Saat kata-kata itu terlontarkan, seorang pria paruh baya muncul dengan aura samar terpancar, membuat Tetua Keenam mengernyitkan dahi.Karena dilihat dari auranya saja, kekuatan pria paruh baya ini setara dengan miliknya. Adapun siapa yang lebih kuat, tentu saja harus bertarung untuk mengetahuinya. Akan tetapi, saat ini jelas Fandy adalah tokoh utamanya."Kamu melihat muridku dibunuh olehnya?"Sudut bibir pria paruh baya itu agak terangkat."Aku nggak melihatnya, tapi bawahanku melihatnya. Muridmu dibunuh dalam hitungan detik olehnya. Jadi apa kamu yakin bisa mengalahkannya seorang diri?"Fandy menoleh dan kilatan dingin melintas."Organisasi Murka! Aku sudah memberi kalian kesempatan, tapi kalian masih berani mengutus orang ke sini? Kalau begitu, tunggu saja maut datang!"Saat ini Fandy sedang sibuk dan tidak mau membuang waktu untuk itu. Sebenarnya masih ada satu hal yaitu Organisasi Murka ini sangat tersembunyi dan akan sangat merepotkan untuk mencarinya.Akan tetapi, sekarang sudah
Meskipun Tetua Keenam dan pria paruh baya dari Organisasi Murka masih berdiri di tempat yang sama, tatapan mereka penuh dengan ketidakpercayaan dan pada saat berikutnya, darah mengalir dari sudut bibir mereka."Ka ... kamu."Setelah berkata 'kamu' untuk waktu yang lama, Tetua Keenam tidak mengucapkan sepatah kata pun dan tumbang bersamaan dengan pria paruh baya itu.Fandy tidak punya pilihan selain tersenyum getir dan menggelengkan kepalanya."Kak Irana, aku bisa mengatasinya sendiri."Benar sekali, wanita yang muncul di akhir adalah kakak seperguruan kesembilannya, Irana. Bahkan Fitri saja merasa malu pada dirinya sendiri, jadi bisa dilihat betapa cantiknya dia.Irana langsung tiba di sisi Fandy sebelum menyentuh wajah dan kakinya, tetapi Fandy menghindarinya."Aduh, dik, biarkan kakak lihat kamu terluka atau nggak."Fandy sangat ketakutan. Dia telah mengalami terlalu banyak keberanian Kak Irana selama tiga tahun di Desa Persik.Sambil menyunggingkan senyum, Kak Irana menatap Fitri."
Sesampainya di kamar hotel, Fandy bertanya lagi."Kak, sekarang kamu sudah bisa memberitahuku, 'kan?"Tidak peduli seberapa nakalnya para kakak seperguruan, mereka tidak pernah berbohong. Itu artinya dia pasti punya tunangan, tetapi dia benar-benar tidak ingat."Ngapain terburu-buru? Kakak lelah karena perjalanan dan nggak sempat mandi. Tunggu saja!"Fandy terdiam. Karena sudah ada di sini, dia pasti dipermainkan.Sepuluh menit kemudian, terdengar suara dari kamar mandi."Dik, masuk dan gosok punggungku."Ini ... setelah ragu beberapa saat, Fandy masuk demi yang wanita yang disebut tunangannya.Astaga, sekali lihat langsung sulit untuk berbalik.Dia melihat Kak Irana terbaring di bak mandi, bahunya yang putih dan lembut terlihat sempurna ...."Ngapain berdiri diam saja? Kemarilah."Sambil mengatakan itu, Irana berbalik dan menunjukkan punggung cantiknya kepada Fandy."Kak, bisa nggak jangan begini? Bagaimanapun juga, aku ini pria normal."Seringai muncul di wajah Irana."Aku tahu, aku
Sebenarnya Fandy sudah puas melihat Kak Irana. Sejak orang tuanya meninggal, para kakak seperguruan dan Guru telah menjadi keluarganya. Mana mungkin dia tidak bahagia?Ponsel berdering dan Fandy sangat lega melihat yang meneleponnya adalah Mia. Dia tidak pernah berpikir untuk menjalani hubungan baru dengan Mia lagi dan tidak ada hubungannya dengan klub. Dia hanya ingin cinta pertamanya yang dulu bisa mencintai kehidupan lagi, itu saja."Nana.""Fandy, aku sudah memikirkannya. Aku ingin punya kesempatan untuk menemukan hidupku sendiri lagi, jadi tolong bantu aku."Pada sore hari, Fandy melunasi uang yang dipinjam Mia dan ayahnya melalui ponsel dan pergi ke beberapa bank untuk membayar kembali total lebih dari 12 miliar.Mustahil bagi Mia untuk membayar kembali uang sebanyak itu sendirian."Berapa banyak pinjaman yang tersisa untuk pasukan bawah tanah?"Mia berkata."Tinggal satu keluarga yang tersisa untuk dibayar kembali."Memang benar beberapa orang ini memaksamu setiap hari dan harus
