Camila akhirnya dibawa pergi oleh Naomi. Baru saja mereka pergi, Leon langsung membanting ponsel yang baru dibelinya itu hingga hancur. Apa dia peduli pada Camila? Bukan! Dia peduli pada Naomi.Leon merasa sangat terpukul saat mendengar Naomi mengatakan bahwa dirinya salah menilainya. Selain itu, dia juga harus menunduk di depan Caden. Dia yang tidak dapat menandingi suami Naomi saat ini benar-benar membuatnya merasa sangat sedih.Leon sudah menyukai Naomi selama 10 tahun penuh. Sejak pertama kali melihat Naomi, dia sudah sepenuhnya terjerumus. Baginya, Naomi memenuhi semua kriteria istri impiannya. Naomi sangat cantik, lembut, baik hati, bersahabat, mandiri, juga rajin dan termotivasi untuk maju. Tidak peduli seberapa sulit pun kehidupannya, dia tetap bisa melewatinya dengan tegar. Dia juga selalu memiliki pandangan yang optimis terhadap kehidupan.Jika bukan karena Leon dan Naomi sama-sama miskin pada saat itu, Leon tidak mungkin menyembunyikan perasaannya dan malah mengejar Camila.
Setelah menangis cukup lama, Camila baru berkata, “Setelah kamu hilang, aku dan Tiara nggak berhenti mencarimu. Setelahnya, anggota Keluarga Tandi tiba-tiba meneleponku dan bilang ada kabar mengenaimu. Mereka bilang, aku harus bayar 200 juta untuk dapatkan kabarmu. Aku langsung setuju tanpa banyak pikir.”“Tak disangka, begitu ketemu, Attar langsung memukulku untuk membuatku pingsan dan mengikatku. Waktu sadar, aku sudah berada di ruang bawah tanah rumah mereka. Aku nggak berhenti menyerukan namamu, tapi nggak dengar respons darimu. Dari sana, aku tahu aku ditipu anggota Keluarga Tandi!”“Nggak lama setelahnya, Sanny tiba-tiba datang. Dia menertawakanku, menyiksaku, juga memberitahuku berbagai macam informasi mengenai Leon ....”“Aku cuma dikurung di ruang bawah tanah rumah Keluarga Tandi sebulan lebih, lalu dipindahkan ke tempat baru dan dikurung setahun lebih. Di tempat baru, aku ketemu Sherly. Cih! Dia sombong banget sama seperti Sanny!”Saat berbicara, Camila mengepalkan tangannya
Camila langsung menyela, “Aku sudah tahu. Bajingan sepertinya masih berharap kamu suka sama dia? Memangnya dia layak! Suruh dia mati saja sana!”Camila begitu setia terhadap Leon, tetapi Leon malah menipunya dari awal. Awalnya, dia mengira cintanya dengan Leon sangatlah indah. Bagaimanapun juga, mereka berhasil mempertahankan cinta mereka dari semasa sekolah hingga menapaki jenjang pernikahan. Tak disangka, semua ini hanyalah tipuan belaka. Hal ini benar-benar sangat menyedihkan.Namun, setelah dikurung dan disiksa selama lebih dari setahun, Camila sudah sepenuhnya mengetahui sifat asli Leon. Jadi, dia merasa dirinya tidak perlu merasa sedih atas hal ini. Dia hanya merasa Leon sangat konyol karena masih berharap bisa mendapatkan cinta Naomi. Leon benar-benar tidak tahu diri!Namun ....Camila melirik Caden secara refleks dan terlihat agak bingung. Dia merasa sangat penasaran kenapa Naomi bisa menikahi Caden. Namun, berhubung Caden juga berada dalam mobil, dia tidak mungkin bertanya sec
