Share

Bab 1238

Penulis: Erlina
Master merasa agak terkejut setelah melihat Hayden. “Buat apa kamu kemari?”

Hayden menjawab dengan terengah-engah, “Aku khawatir sama kamu, jadi aku sengaja datang menjengukmu. Nih, aku bawakan makanan. Ada biskuit dan sosis yang sudah matang. Aku juga bawakan beberapa botol alkohol berkualitas tinggi milik para kakek buyut.”

Master mengerutkan kening, lalu memandang barang-barang yang disodorkan Hayden dengan perasaan campur aduk. Setelah itu, dia menatap Hayden lagi dan bertanya, “Memangnya dia nggak cerita apa hubunganku dengannya?”

“Dia sudah cerita.”

“Kalau begitu, buat apa kamu mencariku lagi? Aku dan dia itu musuh. Kamu mau mengikutiku, nggak mau jadi muridnya lagi?”

Hayden menggeleng. “Kakek Buyut Kedua nggak bilang kalian itu musuh. Dia bilang kamu itu adik seperguruannya, jadi kamu itu paman seperguruanku dan juga termasuk kakek buyutku.”

Master menggertakkan gigi dan berseru marah, “Aku bukan adik seperguruannya!”

Hayden berujar dengan santai, “Masalah kayak begini nggak bis
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1239

    “Kamu ... cepat berdiri.”Hayden masih tidak berdiri. Dia berkata, “Paman seperguruan, Kakek Buyut Kedua sudah menceritakan masalah di antara kalian. Aku juga nggak setuju dengan tindakannya sama sepertimu. Tapi, aku bisa memahaminya.”“Mamaku bilang, kehidupan itu bagaikan ujian. Dalam lembar ujian ini, ada sangat banyak soal pilihan ganda. Di antara begitu banyak jawaban, seseorang hanya bisa pilih sebuah jawaban. Jawaban itu mungkin nggak memuaskan, tapi ya mau bagaimana lagi.”“Kakek Buyut Kedua memilih untuk menyelamatkanmu, aku nggak merasa pilihannya salah. Tapi, aku juga memahami perasaanmu. Kalau ada yang melukai mamaku, aku juga lebih pilih untuk mati demi balaskan dendamnya daripada hidup sendiri. Jadi, kamu nggak salah, Kakek Buyut Kedua juga nggak salah. Yang salah itu penjahat-penjahat yang menyebabkan hal itu!”“Kak Braden pernah bilang, di dunia ini, nggak ada yang sempurna. Kita harus menghadapi semuanya dengan sikap rasional. Kita nggak boleh hanya memikirkan suatu ma

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1240

    Caden menjawab dengan tenang, “Membunuh itu tindakan melanggar hukum. Aku nggak membunuh orang.”“Jadi, kamu mau biarkan mereka keluar dari hutan ini?”“Nggak ada yang cegah mereka keluar dari hutan ini. Tapi, bisa atau nggak mereka keluar dari hutan ini dalam keadaan hidup, itu tergantung nasib mereka sendiri,” jawab Caden.Kakek Kedua menatap Caden dengan tatapan kagum. Seorang pria memang harus bersikap kejam di saat-saat yang diperlukan. Yang penting tindakannya tidak melanggar hukum.“Kalau ada yang benar-benar beruntung bisa keluar dengan selamat, kamu bisa jamin mereka nggak akan bocorkan rahasia ini?”“Bisa!”“Bagaimana kamu menjaminnya? Meski sudah sepenuhnya ketakutan, itu nggak berarti mereka sudah hilang ingatan.”Caden balik bertanya, “Bagaimana Kakek Pertama berhubungan dengan dunia luar?”Di dalam hutan tidak ada sinyal sehingga ponsel tidak bisa digunakan. Kakek Keempat pun merakit jam tangan yang dilengkapi dengan sistem khusus. Jam tangan ini dapat digunakan sebagai w

