Share

101. Menangkap pembuat onar

Di sisi lain, ada Mentari yang kembali menghabiskan waktu sebelum malam menjelang di kafe langganan dan tempat yang paling sering dia datangi. Kebetulan hari ini latihan diliburkan, jadi dia tidak merasa diganggu dengan banyaknya waktu kosong. Dia juga tidak punya kegiatan lain selain mengurung diri di rumah untuk mengisi hari libur. Daripada bosan, dia memutuskan pergi ke pusat kota dan pulang saat malam. Dia senang melakukannya sendirian dan kini sudah menjadi rutinitas.

Walau raganya ada di kafe—beserta fisiknya juga—namun pikiran sang puan lantas tidak ada di tempat. Pikiran itu sedang melintasi ruang dan waktu, serta melintasi cahaya seperti ada di luar angkasa. Tidak ada yang tahu sudah berapa kilometer jarak yang ditempuh pikiran tersebut. Mendukung aksi, dia sedang menopang dagu dengan tangan yang ditekuk di atas meja.

Sebelum ke sini, dia sibuk memikirkan apa yang akan terjadi jika dia keluar. Dia juga sibuk menimbang apa yang harus diputuskan. Hal itu karena peristiwa tempo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status