“Apa dia curiga?” tanya Camila.“Kalau dinilai dari sikapnya, dia seharusnya nggak curiga. Kalau dia tahu kamu cuma sandiwara, dia pasti nggak perlu sandiwara di hadapanku lagi. Dia tahu dirinya dijebak hari ini, tapi nggak tahu siapa yang menjebaknya. Dia juga nggak curiga sama Pak Caden ataupun Pak Dylan.”Herbert melanjutkan dengan kening berkerut, “Tapi, aku sudah tanya soal permata itu ke dia. Dia sepertinya nggak begitu mau kembalikan permata itu. Dia bilang, dia akan berikan permata itu padamu.”Camila mendengus, “Dia mau simpan permata itu untuk dirinya sendiri!”Begitu mengungkit tentang permata itu, Camila dan Herbert berterima kasih lagi kepada Dylan. Bagaimanapun juga, orang biasa tidak mungkin bersedia mengeluarkan benda seberharga itu.“Pak Dylan, tenang saja. Aku pasti akan cari cara untuk mengembalikannya kepadamu! Kalau ada kerusakan, aku pasti ganti rugi!” ujar Camila dengan tegas. Keluarga Nandara mungkin tidak sanggup ganti rugi, tetapi dia akan berusaha yang terbai
Dalam seketika, wajah Naomi yang tadinya putih itu menjadi merona! Seseorang tidak berbusana sedang berbaring di dalam selimutnya! Tanpa mengenakan apa pun!Gambaran ini terlalu memukau ….Wajah Naomi sangat tipis! Dia spontan menarik selimut hendak menyelimutinya! Namun, belum selesai Naomi menyelimutinya, Caden mengulurkan tangan panjangnya, lalu menarik Naomi ke dalam selimut.Caden membalikkan tubuhnya, lalu menimpa tubuh kecil Naomi dan memeluknya dengan erat. Suara Caden terdengar serak ketika berbisik di samping telinga Naomi, “Sudah selesai sibuknya?”Hawa panas menyerang wajah Naomi. Buih-buih kasmaran seketika mengitari tubuh mereka berdua.Jantung Naomi berdebar kencang. Wajahnya semakin merona.“Kamu … kenapa kamu masih belum tidur?”“Tunggu kamu.”“Ngapain tunggu aku?”Baru saja Naomi menyelesaikan omongannya, Naomi pun merasa menyesal. Jelas-jelas dia sudah tahu jawabannya, malah bertanya lagi? Saat ini, Caden bahkan tidak mengenakan celana. Dapat diketahui betapa Caden m
Air mendidih hingga meluap menyentuh alarm.Leon segera mematikan kompor. Saat dia menarik tisu untuk menyeka air yang meluap, air panas tidak sengaja mengenai tangannya!“Sialan!” maki Leon lantaran merasa kesal!Leon juga malas untuk membereskannya lagi. Dia berjalan ke depan pintu untuk mengintip dari lubang pintu. Namun, tidak ditemukan siapa pun di depan sana. Leon memberanikan diri untuk membuka pintu rumah ….Angin dingin seketika berembus!Leon merinding ketakutan. Dia melirik sekeliling. Tidak ada siapa pun di luar sana, bahkan hantu pun tidak ada.Leon bergegas kembali ke rumah, lalu menutup pintu rumah!Baru saja pintu rumah ditutup, terdengar suara isak tangis dari luar pintu. Leon tidak dapat mendengar dengan jelas suara itu suara pria atau wanita. Suaranya terputus-putus, tidak terdengar jelas.Detak jantung Leon tidak karuan. Hatinya terasa panik.Leon tidak berani melihat ke luar pintu. Dia bergegas memasuki kamar, lalu memasuki kamar mandi. Keran air shower dibuka. Dia
Di Vila Maison.Saat Naomi mendengar kabar Leon dan Herbert akan kemari, dia sedang berbaring di dalam pelukan Caden. Semalam Caden terlalu ganas. Dia baru melepaskan Naomi di pagi hari. Tadinya Naomi ingin melanjutkan tidurnya! Sekarang, dia pun tidak bisa tidur lagi! Apalagi ketika mendengar kabar Leon menemukan bukti bahwa dirinya tidak bersalah, Naomi pun merasa semakin panik.“Leon pasti datang untuk menjemput Camila. Aku nggak ingin Camila pergi bersamanya! Lagi pula, semalam Camila juga sudah bilang, dia ingin istirahat beberapa hari di rumah kita. Setelah dia selesai istirahat, dia baru akan menghadapi Leon.”Bagaimanapun Camila sudah dikurung dalam waktu lama, tubuhnya sangat lemah. Mereka semua ingin Camila memulihkan kondisinya dulu, baru menghadapi si berengsek itu! Caden menekan-nekan kening Naomi, lalu berkata dengan lembut, “Kalau kamu nggak ingin Camila pergi bersamanya, Camila nggak akan pergi.”“Tapi dia sudah menemukan bukti kalau dia nggak selingkuh. Dia pasti ngg
