Setelah menyelesaikan misinya dan mendapatkan poin kontribusi, Zhen duduk di dalam ruangannya di paviliun sekte, memeriksa daftar barang yang bisa ditukar dengan poin kontribusi yang telah ia kumpulkan.Paviliun Sekte Langit Ketiga menyediakan berbagai sumber daya untuk para murid berbakat. Beberapa di antaranya adalah bahan alkimia langka, senjata spiritual, teknik rahasia, hingga pil peningkat kultivasi yang sangat sulit ditemukan di tempat lain.> Zhen (dalam hati): "Aku harus memilih dengan bijak. Jika aku ingin naik ke Alkemis Ahli, aku membutuhkan bahan-bahan tingkat tinggi. Tapi di sisi lain, aku juga butuh teknik bertarung yang lebih kuat agar bisa bertahan di luar sana."Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan, akhirnya Zhen menukarkan poin kontribusinya dengan beberapa bahan alkimia langka yang sulit ditemukan di alam liar: Esensi Roh Kayu Kuno, Debu Api Phoenix, dan Serbuk Giok Bumi.Ketiga bahan ini adalah komponen penting untuk menyuling Pil Roh Langit, pil yang dapat m
Setelah menyelesaikan misinya, Zhen berdiri di depan Paviliun Kontribusi Sekte, sebuah gedung besar dengan pilar emas yang megah. Di dalamnya, murid-murid yang telah menyelesaikan misi sekte bisa menukarkan poin kontribusi mereka dengan berbagai sumber daya.Zhen berjalan melewati kerumunan murid lain yang sedang mengantri di berbagai bilik penukaran. Beberapa murid menatapnya dengan rasa ingin tahu, sementara yang lain berbisik di antara mereka.> Murid A: "Itu Ling Zhen, murid yang baru-baru ini mengalahkan Luo Tian, kan?"Murid B: "Ya! Kudengar dia juga seorang alkemis berbakat. Dia bahkan bisa menyuling pil tingkat tinggi meskipun masih berstatus Alkemis Menengah!"Murid C: "Aku dengar dia akan ikut Turnamen Alkemis di Kota Pilar Langit. Jika dia menang, dia bisa menjadi salah satu alkemis terkuat di generasi kita!"Zhen mengabaikan bisikan itu dan langsung menuju bilik utama, di mana seorang tetua penjaga kontribusi, seorang pria tua berjubah biru bernama Tetua Gao, duduk di bali
Zhen menatap Han Xuan dengan tatapan tajam. Udara di sekitar mereka terasa berat, dipenuhi dengan aura persaingan yang mulai memanas. Beberapa alkemis lain yang berada di sekitar segera memperhatikan pertarungan ini.> Murid A: "Hei, itu Han Xuan! Dia dikenal sebagai salah satu Alkemis Ahli termuda di Sekte Kabut Hitam!"Murid B: "Dan lawannya adalah Ling Zhen, murid berbakat dari Sekte Langit Ketiga yang baru-baru ini mengalahkan Luo Tian!"Murid C: "Ini akan menjadi pertandingan yang menarik!"Han Xuan tersenyum sinis dan berkata,> Han Xuan: "Jika kau ingin berlatih di Lembah Kabut Api, kau harus membuktikan dirimu. Aku menantangmu dalam ujian penyulingan pil! Jika kau kalah, lebih baik kau pulang dan berhenti bermimpi menjadi Alkemis Agung."Zhen tetap tenang dan menjawab,> Zhen: "Baik, aku menerima tantanganmu. Tapi jika aku menang, kau harus berhenti meremehkan orang lain."Han Xuan tertawa kecil sebelum berjalan ke sebuah panggung batu yang digunakan khusus untuk ujian alkemis