Fandy telah berhubungan dengan Ferdinand beberapa kali dan merasa orang ini cukup baik. Bagaimanapun, dia juga tangan kanan Rijunta."Kalau itu Tuan Rijunta, aku pasti akan meminta maaf padamu dan nggak akan meminta sepeser pun. Sayang sekali, yang kamu kenal itu Ferdinand."Setelah Howie mengatakan itu, sebuah mobil berhenti dan Ferdinand muncul."Kak Ferdinand! Kok tumben datang ke tempatku?"Dalam sekejap, Howie mengubah raut wajahnya dan menyapa Ferdinand dengan senyuman."Kak Fandy."Ferdinand langsung memberi hormat kepada Fandy dan mengabaikan Howie. Adegan ini membuat sorot mata Howie berubah."Beri tahu aku nomornya, sekarang aku akan mentransfer uangnya padamu."Fandy tidak banyak bicara dan Howie membenarkan apa yang baru saja dia katakan. Dia pun benar-benar memberikan nomor rekeningnya.Saat pesan berbunyi, Howie melirik ke arahnya dan mengerutkan kening."1 miliar? Apa maksudmu?"Fandy menyimpan ponselnya."Sudah kubilang, harganya berbeda setelah Ferdinand datang. Sekara
Pada saat yang sama, sebuah helikopter melayang di atas Sekte Yukaro dan mendarat. Saat Fitri berjalan keluar, ada dua pengiring membawa mayat yang ditutupi dengan kain putih.Sesampainya di aula dewan Sekte Yukaro, semua kursi sudah penuh kecuali satu.Lima tetua yang tersisa, serta ketua dan wakil ketua ada di sini."Guru."Fitri menangkupkan tangan untuk memberi hormat, sementara Dante sang ketua Sekte Yukaro yang berada di atas memasang wajah datar."Sudah beberapa tahun, nggak mudah bagimu untuk bisa kembali dan menyuruhmu untuk mengantarkan jenazahnya. Aku sebagai guru merasa malu."Siapa pun bisa mendengar ketidakpuasan dan kemarahan dalam ucapan ini. Fitri tentu saja juga sama."Guru, Tetua Keenam dibunuh oleh seorang wanita yang nggak diketahui asal usulnya. Aku akan mencarinya dengan seluruh kekuatanku."Begitu kalimat terakhir dilontarkan, seorang tetua berbicara."Haha, Fitri, kami semua orang tua yang sudah sekarat atau hidup mengasingkan diri di pegunungan tanpa tahu apa
Sepuluh menit kemudian, semua anggota Sekte Yukaro yang berada di dalam aura memasang wajah serius dan tetap diam."Ketua! Bolehkah kita memenjarakan Fitri seperti ini?"Meskipun wakil ketua sombong dan mendominasi sebelumnya serta tidak menganggap serius Fitri, sekarang dia mulai mengkhawatirkannya.Apa boleh buat. Kalau dilihat dari senioritas sekte, dia pasti bisa melakukan ini. Akan tetapi saat memikirkan status Fitri sebagai Dewi Perang, itu adalah masalah yang berbeda."Benar, Ketua. Bagaimanapun juga, Fitri adalah Dewi Perang. Begitu Jenderal Perang Dominic turun tangan, takutnya kita ...."Di seluruh Negara Limas, mana ada sekte yang berani melawan Jenderal Perang? Ada, tetapi itu jelas bukan sekte mereka. Kalau tidak, apakah mereka benar-benar mengira keagungan Jenderal Perang hanya omong kosong?Akan tetapi, Dante tidak menganggapnya serius dan melambaikan tangan."Nggak masalah! Katakan saja pada dunia luar kalau Fitri telah mendapatkan pencerahan dan kembali ke Sekte Yukaro