Raut wajah Leon kelihatan sangat muram!Berhubung Herbert menyukai daun teh, Leon pun berusaha untuk mendalaminya. Dia tahu betapa mahalnya daun teh hitam Gunung Hilasan. Setelah pemerintah melarang untuk memetiknya lagi, harganya pun menjadi memelesat tinggi!Sebelumnya Leon juga pernah mencari cara untuk mencarikan daun teh kualitas bagus untuk Herbert. Dia pun hanya menemukan 2 kotak daun teh dengan bungkusan mewah saja. Jika dibandingkan dengan daun teh hitam Gunung Hilasan, pemberian Leon memang bukan apa-apa.Caden bukan hanya memiliki daun teh itu. Dia bahkan mengeluarkannya untuk menjamu tamu! Royalnya memang bukan main!Jika dibandingkan, Leon merasa pemberiannya bagai mainan anak-anak saja!“Pak Caden, ada apa dengan lehermu?” Tiba-tiba Herbert memperhatikannya.Leon juga spontan melihat ke leher Caden.Caden bagai sedang memamerkannya saja, menurunkan kerah pakaiannya, supaya Leon bisa melihatnya dengan jelas. “Kerjaan Naomi. Digigit dia.”Usai mendengar, Herbert pun tertegu
“Atasan sudah berulang kali berpesan pada kita untuk nggak bocorkan informasi ini, tapi kamu malah kasih data-datanya ke orang luar. Dari mana datangnya nyalimu itu! Kalau dia beberkan hal ini, kamu bisa tanggung jawab? Memangnya kamu nggak tahu akan betapa mengerikan situasinya kalau masyarakat panik?”Robbin menjelaskan dengan sabar, “Aku suruh dia datang kemari untuk minta bantuannya. Dia sangat hebat dalam pengobatan tradisional, juga adalah temanku yang bisa dipercaya. Dia nggak akan bocorkan informasi ini.”Salvia mengejek, “Bisa dipercaya? Dari mana kamu tahu dia bisa dipercaya? Dari tampangnya yang cantik?”Hari ini, suasana hati Salvia pada dasarnya sudah buruk. Berhubung dipermalukan Caden lagi, dia pun murka dan meluapkan amarahnya pada Robbin.“Dia hebat? Memangnya dia lulusan universitas mana? Dia kerja di rumah sakit mana? Kalau dia sehebat itu, kenapa dia nggak bergabung sama Asosiasi Medika? Dia bahkan nggak direkrut Asosiasi Medika, tapi kamu malah bilang dia hebat. Ap
Robbin mendekati Naomi dan berbisik, “Dia itu cucu kandung Pak Anton. Menurutku, dia datang untuk numpang dapat pujian. Kalau kita berhasil kendalikan virus ini, dia bisa rebut jasanya. Kalau gagal, dia juga nggak perlu takut disalahkan karena masih ada banyak pakar senior yang akan disalahkan.”Naomi bertanya dengan kening berkerut, “Siapa itu Pak Anton?”“Ketua Asosiasi Medika.”Naomi pun terdiam. Pantas saja Salvia begitu arogan. Ternyata dia diutus kemari dengan mengandalkan koneksi. Cucu kandung Ketua Asosiasi Medika setara dengan putri bangsawan di dunia medis.Asosiasi Medika adalah organisasi yang memiliki wewenang di dunia medis. Semua ahli medis terkenal di dalam negeri merupakan anggota dari Asosiasi Medika. Asosiasi ini sangat terkenal dan mempunyai koneksi luas. Siapa pun yang menduduki posisi sebagai ketua asosiasi, siapa pula yang akan menjadi bosnya.Bagaimanapun juga, yang namanya manusia pasti harus menjalani siklus hidup. Tidak peduli apa pekerjaannya, bagaimana lata
Caden sudah tidak tahan mendengar kearoganan Salvia. Dia muncul di samping Naomi dengan ekspresi dingin dan berujar, “Aku nggak peduli kamu itu siapa. Coba saja kalau kamu berani lanjut memarahi istriku!”Caden sebenarnya tidak ingin ikut campur dalam percakapan wanita. Namun, Salvia sudah keterlaluan dan jelas perlu ditegur.Salvia langsung menoleh ke arah Caden dan hendak memakinya. Akan tetapi, begitu melihat tampang Caden, dia langsung tercengang. Pria di hadapannya benar-benar tampan! Selain tampan, tubuhnya juga sangat bagus. Apa dia itu seorang artis?Salvia menenangkan diri, lalu berkata dengan lembut, “Aku nggak marah kok, cuma lagi jalankan pekerjaanku. Kamu itu siapa?”“Kamu nggak layak tahu!” jawab Caden dengan dingin. Dia sama sekali tidak peduli pada harga diri Salvia.Salvia baru berumur sekitar 20-an tahun. Ini adalah masa-masa seorang wanita suka melihat cowok tampan dan sangat mementingkan harga diri. Berhubung sudah terbiasa dimanjakan di rumah, dia yang tiba-tiba di