Setelah menerima tantangan dari Tetua Fu Han, Zhen tidak membuang waktu. Ia segera menuju ruang alkimia khusus yang disediakan untuknya di dalam Lembah Kabut Api.Ruangan ini berbeda dari yang biasa ia gunakan di sekte. Dinding-dindingnya dipenuhi ukiran formasi kuno yang membantu menstabilkan energi dalam tungku. Di tengah ruangan, sebuah Tungku Alkimia Seribu Roh berdiri megah, memancarkan aura yang kuat.> Zhen (dalam hati): "Tungku ini… jauh lebih kuat daripada milikku. Dengan alat seperti ini, peluang keberhasilanku meningkat."Tetapi Zhen tahu, alat hebat saja tidak cukup. Pil Esensi Surga adalah pil yang sangat sulit disuling karena memerlukan tujuh bahan langka yang harus dilebur dalam urutan tertentu.Di depan Zhen, bahan-bahan itu sudah tersedia:1. Daun Giok Surga – Menyediakan elemen kayu untuk menyeimbangkan pil.2. Akar Naga Bumi – Sumber energi tanah yang akan mengikat semua bahan.3. Esensi Bintang Malam – Energi murni dari langit yang akan meningkatkan efektivitas pil
Setelah menyelesaikan pelatihannya dengan Tetua Fu Han dan mempelajari Metode Pemurnian Jiwa Surgawi, Zhen merasa semakin percaya diri dalam kemampuannya sebagai seorang alkemis. Namun, ia tahu bahwa belajar saja tidak cukup. Ia perlu menghadapi dunia nyata dan menguji batasnya.Karena itu, ia memutuskan untuk mengambil misi sekte pertamanya.---Di Langit Ketiga, setiap murid yang ingin berkembang lebih jauh harus mengambil misi sekte. Misi ini memiliki beberapa tingkat kesulitan, mulai dari Tingkat F, yang paling mudah, hingga Tingkat SSS, yang hanya bisa diselesaikan oleh para kultivator puncak.Sebagai hadiah, setiap misi yang berhasil diselesaikan akan memberikan Poin Kontribusi Sekte, yang bisa digunakan untuk:Menukar bahan alkemis di Paviliun Alkimia.Membeli teknik kultivasi di Paviliun Teknik.Mendapatkan senjata atau artefak dari Paviliun Senjata.Memesan pelatihan pribadi dengan tetua sekte.Zhen tahu bahwa untuk meningkatkan kemampuannya sebagai alkemis, ia memerlukan leb
Kabut hitam yang menyelimuti kota semakin tebal, dan energi jahat yang menyebar di udara terasa semakin pekat. Zhen berdiri di tengah jalan utama Kota Kabut Hitam, matanya tajam mengamati sekeliling.> Zhen (dalam hati): "Ada sesuatu yang sangat salah di tempat ini… Tapi aku harus mencari tahu lebih dalam."Penduduk kota menghindari Zhen, beberapa dari mereka bahkan menutup pintu dan jendela begitu melihatnya. Namun, Zhen tidak beranjak.Tiba-tiba, suara langkah kaki cepat terdengar di belakangnya.> ???: "Kau orang luar, ya? Apa yang kau lakukan di sini?"Zhen menoleh dan melihat seorang pria bertubuh kekar dengan pakaian sederhana. Ia membawa tombak di punggungnya, dan sorot matanya penuh waspada.> Pria Kekar: "Namaku Han Li. Aku penjaga kota. Kau bukan penduduk sini, jadi sebaiknya kau segera pergi sebelum malam tiba!"> Zhen: "Aku datang untuk menyelidiki kejadian aneh di kota ini. Aku dari Sekte Langit Ketiga."Mata Han Li melebar.> Han Li: "Kau dari sekte besar?! Kalau begitu,
Zhen melangkah di jalanan berbatu Kota Kabut Hitam, kota yang dipenuhi kabut tipis yang bercampur dengan Qi gelap. Kota ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya para pedagang, alkemis, dan petarung bayaran yang mencari keuntungan di dunia luar Langit Ketiga.Setelah menerima misi untuk mengawal Karavan Obat ke Kota Seribu Sungai, Zhen memutuskan untuk menghabiskan waktu di kota ini untuk mempersiapkan diri.Bai Yue, yang ikut menemaninya, berjalan di sampingnya dengan ekspresi waspada.> Bai Yue: "Kota ini penuh dengan orang yang tidak bisa dipercaya. Kita harus berhati-hati."Zhen mengangguk. Meski Kota Kabut Hitam bukan wilayah sekte mana pun, banyak orang kuat berkeliaran di sini.---Zhen dan Bai Yue berhenti di depan sebuah bangunan besar dengan plakat bertuliskan Paviliun Alkemis Kota Kabut Hitam. Tempat ini adalah pusat perdagangan bahan alkemis dan tempat berkumpulnya para alkemis independen yang tidak terikat dengan sekte mana pun.Saat mereka masuk, aroma berbagai ramuan herb
