“Lawan Ego dan Gengsi jika ingin memperbaiki diri dan juga harmonis kekeluargaan”
--—--------:--------—----
Alice kini berada di uks, akibat kecerobohannya tadi membuat lututnya menjadi luka. Alice meringis ketika Dirga mengobatinya bahkan luka nya sengaja di tekan.
"Makannya kalau jalan pakai kaki dan juga mata," ucap Dirga ketika dia sudah selesai mengobati luka Alice.
Alice tersenyum kecut. "Terimakasih saran nya tuan Dirga yang terhormat, tapi saya tidak butuh saran dari lo!" ucap Alice sembari turun dari bankar.
Sehebat-hebat nya manusia terlihat mandiri, tapi di belakang dia akan rindu sosok yang dia kagumi. -------:----- Dirga Setan! |Babi lo kan yang bocorin ban motor gue?***Dirga kini masih berada di sekolah, bukan sendirian melainkan para temannya yang setia ikut di sana menunggu kedatangan montir untuk mengganti ban motor Dirga.Dirga menatap ponselnya geram, Alice hanya membaca pesan nya tanpa menjawab. Dia memasukkan ponselnya ke saku dengan kasar."Besok gue bakal bikin perhitungan sama tuh bocah," ucap Dirga ketus membuat teman nya menatap dirinya."Emang yakin, Alice yang kempesin? Bukan orang usil gitu?" tanya Abi meyakinkan."Orang usil itu dah Alice," jawab Dirga ketus.
“minta bantuan bukan berarti gak bisa, hanya saja biar cepat selesai,” -Alice. *** "Aduhh pak, kok bisa bocor si? Jangan-jangan bapak sengaja lagi biar bisa modus sama saya!" Bentak seorang gadis kepada supir taxi karna ban mobil taxi bocor. "Yah mana saya tau neng," ujar Sopir santai. Gadis itu mendengus kesal, ia melihat kearah jalanan. Ia melihat seorang yang tak asing baginya. Ya itu adalah Devan wakil geng Diamond. "WOY ANGGOTA DIAMOND!! BERHENTI LO!" Teriak gadis itu, dia adalah Gatha. Ya Gatha
“Mungkin besok kamu akan menjadi tokoh favorite di sebuah cerita ini” ***" "Lo sekarang harus gerak cepat deh," ucap Satria sambil menyeruput minuman nya. Dirga memberhentikan makannya dan menatap Satria penuh tanda tanya. "Maksud lo?" "Ck! Lo ketua tapi pikiran nya lemot banget," sinis Satria. "Aidan bakal jadi guru IPA nya Alice, ya siapa tau Aidan naksir sama Alice," sambung nya membuat Dirga memutar bola matanya malas. "Trus, gue harus gimana?" tanya Dirga.
“Nilai gue bergantung kepada guru, sementara nilai lo tergantung kepada gue!” - Dirgantara *** Sesuai ucapannya Dirga kemarin, kini Dirga kini sudah berada di depan rumah Alice menatap Alice sambil bersedekap dada. "Ngapain sih lo?" tanya Alice ketus "Jemput lo," jawab Dirga santai. Alice menghembuskan nafasnya kasar, dia mengadakan tangan nya membuat Dirga menaikkan alisnya satu. "Mau di cium tangan nya?" tanya Dirga membuat Alice melotot tajam.
“Berani macam-macam, pulang hanya nama dan tulang?” -Alice Charlotte Byur! Seisi kantin menjadi hening, ketika Ying menumpahi segelas jus di kepala Alice. Ying dengan santai nya menaruh gelas di depan Alice, yang tengah menahan marah. "Lo apa-apaann sih?" tanya Gatha dengan ketus. "Apaan gimana?" Brak! Auri mengprak meja, dia lant
Sibuk dengan dunia mu, hingga lupa jika kau masih memiliki anak yang memerlukan kasih sayang. ----—-:------- 08.00 Malam hari yang indah, suasana malam yang hanya di sinari oleh sang rembulan. Bintang-bintang bertebaran di langit-langit, membuat indah nampak sangat indah. Seorang gadis duduk sendirian di sebuah taman, yang terletak di ujung kota. Dengan nafas tercengat dia melihat hal yang tak seharusnya dia lihat. Kesal? Yeah! Dia sangat kesal pulang kerumah. Dia menatap kosong kedepan, kunci mobil dia putar-putar di tan
Jika di rumah tempat untuk berpulang paling indah, tapi apa kabar buat orang yang menganggap rumah adalah neraka paling berbahaya? -------—-----:--------------- "Lo gak mau pulang?" tanya Alaska kepada Alice yang masih setia memakan martabak yang dia sempat beli sebelum datang ke markas. Alice menggeleng. "Ngapain juga gue pulang, kalau gue bakal ngeliat drama?" ujar Alice santai. "Mending liat di bioskop banyak drama yang kece-kece," Anggota Bima sakti menggelengkan kepala mendengar jawaban Alice, mereka sangat tau tentang keluarga dan masalah pribadi Alice.
TRINGG!Bel masuk kelas sudah berbunyi, seluruh siswa berada di lapangan upacara mendengarkan himbauan dari kepsek.Seluruh siswa mengeluh, akibat panas yang menerpa mereka dan kepala sekolah tak kunjung bicara."Baik saya akan mulai, ja—""Permisi pak, ini ada siswa yang telat," ujar Bu Sandi dengan seorang siswa yang berada di belakang dirinya.Mata Angle Wing berbinar, ketika dia melihat Alice yang sudah berada di lingkungan sekolah."Nahh, tau dia bakal sekolah, gak usah nyari juga," ujar Auri kepada Gatha."Diem, ah lu!""Ini adalah siswa yang tidak patut di contoh!" ujar kepala sekolah lewat mic dengan Alice yang berdiri dengan santai nya di samping nya."