"Kenapa?" tanya Adam. Ia menolehkan kepala dan menatap Diana yang menatap kosong udara.
"Ya, kau tahu si Alpha itu sangat kejam. Kau tidak lihat bagaimana dia memaksaku untuk melawan prajuritnya. Aku bahkan sekarat selama dua minggu." Mengingat hal itu membuat Diana seolah merasakan sakit di rusuknya. "Kenapa bukan kau saja?"
Adam terkejut.
Diana juga terkejut hingga refleks ia menutup mulutnya dengan tangan. "Uh, aku hanya bercanda. Hehe." Diana hanya menggaruk tengkuknya. "Kalau begitu aku pergi dulu." Diana bergegas pergi dari sana, ia harus segera pergi menyembunyikan wajahnya yang malu ini dari Adam.
Adam memandangi punggung Diana yang menjauh dengan sudut bibir yang terangkat, gadis itu benar-benar sesuatu. Adam semakin menyukainya saja.
Diana berlari kecil agar ia menjauh lebih cepat dari Adam. Diana merutuk dirinya sendiri karena telah berbicara aneh kepada Adam, apa-apaan t
Satu hal lagi yang Diana ketahui mengenai para Werewolf di sini adalah mereka yang suka makan daging, hal itu baru Diana ketahui ketika ia ke dapur dan menemukan banyak daging teronggok di atas meja. Daging-daging itu selesai di bakar karena jelas sekali terlihat matang dan mengeluarkan asap. Dianaa mendekati sebuah meja, di sana ada baki yang berisi daging yang sudah matang. Daging itu sudah diiris-iris dengan rapi dan mengeluarkan wangi enak. Menciumnya saja Diana sudah menjadi lapar. "Apa yang kau lakukan?" Suara itu membuat Diana terkejut hingga Diana memutar badannya, ternyata sudah ada salah satu pelayan yang menatapnya dengan berkacak pinggang. Diana hanya nyengir dan mengusap tengkuknya yang tidak gatal. "A-anu, tidak ada. Aku hanya melihat." Diana merasa canggung karena terpergok memandangi daging-daging itu dengan mata yang berbinar. Pelayan itu menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya kau taruh ini di meja makan, sebentar lagi Alpha dan para petinggi lainnya akan makan malam.
"Hah?" Diana mendongak menatap Dedrick dengan pandangan bingung ditambah dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Diana tidak salah dengar bukan? Dedrick si Alpha kejam itu menyuruhnya duduk di kursi itu.Namun, Diana buru-buru bangkit. Ia tidak mau membuat Dedrick marah, jadi, Diana duduk di salah satu kursi kosong di sana. Meja makan ini sebenarnya masih memiliki kursi yang kosong, banyak malahan karena meja makan ini berbentuk bulat yang panjang."Makanlah, jangan sampai suara perutmu itu membuat kami terganggu." Dedrick mengangkat sendok miliknya dan kembali memulai makan, begitu pun dengan yang lainnya.Diana tidak tahu apakah ini benar, tapi akhirnya Diana juga mengambil piring dan mengisinya dengan daging. Diana memulai makannya dengan lahap, ia abaikan beberapa pelayan yang berada di sekeliling meja makan ini yang menatapnya dengan pandangan menusuk.Adam juga begitu, ia terkejut awalnya. Sedikit bingung juga dengan apa yang dilakukan oleh Alpha-nya
"Ya, aku berharap tidak akan terjadi hal seperti itu. Aku sudah cukup menikmati hidup seperti ini." Bagi Diana tidak apa-apa hidup di dunia seperti ini, dari pada ia hidup di dunia manusia tapi membuat dirinya tidak nyaman dan selalu gelisah. Diana bertekad ia akan hidup lebih lama.Adam menaikan alisnya. "Benarkah tidak apa-apa bagimu untuk menjadi omega?" tanya Adam lagi, ia berdiri di samping Diana dan menyandarkan dirinya di samping Diana. Well, sepertinya Adam menyukai berbicara dengan Diana dengan posisi seperti itu."Omega?" tanya Diana lagi, ia pertama kali mendengar hal itu."Ya, omega adalah sebutan untuk pelayan, lebih tepatnya Werewolf dengan kasta rendah." Adam menjelaskan, mungkin Diana tidak tahu beberapa sebutan di sini mengingat ia berasal dari dunia manusia.Diana mengangguk mengerti. "Ah, begitu ... Tapi, aku bukan Werewolf, hehehe." Diana nyengir, jadi ia tidak memiliki sebutan apa-apa sekarang.Adam juga tertawa. "Kau benar jug
