Sesudah menjaga jarak yang cukup jauh dari kejaran para prajurit elf di perkemahan tadi, mereka beristirahat sambil duduk dan bersandar pada dinding terowongan bawah tanah. Sumber cahayanya hanya berasal dari obor yang menyala. Udara di sana tidak pengap, tetapi tidak pula sesegar di atas. Meski begitu, mereka bersyukur masih bisa hidup pada detik ini.Terowongan tersebut memiliki jalur yang panjang, Jorey mengatakan bahwa jalan ini memiliki banyak belokan untuk mengecoh pengejaran. Rancangan terowongan bawah tanah ini memang sudah lama dibangun, bahkan sebelum kelompok mereka terbentuk, atau bisa dikatakan terowongan ini adalah hasil karya half elf terdahulu yang juga memperjuangkan kesetaraan."Masih untung mereka tidak berani menyusul ke sini," kata Ragne."Tapi mereka mengejar kita dan malah menghancurkan akses jalan di belakang," timpal Greta.Sambil perlahan-lahan memulihkan energi, Jorey berdiri memimpin. Berkeliling untuk menghitung dan memastikan sisa r
Tampaknya, Wilayah Barat juga tidak sama amannya dengan Wilayah kekuasaan Lord Ophelix. Di wilayah ini, rupanya ada makhluk liar yang jauh lebih berbahaya dan mematikan.Rombongan ras campuran itu hanya bisa bertahan untuk sesaat. Posisi mereka kini berada di sebuah padang rumput luas yang jarang ditumbuhi pepohonan. Sementara naga-naga liar itu menyerang dan menyemburkan api dengan acak, Jorey memerintahkan sebagian rekan-rekannya untuk melawan dan sebagian lainnya untuk bergerak mencari perlindungan.Ada sebuah gua yang jaraknya cukup jauh, tetapi masih bisa digapai meski harus berkejaran dengan sosok ganas yang melayang di atas. Greta menggenggam erat perisainya dan melaju mengikuti arahan Jorey. Ragne berada di belakang bersama para pemanah. Dia punya pengamatan yang cukup jeli sebab beberapa kali dapat membantu para pemanah dengan memberi instruksi tembakan pada saat yang tepat hingga mengenai bagian lunak dari tubuh sang naga.Beberapa naga tampak limbung
Greta keluar dari ruangan kerja kamuflase dengan berjalan pelan. Ragne lah yang pertama kali melihat gadis itu setelah selesai dengan si wanita perombak."Cepat sekali, perubahannya juga tidak banyak. Tapi, kuakui kamu terasa memancarkan aura yang lebih cerah dan tetap cantik seperti dirimu," goda Ragne.Seperti yang Ragne katakan, si wanita perombak memang tidak banyak melakukan kamuflase pada tubuh fisiknya. Bahkan, dia hanya membuka sihir yang semula terpasang pada Greta. Hal-hal yang berubah hanya terjadi di telinga gadis itu yang menjadi lebih runcing ke atas, bertubuh lebih ramping dan berkulit lebih terang seperti memancarkan sinar lembut yang menawan."Giliranmu, cepat masuk sana." Greta mendorong tubuh Ragne agar segera masuk ke ruang kerja kamuflase.Sementara itu, seorang lelaki muda menghampiri Greta dan memberitahunya sesuatu."Misty ingin bicara denganmu, mari ikut denganku."Misty adalah nama lelaki penunggang naga yang menyelamatkan merek
Sudah satu hari lamanya dua orang utusan Jorey yang ditugaskan mengabari Niels belum juga kembali. Perasaan khawatir kini merambati hati half elf-kurcaci itu. Dia berjalan-jalan gelisah. Mungkinkah rekannya itu mendapat kesulitan? Atau jangan-jangan prajurit elf yang melakukan penyerangan di pondok waktu itu berhasil menangkap mereka?Semua hal-hal buruk lantas memenuhi otak Jorey. Di sisi lain, Greta menghampiri laki-laki itu untuk mengemukakan ide yang sudah dia susun secara cepat. Meskipun kemungkinannya akan ditolak secepat terpikirkannya pula."Aku ingin segera menyelamatkan teman-temanku. Aku punya ide untuk membebaskan mereka dari penjara," ujar gadis itu dengan penuh keyakinan.Jorey menggelengkan kepala kurang setuju seperti dugaan gadis itu. "Sebaiknya kita tunggu Niels datang ke sini.""Tidak kah kamu pikir selagi menunggu bisa saja banyak rekan-rekan kita yang telah dieksekusi?"Jorey memijat pelipisnya frustrasi. Lelaki separuh elf itu tahu bahwa apa
