Beranda / Fantasi / Alkisah Bunga Teratai / 105. Kejadian tidak terduga

Share

105. Kejadian tidak terduga

Penulis: brotheract
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-12 16:00:08

Sesuai rencana yang sudah disusun beberapa hari sebelumnya, seluruh anggota Fantasy Club berkumpul di halaman belakang Villa Rawa. Seperti yang dikatakan Chakra, di sana ada lapangan luas yang dikelilingi oleh hutan lebat dan udara sejuk. Setelah sarapan, mereka bergegas mandi dan satu per satu bergerak ke sana. Latihan dimulai jam 10 pagi.

Pagi ini, mereka makan sandwich dan telur setengah matang sebagai pengisi perut dan makanan yang bisa menambah energi untuk memulai hari. Soal makanan, mereka tidak banyak mengeluh dan pilih-pilih. Mereka senang jika ada yang menghidangkan dengan sepenuh hati.

Kini, hanya ada anggota Fantasy Club beserta dua gurunya saja yang ada di lapangan. Chakra sebagai pemilik vila sudah meninggalkan mereka untuk fokus ke pekerjaan utama. Dia mengizinkan mereka menggunakan lapangan yang sudah menjadi milik sendiri, serta tanah ini juga atas namanya. Dia harus mengurus tamu lain yang datang lebih dahulu.

Mereka sedang memejamkan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Alkisah Bunga Teratai    106. Pasukan netral

    Sebuah mobil warna perak berhenti di depan Villa Rawa yang tidak terlalu ramai pada siang hari. Setelah mesin mobil dimatikan, seorang insan keluar dari mobil lalu bergegas masuk ke dalam—tempat yang sama dikunjungi oleh anggota Fantasy Club. Dia menyapa para karyawan yang sibuk mencuci piring setelah makan siang disajikan. Tanpa basa-basi, dia naik ke tangga yang menjadi alasan dia datang dari jauh. Orang yang dia temui adalah Chakra, yang dia cium tangannya terlebih dahulu. Lalu berjabat tangan dengan Sagara dan Caraka setelah dikenalkan pria itu. Insan yang baru saja datang adalah Raka, anak sulung Chakra yang sudah diceritakan banyak hal semalam. Mereka yang mendengar Chakra menyebut nama insan itu berseru menyatakan rasa takjub. Sadar kalau ada yang lebih penting dibandingkan pembicaraan yang tidak berujung, Raka meminta izin untuk mengobati anggota Fantasy Club. Dia sudah diberi tahu ayahnya kalau ada yang terluka di penginapan dan dia butuh bantuan. Akibat per

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Alkisah Bunga Teratai    107. Tahu penyebabnya

    Seluruh anggota Fantasy Club masih ada di ruang tidur milik Sagara. Waktu terus berlalu. Jarum jam terus berjalan tanpa henti yang tidak akan bisa dihentikan dengan mudah. Dari pagi sampai ke siang, lalu siang menuju sore, tidak ada perubahan. Mereka masih tidak melakukan apa pun. Hal yang mereka lakukan adalah menunggu mereka yang pergi ke markas Kertajaya kembali.Tidak hanya mereka, namun ada juga Chakra, Raka, dan Ratna yang setia menemani. Sebelum berpisah dengan sang suami, Ratna sudah berdiskusi dengan Venus bahwa dia akan tetap di sini daripada pulang ke rumah. Dia ingin menjaga mereka, apalagi ada kaitannya juga kelompok yang diikuti Venus. Jika bisa, dia juga ingin menginap bersama di sini. Dia sudah membicarakan hal itu bersama Chakra.Sementara itu, Jeslyn masih menangis tersedu-sedu mengingat mereka kehilangan Mentari. Sampai sekarang, belum ada informasi apa pun yang mereka terima mengenai keberadaan Mentari. Bahkan sampai mereka masih di sana, tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Alkisah Bunga Teratai    108. Puan tanpa perisai