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1

    “Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2

    Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 3

    Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 4

    Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 5

    Saat melihat Naomi, ada kilatan aneh yang juga melintasi mata Caden. Dia bereaksi seperti itu bukan karena Naomi sangat cantik, melainkan merasa Naomi lumayan familier .... Caden merasa seperti pernah bertemu dengan Naomi sebelumnya. Namun, setelah mengamati Naomi dengan saksama, dia tetap tidak ingat di mana mereka pernah bertemu. Setelah itu, dia pun berjalan ke depan meja rapat dan duduk dengan ekspresi dingin.Saat melihat tatapan membunuh Naomi, Caden mau tak mau mengerutkan keningnya. Putra Naomi sudah merusak mobilnya, tetapi Naomi bukannya meminta maaf, malah menatapnya dengan tatapan seperti sedang memelototi musuh. Meskipun berperawakan kecil, Naomi benar-benar bernyali seperti putranya.“Kenapa kamu suruh anakmu merusak mobilku?” tanya Caden. Dia langsung menyalahkan Naomi atas perbuatan Hayden.Naomi masih mengepalkan tangannya dan memelototi Caden. Berhubung terlalu emosi, seluruh tubuhnya pun gemetar. Begitu mendengar ucapan Caden, dia merasa agak bingung. Apa pria itu t

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 6

    Sangat jelas bahwa Caden telah menyalahartikan maksud Naomi. Dia merasa Naomi sedang merayunya di depan umum. Dia pun memaki, “Dasar nggak tahu malu!”Naomi membelalak dan tahu bahwa Caden telah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Kamu salah paham. Aku cuma mau lihat ....” (Apa ada bekas gigitan di bahumu atau nggak!)Setelah pingsan dulu, Naomi sempat tersadar lagi karena kesakitan. Jadi, dia pun menggigit bahu pria itu dengan kuat. Dengan kekuatan seperti itu, gigitannya pasti akan meninggalkan bekas di kulit orang normal. Apabila ada bekas gigitan di bahu Caden, dia sudah bisa membuktikan bahwa Caden adalah pria bajingan itu. Namun, sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Dia pun mengangkat teleponnya dan bertanya, “Ada apa?”Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sehingga membuat ekspresi Caden berubah drastis. Kemudian, terdengar Caden menjawab, “Aku akan segera pulang.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi den

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1240

    Caden menjawab dengan tenang, “Membunuh itu tindakan melanggar hukum. Aku nggak membunuh orang.”“Jadi, kamu mau biarkan mereka keluar dari hutan ini?”“Nggak ada yang cegah mereka keluar dari hutan ini. Tapi, bisa atau nggak mereka keluar dari hutan ini dalam keadaan hidup, itu tergantung nasib mereka sendiri,” jawab Caden.Kakek Kedua menatap Caden dengan tatapan kagum. Seorang pria memang harus bersikap kejam di saat-saat yang diperlukan. Yang penting tindakannya tidak melanggar hukum.“Kalau ada yang benar-benar beruntung bisa keluar dengan selamat, kamu bisa jamin mereka nggak akan bocorkan rahasia ini?”“Bisa!”“Bagaimana kamu menjaminnya? Meski sudah sepenuhnya ketakutan, itu nggak berarti mereka sudah hilang ingatan.”Caden balik bertanya, “Bagaimana Kakek Pertama berhubungan dengan dunia luar?”Di dalam hutan tidak ada sinyal sehingga ponsel tidak bisa digunakan. Kakek Keempat pun merakit jam tangan yang dilengkapi dengan sistem khusus. Jam tangan ini dapat digunakan sebagai w

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1239

    “Kamu ... cepat berdiri.”Hayden masih tidak berdiri. Dia berkata, “Paman seperguruan, Kakek Buyut Kedua sudah menceritakan masalah di antara kalian. Aku juga nggak setuju dengan tindakannya sama sepertimu. Tapi, aku bisa memahaminya.”“Mamaku bilang, kehidupan itu bagaikan ujian. Dalam lembar ujian ini, ada sangat banyak soal pilihan ganda. Di antara begitu banyak jawaban, seseorang hanya bisa pilih sebuah jawaban. Jawaban itu mungkin nggak memuaskan, tapi ya mau bagaimana lagi.”“Kakek Buyut Kedua memilih untuk menyelamatkanmu, aku nggak merasa pilihannya salah. Tapi, aku juga memahami perasaanmu. Kalau ada yang melukai mamaku, aku juga lebih pilih untuk mati demi balaskan dendamnya daripada hidup sendiri. Jadi, kamu nggak salah, Kakek Buyut Kedua juga nggak salah. Yang salah itu penjahat-penjahat yang menyebabkan hal itu!”“Kak Braden pernah bilang, di dunia ini, nggak ada yang sempurna. Kita harus menghadapi semuanya dengan sikap rasional. Kita nggak boleh hanya memikirkan suatu ma

