Share

11. Alasan Menikahi Retha

Penulis: HAtiKiSa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-26 09:35:24

"Apakah dia selingkuhanmu mas? " tanya Retha to the point, tanpa basa-basi lagi.

Danil gelagapan mendapat pertanyaan tak terduga dari Retha, dia tidak menyangka kalau Retha akan bertanya seperti itu.

"Apa maksudmu, Retha. Kau menuduhku berselingkuh? " ucapan Danil meninggi untuk menutupi kegugupan nya.

"Aku tidak menuduh, tapi aku bisa melihat gelagat kalian berdua. Lagipula, tadi Dila bilang. Kalau wanita itu lebih pantas menjadi istrimu dari pada aku. " kata Retha tak kalah meninggi.

Danil terdiam, tak bisa menjawab lagi. Retha benar-benar sudah berubah, dan bisa membantah semua ucapannya.

"Kenapa, benVanon ucapanku? kalau wanita itu selingkuhanmu. " tanya Retha lagi karena tidak mendapat jawaban dari Danil.

"Pantas kau jarang pulang ke rumah. Ternyata kau punya simpanan lain di luar sana. "

"Tutup mulutmu Retha. " Danil sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi, dia hampir saja menampar Retha.

"Kenapa tidak kau teruskan, ayo pukul aku. Agar aku bisa melakukan visum, dan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   12. Talak

    Retha sudah sampai di rumahnya sendiri, setelah mengantar Aksa ke sekolah. Dia Bersiap-siap kerja untuk hari ini walau hatinya tidak baik-baik saja. Lagipula sudah ada bi sumi dan Lusi yang membantunya. Toko sembako sudah dibuka dan yang menjaga adalah bi sumi, Lusi di minta Retha untuk mengepak barang pesanan yang masuk. "Mbak, kelihatannya hari ini ga semangat. " tanya Lusi saat melihat keadaan Retha yang tidak baik-baik saja. "Iya nih, Lus. Agak ga enak badan aku. " jawab Retha sekenanya. padahal yang ga enak adalah hatinya. "Istirahat aja mbk, ini biar aku yang urus. " "Enggak deh lus, kalau dibuat diem malah ga enak. Mbak minta tolong kamu jemput Aksa aja nanti ya?" pinta Retha. "Oke deh mbak. " Mereka masih meneruskan acara mengepak barang pesanan karena nanti siang akan ada kurir yang akan datang untuk mengambil paket yang akan Danirim. "Assalamu'alaikum.... " Terdengar ucapan salam dari luar pagar rumah Retha. "Coba kamu lihat siapa yang datang Lus. " Lusi keluar untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   13. Pergi Dari Rumah

    Retha memeluk anaknya dengan sangat erat, sambil terus menggumamkan kata maaf kepadanya. "Maafin mama, nak. Maafin mama. " Mereka berdua saling berpelukan dan menangis pilu. Lalu kata-kata Aksa akhirnya membuyVanon tangisan Retha. "Bu, Aksa ngantuk. ayo tidur, " Mendengar itu Retha langsung melepaskan pelukannya, dan menuntun Aksa ke kamar. Dia sendiri pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Lalu mulai menidurkan Aksa. Retha sendiri tidak bisa tidur malam ini. Pipinya masih terasa panas bekas tamparan dari Danil. Dia lalu mematut diri di depan cermin, dan melihat cap lima jari di pipinya. Segera dia mengambil ponsel dan memotret pipinya yang merah karena tamparan Danil. Retha lalu membereskan baju-baju miliknya dan milik Aksa. Dia tidak akan menunggu waktu lebih lama lagi untuk tinggal di sini, di rumah yang selalu menorehkan luka, dan sekarang perpisahan. Di rumah Bu Ayu. Keluarga Danil saat ini sedang berkumpul di ruang tamu, dan membicarakan kejadian yang baru saja ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   14. Mengunjungi Ibu Dian

    Keesokan harinya setelah menitipkan toko kepada bi Sumi dan Lusi untuk menjemput Aksa. Hari ini Retha ingin menemui Bu Dian. Karena selama ini yang tau semua permasalahan Retha adalah bu Dian. Jadi dia ingin meminta pendapat bu Dian, langkah apa yang harus dia tempuh untuk selanjutnya. Sesampainya di toko Bu Dian Retha langsung menemui Ana dan Dita, mereka saling berpelukan melepas rindu. Dan Retha menanyakan perihal bu Dian kepada kedua temannya itu. "Ada kok Reth, di dalam. Bu Dian sedang kedatangan tamu. " kata Ana "Oh, apakah aku harus menunggu? atau aku minta ijin masuk. " tanya Retha sedikit ragu. "Coba aja Reth, kamu ke ruangannya, nanti di suruh nunggu apa masuk kan cuma bu Dian yang bisa mutusin. " "Ah, ya, kamu benar juga. Kenapa aku jadi bego gini ya? " kata Retha sambil memukul kepalanya. Lalu dia menuju ruangan bu Dian dan mengetuk pintunya. "Siapa? " tanya bu Dian dari dalam. "Saya Retha, bu. " jawab Retha "Masuk, Reth. " Setelah di ijinkan masuk, Retha langsun