    Mentari yang menghilang dan dicari keberadaannya oleh anggota Fantasy Club terbaring di sebuah ruang tertutup yang dialasi tempat datar. Dia masih belum sadar sejak dibawa kabur beberapa saat lalu. Tidak ada yang tahu pula sudah berapa lama dia ada di sana dan masih belum bisa memanggil kesadaran tersebut. Sepertinya dia butuh sebuah pemicu agar dia bisa bangun.Tidak lama kemudian, lampu ruangan menyala dan membiarkan tempat ini tidak dalam keadaan gelap gulita. Pada saat itu juga, kesadarannya datang sendiri bahkan tanpa dipanggil. Hal yang dia lihat terlebih dahulu adalah sebuah cahaya terang seperti cahaya kamera foto saat memotret sesuatu. Oleh karena itu, dia sedikit memalingkan muka karena terlalu silau untuk bisa diterima mata manusia normal.Dia membuka dua mata untuk menemukan kesadaran lebih jauh. Hal yang menyambut adalah cahaya terang yang berasal dari lampu neon. Oleh karena itu, dia mengerjap-ngerjap mata dan berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya di d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Alkisah Bunga Teratai    109. Melawan teman sendiri

    Jingga yang berlari menyusuri puluhan anak tangga yang tidak bisa dihitung dalam hati membuat semua penghuni terbangun. Anggota yang satu kamar dengannya sampai keluar karena ingin tahu apa yang puan itu lakukan. Begitu juga dengan anggota di kamar sebelah yang membuat Devin ikut keluar, lalu disusul Rama yang datang dengan muka mengantuk akibat dibangun paksa oleh Devin.Tetapi kehadiran mereka lantas tidak menjadi atensi sang puan. Dia melangkah lurus ke depan, bahkan saat itu juga Venus keluar. Dia berhenti di depan daun pintu ruang tidur Sagara. Tanpa pikir panjang, dia mengetuk pintu berulang kali untuk memanggil dia keluar. Belum ada jawaban, dia mengetuk pintu lagi. Pada intinya agar Sagara keluar dari kamar dan dia bisa mengatakan apa yang ingin dia katakan.Setelah pintu diketuk berulang kali—pada saat yang sama Caraka juga ikut keluar dari kamar sebelah—terdengar suara engsel pintu digeser. Gagang pintu bergerak dan pintu terbuka. Sagara muncul da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Alkisah Bunga Teratai    110. Ucapan terima kasih

    Dalam keadaan terdesak, Chakra kembali memanggil sang putra sulung—bernama Raka—ke Villa Rawa. Tujuannya untuk mengobati anggota Fantasy Club yang sekarang dibawa ke ruang utama penginapan. Mereka berkumpul dalam satu tempat dalam keadaan memprihatinkan. Wajah mereka kembali memar, ada juga yang tangannya penuh luka. Raka hampir kewalahan menghadapi tamu ayahnya, tetapi dia harus menolong mereka. Kini, Raka sedang mengobati Devin yang memiliki luka di tangan dan kaki. Berkat kemampuan yang diturunkan dari Chakra, dia bisa mengobati mereka dalam waktu singkat. Tidak butuh barang lain pula seperti yang dokter lakukan di rumah sakit. Dia bisa mengobati orang lain dengan telapak tangan saja. Sementara itu, Rama yang sedang menunggu giliran mengeluh kesakitan. Kondisinya juga tidak jauh berbeda dari Devin, namun dia tidak bisa menahannya lebih lama. Jeslyn yang mendengar keluhannya menoleh lalu mengernyit. Jalan pikiran lelaki itu memang tidak bisa ditebak, tetapi tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Alkisah Bunga Teratai    111. Undangan makan malam mewah

    Seharusnya anggota Fantasy Club tidak latihan pada hari ini, namun Sagara meminta mereka datang ke rumah dan menyambut mereka setelah pulang dari perjalanan 3 hari 2 malam. Jika diambil kesimpulan berdasarkan percakapan di grup chatting, mereka datang ke sana karena ada yang ingin pria itu sampaikan. Dia meminta semuanya datang tanpa terkecuali. Makanya satu per satu kepala sudah berkumpul di ruang utama. Di sana, ada Caraka yang menawarkan minuman dingin.Menunggu Sagara yang hingga sekarang belum kelihatan batang hidungnya, mereka mengobrol dengan gurunya. Caraka menanyakan perasaan mereka setelah liburan kemarin. Rata-rata mereka menjawab kalau mereka senang bisa ikut liburan. Mereka juga berkata kalau dua pria itu harus lebih sering mengadakan kegiatan seperti ini, daripada latihan saja sepanjang hidup.Beberapa saat kemudian selama pembicaraan mereka makin tenggelam, Sagara muncul dari balik tembok sambil mengutak-atik layar ponsel. Dia duduk di sebelah C

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Alkisah Bunga Teratai    112. Kedatangan orang baru

