Share

Bab 1098

Author: Erlina
Putra haram Zaskia itu menatap Caden dengan ekspresi muram untuk beberapa saat, lalu bertanya, “Jadi, buat apa kamu datang mencariku?”

“Untuk bertransaksi denganmu. Kalau kamu beri tahu aku semua yang kamu ketahui, aku akan suruh orang untuk berusaha menolongmu. Kamu bisa selamat atau nggak tergantung keberuntunganmu sendiri.”

Putra haram itu bertanya lagi, “Kalau aku nggak mau ngomong?”

“Gampang saja. Aku pergi, kamu tinggal menunggu mati.”

“Kenapa aku harus percaya padamu?” tanya putra haram itu.

“Kamu juga boleh nggak percaya.”

Melihat ekspresi acuh tak acuh Caden, putra haram itu merasa sangat kesal. Dia tahu Caden akan datang mencarinya, tetapi tidak menyangka Caden akan bersikap setenang dan sedingin ini. Awalnya, dia mengira Caden akan melakukan apa saja demi mengorek informasi darinya. Di luar dugaan, Caden sama sekali tidak peduli padanya.

Putra haram Zaskia itu tidak dapat menebak isi hati Caden. Oleh karena itu, dia juga tidak berani bersikap terlalu keras kepala. Bagaimana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1099

    Setelah sekian lama, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Itu telepon dari Dylan. Caden tidak menjawab. Dia menyalakan mesin mobil dan pergi ke Happy Bar.Begitu melihat Caden, Dylan pun terkejut dan bertanya, “Kenapa kamu nggak angkat telepon?”Caden tidak memedulikannya dan langsung duduk di sofa. Kemudian, dia menyalakan sebatang rokok lagi. Dia terlihat memiliki banyak beban pikiran.Dylan pun bertanya dengan bingung, “Ada apa?”“Aku mau gali makam ayahku.”Dylan pun membelalak. “Apa katamu?”Caden lanjut merokok dengan ekspresi muram, tetapi tidak menjawab pertanyaan Dylan.Dylan sangat terkejut dan menelan ludah sebelum bertanya lagi, “Aku nggak salah dengar? Kamu mau gali makam ayahmu?”Caden mengerutkan keningnya. Dia memang berniat untuk berbuat begitu.Dylan langsung duduk di sampingnya. “Kenapa kamu bisa berpikir begitu?”Caden tidak menjawab, jadi Dylan bertanya lagi, “Apa sebenarnya yang sudah terjadi?”Dylan merasa ada yang tidak beres. Tidak peduli apa pun yang terjadi, mas

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1100

    Caden tidak menutupi hal ini dari Naomi. “Dylan bilang, Aryan sudah nggak bisa dihubungi sebulan lebih.”Naomi pun menjawab dengan terkejut, “Nggak mungkin. Lihat saja, dia masih balas pesanku beberapa hari lalu.”Benar .... Caden berpikir sejenak, lalu menyerahkan ponselnya kembali kepada Naomi dan berkata, “Coba kamu telepon Aryan dan pura-pura bilang mau tanya soal Camila.”“Oke.”Naomi pun menelepon ke nomor Aryan. Teleponnya tersambung, tetapi tidak ada yang mengangkatnya. Hanya saja, sama seperti sebelumnya, Aryan segera mengirim pesan pada Naomi.[ Kebetulan banget, aku sibuk lagi. Ada urusan apa kamu cari aku? ]Caden mengerutkan keningnya dan menyuruh Naomi membalas.[ Ada urusan mendesak. ][ Kalau begitu, kamu kirim pesan saja. Aku benar-benar lagi nggak bisa angkat telepon. Tapi, aku bisa balas pesanmu. ]Kerutan di kening Caden bertambah dalam. Setelah mengajari Naomi cara membalas pesan Aryan, dia menemukan masalah yang sangat besar. Orang yang membalas pesan sama sekali

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1101

    Aryan kehilangan kontak karena menyelidiki manajer Camila.Pelaku pasti tidak ingin Aryan mengetahui masalah Camila dari manajernya. Orang itu menyamar menjadi Aryan untuk berhubungan dengan Naomi. Seharusnya orang itu juga tidak ingin Naomi terus memikirkan masalah Camila.Pasti telah terjadi sesuatu dengan Camila!Caden diam-diam menghela napas. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Naomi. Dia tidak peduli dengan Camila, dia hanya sedang mencemaskan Naomi.Camila adalah sahabat terbaik Naomi. Keberadaannya sama pentingnya dengan Tiara, yang bagai kakak beradik.Naomi sungguh berharap sosok Camila yang dirindukannya bisa kembali pada malam Tahun Baru. Jika terjadi sesuatu dengan Camila, Caden tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi dengan Naomi.Caden mengerutkan keningnya, lalu berkata pada Dylan, “Kamu bantu aku selidiki kehidupan asmara suaminya Camila.”Dylan bertanya, “Apa kamu curiga semua ini ada hubungannya dengan suaminya Camila?”“Dia cukup mencurigakan.”“Oke, a

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1102

    Belum sempat Caden menyelesaikan omongannya, tiba-tiba tidak terdengar suara Naomi lagi.Tatapan Caden menjadi dingin. Dia merasa panik. “Naomi ….”…Di dalam kamar pasien. Naomi yang sedang diinfus itu berbaring di atas ranjang. Kondisinya baik-baik saja. Dia bisa kehilangan kesadarannya juga karena terlalu emosional.Maria dan anak-anak sedang berdiri di samping ranjang sembari menangis histeris. Caden pun berdiri di samping dengan mata memerah. Keningnya sangat berkerut!Beberapa saat kemudian, Caden baru memanggil Steven untuk mengantar pulang Maria dan anak-anak.Saat mereka tidak bersedia untuk pergi, Caden pun berkata, “Sebentar lagi Naomi pasti akan bangun. Dia pasti akan kelaparan. Kalau kalian semua di sini, siapa yang masakin makanan lezat buat dia? Kamu pulang untuk siapin makan malam sana, nanti kalian antar ke sini lagi.”Mereka bertiga segera mengangguk, kemudian pergi bersama Steven. Mereka pergi memasak untuk Naomi. Setelah mereka pergi, Braden baru menyeka air matanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1103