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   15. Penyesalan Danil

    Bu Dian dan bu Erina sangat terkejut dengan penuturan dari Abhi. Benar-benar di luar nalar mereka berdua. "Bagaiman bisa itu terjadi?" Tanya bu Erina kepada anaknya itu. Akhirnya Abhi menceriitakan kejadian kemarin saat dia hendak pulang kerja. Tiba-tiba kepalanya pusing dan fokusnya sedikit menghilang, jadi hampir menyerempet Retha yang sedang berboncengan dengan anaknya. Tapi syukurnya Retha tidak sampai jatuh. Dan dia juga memberikan minuman kepada Retha dan anaknya karena tahu mereka pasti sangat ketakutan. "Jadi seperti itu ceritanya," Kata bu dia setelah mendengar cerita dari Abhi. "Ini bukan salahmu nak, mungkin memang ada seseorang yang tidak suka dengan Retha. Jadi, dia menggunakan kesempatan ini utuk memfitnah Retha." ujar mama Erina. "Benar, dan jauh dari lubuk hatiku, aku bersyukur kalian bertemu dan menimbulkan kesalah pahaman itu. Karena akhirnya Retha bisa lepas dari suami yang tidak bertanggung jawab dan keluarga toxicnya."kata bu Dian yang merasa sangat senang, a

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   16. Kedatangan Ibu Erina

    Sebulan setelah kata talak telah terucap dari mulut Danil namun sampai saat ini, surat cerai masih belum juga di dapatkan Retha. Hampir tiap satu minggu sekali Retha menanyakan kepada bu Dian apakah ada surat yang datang, tapi jawabannya tetap "tidak ada. " Retha akhirnya menyerah, mungkin Danil ingin hubungan mereka di gantung seperti ini, tidak ada kepastian. Disaat seperti ini, Rethalah yang harus bergerak. Dia harus mendapatkan status barunya, walau itu hanya seorang janda. Tapi setidaknya dia memiliki status yang jelas. Pagi ini Retha menerima pesan dari bu Dian, kalau nanti siang dia akan datang kerumah bersama dengan seseorang. Dengan senang hati Retha akan menyambut kedatangan malaikat penolongnya itu. Karena selama ini bu Dian lah yang telah mengangkatnya dari keterpurukan. Retha akan memasak makanan spesial hari ini untuk menyambut kedatangan bu Dian. Urusan toko, biar bi Sumi dan Lusi yang handle. Dia sangat bersemangat hari ini. Makanan sudah siap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   17. Bekal Makan Siang

    Abhi mengambil sesuatu di dompetnya dan memberikannya kepada Retha. "Besok, temui aku di alamat itu pukul sepuluh. Bilang saja ke resepsionis kamu sudah punya janji dengan ku, nanti mereka akan mengantarkanmu ke ruanganku. Siapkan bukti-bukti yang kau miliki, agar mempermudahmu dalam mengurus perceraian. " ujar Abhi memberi intruksi kepada Retha. "Baik mas, in syaaAllah aku akan datang. " "Ya, sudah kalau begitu. Kami pamit dulu ya, Yesh." kata Bu Erina berpamitan kepada Retha. "Terimakasih makanan nya lho, jadi ngerepotin kamu. " lanjutnya sambil berjalan keluar. "Enggak apa-apa bu, aku malah seneng kalau masakanku disukai. " kekeh Retha. "Mungkin satu minggu lagi, Jihan akan mulai ngekost di sini. Kami mau nyiapin keperluan Jihan dulu. " kata Bu Erina lagi. "Iya bu saya tunggu. Nanti saya bersihkan dulu kamar kost nya, biar Jihan betah disini. " Retha mengantarkan mereka semua sampai depan pagar, dan masuk kembali ketika mobil mulai jalan. Retha kemudian membersihkan bekas m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   18. Surat Cerai