    Anggota Fantasy Club kembali berkumpul di halaman belakang rumah Sagara yang sudah tidak asing lagi di mata. Mereka berlatih menggunakan kemampuan ditemani deretan pohon yang membuat suasana menjadi sejuk dan rindang. Hampir semua tempat didominasi oleh warna hijau yang sejenak menyejukkan pandangan.Kali ini, Sagara yang bertanggung jawab dalam latihan saat ini. Caraka tidak kelihatan batang hidungnya sejak Jeslyn menjadi orang pertama yang hadir. Sagara berkata kalau pria itu harus menyelesaikan urusan dan hadir paling lambat. Tetapi hari ini dia berperan mengawasi jalannya latihan itu saja.Sekarang dia sedang melatih kemampuan elemen tanah Alden yang sudah diperbarui ke elemen gempa—didapat sejak pertarungan dengan pasukan Kertawijaya tempo hari. Sagara yang takjub dengan kemampuan tersebut memintanya latihan menggunakan elemen gempa saat itu juga. Ada yang ingin dia jelaskan namun hal yang ingin disampaikan hanya garis besar saja."Karena kamu udah da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Alkisah Bunga Teratai    113. Menjelaskan secara logika

    Hadirnya Leo di halaman belakang rumah Sagara yang bukan sebagai anggota Fantasy Club sudah cukup membuat Sagara dan Caraka bingung. Mereka tidak mau komunitas ini ketahuan orang lain, terlebih lagi manusia biasa yang bukan dalam keadaan bahaya. Tetapi ada satu insan yang datang tanpa dipanggil dan bukan dalam keadaan mendesak. Mereka tidak tahu kalau semua akan kacau seperti ini.Leo yang kakinya mendadak lemas didekati tujuh anggota itu yang panik, apalagi dia hampir ada di bawah alam sadar jika tidak ada yang mengajaknya bicara. Sama seperti dua gurunya, mereka juga bingung bagaimana menjelaskan dengan jujur seperti apa pertemuan yang sudah lebih setahun dilalui, terutama Irene yang dia pikir selama ini mengikuti kelas komputer. Namun dia dibohongi.Oleh karena itu, Sagara maju ke depan untuk meluruskan kebingungan dan salah paham di antara mereka. Dia duduk berjongkok di dekat lelaki itu. "Leo, jika kamu dengerin apa yang kukatakan, kamu pasti akan baik-baik aja. J

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • Alkisah Bunga Teratai    156. Salam perpisahan

    Dalam rangka merayakan berbagai hal yang telah terjadi satu minggu belakangan ini, anggota Fantasy Club mengundang Sagara dan Caraka untuk hadir pada acara makan malam di sebuah restoran bintang lima. Tempat ini diundang khusus oleh Rama yang ingin menghabiskan waktu dengan kemewahan, serta dia juga kenal pemiliknya. Papanya berteman baik dengan pemilik restoran. Oleh karena itu, dia bisa datang kapan saja yang dia inginkan.Di tengah-tengah mereka, ada juga Leo yang duduk di sebelah Irene dan sedang mengobrol bersama Irene. Kini, sang puan sudah resmi menjadi kekasihnya dan hal itu tidak perlu ditutupi lagi. Mereka juga sebentar lagi akan melangsungkan resepsi pernikahan yang diadakan di Hotel Sanjaya, hotel bintang lima yang sering menjadi tempat pesta pernikahan. Mereka juga diundang agar datang. Makanya mereka berkumpul salah satunya merayakan kabar tersebut.Di antara anggota Fantasy Club, Irene menjadi orang pertama yang akan memiliki pasangan sehidup semati. Tid

  • Alkisah Bunga Teratai    155. Tanpa sengaja confess

    Jingga yang mengikuti jejak berdasarkan penglihatan masa lalu kini berakhir di halaman belakang SMA Bina Bangsa. Dia mendadak berhenti di sana karena tidak melihat apa pun lagi yang bisa dijadikan petunjuk untuk menemukan Leo. Di situasi seperti ini, dia harus memutar otak untuk menemukan berbagai macam cara yang digunakan Willy, orang yang memiliki kemampuan bayangan.Untuk kali ini, dia menemukan titik buntu. Menyentuh apa pun tidak membantu. Dia sudah mencobanya sendiri dengan menyentuh seluruh permukaan yang menjadi saksi bisu. Di sini, hampir tidak ada benda mati kecuali tumbuhan dan hewan kecil.“Gue pasti kelewatan sesuatu,” tuturnya berbicara sendiri. Dia yakin pasti ada yang dia lewatkan, hanya saja dia tidak sadar. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mencari kembali.Di tengah pencarian, dia mendengar suara hewan mengaum yang memiliki suara menggelegar datang dari arah seberang. Dia menoleh sebentar dan berhenti melakukan pencarian untuk

