Seperti janji yang kemarin sudah dilontarkan, Zeion akan mendapatkan pelatihan, namun pelatihan yang dimaksud berawal dari lapangan luas dan beberapa batu yang diam membisu.
“Apa yang akan kita lakukan di sini?” tanya Zeion yang bingung.
Lagyura melirik lalu menjelaskan, “Sekarang ini Anda akan melakukan latihan pengendalian energi di dalam tubuh! Energi yang dirimu miliki masih belum stabil, dan di sinilah latihan harus dilakukan yaitu mengendalikan energi tersebut menjadi lebih stabil!”Kakinya kemudian mulai melangkah sampai berhenti dan duduk di atas batu, bersila dengan kedua tangan yang di atas lutut. Masing-masing tangan terbentang dengan tenang.Semakin diperhatikan ada aliran energi misterius yang muncul di dari dalam tubuh Lagyura, energi misterius ini begitu kuat. Angin mulai menjawab pergerakan energi yang menerbangkan debu dan daun-daun kering, menyatu membentuk pusaran angin
Mata kedua orang itu langsung tertuju kepada Zeion, menyeramkan. Tubuh Zeion ditumbuhi bulir-bulir keringat, tubuhnya masih ingin tahu apa maksud dari kejadian ini.“Lagyura, aku ingin kau menyusuri seluruh lokasi! Pastikan tidak ada musuh yang mungkin muncul untuk menyerang lagi...”“Baik!” jawab Lagyura yang kemudian mengambil langkah pergi dari sana, dia tegap dan tidak menoleh sama sekali.Suasana hanya menyisakan kedua orang ini. Napas Zeion terlihat tidak tenang, apalagi pandangan mata Hander yang terasa dingin untuknya.“Bocah, kau pasti bertanya-tanya kenapa hal ini harus terjadi!”Tidak dijawab Zeion, ketakutan sudah menelan keberaniannya. Sekarang hanya bisa pasrah dirinya akan kondisi yang mungkin jauh lebih buruk lagi.“Hah...” Hander secara cepat membuang napas, kemudian memberikan sorot tajam yang menusuk sanubari Zeion
Hari yang melelahkan, untuk Zeion ada banyak hal yang dirinya bisa pelajari, namun juga banyak hal yang tidak dimengerti olehnya.Pelatihan itu berhenti tepat sesaat Lagyura kembali dari patrolinya, kala itu Zeion sedang mencoba dilatih Hander dalam menyesuaikan energi kultivasi dalam tubuhnya. Ada hal yang mendadak sehingga hal itu dihentikan, dan di sinilah dia sekarang, terbaring di atas alas dengan sorot mata penuh kebingungan.“Mereka semua membicarakan energi murni di dalam tubuh ini! Apa sebenarnya yang terjadi? Apa aku saja yang tidak mengerti maksud dari itu semua?”Di hari yang sama, tepatnya ketika malam sudah tiba, terjadi sedikit diskusi antara Hander dan Lagyura. Mengenai kejadian hari ini tentu bukan pertanda baik, kalau bisa Hander tidak ingin memunculkan eksistensi dari energi murni dalam tubuh Zeion sehingga akan ada banyak waktu untuk mengendalikannya.Tapi, mau bagaimana l
Merinding dari ujung kaki hingga kepala Zeion mendengar pernyataan ini. Dilihat dari mana pun makhluk yang ada di hadapannya adalah sosok mengerikan, baru pertama kali dia merasa jantungnya terasa sesak seperti ini.“Oi bocah, aku lihat kalau kau memiliki energi yang selama ini aku cari! Tampaknya kau sudah membuatku menunggu terlalu lama, hingga hari ini tiba...”Tangan Desmon mengarah pada Zeion, langsung Zeion menyadari kalau itu bukan hanya sekedar gerakan sederhana, tapi sebuah tindakan untuk melepaskan serangan.Brsst...Sebuah hantaman berupa cahaya terang meluncur sampai menyebabkan tanah berguncang dan meninggalkan bekas parit besar.Untuk saat-saat genting seperti ini, Zeion selamat dari kematian yang hampir menimpanya. Tapi.... jantungnya menjadi tidak karuan, selama dalam latihan, mungkin dia sering menerima beberapa pukulan dan serangan dari musuh, tapi berbeda dari hal ini.Semua adalah kenyataan yang tidak bisa untuk dibayangkan, dia hanya mampu melotot untuk melihat k
Suasana yang menegang ini memperlihatkan Lagyura dan Hander saling bertukar tatapan secara intens, mereka tidak melepaskan sedetik pun pandangan terhadap orang yang ada di depan mata.Dari dalam mata Lagyura dapat menyaksikan jelas bagaimana gejolak aliran di dalam tubuh Hander yang terasa begitu mengerikan, aliran yang tidak kunjung berhenti seperti asap.Senyuman yang mengukir di bibirnya memberi isyarat buruk terhadap Hander, sorot mata Lagyura perlahan mulai memberikan aura kengerian.“Apa yang akan dilakukan oleh dirinya ini?”Selama melatih Lagyura, dapat Hander sadari kalau sifat pria itu cukup pendiam dan sulit untuk ditebak. Butuh sebuah pemikiran yang begitu jernih untuk dapat menebak apa yang ada di dalam kepalanya.Tapi, itu bukan hal yang mudah, Lagyura selama ini selalu menyembunyikan sifat aslinya seakan dia hanya boneka yang dapat diperintah, tanpa memasang ekspresi a