Greta memaparkan secara singkat rencananya pada Niels dan Nyberg. Setelah sebelumnya berkenalan dengan elf perempuan berperangai judes bernama Nyberg, Greta tidak akan terlalu memedulikan segala ucapan sinis yang dilontarkan gadis elf itu.Mereka sepakat menunjuk Ragne untuk bertugas menjaga jalur pelarian. Sementara Greta dan Niels akan masuk menyisiri lorong-lorong penjara untuk membebaskan para tahanan.Greta tidak tahu kemampuan apa yang dimiliki Nyberg, terlebih lagi gadis elf itu tidak terang-terangan menyebutkan kekuatan yang dia punya. Sehingga Greta memutuskan untuk menempatkan Nyberg bersama Ragne."Gadis kecil sepertimu tidak usah mengatur-atur. Aku hanya akan bertindak atas kehendakku sendiri. Kalau tugasku berjaga di luar, itu memang karena aku yang menginginkannya. Camkan itu baik-baik!"Greta hanya mengangguk, dia sudah pusing memikirkan rencana pembebasan rekan-rekannya. Maka gadis itu tidak ingin lebih dipusingkan dengan kelakuan elf berdarah bangsa
"Benar yang kau lihat malam tadi adalah Niels yang itu?"Jenderal Kogen mengangguk yakin. Matanya tidak mungkin salah saat melihat wujud penyusup di Penjara Besi Pegunungan Morkne. Selain itu, rencananya untuk memancing Greta datang ke penjara pun berhasil dilakukan. Bahkan, sang Jenderal menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa gadis itu telah berkembang dan mengasah kekuatannya seperti yang mereka duga. Lord Ophelix yang telah mendengar laporan sang Jenderal seketika tersenyum senang. Tinggal selangkah lagi impiannya akan tercapai. Purnama akan datang tak lama lagi, dan ketika saat itu tiba dia harus sudah bisa membesakan sang Fenrir dan menguasai kekuatan monster itu."Yang Mulia, kusarankan Anda segera memanggil Kesatria Vilhem. Bukankah Niels akan patuh pada orang tuanya dan datang ke sini? Kalaupun anak pengkhianat itu tidak segera menyerahkan diri, kita masih punya kunci lain untuk menghancurkan hidupnya," saran penasihat berjubah putih yang berdiri di sam
Untuk kali ini, pertemuan Niels dengan ayahnya tidak dilakukan di Benteng, tempat biasa ayahnya bertugas. Mereka sengaja memilih bertemu di tempat yang lebih privasi, sangat sepi tetapi sangat Niels senangi, yaitu hutan Wilayah Selatan tempat biasanya dia dan Syver menghabiskan waktu untuk berburu."Ada apa ayah memanggilku ke sini?" Niels turun dari kudanya saat melihat sang ayah sedang duduk di atas batu besar. Terletak di samping sungai yang mengalir deras.Wajah laki-laki itu tampak lelah. Ada sorot ketakutan dan kekhawatiran yang bisa ditangkap oleh Niels, sehingga dia menjadi waswas."Apa terjadi sesuatu?" tanya Niels. Dia tidak bisa merasa tenang saat ayahnya menatap seperti itu. Dan, tidak lama lagi dia pun tahu apa penyebabnya."Sekarang aku tahu apa yang sedang dia direncanakan. Dengarkan Ayah," titah pria elf itu. "Pergilah sejauh mungkin dan jangan tunjukkan keberadaanmu untuk sementara waktu, Niels.""Siapa yang Ayah maksud dengan dia? Dan mengapa aku harus bersembunyi?"
Skirnir adalah pelayan pribadi Dewa Freyr. Dia merupakan elf murni yang dengan patuh menerima titah sang dewa apa pun situasinya. Semenjak Dewa Freyr yang entah dari kapan sering bepergian dari Alfheim, Skirnir juga jadi sulit ditemukan. Dia tinggal berpindah-pindah, tetapi banyak yang mengatakan bahwa Skirnir senang sekali tinggal di pegunungan.Greta, Syver, dan Thora berangkat ke salah satu gunung yang lokasinya jauh ke Wilayah Barat, bahkan hampir memasuki Wilayah Utara. Mereka melakukan perjalanan dengan menunggangi naga-naga jinak yang sudah dilatih para half elf penunggang naga.Syver sangat lihai mengendalikan segala jenis hewan termasuk naga, sehingga pria elf itu cepat akrab dengan tunggangan barunya."Memang agak berbeda dari kuda, tapi coba kalian tatap matanya dan beri kepercayaan bahwa kehadiran kalian tidaklah mengancam," saran Syver pada Greta dan Thora yang terlihat ragu untuk menaiki naga masing-masing."Apa tandanya jika dia menolak untuk kutunggangi?" tanya Thora m