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1238

    Master merasa agak terkejut setelah melihat Hayden. “Buat apa kamu kemari?”Hayden menjawab dengan terengah-engah, “Aku khawatir sama kamu, jadi aku sengaja datang menjengukmu. Nih, aku bawakan makanan. Ada biskuit dan sosis yang sudah matang. Aku juga bawakan beberapa botol alkohol berkualitas tinggi milik para kakek buyut.”Master mengerutkan kening, lalu memandang barang-barang yang disodorkan Hayden dengan perasaan campur aduk. Setelah itu, dia menatap Hayden lagi dan bertanya, “Memangnya dia nggak cerita apa hubunganku dengannya?”“Dia sudah cerita.”“Kalau begitu, buat apa kamu mencariku lagi? Aku dan dia itu musuh. Kamu mau mengikutiku, nggak mau jadi muridnya lagi?”Hayden menggeleng. “Kakek Buyut Kedua nggak bilang kalian itu musuh. Dia bilang kamu itu adik seperguruannya, jadi kamu itu paman seperguruanku dan juga termasuk kakek buyutku.”Master menggertakkan gigi dan berseru marah, “Aku bukan adik seperguruannya!”Hayden berujar dengan santai, “Masalah kayak begini nggak bis

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1237

    Hayden sama sekali tidak mengkhawatirkan keselamatan nenek buyutnya.“Binatang buas di sekitar mengenali Nenek Buyut. Beberapa binatang buas yang pernah dia tolong merasa berterima kasih padanya. Selain nggak akan mencelakainya, mereka juga akan melindunginya. Lagian, yang ingin melukai Nenek Buyut juga nggak akan sanggup melakukannya.”“Nenek buyut memang nggak kuasai ilmu bela diri, tapi dia bisa meracuni orang. Racunnya jauh lebih mematikan daripada peluru, juga bisa buat binatang-binatang buas itu hidup sengsara. Jadi, mereka takut padanya dan nggak berani menantangnya.”Caden pun terdiam. Memang benar. Nenek bahkan bisa membuat para pemburu bersenjata itu pingsan dengan mudah. Itu sudah cukup untuk menunjukkan seberapa hebat kemampuannya melindungi diri dan seberapa mematikan serangannya.Caden menatap Kakek Kedua dan bertanya, “Biasanya, Nenek pergi berapa lama?”“Nggak tentu. Dia mungkin akan pulang sore atau malam. Dalam keadaan normal, dia nggak akan bermalam di luar. Kecuali,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1236

    Caden masih tidak bisa menebaknya. Dia pun terlebih dahulu menghibur Naomi, “Nenek mungkin terkejut karena nggak nyangka ada orang yang mampu meneliti virus sehebat ini.”Naomi mengedip-ngedipkan matanya. “Hmm ... benar juga.”Caden mencubit pipi Naomi dengan berpura-pura tenang dan berkata, “Jangan dipikirkan lagi. Intinya, Nenek yang punya cara untuk kendalikan virus ini adalah hal baik!”“Emm! Benar!”“Cepat tidur. Aku mau mandi dulu.”Setelah membaringkan Naomi, Caden mengecup dahi Naomi lagi sebelum berjalan ke kamar mandi. Begitu keluar dari jangkauan pandang Naomi, ekspresinya langsung berubah ....Ada sebuah pemikiran baru yang melintasi benak Caden. Apa mungkin Nenek memiliki hubungan dengan orang misterius? Yang menyebarkan virus ini adalah orang misterius. Sementara itu, Nenek jelas mengetahui keberadaan virus ini. Nenek dan orang misterius ....Apa mungkin Caden yang berpikir kejauhan? Atau Nenek dan orang misterius memang saling mengenal dari dulu? Apa mereka pernah berint

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1235

    “Kalau mereka mampu menghasilkan virus ini, aku pasti dapat informasinya. Caden, jujurlah pada Nenek. Kamu sengaja menutupi masalah mengenai virus dari Naomi atau kamu memang juga nggak tahu?”Setelah terdiam sejenak, Caden menjawab dengan jujur, “Aku sengaja menutupinya dari Naomi. Soalnya, virus ini berkaitan dengan seseorang yang sangat berbahaya. Aku takut dia khawatir, makanya aku nggak bilang.”“Leon cuma mitra kerja orang itu karena perusahaan Leon sedang naik daun dan punya prospek bagus. Memang benar Leon berpikiran untuk menyebarkan virus, lalu menjual obat penawarnya demi mendapat keuntungan. Tapi, aku masih belum tahu apa tujuan orang itu. Aku nggak tahu apa dia cuma mau dapat keuntungan atau punya motif lain.”Nenek mengernyit dan diam-diam menghela napas. Dia tidak terlihat terlalu terkejut. Sebelum Caden menceritakan semua ini, dia sudah bisa menebak garis besarnya. “Siapa orang itu?”Caden menjawab dengan jujur, “Aku mencurigai seseorang, tapi masih belum ada bukti yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1234