Baru saja Naomi hendak menjawab, tiba-tiba terdengar seruan tajam seorang wanita di luar pintu.“Sudah kubilang kalian nggak boleh menjenguknya! Mau kalian nangis juga nggak guna! Ini peraturan rumah sakit! Aku benar-benar nggak pernah ketemu keluarga pasien yang begitu nggak pengertian kayak kalian. Sudah kubilang, dia cuma dikarantina, belum mati. Buat apa kalian nangis? Kalau kalian tunda waktu kami temukan obat penawarnya dan orangnya benar-benar mati, itu salah kalian sendiri!”Di sisi lain, terdengar suara tercekat wanita lain yang memohon, “Ini hari ulang tahun anak kami. Dia sudah rindu sama ayahnya. Kami nggak boleh melihatnya dari jauh?”“Nggak boleh! Aku sudah bilang berulang kali. Nggak boleh, ya nggak boleh! Kalau kalian ganggu aku lagi, aku akan suruh satpam usir kalian! Nyebelin banget sih!”Wanita yang tiba-tiba marah itu membuat anak kecil ketakutan dan menangis.Naomi pun mengerutkan kening, lalu berjalan keluar ruangan. Di koridor, terdapat total 3 orang yang terdiri
Leon melangkah maju dengan garang. Alhasil ....Sebelum Leon sempat mendekati Caden, Caden sudah menendangnya hingga dia terpental sangat jauh. Setelah berkelahi secara langsung, Leon baru menyadari seberapa besar perbedaannya dengan Caden.Gerakan Caden sangat lincah, juga bertenaga dan tepat sasaran. Jangankan memukul Caden, Leon bahkan tidak sempat menghindari serangan Caden. Setelah meninju wajah Leon beberapa kali, Caden menendang lututnya sehingga Leon langsung jatuh berlutut di lantai. Kemudian, Caden yang berekspresi dingin berdiri di belakang Leon dan membidik tepat pergelangan kakinya sebelum menginjaknya dengan kuat.Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, Leon pun berteriak kesakitan, “Ah!”Namun, Caden masih belum mengampuni Leon. Dia menendang tulang rusuk Leon sehingga Leon terpental sangat jauh. Tulang rusuk Leon pun patah akibat tendangan itu.Caden berjalan mendekati Leon dengan ekspresi suram. Kali ini, tidak ada lagi kearoganan dan ejekan dalam mata Leon sa
Leon berseru dengan marah, “Aku orang picik, sedangkan dia pria sejati? Kalau dia itu pria sejati, dia nggak akan bilang mencintaimu, tapi malah bawa kamu datang untuk meneliti virus baru dan obat penawarnya!”“Kamu tahu seberapa berbahaya virus ini? Begitu nggak hati-hati, kamu akan langsung terinfeksi! Setelah terinfeksi, kamu akan sangat menderita! Ini nggak ada bedanya dengan mau celakai kamu, juga nggak peduli sama hidup dan matimu!”Begitu mendengar ucapan Leon, Naomi makin murka dan menyahut sambil menggertakkan gigi, “Caden nggak membujukku untuk meneliti virus ini! Aku sendiri yang mau melakukannya! Dia setuju aku datang kemari bukan karena nggak peduli sama hidup dan matiku, tapi karena tahu dia nggak akan bisa menghentikanku!”“Sebaliknya kamu. Kamu juga tahu seberapa berbahaya virus ini? Kamu tahu betapa menderitanya orang yang terinfeksi virus ini? Tapi, kamu malah mau gunakan virus ini untuk celakai orang? Kenapa kamu bisa sekejam itu!”Leon berseru, “Ini semua demi kamu!