  • Alkisah Bunga Teratai    154. Leo dalam bahaya

    Aroma embun pagi yang masih menguar kala mentari masih seperempat di ufuk timur akan terasa lengkap jika bersama satu cangkir kopi. Oleh karena itu, Leo yang baru hadir di kantor guru ingin menemani hari bersama kopi. Selain menjadi pasangan yang cocok untuk menghabiskan waktu, kopi juga bisa menambah energi walau tidak banyak seperti satu cangkir minuman gandum.Setelah menyapa beberapa guru yang berada di meja untuk guru piket, dia melangkahkan kaki menuju dapur kecil yang letaknya ada di sebelah ruang staf TU. Ruang itu diapit juga oleh tangga yang membawa murid SMA Bina Bangsa ke lantai dua di mana ada ruang kelas. Selain guru, dia juga membalas sapaan para murid yang kebetulan lewat di sana.Mengulurkan tangan ke gagang pintu, dia mendorong pintu ke depan lalu masuk tanpa pikir dua kali. Punggungnya menghilang dari balik pintu ketika pintu ditutup. Di saat itu, dia mendadak berhenti di tempat. Matanya membulat dan membeku. Dia tampak tidak bisa berkata-kata ketika

  • Alkisah Bunga Teratai    153. Meyakinkan duplikat sendiri

    Gara-gara Devin yang mendadak tumbang seperti pohon, latihan pada sore ini berakhir dengan cepat. Dia dibawa ke dalam rumah Sagara, tepatnya di sebuah ruangan gelap yang hampir tidak memiliki celah udara. Dia kembali ke tempat ini lagi setelah berkunjung beberapa bulan sebelumnya dengan masalah yang hampir sama.Dia yang harus ditangani sudah duduk dengan meluruskan kaki di kursi relaksasi yang telah disediakan. Caraka yang bertugas menanganinya duduk di kursi kecil yang terletak di samping kursi relaksasi. Lelaki itu sedang dilakukan pemijatan agar dia mengantuk dan dibawa ke dunia alam bawah sadar. Mereka akan berhasil terhubung jika Devin sudah memejamkan mata dan tidur.Sementara itu, anggota Fantasy Club beserta Leo memperhatikan proses tersebut dari luar. Mereka bisa melihat dengan jelas melalui kaca tembus pandang. Sagara juga ada di luar sekaligus untuk mengawasi mereka. Walau latihan telah berakhir, tetapi mereka belum pulang ke rumah masing-masing. Mereka mal

  • Alkisah Bunga Teratai    152. Terang-terangan

    Satu hari setelah memulai hubungan, Rama dan Jeslyn tidak ragu menunjukkan bagaimana perasaan mereka di depan orang lain. Bahkan mereka secara terang-terangan saling menggenggam tangan saat baru muncul di halaman belakang rumah Sagara untuk latihan. Aksi itu tentu saja mengundang atensi anggota lain yang melihat langsung dengan mata sendiri.Di detik itu juga, mereka berseru dengan berbagai macam reaksi. Ada yang senang, namun ada juga yang mengejek. Gara-gara itu, Sagara dan Caraka juga ikut memperhatikan hal macam apa yang terjadi. Leo juga mengalihkan pandangan ke arah yang sama.“Dih! Dalam rangka apa nih pegang-pegangan tangan?” seru Jingga yang tidak pernah mengenal kata kalem, apalagi ketika melihat sesuatu yang menarik di depan mata. Dia sebagai orang pertama yang melihat kejadian langka selama bertemu adalah orang pertama yang juga memberi celetukan.“Jangan bilang dalam rangka 17-an,” celetuk Alden yang menyambut dengan baik pen