    Satu minggu berlalu sejak Retha mengurus surat perceraian nya dengan Danil. Permohonan cerai Retha sudah diterima, Retha juga sudah menandatangani surat perceraiannya, hanya tinggal menunggu Danil yang menandatangi surat ceraiannya. Siang itu, ada seorang kurir yang mengantar paket ke rumah bu Ayu. Dengan senang hati bu ayu menerima paket itu, di cover luarnya tertulis pengadilan agama. Bu Ayu langsung menyunggingkan senyum lebarnya. Dia langsung menelpon Danil. "Hallo Dan.. " "Ada apa bu, " "ini ada yang mengantar surat dari pengadilan agama. " kata bu ayu dari seberang telpon dengan semangat. Deg... Danil langsung terdiam. Rupanya Retha sudah mengajukan permohonan cerai di pengadilan. Padahal selama ini Danil tidak mengurusnya karena masih ingin bicara dengan Retha. "Hallo Dan, kamu masih disana? " tanya Bu Ayu yang tidak mendengar suara Danil. "Iya bu, simpan saja di dalam kamarku. Nanti aku akan melihatnya. " kata Danil setelah sadar dari lamunannya. "Baiklah. Nanti bawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   19. Bertemu Calon Mantan

    Hari ini, Retha mendapat satu tambahan pekerjaan yaitu memasak untuk salah satu penghuni kostnya, yaitu Jihan. Retha harus sudah mulai memasak dari pagi karena Jihan akan ada kelas pagi ini,jadi semua harus sudah siap. Semalam Retha sudah bicara dengan bi Sumi, kalau mulai besok harus menambah porsi masaknya. Karena selain Satpam dan Lusi yang makan siang hari, akan ada tambahan personil yang akan makan dirumah Retha, yakni Jihan. Pukul delapan pagi, Jihan datang ke rumah Retha untuk mendapatkan sarapan paginya. Retha segera menyuruh Jihan masuk ke dalam rumah untuk sarapan bareng. "Vano kemana mbak? " tanya Jihan "Sudah berangkat sekolah, donk. Kan kalau anak SD masuknya jam tujuh. " jawab Retha dengan memberikan senyuman hangatnya. Jihan menepuk jidatnya, "Ah iya aku lupa. " Retha hanya tersenyum melihat tingkah Jihan. "Ayo, di makan. " Retha menyuruh Jihan segera makan, takut terlambat. Dengan senang hati Jihan memakan makanan yang terhidang di hadapannya. Walau cukup sederh

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04

Bab terbaru

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   77. Hasil Tes DNA

    Satu minggu telah berlalu sejak kepergian Dila, Agus bahkan sudah mencarinya kemana-mana. Tapi tidak juga ketemu, menyesal, iya. Karena dia tidak bisa menjaga seseorang yang mungkin saja sedang mengandung anaknya. Agus bahkan sudah mencarinya ke rumah orang tua Dila tapi tidak juga ketemu. Ibunya sendiri tidak tau dimana anaknya itu berada.Panggilan telpon masuk membuyarkan lamunan Agus tentang Dila yang sudah menghilang selama beberapa hari. Dia melihat nomor siapa yang sudah menghubungi nya. Dan ternyata yang menghubunginya adalah pihak rumah sakit. Agus langsung mengangkat panggilan telpon itu."Hallo selamat siang. '" Siang Pak, kami dari pihak rumah sakit meminta anda untuk segera ke rumah sakit kami. Untuk mengetahui hasil tes yang anda minta. "Mendengar itu mata agus terbelalak, ia bahkan sudah melupakan tes DNA itu."Baik saya akan segera kesana. ' jawab Agus dengan wajah tegang dan segera menuju rumah sakit.Hari ini dia benar-be

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   76. Bertemu Danil 2

    "Dila... " lirih Danil.Dila yang berjalan menunduk tanpa melihat kedepan pun tidak tau kalau ada Danil di depannya.Hingga dia terus berjalan danBruk...Tubuh Dila menabrak tubuh seseorang didepannya."Maaf." ucap Dila, lalu dia mendongakkan kepala dan melihat sosok orang yang ditabraknya. Matanya membulat saat melihat siapa yang sudah dia tabrak."M... mas Danil. Kenapa ada disini? " Dila terkejut dengan adanya Danil di hadapannya."Dila... kamu juga kenapa disini?" tanya Danil pura-pura tidak tau."A.. A.. ku... "Pintu pagar terbuka, dan Abhi keluar."Ada apa Danil? " Abhi memulai sandiwaranya."Tuan Abhi, saya mau menyerahkan berkas ini kepada anda. " ujar Danil dengan menyerahkan sebuah map kepada Abhi."Oh, ya... Terima Danil. Apa kau mau masuk? ""Ti.. tidak usah tuan, saya harus bicara dengan adik saya. "Kening Abhi mengernyit melihat Dila yang tertunduk. "Jadi dia adikmu? "D