    Nada bicara Dylan bagai dia telah menemukan harta karun saja.“Pasti ada masalah dengan Leon. Kalau kamu mau menyelidiki masalah Camila, kamu mesti menyelidiki Leon!”Kening Caden berkerut. “Katakan intinya!”Dylan berkata, “Aku sudah cari tahu. Leon suka sama istrimu!”Raut wajah Caden berubah dalam seketika. Dylan berkata dengan sangat pasti, “Saat kuliah, Leon diam-diam suka sama Naomi, tapi Naomi nggak tahu masalah ini. Tapi dia malah jadian sama Camila, aku curiga semuanya karena uang! Karena saat kuliah dulu, Camila terkenal sebagai putri orang kaya, tapi saat itu Naomi masih sangat miskin.”“Leon menyembunyikan perasaannya terhadap Naomi dengan sangat dalam. Tapi, tetap saja ketahuan sama aku. Apa kamu masih ingat dengan masalah Brian? Semua itu ulah Leon.”Caden kelihatan serius. Tentu saja dia masih ingat dengan masalah Brian. Brian adalah paman Jessica. Dia ingin menodai Naomi. Namun pada akhirnya, dia pun telah diberi pelajaran.“Apa kamu yakin semua itu ulah Leon?” “Yakin.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1104

    Caden segera bertanya, “Kamu mau ke kamar mandi?”Naomi menggertakkan giginya. “Aku mau cari Sanny!”“Sanny?”“Emm! Dia pasti tahu di mana Camila! Waktu aku baru pulang ke Kota Jawhar, dia kelihatan sangat aneh, bahkan pernah mengungkit masalah Camila!”Waktu itu, Sanny terus mengatakan Naomi adalah seorang pembunuh. Kemudian, dia mengatakan Camila tidak bisa kembali lagi! Naomi memang sempat merasa curiga, lalu bertanya pada Tiara, bahkan bertanya pada Leon dan Aryan. Namun, Naomi tidak menyadari telah terjadi sesuatu dengan Camila. Dia mengira Sanny tidak akur dengan Camila, sengaja mengutuk Camila!Setelah dipikir-pikir, ternyata masalah bukan seperti itu. Sanny pasti mengetahui sesuatu.Caden khawatir dengan kondisi tubuh Naomi. Dia tidak ingin Naomi pergi sekarang. Namun, Naomi sangat keras kepala. “Aku mesti cari dia! Sekarang!”Caden juga tidak sanggup untuk menghentikannya. Pada akhirnya, Caden menemani Naomi pergi mencari Sanny.Saat di perjalanan, Caden tidak memberi tahu Nao

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1105

    Hati Naomi terasa gugup.Tanpa menunggu pertanyaan dari Naomi, Sanny langsung tertawa terbahak-bahak. “Aku tahu, tapi aku nggak mau beri tahu kamu! Hahaha …. Aku mau pancing emosimu! Aku nggak mau kasih tahu kamu! Seumur hidupmu, jangan harap kamu bisa menemukannya! Kamu sama saja dengan dia, sama-sama menyebalkan! Kalian semua pantas mati!”Kening Naomi berkerut. Dia berusaha menahan amarah di hatinya, lalu bertanya, “Apa Camila … dia masih hidup?”Sanny menggeleng dengan arogan. “Aku nggak akan beri tahu kamu! Haha! Aku nggak mau kasih tahu kamu.”Caden berkata dengan dingin, “Terkadang mati lebih bahagia daripada hidup. Kalau Camila mati, dia juga tergolong beruntung. Dia nggak usah menderita lagi.”Sanny tidak tahu Caden sedang menjebaknya. Dia langsung memalingkan kepalanya, lalu memelototi Caden dengan sangat marah.“Kata siapa dia sudah mati? Dia belum mati! Dia nggak pantas buat mati! Dia mesti hidup untuk disiksa!”Caden dan Naomi terdiam.Baguslah kalau Camila tidak mati! Bag

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1106

    Mata Naomi kembali basah. “Iya, setidaknya dia masih hidup!”…Setelah meninggalkan rumah sakit jiwa, mereka berdua langsung pulang ke rumah. Demi mengawasi Sanny, Rayden pun telah mengutak-atik kamera CCTV rumah sakit jiwa. Jadi, mereka tidak perlu khawatir kedatangan mereka mencari Sanny akan menjadi heboh.Paling-paling Leon hanya akan tahu mereka pergi mencari Sanny. Dia tidak akan tahu alasan mereka mencari Sanny. Jika Leon bertanya, mereka bisa memberi tahu Leon bahwa mereka kesulitan dalam menghubungi Leon dan juga Camila, itulah sebabnya mereka bisa mencari adik sepupunya.Di Vila Maison.Ketika melihat Naomi sudah kembali, Maria dan Baby langsung berlari ke sisinya. “Celine!”“Mama!”Selagi mereka sedang menemani Naomi, Caden pun pergi ke ruang baca lantai atas untuk rapat kecil dengan Braden dan Rayden.Braden bertanya, “Apa ucapan Sanny bisa dipercaya? Apa benar Mama Camila belum mati?”Caden mengangguk. “Kesadarannya memang bermasalah. Tapi, seharusnya yang dikatakannya i

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status