Share

66. Pingsan

Latihan untuk melatih otot kembali dilakukan pada pagi hari. Saat matahari terbit di sudut 45 derajat dari ufuk timur, anggota Fantasy Club telah ada di lapangan dan menunggu dua guru mereka membuka pertemuan. Mereka sedang mengobrol, diskusi tentang latihan apa yang akan dilakukan hari ini.

Tetapi tidak terjadi perubahan pada Jingga yang duduk dengan berpangku tangan pada dagu. Wajahnya lesu dan tidak semangat. Matanya bengkak, hampir kemerahan. Dia tampak seperti mayat hidup yang mencoba mencari tempat berlindung, namun terlambat karena kehabisan waktu. Setelan olahraga yang dia kenakan tidak terlalu mendukung.

Seperti yang diduga, dia tidak bisa tidur lagi setelah bermimpi mengerikan semalam. Masih jelas di dalam ingatannya tentang bagaimana seseorang di luar sana berakhir dengan tragis. Dia tidak bisa membayangkan lagi, ditambah ada darah yang berceceran dan membuat pertahanan sang puan runtuh seperti pohon yang ditebang.

Searah dengan nafsu makan yang menda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status