"Gampang! Kamu pernah mempermalukanku dan bahkan memukul Chaesa. Chaesa sudah menyuruhku untuk memberitahumu. Besok datanglah ke tempat ini dan minta maaf pada kami. Kalau nggak, jangan salahkan dia nggak memberi muka kepada ayahnya."Fandy tersenyum."Oke, aku pasti akan pergi. Kamu juga beri tahu Chaesa kalau sekarang dia masih punya kesempatan untuk menyesalinya sampai besok malam. Kalau nggak, aku akan membiarkannya menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda."Apakah Chaesa mengira dengan adanya Wildan, dia berbuat sesuka hati kepadanya? Chaesa sudah terlibat dalam banyak hal jahat."Menarik, aku pasti akan menyampaikannya."Sementara itu di sebuah kafe Arnold pergi ke ruangan pribadi. Hanya dari kualitas kafe ini saja bisa diketahui kalau kali ini orang yang akan bertemu dengannya bukanlah wanita biasa. Orang itu hanya bilang dia adalah teman Fandy dan tidak mengungkapkan hal lain.Setelah memasuki ruangan pribadi, Arnold langsung terkejut karena ternyata wanita yang duduk di dalam
"Apa!?"Lusiana mengernyitkan dahi."Kakekku memang mencarimu karena ada masalah besar."Sambil menghela napas, Fandy berniat untuk membuka suara. Dia benar-benar tidak ingin ada wanita yang menunggunya."Lusiana, kamu pantas mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik, jangan buang waktumu bersamaku."Siapa sangka alih-alih marah, Lusiana malah tersenyum."Tenang saja, aku akan pergi setelah aku merasa sudah nggak ada harapan. Indera keenam seorang wanita sangat akurat."Karena orangnya sudah mengatakan ini, apa lagi yang bisa Fandy lakukan?Saat langkah kaki terdengar lagi, Fandy buru-buru berdiri. Tidak disangka Rega juga ada di sana. Lagi pula di mata semua orang, sekarang Fandy hanyalah orang biasa.Dia tidak berencana memberi tahu siapa pun tentang kesembuhannya untuk saat ini dan sekarang hidupnya cukup baik."Pak Burhan, Paman Rega."Ketiganya duduk kembali dan Rega berbicara."Fandy, mungkin aku harus merepotkanmu lagi. Ada orang yang sedang sekarat, kuharap kamu bisa pergi meliha
Satu mobil! Fitri tidak mengerti."Apa maksudmu?"Dia juga melihat Range Rover yang diparkir tidak jauh dari sana dan tentu saja tahu itu adalah mobil Fandy."Ada tiga lagi di dalam, semuanya buronan Super S."Apa!?Fitri tercengang. Apa itu buronan Super S? Meski tidak menakutkan seperti Ace 13, mereka juga tidak mudah untuk diprovokasi. Biasanya juga bersembunyi di seluruh tempat, sangat sulit untuk ditemukan setelah bersembunyi. Ternyata Fandy berhasil menangkap empat sekaligus?Sepuluh menit kemudian, di kantor Fitri."Maksudmu sore hari saat kamu berencana untuk keluar, keempat orang ini berada di pintu masuk halaman? Semuanya juga diikat dan kehilangan kemampuan untuk melawan?"Fandy mengangguk."Iya, aku juga cukup terkejut, makanya kubawa semuanya."Sebenarnya Fandy merasa sangat tidak berdaya. Dia menyuruh Toni dari Organisasi Pembunuh Feunoria untuk menangkap satu penjahat buronan super S, tetapi siapa sangka orang itu berhasil menangkap mereka berempat.Alasannya adalah kare
Setelah mengangguk, Cody tersenyum."Aku menghargai nyawaku. Yang kamu lihat memang benar. Latar belakang keluargaku memang dalam. Ada banyak Alam bawaan, bahkan lebih kuat dari Alam Bawaan juga ada. Nggak ada gunanya menambah musuh cuma demi Heijo."Fandy merasa semakin tertarik."Benarkah? Lalu bisakah kamu beri tahu aku secara rinci?"Setelah menggosok tangannya, Cody melanjutkan."Alam Bawaan adalah batas tersulit untuk dicapai para seniman bela diri. Nggak berlebihan untuk mengatakan butuh kerja keras yang luar biasa untuk mencapainya! Sulit untuk membunuh orang dengan tingkat Alam Bawaan. Ini adalah sesuatu yang nggak bisa dipahami oleh seniman bela diri tingkat rendah, makanya nggak ada yang mau memprovokasi orang dengan tingkat Alam Bawaan kecuali terpaksa. Kalau orang lain sendirian dan mencoba memikirkan cara untuk membunuhmu, apa yang bisa kamu lakukan?"Apa yang Cody katakan itu benar, Fandy melambaikan tangannya."Oke, yang kamu katakan itu bisa diterima. Aku pergi dulu."
