“Kamu yang serius!” Nada bicara Naomi bagai seorang guru yang sedang mendidik seorang murid saja. Murid itu juga sangat penurut.Caden segera menyembunyikan senyumannya, lalu melangkah ke hadapan Naomi.Tanpa menunggu Naomi meluapkan amarahnya, dia langsung berlutut di lantai!Naomi terbengong. Dia spontan ingin meloncat, tetapi Caden malah menahannya.Caden berlutut di hadapan Naomi, lalu meminta maaf, “Masalah hari ini salahku. Nggak seharusnya aku membelakangimu meminta izin buat Hayden, apalagi izin sakit! Aku benar-benar sudah menyadari kesalahanku. Aku jamin kelak aku nggak akan mengulanginya lagi!”“Semua orang juga berkata, maafkanlah orang yang ingin bertobat. Aku mohon Istriku, beri aku 1 kesempatan. Ampuni aku kali ini.” Naomi masih terbengong dengan sosok Caden yang berlutut. Dia mengejapkan matanya untuk beberapa saat. “Kamu … kamu berdiri!”“Kalau istriku nggak memaafkanku, aku nggak akan berdiri!”Naomi juga merasa panik. “Apa kamu nggak tahu cowok itu nggak boleh asal
“Apa katamu?” Naomi berkata, “Kataku, malam ini kamu tidur di kamar tamu!”Caden merasa gugup. “Jangan! Kamu pukul aku saja!”Caden mengambil gantungan pakaian, lalu kembali menyerahkannya kepada Naomi.Naomi tidak mengambilnya. “Aku sudah bilang tadi, aku nggak akan pukul kamu, tapi aku ingin beri pelajaran sama kamu!”“Istriku ….”“Jangan panggil aku. Aku makan dulu di bawah. Terserah kalau kamu mau berlutut.”Naomi berjalan ke sisi pintu. Caden segera mengejarnya. Dia menarik lengan Naomi. Naomi malah menepisnya. Ketika melihat Naomi hendak keluar pintu kamar, Caden langsung membulatkan tekadnya untuk menindih Naomi di daun pintu, kemudian menciumnya. Dia berencana meluluhkan hati Naomi.Saat Caden mencium Naomi, Naomi mengelak. “Caden, kamu benar-benar minta dipukul, ya?”“Istriku, aku sudah menyadari kesalahanku. Kamu boleh pukul aku, tapi kamu nggak boleh pisah ….”Belum sempat Caden menyelesaikan omongannya, terdengar suara Baby dari luar. “Kak Braden, Kak Hayden, Kak Jayden, K
Naomi mengambil nasi, lalu berjalan keluar. Joseph tersenyum dengan tidak berdaya.Joseph memalingkan kepalanya untuk melirik Caden sekilas. Dia mengangkat-angkat pundaknya dengan tidak berdaya. ‘Papa juga sudah berusaha, tapi Papa nggak bisa membantumu.’Setelah Naomi menyajikan makanan keluar, dia melihat Caden sekilas, lalu segera mengalihkan pandangannya. Dia berlagak tidak melihat ekspresi kasihan Caden.Sebenarnya Naomi ingin pisah kamar dengan Caden demi memberi pelajaran kepada Caden. Selain itu, masih ada alasan lain lagi. Dia ingin mempersiapkan sebuah kejutan untuk Caden, sebagai hadiah ulang tahunnya. Berhubung adalah kejutan, tentu saja tidak boleh kelihatan oleh Caden.Jadi, sementara ini Naomi mesti mengabaikan ekspresi malang Caden.Sebelum tidur, demi menenangkan hati anak-anak dan tidak khawatir dengan masalah siang hari tadi, Naomi sengaja menyuruh anak-anak ke kamarnya. Dia juga membacakan dongeng sebelum tidur untuk mereka.Setelah anak-anak telah mengantuk, mereka
“Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud
Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran
Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.