Zhen tetap diam, memerhatikan pria tua di hadapannya. Orang ini tahu tentang Pil Roh Langit yang sedang ia coba buat, dan itu berarti dia bukan orang biasa.> Zhen: “Bantuan macam apa yang kau tawarkan?”Pria tua itu tersenyum tipis, lalu dengan satu gerakan cepat, dia mengangkat tangannya. Dalam sekejap, energi yang kuat menyelimuti tubuhnya, memancarkan aura seorang alkemis tingkat tinggi.> Orang Tua: “Namaku Mo Liang. Aku dulu seorang Alkemis Agung di Langit Ketiga, tetapi sekarang aku hanya orang tua yang tidak punya tempat.”Mata Zhen menyipit. Seorang Alkemis Agung? Itu adalah tingkatan yang hanya dimiliki segelintir orang di Langit Ketiga!> Zhen (dalam hati): "Jika dia benar-benar seorang Alkemis Agung, maka pengetahuannya tentang alkimia pasti jauh lebih dalam dariku…"> Mo Liang: “Aku bisa membantumu menyempurnakan Pil Roh Langit, tetapi ada satu syarat.”Zhen tetap waspada.> Zhen: “Apa syaratnya?”Mo Liang menghela napas dan menatap ke arah langit.> Mo Liang: “Aku membut
Langit di atas Kota Kabut Hitam masih dipenuhi sisa-sisa energi pertempuran. Puing-puing bangunan berserakan, dan beberapa tempat masih dipenuhi asap hitam. Namun, meskipun kota ini baru saja mengalami serangan besar, mereka berhasil bertahan.Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling berdiri di tengah reruntuhan, napas mereka masih terengah-engah setelah pertarungan sengit melawan Mo Jian.> Wen Ling (menghela napas): "Dia berhasil kabur... tapi setidaknya kita sudah menghancurkan pasukan iblisnya."Zhen tidak menjawab. Tatapannya masih tajam menatap titik di mana Mo Jian menghilang. Perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.> Zhen (dalam hati): "Orang sepertinya tidak akan menyerah begitu saja. Ini pasti belum selesai..."Suara langkah kaki mendekat.Dari sudut jalan, pasukan penjaga kota yang tersisa mulai berdatangan. Salah satu dari mereka adalah seorang pria paruh baya dengan jubah berwarna hitam dan lambang Kota Kabut Hitam di dadanya.> Pria itu: "Aku Jenderal Hu Wei. Siapa kalian? Dan bagai
Kota Kabut Hitam masih bergema dengan suara pertempuran. Api berkobar di beberapa sudut, dan mayat-mayat berserakan di jalanan. Paviliun Iblis Merah telah membawa kehancuran besar, dan sekarang Zhen, Bai Yue, dan Wen Ling harus menghadapi pemimpinnya—Mo Jian.Mo Jian berdiri dengan santai di tengah reruntuhan, jubah ungunya berkibar ditiup angin malam. Tatapannya dingin, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.> Mo Jian: "Kalian benar-benar berani melawanku? Bahkan tiga orang pun tidak cukup untuk menjatuhkanku."SWOOSH!Tiba-tiba, Bai Yue menghilang dari pandangan! Dalam sekejap, ia sudah muncul di belakang Mo Jian, pedangnya meluncur dengan kecepatan luar biasa!> Bai Yue: "Tebasan Langit Es!"ZRAAAAK!Sebuah gelombang energi es menerjang tubuh Mo Jian, membekukan udara di sekitarnya. Jalanan di bawah kaki mereka berubah menjadi lapisan es, dan suhu turun drastis.Namun, Mo Jian hanya terkekeh.> Mo Jian: "Menarik... tapi tidak cukup."CRACK!Ia
