien. Dia meminta sampel janin dari Robbin. Dia langsung membawa sampel menuruni gedung untuk mencari si pria.“Kamu serahkan ini kepada kakakmu. Dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Pegang yang bagus, jangan sampai kamu merusaknya. Hal ini sangat penting

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1582

    Bahkan saat Camila memukul Catherine hingga jatuh pingsan untuk melakukan tes DNA, Dylan malah mengatakan tes DNA perlu persetujuan kedua belah pihak. Semua ini cukup membuktikan bahwa Dylan tidak ingin melukai Catherine dan juga sangat menghormatinya.Sebenarnya Camila benar-benar penasaran, ada apa dengan dia dan Catherine?Setelah mendengar masalah ini semalam, Camila menyelidiki latar belakang Catherine, tetapi dia tidak menemukan hubungan apa-apa di antara Catherine dengan Dylan.Entah ada hubungan apa di antara mereka berdua?Tiba-tiba suasana di dalam mobil menjadi hening. Camila mengendarai mobil, lalu melihat Dylan sekilas dari kaca spion tengah.Dylan menoleh untuk melihat ke luar jendela. Keningnya sedikit berkerut. Suasana hatinya terasa berat.Camila menggerakkan bibirnya, tetapi dia tidak berbicara. Dalam sesaat, dia tidak tahu apa yang seharusnya dia katakan?Camila mengendarai mobilnya dengan tenang. Di tengah perjalanan, dia mengirim pesan kepada temannya.Sepuluh meni

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1581

    Camila tidak meladeni Dylan. Dia memapah Catherine kembali ke dalam mobil, lalu berpesan, “Kamu duduk di baris belakang buat jaga dia. Aku kendarai mobil.”Dylan menuruti apa kata Camila, duduk di samping Catherine. Dia pun bertanya dengan kening berkerut, “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Camila kembali menyalakan mesin mobil. Dari kaca spion tengah, dia melihat Dylan sekilas. Dia melihat kening berkerut di atas wajah tampan itu, lalu berkata, “Jangan khawatir. Dia hanya pingsan, nggak terluka.”Dylan membuka mulutnya. “Apa aku lagi mencemaskannya? Aku lagi mencemaskanmu! Aku sudah peringati kamu sebelumnya, dia itu ibu hamil, sedangkan kamu itu selebritas. Kamu nggak boleh sentuh dia!”Camila mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu, makanya aku bersembunyi di kawasan yang nggak terliput kamera CCTV?”Dylan terdiam membisu. Pantas saja Camila menyuruhnya untuk pura-pura muntah di pinggir jalan. Ternyata supaya kamera CCTV terhalangi orang-orang.“Tapi, Catherine kenal sama kamu! Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status