Di gunung tempat Sekte Benji berada, Heijo melarikan diri dengan panik. Kecepatannya begitu tinggi saat melewati hutan pegunungan."Guru! aku pasti akan membalaskan dendammu."Pada akhirnya dia mendengar teriakan terakhir guru yang dipenuhi keengganan dan hasilnya sudah dipastikan."Sial, kok Fandy bisa menjadi begitu kuat dalam waktu sesingkat itu?"Bagaimanapun, Sekte Benji bisa dianggap sebagai sekte besar dengan banyak master, tetapi sekarang dikalahkan oleh Fandy seorang diri. Benar-benar sulit untuk dipercaya kalau tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri.Bum!Tiba-tiba Heijo berhenti, sebuah lubang muncul di tanah dan dia menatap orang di depannya dengan muram."Fandy."Suara itu keluar dari sela-sela gigi. Tidak disangka dirinya masih bisa terkejar dan begitu cepat hingga membuat orang ketakutan."Saat menculikku, apa kamu nggak pernah berpikir akan ada hari seperti ini?"Heijo menelan ludahnya. Tentu saja dia tidak berani berpikir dia bisa mengalahkan Fandy dan begitu bany
Intinya adalah hanya butuh beberapa menit dari saat gerbang dihancurkan hingga mereka muncul. Seberapa menakutkankah orang yang datang ini?"Fandy!"Teriakan Heijo menyadarkan Tyo dan setelah melihat lebih cermat, satu-satunya orang yang berdiri ternyata adalah Fandy yang telah diselamatkan oleh beberapa dokter genius sebelumnya.Akan tetapi, bagaimana bisa begini? Bukankah Fandy telah kehilangan seni bela dirinya? Belum lagi master mana pun, sekarang Raja Seni Bela Diri pun bisa menanganinya dengan mudah."Kamu masih mengenalku, ingat apa yang kukatakan saat aku meninggalkan Sekte Benji nggak?"Fandy berdiri dengan tangan di belakang punggung sambil menatap orang yang menjadi pencetus penculikan itu."Aku sudah datang dan Sekte Benji akan binasa. Nggak ada yang bisa mengubah fakta yang akan terjadi ini."Sejak turun gunung hingga sekarang, Fandy tidak pernah mengalami penghinaan seperti ini. Itulah sebabnya setelah berhasil memurnikan Tulang Naga Sejati dan mencapai Alam Bawaan, ini a
Fandy tidak pernah menyangka tubuhnya akan mengalami perubahan drastis setelah menyempurnakan Tulang Naga Sejati yang pertama.Teknik Sembilan Pemecah Naga yang dia latih mulai berhasil dan sudah berada di jalur yang benar.Fandy juga merasakan kekuatan spiritual yang disebutkan oleh guru. Itu adalah energi yang lebih dalam dibandingkan kekuatan dalam dan energi dalam yang dimurnikan dari tubuh seorang seniman bela diri."Seharusnya sekarang aku sudah mencapai Alam Bawaan."Setelah bertemu dengan Jeka, Fandy telah menerobos batasan Alam Suci Bela Diri di saat hidup dan mati hingga mencapai Alam Lanjutan tingkat tertinggi. Bagi banyak seniman bela diri, alam itu sudah menjadi legenda, apalagi Alam Bawaan yang hanya sebuah mimpi.Akan tetapi, Fandy telah meningkat pesat hanya dengan menggunakan Sembilan Pemecah Naga untuk memurnikan sepotong Tulang Naga Sejati. Kemungkinan tidak akan ada yang percaya kalau dikatakan.Ditambah lagi Sembilan Pemecah Naga berjalan dengan kecepatan tinggi, m