Zhen, Wen Ling, dan Shen Lao akhirnya meninggalkan reruntuhan Lembah Kegelapan. Mereka melintasi jalur berbatu yang dipenuhi kabut tebal, menuju kembali ke Kota Kabut Hitam. Akar Roh Suci kini berada di tangan Zhen, dan ia tahu bahwa benda ini bisa menjadi harapan terakhir kota yang hampir hancur karena kutukan Bai Yun.> Zhen (dalam hati): "Semoga kita tidak terlambat..."Namun, saat mereka mendekati gerbang kota, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang mengerikan. Darah menggenang di jalanan, mayat-mayat para penjaga berserakan di tanah, dan bangunan utama kota tampak terbakar.> Wen Ling: "Tidak… apa yang terjadi di sini?! Baru beberapa hari kita pergi, tapi kota ini sudah jadi seperti neraka!"Shen Lao menghela napas panjang, tatapannya kelam.> Shen Lao: "Sepertinya kita sudah kedatangan tamu tak diundang..."Di tengah kota yang hancur, terlihat sekelompok orang berbaju hitam dengan lambang mata merah di dada mereka. Mereka berdiri di tengah jalan, mengelilingi seorang pria tua y
Bai Yun meraung keras, suaranya menggema hingga ke seluruh lembah. Aura darah mengalir dari tubuhnya, menciptakan tekanan besar yang membuat Zhen dan Wen Ling sulit bernapas.> Bai Yun: "DARAH! BERIKAN AKU DARAH KALIAN!!"Dalam sekejap, tubuh monster itu melesat ke depan dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya.BOOM!Tanah di bawah mereka hancur akibat hentakan cakar Bai Yun. Zhen dan Wen Ling nyaris tidak bisa menghindarinya tepat waktu.> Zhen (dalam hati): "Kecepatannya bahkan lebih tinggi dari Xu Lie?! Makhluk ini… bukan hanya sekadar kutukan!"Zhen segera mengaktifkan Teknik Langkah Petir, meningkatkan kecepatannya hingga ia hampir menjadi bayangan yang bergerak di antara reruntuhan. Namun, Bai Yun dengan mudah mengikuti pergerakannya, seolah-olah bisa merasakan ke mana Zhen akan bergerak.> Wen Ling: "Kita tidak bisa menyerangnya secara langsung! Kita harus mencari celah!"Wen Ling segera mengangkat tangannya, menciptakan tiga bola api biru yang menyala-nyala.> W
Akar Roh Suci bergetar, memancarkan cahaya emas yang lembut. Aura kehidupan yang terpancar darinya begitu kuat hingga Zhen dan Wen Ling bisa merasakan Qi mereka pulih secara instan hanya dengan berdiri di dekatnya.Namun, sebelum mereka bisa mengambilnya, Shen Lao tiba-tiba mengangkat tangannya.> Shen Lao: "Tunggu. Sebelum kalian mengambilnya, ada sesuatu yang harus kalian ketahui."Zhen mengerutkan kening.> Zhen: "Apa maksudmu?"Shen Lao menatap mereka dengan mata serius.> Shen Lao: "Akar Roh Suci ini bukan sekadar obat biasa. Ini adalah inti kehidupan dari lembah ini. Jika kalian mengambilnya, keseimbangan tempat ini akan hancur."Wen Ling terkejut.> Wen Ling: "Tapi ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kota Kabut Hitam!"Shen Lao menghela napas panjang.> Shen Lao: "Benar. Tapi kalian harus siap dengan konsekuensinya. Jika akar ini diambil, Lembah Kegelapan akan runtuh. Para roh yang terperangkap di sini akan bebas… dan beberapa dari mereka bukanlah makhluk baik."Zhen meny
Setelah mengalahkan dua Iblis Qi Yin, Zhen dan Wen Ling melanjutkan perjalanan ke pusat Lembah Kegelapan, tempat di mana Akar Roh Suci konon berada.Kabut hitam semakin tebal. Suasana mencekam, udara dipenuhi energi Yin yang menggerogoti Qi alami. Bahkan Wen Ling, yang memiliki Api Roh Suci, mulai merasa tubuhnya berat.> Wen Ling: "Tempat ini menghisap energi kita perlahan… Jika kita tidak cepat, kita bisa kehilangan kekuatan sebelum mencapai tujuan."> Zhen: "Aku punya sesuatu yang bisa membantu."Zhen merogoh kantong penyimpanannya dan mengeluarkan dua pil berwarna merah tua—Pil Penolak Yin.> Zhen: "Ini pil buatanku. Bisa menahan efek energi Yin untuk sementara."Wen Ling menerima pil itu dan langsung menelannya. Efeknya langsung terasa. Aura Yin yang mencekik tubuhnya berkurang drastis.> Wen Ling: "Kau benar-benar alkemis jenius, Zhen."Zhen hanya tersenyum tipis.---Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka sampai di sebuah gerbang batu besar yang tertutup rapat. Di tengahnya,