Sebuah hal yang tidak diinginkan oleh seorang guru terhadap muridnya, tapi tetap saja ini harus dilakukan.Ketika sang murid sudah keterlaluan dan melampaui batas, maka kewajiban guru untuk menghentikan semua ini.Gejolak penuh energi yang begitu mengerikan, pandangan penuh kekecewaan dan sebuah kesiapan dalam keraguan.Sejauh apa pun murid sudah berubah, dia tetaplah sosok yang cukup polos untuk terus diberikan pelajaran.Lagyura merasa bersemangat sekali, akhirnya dia bisa melihat sosok guru yang selama ini menjaganya menjadi lebih serius.Dengan keberanian, Lagyura bersiap siaga untuk serangan yang akan datang.Whoosh...Kecepatan mengerikan sudah ditampilkan, melesat hanya dalam hitungan detik kemudian memberikan serangan berupa pukulan tongkat berkekuatan penuh.Tasp...Tapi, ini masih tidak cukup untuk memberikan sebuah pengertian, hanya dengan satu tangan untuk mampu menahan serangan tersebut.Di dalam kebanggaan yang begitu besar, Lagyura mulai melepaskan energi untuk menghabi
“Entah sudah berapa lama aku menghabiskan waktu dalam perjalanan ini! Tapi, setiap kali akan muncul momen yang tidak dapat dijelaskan! Bocah ini, dia sudah cukup berjuang, tidak memahami apa-apa yang terjadi di dunia ini, tapi tetap saja dipaksa...”Sebuah cermin tidak akan pernah berbohong dengan apa yang dipantulkan, dan hal inilah yang dirasakan Hander ketika melihat wajah Zeion yang polos. Sosok dulu yang pernah ada di dalam tubuhnya.Tidak dapat dimengertinya, kenapa sudah sejauh ini perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya.Tubuh yang muda, jiwa yang sehat, dan pemikiran untuk hidup sudah kalah oleh hanya keinginan hidup yang kuat.Detik-detik yang sungguh memilukan, tapi senyuman di bibir Hander masih sempat untuk mengukir sukacita.“Aku harap kalau kau akan mampu untuk melakukan sebuah hal benar...”Gejolak energi yang sedang coba ditahan Hander tid
“I-Ingin hidup damai?”Dari setiap kejadian selama ini, memang Zeion tidak tahu apa yang akan dilakukannya, tidak ada tujuan yang jelas, dan dirinya berpikir kalau kehidupan ini tidak berguna, lebih baik kalau dia mati saja.“Selama ini selalu saja aku yang harus mengalami penderitaan...”Air matanya menetes secara bergilir, dia tidak sanggup terus menahan sesak di dada yang terus menyiksa.“Hidup bukanlah sesuatu yang selalu kau inginkan, dan kau harusnya sudah paham akan hal itu! Apakah dengan kau mati semua orang akan terselamatkan?”“Semua orang?”Sama sekali ini tidak dimengerti oleh Zeion, tidak ada ruang hanya untuk memikirkan orang lain, dia hanya tahu kalau penderitaannya akibat tindakan orang lain.“Memangnya kau tahu apa...” teriaknya.Plak...Satu pukulan sekali lagi menggulingkan tubuh Zeion hingga 2 meter, bagian tubuhnya yang masih dalam perawatan kini mulai kembali menyebarkan rasa ngilu.Meringis yang disertai tubuh gemetar, dia terus berkata dalam hati, “Aku tidak k
Plak...Latihan pun berlanjut, dari kejadian yang mengerikan itu, tubuh Zeion tidak dapat beristirahat dengan tenang, dia harus melakukan segala upaya hanya demi bertahan.Plak...Setiap saat pukulan dari sihir yang dilantunkan Hander tidak berhenti untuk menyentuh tubuhnya, ini benar-benar berbeda dari latihan sebelumnya.Biasanya dia hanya akan dilatih mengendalikan energi murni di dalam tubuh, tapi kali ini benar-benar dia harus mencoba untuk menghadapi lawan dengan seluruh kekuatan yang ada.“Ada apa? Kenapa kau berhenti, Zeion?”Terhempas sejauh beberapa meter, meski begitu, tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera yang berarti. Tubuhnya akan selalu saja dapat bangkit meski itu terasa sakit.“A-Aku tidak boleh menyerah di sini...”“Bagus, kau harus tetap bangkit, tidak peduli seberapa pedih, seberapa beratnya hal yang harus kau lalui! Kau harus tetap bangkit...”Berbicara mungkin adalah hal yang mudah, namun latihan yang diberikan menjadi tantangan utama.Tubuh Zeion yang saat