  • Alkisah Bunga Teratai    151. Rasa sayang

    Berkat bertemu Purnama yang mengenalkan diri sebagai senior Fantasy Club, Devin kini dibawa ke ruko milik pria itu. Dia juga diminta untuk berbaring di kasur yang telah disediakan pemilik rumah supaya bisa memulihkan diri. Untung saja, kejadian di pasar malam tadi tidak menimbulkan kehebohan bagi warga sekitar. Semuanya seolah-olah sudah lupa dalam waktu singkat. Seolah-olah juga tadi tidak ada kejadian aneh.Sepanjang jalan, Purnama memperkenalkan diri dan memberi tahu semua identitas pribadi yang tidak diketahui orang lain. Sebagai anggota Fantasy Club, dia juga memberi tahu kekuatannya. Dia bisa memindahkan orang ke dimensi lain dengan keadaan yang sama. Sagara juga pernah meminta bantuannya saat mengumpulkan mereka setahun yang lalu. Makanya mereka bisa bertemu.Sementara Mentari yang ada di samping Devin tidak berniat meninggalkannya. Dia menggenggam tangan lelaki itu dengan erat, walau Devin tadi sudah meminta agar tidak khawatir. Akan tetapi, tetap saja sang pua

  • Alkisah Bunga Teratai    150. Kejadian tak terduga

    Berdasarkan rencana yang telah disusun beberapa menit sebelum acara, Devin dan Mentari sudah berada di dalam mobil yang dikendarai sendiri oleh Devin dari rumah. Dia sudah mengantongi izin dari papanya dan sudah memberi alasan jelas pula. Makanya dia tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi dan sampai minta izin kepada sopir pribadi papanya. Dia bisa membawa mobil itu dengan bebas, asalkan sudah ada tujuan dari awal.Berada di perjalanan, mereka rencananya ingin menghabiskan waktu di pasar malam. Kebetulan di akhir pekan ini tidak ada pertemuan lagi dengan anggota Fantasy Club. Juga mereka punya banyak waktu kosong. Oleh karena itu, mereka memutuskan berkencan di sana sampai menjelang tengah malam.Mengisi keheningan, Devin yang menyetir sedang menggumamkan lagu yang diputar melalui pemutar musik bawaan dari mobil. Dia tampaknya hafal keseluruhan nada dari lagu tersebut, walau ada yang sumbang. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah. Sorot matanya juga pada sore ini tampak cer

  • Alkisah Bunga Teratai    149. Gak boleh pisah

    Selama lebih kurang 2 jam latihan untuk meningkatkan kemampuan, latihan itu sebentar lagi akan berakhir. Oleh karena itu, Sagara meminta mereka semua berkumpul di satu tempat untuk menyampaikan beberapa patah kata sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka yang juga tidak memiliki hal lain lagi ikut berbaris.“Sejauh yang kuamati, latihan kalian tadi sudah bagus. Hanya saja kalian perlu mengasah kemampuan itu lagi. Tadi aja masih ada yang kurang sampai aku harus turun tangan,” ujar Sagara menerangkan kesimpulan latihan pada sore ini. Mereka yang mendengar hal itu hanya diam dan ikut menyimak. “Sebelum itu, aku minta kalian jangan pulang dulu. Ada yang ingin kusampaikan,” tambahnya. Secara tidak langsung juga, dia meminta mereka duduk dan berkumpul di satu tempat.Tanpa pikir panjang, anggota Fantasy Club duduk kembali untuk mendengar apa yang ingin disampaikan Sagara. Di belakangnya, ada Leo yang ikut menyimak pembicaraan mereka walau

  • Alkisah Bunga Teratai    148. Jangan terpancing

    Sekolah baru saja berakhir saat matahari berada di sudut 30 derajat dari ufuk barat. Terlihat para murid SMA Bina Bangsa baru saja keluar dari gedung dan melangkahkan kaki ke pintu gerbang. Mereka akan pulang ke rumah masing-masing setelah seharian berada di sana dan mengikuti mata pelajaran dari awal. Ada yang menggunakan sepeda motor, namun ada juga yang jalan kaki karena jarak rumah yang tidak terlalu jauh.Termasuk juga para guru yang keluar paling belakangan. Mereka menunggu sampai sekolah sepi, baru mereka bisa keluar. Sudah ada satpam juga yang mengatur keramaian dan mengawasi agar tidak terjadi kemacetan. Biasanya di saat seperti ini, jalan akan macet karena ramai.Mengikuti barisan para guru, ada Leo juga yang baru bisa keluar setelah sekolah hampir sepi. Dia pulang dengan bus, makanya dia harus jalan kaki ke halte. Menempuh perjalanan itu tidak membutuhkan waktu lama. Kira-kira butuh waktu selama 5 menit dimulai keluar dari gerbang.Berjalan kaki sambi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status