    Entah apa yang ditemukan Nenek, ekspresinya sontak berubah drastis. Dia mengamati sampel virus itu untuk sesaat dengan kening berkerut, lalu buru-buru membaca data yang dibawa datang Naomi. Semakin membacanya, kerutan di keningnya makin dalam.Begitu melihat ekspresinya, Naomi bisa menebak bahwa masalah ini tidaklah sederhana. Dia pun bertanya dengan cemas, “Nenek, ada apa?”Nenek terdiam sejenak, lalu balik bertanya, “Naomi, dari mana datangnya virus ini?”Naomi tertegun sejenak. Tadi, dia sudah memberi tahu Nenek mengenai hal itu. Kenapa Nenek bertanya lagi? Naomi pun mengulangi jawaban yang sama.“Suami berengsek sahabatku membuka sebuah perusahaan farmasi. Sampel virus dan obat penawar ini berasal dari sana.”“Siapa namanya?”“Leon.”“Leon?” Nenek pun mengerutkan kening dan tenggelam dalam pikirannya. Setelah sesaat, dia bertanya, “Apa nama perusahaannya?”“Perusahaan Farmasi Sehat.”“Aku nggak pernah dengar. Itu perusahaan baru?”“Emm, perusahaan itu masih belum resmi berjalan. Ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1233

    Sampai kembang apinya selesai, Caden baru berhenti mencium Naomi. Suami istri itu saling berpelukan untuk menenangkan diri, lalu baru tertawa dan berjalan masuk ke kabin. Sembari berjalan, mereka juga mengobrol.“Gimana keadaan bajingan-bajingan itu sekarang?”“Mereka lagi ketakutan. Semuanya berjalan sesuai rencana.”Naomi tidak mengetahui secara spesifik mengenai rencana Caden, dia pun bertanya lagi, “Kamu yakin nggak akan terjadi kesalahan?”“Yakin. Kamu tenang saja.”“Oh iya, Kakek Kedua sudah ketemu sama orang itu? Orang yang wajahnya dipenuhi luka itu.”“Emm. Kakek Kedua yang kasih tahu kamu?”“Nggak. Aku lihat sikap Kakek Kedua waktu balik agak aneh. Dia juga nggak berhenti pura-pura ceria. Apa hubungan Kakek Kedua dengan orang itu?”“Mereka itu saudara seperguruan Ada sedikit dendam di antara mereka, tapi semuanya sudah berakhir. Kamu sudah kasih tahu Nenek tentang masalah virus?” Caden berbohong dan langsung mengalihkan topik pembicaraan. Dendam di antara Kakek Kedua dan mast

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1232

    Ekspresi Caden langsung melembut. “Kenapa kamu keluar dengan berpakaian setipis itu? Nggak dingin?”“Nggak.” Naomi datang untuk menengahi situasinya. Dia merangkul lengan Caden, lalu menoleh ke arah dua pria tua itu dan berkata dengan nada manja, “Kakek Ketiga, Kakek Kelima, bukannya kalian sudah tahu kebenaran tentang apa yang terjadi dulu? Kalian juga bilang nggak akan mempermasalahkannya lagi. Jangan takut-takuti dia lagi.”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima saling memandang, lalu mengejek diri sendiri, “Apa ini termasuk anak gadis yang sudah besar nggak bisa diharapkan lagi?”Naomi langsung menyahut, “Nggak! Nggak! Cintaku terhadap Kakek dan Nenek sama banyaknya dengan cintaku terhadapnya!”Kakek Ketiga dan Kakek Kelima pun tertawa terbahak-bahak. “Iya, kami akan patuhi keinginan Naomi. Sudah, jangan ungkit masalah ini lagi. Ayo pulang! Sudah waktunya makan!”Kedua pria tua itu terlebih dahulu berjalan pergi, sedangkan Caden masih diam di tempat. Naomi menarik lengannya dan berkata, “Ay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status