Kabut masih menggantung tebal di Kota Kabut Hitam saat Zhen dan Wen Ling bersiap untuk berangkat. Mereka berdiri di gerbang kota, memperhatikan jalan berbatu yang mengarah ke Lembah Kegelapan, tempat bahan utama Pil Pemurni Qi bisa ditemukan—Akar Roh Suci.> Wen Ling: "Lembah Kegelapan bukan tempat yang bisa dimasuki sembarangan. Legenda mengatakan bahwa makhluk roh jahat di sana dapat menyerap Qi kita hanya dengan berada di dekatnya."Zhen mengangguk, matanya tetap fokus pada jalan di depan.> Zhen: "Kita tidak punya pilihan lain. Jika wabah ini benar-benar disebabkan oleh kutukan, maka Pil Pemurni Qi adalah satu-satunya harapan mereka."Seorang pria tua berjubah coklat—tabib yang sebelumnya mereka temui—berjalan mendekat, ekspresi wajahnya penuh kekhawatiran.> Tabib: "Kalian akan ke Lembah Kegelapan? Tolong, berhati-hatilah. Tak ada yang pernah kembali dengan selamat dari sana."> Zhen: "Kami akan kembali. Dan kami akan membawa obat untuk kota ini."Dengan itu, mereka berdua memula
Malam di Kota Kabut Hitam terasa lebih suram dari biasanya. Kabut pekat melayang di jalan-jalan sempit, membawa hawa dingin yang menusuk tulang. Zhen berjalan perlahan di antara bangunan-bangunan tua yang tampak suram, pikirannya terus menganalisis rencana ke depan.Kota ini memang dikenal berbahaya, terutama bagi pendatang baru. Namun, bukan tanpa alasan ia memilih tempat ini. Di Kota Kabut Hitam, terdapat banyak informasi tersembunyi, bahan alkemis langka, dan peluang besar bagi mereka yang berani mengambil risiko.Zhen mempercepat langkahnya menuju salah satu kedai minuman yang cukup terkenal di kalangan petualang dan pemburu hadiah—Paviliun Seribu Bayangan. Tempat ini adalah pusat informasi bagi siapa saja yang ingin mengambil misi atau menemukan sesuatu yang tersembunyi di dunia bawah tanah Langit Ketiga.---Begitu masuk, aroma alkohol bercampur dengan bau asap herbal menyambutnya. Para kultivator duduk di berbagai sudut, berbincang dengan suara rendah. Beberapa dari mereka tamp
Malam itu, langit di Kota Kabut Hitam tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kemenangan mereka di Kuil Langit Gelap, Zhen dan Bai Yue kembali ke penginapan untuk beristirahat. Namun, kata-kata Lang Tian tentang misi sekte tingkat tinggi terus terngiang di kepala Zhen.Di dalam kamar, Zhen duduk bersila dengan mata tertutup, merasakan aliran energi dalam tubuhnya. Pil Roh Langit yang ia telan sebelumnya telah memberikan efek luar biasa. Tidak hanya menyembuhkan luka-lukanya, tetapi juga semakin menstabilkan Jiwa Baru Lahir di dalam Dantiannya.> Zhen (dalam hati): “Aku semakin dekat dengan Transformasi Kekosongan. Tapi masih ada sesuatu yang kurang… Aku butuh sumber energi yang lebih besar.”Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk pelan.TOK TOK> Bai Yue (dari luar): “Zhen, Lang Tian sudah datang.”Zhen membuka matanya dan bangkit. Ia melangkah keluar dan melihat Lang Tian menunggu di lorong bersama seorang pria tua berjubah hitam.> Lang Tian: “Zhen, ini adalah Penatua Gu, salah satu te