Dengan jawaban ini, sebagian besar orang menghela napas lega karena tidak ada yang ingin melihat kebangkitan pemuda seperti itu dan sepertinya saat seperti ini adalah yang terbaik.Alex yang telah mundur ke posisinya terlihat marah, tetapi setelah dipikirkan, dia juga tidak punya pilihan. Kalau tadi tidak pergi memohon belas kasihan, hari ini orang itu bisa menggunakan budi tersebut untuk menghancurkan Keluarga Hubert.Melihat ini, raut wajah Ratu melembut. Seharusnya pria yang telah dia tinggalkan menjalani kehidupan biasa saja dan bukan bangkit kembali sampai membuatnya takut."Karena kamu jujur, aku akan menepati janjiku. Kelak Catherine bisa membuat pilihannya sendiri dan mengejar kebahagiaannya. Aku nggak akan ikut campur lagi."Mengapa Fandy mengatakan ini? Bukankah ini jawaban Ratu? Apa lagi kalau bukan karena menginginkan jawaban ini dari ratu. Bukankah Ratu tidak ingin kehilangan muka di hadapan banyak orang? Kelak dia pasti akan mematuhinya."Catherine, jaga dirimu baik-baik.
Eh? Fandy menoleh ke arah Ratu yang tidak mau kalah dan tatapannya tajam.Awalnya Fandy mengira perselisihan ini akan segera berakhir, tetapi siapa sangka Ratu tiba-tiba maju lagi dan seketika tempat itu menjadi sunyi.Karena semua orang tahu siapa Ratu, belum lagi dia berasal dari keluarga yang sangat misterius. Saat ini tidak ada yang tahu sebenarnya apa dewa itu, Ratu sendiri sudah menjadi status dan identitas.Kalau berani berbicara di hadapan Balai Purnama dan Balai Tim Drag, jelas bukan masalah nyali."Hari ini aku sudah berbaik hati padamu, menjaga Catherine dan kerja samamu dengan Keluarga Hubert berjalan normal. Ratu, jangan nggak tahu malu!"Hiss!Semua orang menarik napas dalam-dalam setelah mendengar itu.Melihat seluruh Negara Limas, Fandy jelas merupakan orang pertama yang berani menggunakan kata-kata kasar seperti itu kepada Ratu di depan semua orang.Benar saja, bahkan sorot mata Ratu yang penuh pertimbangan pun menjadi sangat dingin."Catherine tetap milikmu. Apa yang
Akan tetapi melihat masa ini kembali, tiba-tiba dia sadar sosok itu begitu tinggi dan agung sampai membuat orang ingin memujanya.Semua itu karena Fandy mendapat dukungan dari dua pasukan besar. Situasi ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya.Irvan tercengang dan Aldo menggila. Keduanya memiliki kesalahan dalam informasi Fandy, tetapi saat ini mereka sama terkejutnya.Setelah menelan ludahnya, Draco adalah orang yang mudah beradaptasi. Pantas saja dia bisa memimpin Keluarga Hubert naik pangkat."Haha, Tuan Fandy, 'kan? Lihat, pasti ada kesalahpahaman di sini. Kalau aku tahu Nona Catherine punya hubungan denganmu, aku pasti nggak akan menyetujui pernikahan ini!"Lucu. Ada dua Balai Purnama dan Balai Tim Drag sebagai dua pasukan besar yang mendukung, yang datang juga bukan orang kecil. Mereka adalah orang dengan suara mutlak. Apa lagi yang bisa Draco lakukan?Kalaupun Keluarga Hubert telah menggunakan semua koneksi, mereka tidak bisa menahan gabungan dari kedua pasukan ini untuk