Diana tidak tahu obatan apa yang Adam berikan kepadanya, tapi Adam berpesan jika obat ini dipakai sebelum tidur saja. Jadi, Diana menurutinya. Beberapa saat yang lalu Adam ingin membantu Diana memakainya, tapi Diana menolak. Diana tidak ingin juga seorang laki-laki berlama-lama di kamarnya, nanti yang lain akan berpikiran yang tidak-tidak. Diana membenci orang-orang Nyang bergosip tentangnya meski Diana lebih sering mengabaikannya.Diana menempelkan obat yang berbentuk seperti herbal yang telah ditumbuk itu ke pergelangan kakinya, kemudian mengikatkannya dengan sebuah kain putih panjang. Bau herbal itu langsung memasuki indera penciuman Diana. "Ugh, baunya tidak enak." Diana menyimpan mangkuk itu jauh-jauh ke sudut kamarnya, meski membuat dirinya berjalan dengan tertatih-tatih."Aku ingin tidur." Diana merebahkan dirinya ke ranjang seukuran satu orang itu, tapi bagi Diana ini lebih dari cukup. Ia bersyukur masih dapat hidup meski seperti i
Diana telah siap dengan pakaian pelayannya, sekarang para petinggi di Pack ini sedang sarapan dan Diana lebih memilih untuk menyelamatkan diri dari rasa malu. Jadilah Diana kini berada di bawah pohon favoritnya seraya menatap matahari yang perlahan naik.Diana sangat malu ayam kejadian tadi dan Diana ingin melupakannya. Diana benar-benar tidak tahu jika di sana adalah tempat mandi khusus Alpha, setelah Diana bertanya kepada salah satu pelayan di dapur tadi barulah ia tahu."Aku tidak ingin bertemu dengannya." Diana menutup wajahnya. Meski berusaha melupakannya, tapi tetap saja kejadian itu selalu melintas di benaknya.Gadis itu menarik nafas. "Oke, Diana kau harus melupakannya. Itu hanya kecelakaan dan tidak disengaja." Diana mengatakan hal itu beberapa kali kepada dirinya sendiri.Perut Diana berbunyi."Aih, kenapa harus sekarang?" keluhnya, Diana bangkit, ia lapar dan ia harus mencari makanan.Diana pergi ke arah dapur, tidak ada banyak pe
Ember yang Diana pegang nyaris saja terlepas karena pertanyaan Dedrick yang sedikit membuatnya terkejut, tapi untung saja ia benar-benar membersihkan lorong itu dengan sapu dan air yang ia bawa. Sebelum keluar tadi Diana menyempatkan diri untuk menyikat kotoran yang ada di sana."Aku membersihkan penjara bawah," kata Diana seraya mengangkat ember dan sapu yang ia bawa.Dedrick menatap Diana menyelidik. "Siapa yang menyuruhmu ke bawah? kau tahu penjara bukan sesuatu yang bisa kau akses dengan mudah." Perkataan Dedrick membuat Diana terkejut. Tatapan Dedrick beralih menatap dua penjaga yang ada di sana. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian membiarkannya masuk?"Dua penjaga itu menunduk hormat. "Maaf Alpha, kami mendengar jika manusia ini telah mendapatkan izin dari Beta Adam." Sekarang ini Diana hanya bisa menggigit bibirnya, takut jika ia ketahuan berbohong. Apalagi ia membawa-bawa nama Adam yang tidak tahu permasalahann
Diana cukup heran dengan banyaknya warrior yang berada di sekitar istana ini, ketika ia ke belakang dapur pun ada warrior di sana. Dana ingin bertanya, tapi kalau bertanya kepada pelayan Diana ogah. Diana pergi ke tempat favoritnya, dibawa batang pohon yang berada di tempat yang lebih tinggi.Ia melihat beberapa warrior pergi secara berkelompok, ada yang pergi ke Utara, Selatan, Barat, dan timur. "Apa yang terjadi? Apakah akan ada perang?" Tentu saja Diana akan berpikir begitu ketika ia melihat beberapa Werewolf itu pergi secara berkelompok lengkap bedengan beberapa senjata yang mereka bawa.Diana memutar lehernya dan memandang ke tempat latihan para warrior, di sana ada Adam dan beberapa Werewolf lainnya. "Apa aku tanya pada Adam saja?" Adam tampak memberikan arahan kepada para warrior itu.Diana berlari kecil agar sampai di sana, ketika tiba di sana warrior yang berbicara dengan Adam itu pergi. "Ada apa Diana?" tanya Adam ketika Diana berdiri tidak.jauh dariny
Dalam kurun waktu setengah hari, Dedrick telah sampai di gunung yang di maksud. Sekarang ia hanya tinggal mencari Werewolf abadi itu. Mereka baru tiba di kaki gunung itu dan mereka harus menuju ke puncak agar bisa bertemu dengan orang itu."Kita akan, pergi ke puncak gunung itu. Ketika tiba di sana kita berpencar dan langsung mencari Werewolf yang aku maksud. Kalian bisa memindlink ku.""Baik, Alpha."Dan dalam sekejap mereka kembali berubah menjadi wujud serigalanya, tadi untuk sampai ke gunung ini mereka juga menggunakan wujud serigalanya dengan begitu mereka bisa sampai dengan lebih cepat.Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya tiba di puncak gunung. Dedrick tidak menyangka jika di puncak ini bersalju, tapi untunglah dirinya seorang Werewolf dan tubuh mereka cukup hangat untuk itu. Dedrick tidak memiliki masalah dengan itu.Seperti perintah Dedrick sebelumnya, mereka langsung berpencar.