Saat melihat Naomi, ada kilatan aneh yang juga melintasi mata Caden. Dia bereaksi seperti itu bukan karena Naomi sangat cantik, melainkan merasa Naomi lumayan familier .... Caden merasa seperti pernah bertemu dengan Naomi sebelumnya. Namun, setelah mengamati Naomi dengan saksama, dia tetap tidak ingat di mana mereka pernah bertemu. Setelah itu, dia pun berjalan ke depan meja rapat dan duduk dengan ekspresi dingin.Saat melihat tatapan membunuh Naomi, Caden mau tak mau mengerutkan keningnya. Putra Naomi sudah merusak mobilnya, tetapi Naomi bukannya meminta maaf, malah menatapnya dengan tatapan seperti sedang memelototi musuh. Meskipun berperawakan kecil, Naomi benar-benar bernyali seperti putranya.“Kenapa kamu suruh anakmu merusak mobilku?” tanya Caden. Dia langsung menyalahkan Naomi atas perbuatan Hayden.Naomi masih mengepalkan tangannya dan memelototi Caden. Berhubung terlalu emosi, seluruh tubuhnya pun gemetar. Begitu mendengar ucapan Caden, dia merasa agak bingung. Apa pria itu t
Naomi mengambil nasi, lalu berjalan keluar. Joseph tersenyum dengan tidak berdaya.Joseph memalingkan kepalanya untuk melirik Caden sekilas. Dia mengangkat-angkat pundaknya dengan tidak berdaya. ‘Papa juga sudah berusaha, tapi Papa nggak bisa membantumu.’Setelah Naomi menyajikan makanan keluar, dia melihat Caden sekilas, lalu segera mengalihkan pandangannya. Dia berlagak tidak melihat ekspresi kasihan Caden.Sebenarnya Naomi ingin pisah kamar dengan Caden demi memberi pelajaran kepada Caden. Selain itu, masih ada alasan lain lagi. Dia ingin mempersiapkan sebuah kejutan untuk Caden, sebagai hadiah ulang tahunnya. Berhubung adalah kejutan, tentu saja tidak boleh kelihatan oleh Caden.Jadi, sementara ini Naomi mesti mengabaikan ekspresi malang Caden.Sebelum tidur, demi menenangkan hati anak-anak dan tidak khawatir dengan masalah siang hari tadi, Naomi sengaja menyuruh anak-anak ke kamarnya. Dia juga membacakan dongeng sebelum tidur untuk mereka.Setelah anak-anak telah mengantuk, mereka
“Apa katamu?” Naomi berkata, “Kataku, malam ini kamu tidur di kamar tamu!”Caden merasa gugup. “Jangan! Kamu pukul aku saja!”Caden mengambil gantungan pakaian, lalu kembali menyerahkannya kepada Naomi.Naomi tidak mengambilnya. “Aku sudah bilang tadi, aku nggak akan pukul kamu, tapi aku ingin beri pelajaran sama kamu!”“Istriku ….”“Jangan panggil aku. Aku makan dulu di bawah. Terserah kalau kamu mau berlutut.”Naomi berjalan ke sisi pintu. Caden segera mengejarnya. Dia menarik lengan Naomi. Naomi malah menepisnya. Ketika melihat Naomi hendak keluar pintu kamar, Caden langsung membulatkan tekadnya untuk menindih Naomi di daun pintu, kemudian menciumnya. Dia berencana meluluhkan hati Naomi.Saat Caden mencium Naomi, Naomi mengelak. “Caden, kamu benar-benar minta dipukul, ya?”“Istriku, aku sudah menyadari kesalahanku. Kamu boleh pukul aku, tapi kamu nggak boleh pisah ….”Belum sempat Caden menyelesaikan omongannya, terdengar suara Baby dari luar. “Kak Braden, Kak Hayden, Kak Jayden, K