Leon awalnya mengira Naomi tidak akan peduli padanya dalam waktu dekat. Jadi, saat melihat Naomi berjalan mendekatinya, dia merasa sangat gembira. Setelah berjarak dekat dengan Naomi, dia menyapa, “Naomi.”“Plak!” Begitu mendengar sahutan Leon, Naomi langsung menamparnya. Kepala Leon terkulai ke samping akibat tamparan itu. Di pipinya, terlihat bekas telapak tangan yang sangat jelas.Leon menoleh ke arah Naomi dan menatapnya dengan perasaan campur aduk. “Naomi ....”Naomi menggertakkan gigi dan berseru dengan tubuh gemetar, “Aku bukan cuma salah menilaimu, juga terlalu meremehkanmu. Leon, kamu benar-benar hebat! Kamu sudah sepenuhnya mengubah pengertianku terhadap sampah masyarakat!”“Aku pernah ketemu banyak sampah masyarakat, tapi nggak pernah ketemu sama yang separah kamu! Selain mau celakai Camila, Paman Herbert, dan Keluarga Nandara, kamu juga berniat untuk celakai rakyat jelata? Leon, kamu benar-benar nggak layak jadi manusia!”Leon yang ditampar tidak sedih, malah berkata dengan
Setelah menerima data-data yang bersangkutan dengan virus itu, Naomi pun memusatkan semua perhatiannya pada hal ini hingga lupa makan dan tidur. Meskipun sudah membaca sampai jam 3 dini hari, dia masih menolak untuk tidur. Jika bukan karena dipaksa Caden, dia mungkin akan bergadang.Setelah tidur tidak sampai 4 jam, Naomi bangun pagi-pagi keesokan harinya dan lanjut meneliti hal ini seharian. Saat menjelang malam, dia tiba-tiba berkata, “Aku mau pergi ke rumah sakit.”Melihat ekspresi Naomi yang serius, Caden bertanya, “Nggak bisa ditunda?”“Nggak bisa! Aku harus pergi sekarang!”Caden tahu tidak ada gunanya dia menghentikan Naomi. Jadi, dia pun menemani Naomi. Joseph dan anak-anak tahu Naomi sedang menyibukkan hal serius. Mereka menyuruhnya untuk bekerja dengan tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan urusan rumah.Selama perjalanan, Naomi tidak berhenti mengerutkan keningnya. Caden menggenggam tangannya dan berkata, “Yang penting kamu sudah berusaha yang terbaik. Untuk sisanya, kita se
Caden pulang di malam hari. Begitu dia mendekati Naomi, Naomi langsung berkata, “Kamu sudah merokok, juga pergi ke rumah sakit. Ada apa? Apa ada masalah?”Indera penciuman Naomi sangat sensitif, terutama dalam mencium bau obat dan rokok. Caden pun tertegun setelah mendengar ucapan Naomi.Naomi lanjut berkata, “Jujurlah padaku. Kalau kamu menutupinya dariku, aku akan makin khawatir.”Caden akhirnya menjawab jujur, “Aku pergi ke rumah sakit untuk ketemu Robbin.”“Karena masalah obat penawar?”“Emm.”“Ada apa dengan obat penawarnya? Hari ini, Camila juga meneleponku untuk tanya masalah obat penawar dan virus itu. Leon sudah menghubunginya.”Caden bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang dikatakan Leon?”“Dia masih mau pakai Paman Herbert buat ancam Camila supaya bisa rebut harta Keluarga Nandara. Dia bilang cuma dia yang bisa tolong Paman Herbert.”“Suruh Camila abaikan dia.”“Emm. Apa yang kamu dan Robbin gusarkan? Bukannya Paman Herbert nggak terinfeksi virus?”Naomi tidak mengetahui