“Kamu yang serius!” Nada bicara Naomi bagai seorang guru yang sedang mendidik seorang murid saja. Murid itu juga sangat penurut.Caden segera menyembunyikan senyumannya, lalu melangkah ke hadapan Naomi.Tanpa menunggu Naomi meluapkan amarahnya, dia langsung berlutut di lantai!Naomi terbengong. Dia spontan ingin meloncat, tetapi Caden malah menahannya.Caden berlutut di hadapan Naomi, lalu meminta maaf, “Masalah hari ini salahku. Nggak seharusnya aku membelakangimu meminta izin buat Hayden, apalagi izin sakit! Aku benar-benar sudah menyadari kesalahanku. Aku jamin kelak aku nggak akan mengulanginya lagi!”“Semua orang juga berkata, maafkanlah orang yang ingin bertobat. Aku mohon Istriku, beri aku 1 kesempatan. Ampuni aku kali ini.” Naomi masih terbengong dengan sosok Caden yang berlutut. Dia mengejapkan matanya untuk beberapa saat. “Kamu … kamu berdiri!”“Kalau istriku nggak memaafkanku, aku nggak akan berdiri!”Naomi juga merasa panik. “Apa kamu nggak tahu cowok itu nggak boleh asal
Sekarang setelah dipikir-pikir, Caden sungguh merasa menyesal. Besok adalah hari Sabtu, Hayden juga tidak sekolah. Seharusnya Caden baru membawanya ke markas militer besok.Namun, menyesal juga sudah terlambat.Joseph merasa kasihan ketika melihat kerutan di kening menantunya. Dia pun berkata, “Kamu akui kesalahanmu dulu. Pakai cara lama. Kalau dia pukul kamu, kamu jerit saja, kami akan menyelamatkanmu.”Caden membalas, “Terima kasih, Papa.”Di dalam ruang tamu, Maria sedang menggendong Baby untuk pergi mencari Angel. Hanya tersisa Braden, Jayden, dan Rayden saja di sana.Begitu Caden memasuki ruangan, Braden langsung berkata padanya, “Celaka! Mama menyadari masalah kamu minta izin buat Hayden. Sekarang ada aura membunuh di dalam tatapannya. Kamu persiapkan mentalmu dulu.”Caden menatap Braden dengan bingung. “Bagaimana kamu bisa tahu?”Braden menjawab, “Tadi saat aku turun dari lantai atas, kami pergi sapa Mama. Mama berusaha untuk tersenyum sama kita, kemudian dia suruh kami untuk ma
Sekitar 10 menit kemudian, Caden pulang bersama anak-anak.Satu tangan Caden menggendong Baby. Kemudian, tangannya yang satu lagi menenteng tas sekolah Baby.Hari ini Baby mengepang dua rambutnya dengan jepitan kelinci imut. Dia mengenakan terusan tuan putri dengan kaus kaki berwarna putih. Sementara itu, dia mengenakan sepatu kulit dengan mutiara di atasnya. Matanya bulat. Pipinya tembem. Dia memang kelihatan sangat imut. Keempat teman mengenakan kemeja dan celana model sama, dengan memikul tas ransel. Mereka semua kelihatan sangat tampan.Keempat bocah langsung berlari ke gedung utama. Belum sempat mereka memasuki gedung, malah duluan terdengar suara jeritan mereka, “Kakek, Nenek, kami sudah pulang!”Joseph dan Maria sudah menunggu dari tadi. Mereka langsung berjalan menyambut kepulangan anak-anak dengan gembira. “Iya, iya!”Ketika melihat keempat cucu tampan mereka, mereka semakin gembira lagi. Mereka memeluk dan mencium 1 per 1 cucu mereka.Baby yang digendong Caden mengikuti di
Joseph menghela napas panjang, lalu berkata, “Kamu sudah hilang selama 20 tahun. Aku bukan hanya berutang sama kamu, juga berutang sama ibumu. Jadi, aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk menemani kalian.”Sebenarnya Joseph memang sudah kepikiran untuk pensiun. Hanya saja, dia menyadari putrinya tidak memiliki bakat dalam soal bisnis.Mengenai menantunya, sebenarnya cukup baik. Namun, namanya juga manusia, pasti bisa berubah!Siapa juga yang bisa menjadi 10 tahun atau 20 tahun lagi, Caden pasti akan mencintai putrinya seperti sekarang? Jadi, dia tidak ingin menyerahkan bisnis pelayarannya kepada Caden. Mereka ingin mewarisi bisnis itu kepada putri mereka.Bagaimanapun, bisnis pelayaran Keluarga Howei dirintis dari nol, tidak ada hubungannya dengan Caden. Bisnis itu bisa dijadikan sandaran putrinya. Dengan begitu, Naomi akan hidup dengan lebih tenang! Setelah dipikir-pikir, Joseph merasa akan lebih cocok jika menyerahkan bisnisnya kepada Braden.Braden adalah orang yang berbakat dalam
Maria bertanya, “Apa karena masalah Nico? Aku dengar dari papamu, pihak sekolah sudah mengeluarkan Nico.”“Iya, masalah Nico sudah berakhir. Kamu dan Papa nggak usah khawatir.”Naomi berjongkok untuk memeriksa denyut nadi Maria. Sekarang kondisi Maria memang sudah lebih stabil. Asalkan tidak menerima pukulan terlalu besar, kondisinya tergolong baik-baik saja.Meski IQ Maria tidak seperti orang normal pada umumnya, kondisinya boleh dikatakan sudah membaik. Setelah memeriksa denyut nadi, Naomi berkata dengan tersenyum, “Mama hebat sekali. Hari ini kondisi tubuh Mama sangat bagus, patut dipuji.”Maria merasa sangat gembira lantaran menerima pujian sang putri. “Aku dengar apa katamu untuk makan, minum obat, dan tidur dengan teratur. Oh, ya, aku juga jalan kaki setelah makan. Papamu bisa jadi saksi mata.”Joseph menyuguhkan makanan ke meja. “Iya, aku bisa jadi saksi mata. Sekarang mamamu patuh sekali. Celine, ayo makan.”“Emm, segera.” Naomi tersenyum, kemudian bersama Maria berjalan ke rua
[ Pria seperti ini biasanya memiliki 2 wajah. Sikap mereka di pagi hari dan malam hari itu berbeda. Biasanya mereka agak dingin di pagi hari. Kemudian, mereka akan lebih membara di malam hari! Mengenai hal ini, seharusnya Naomi lebih berpengalaman. Pak Caden juga tergolong cowok dingin. ]Detak jantung Naomi berdetak kencang ketika mendengarnya. Tubuhnya terasa panas. Tiara malam memastikan.[ Naomi, apa benar seperti itu? Apa Pak Caden sangat panas di malam hari? ]Naomi tidak tahu harus berkata apa. Dia menelan air liurnya. Beberapa saat kemudian, dia baru membalas.[ Dia memang agak beda kalau di malam hari. ]Camila menimpali.[ Tiara, kamu dengar apa kataku saja. Aku memang cuma pernah tidur sama Leon, tapi wawasanku luas! Percaya sama aku, pasti nggak bakal salah. Cepat pilih 1 pakaian untuk kamu sendiri! ]Kemudian, Camila memanggil Naomi lagi.[ Kamu mesti lebih cepat lagi. Suamimu akan ulang tahun di akhir bulan. ]Naomi dengan malu mengeklik foto tersebut. Setelah melihatnya,
Berhubung suasana hati istrinya bagus, suasana hati Caden semakin bagus lagi!Caden kelihatan sangat lembut. “Nggak usah. Kamu cukup tunggu aku di rumah saja. Setelah sampai rumah nanti, aku mau tagih hadiah.”Naomi terdiam sejenak. Dia kepikiran dengan bisikan Caden sebelumnya. Dia pun langsung merasa malu. “Aku … tutup dulu.”Tanpa menunggu balasan Caden, Naomi langsung mengakhiri panggilan.Caden melamun sembari menatap ponselnya. Senyuman bodoh terlukis di wajahnya.Lagi-lagi Steven melirik Caden dari kaca spion tengah. Dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk menyindir Caden. “Kak Caden, kamu sudah berubah! Dulu kamu itu seekor serigala, sekarang kamu menjadi seekor siluman rubah yang sangat genit.”Caden mengangkat kelopak matanya, lalu melirik Steven dengan dingin.Saat merasakan tatapan dingin dari belakang punggung, Steven baru tahu ternyata dirinya sudah terlalu terus terang. Jika mengatakan Raja Neraka sebagai siluman rubah, Raja Neraka pasti akan marah! Untung saja