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   75. Bertemu Danil

    Hari ini, Dila kembali menemui Retha di rumahnya. Dia ingin membicarakan masalah tempat tinggalnya. Meski ragu, takut dan malu tapi dia harus melakukannya. Karena bagaimanapun dia membutuhkan tempat tinggal saat ini. Untuknya dan untuk anak didalam kandungnya.Setelah melihat mobil Abhi keluar dari pekarangan rumahnya, Dila segera memanggil Retha yang masih berada di depan rumahnya."Mbak."Retha yang merasa dipanggil pun segera menoleh, dan dilihatnya Dila yang berdiri di depan pagar. Ada rasa iba dihatinya saat melihat keadaan Dila. Andai saja dulu Dila tidak jahat padanya, mungkin saja Retha tidak akan bersikap tega seperti ini."Ada apa? masuklah. " Retha mengatakannya dengan nada dingin. Dia tidak ingin terlalu memberi hati kepada orang-orang yang sudah menyakitinya dulu.Dila masuk dengan wajah tertunduk malu. dan menghampiri Retha. lalu duduk berhadapan dengannya."Ada apa, ?" tanya Retha dengan nada datar."Tentang semalam, ap

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   74. Meminta Maaf

    "Dila... "Sebuah suara yang sangat Dila kenal itu menyapanya. Dila langsung menoleh ke asal suara."Mbak Maya? " ucap Dila dengan tergagap."Kamu lagi ngapain disini. " tanya Maya yang melihat wajah sendu mantan adik iparnya itu.Dila mencoba tersenyum dengan pVano. "Nggak apa-apa mbak, aku hanya sedang jalan-jalan. " ujar Dila berbohong."Mbak Maya sedang apa di sini? " tanya Dila balik."Aku sedang menemani Arum jalan-jalan dan bermain. " kata Maya sambil menunjuk Arum yang sedang bermain.Dila tersenyum melihat keponakannnya sedang berlarian mengejar gelembung sabun.Tiba-tiba perut Dila berbunyi, dan Tanpa sengaja Maya langsung melihat ke arah perut Dila. Matanya terbelalak saat melihat perut Dila yang membesar."Ya Ampun Dila. Ini Apa? " pekiknya dengan suara lirih."Kamu hamil? " tanya lagi.Dan dijawab Dila dengan anggukan."Apa kamu sudah menikah. " tanya Maya lagi degan berbisik.Dan

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   73. Dila Kabur

    Agus berlari mencari Dila, dimana dia di rawat dan mendapat tindakan medis. Hingga seseorang menunjukkan ruang operasi, dan dia segera bergegas kesana. Agus akan merasa bersalah jika sampai teejadi apa-apa pada bayi dalam kandungan Dila. Apalagi jika itu anaknya.Beberapa dokter akan masuk ke ruang operasi bersama dokter yang memeriksa kandungan Dila tadi. Dan dia tampak heran karena ada Agus disana."Dokter, tolong selamatkan Dila dan anaknya. " pinta Agus kepada para dokter."Kami akan berusaha yang terbaik tuan, permisi. " beberapa dokter dan perawat itu segera masuk keruangan operasi dan melakuakan tindakan kepada Dila."Kasihan keadaannya sampai seperti ini. " kata seorang dokter yang menatap kasihan kepada Dila."Dia baru saja periksa di tempatku, dokter. Dan dia tampak bahagia saat mendengar bayinya kembar .Tapi kita bertemu lagi dalam keadaan seperti ini. "Semua orang di sana menghembuskan nafas nya setelah mendengar penuturan salah

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   72. Ketahuan

    "Apa papa dan mama akan tetap sayang sama Vano kalau kalian punya adik bayi? " tanya Vano dengan wajah sendu kepada kedua orang tuanya."Tentu saja sayang, mama akan tetap sayang sama Vano. Vano kan juga anak mama, kenapa Vano tanya seperti itu? ""Nggak apa-apa ma, Vano hanya takut mama sama papa nggak sayang Vano lagi setelah punya adik bayi. "Abhi lalu mengangkat Vano dan mendudukkan dipangkuannya."Apa boleh papa jelasin porsi kasih sayang antara Vano dengan adik bayi? " tanya Abhi hati-hati sebelum bicara. Karena dia tau Vano memiliki sisi sensitif jika membicarakan masalah kasih sayang.Vano mengangguk."Vano... nanti jika perhatian mama kepada adik lebih banyak dibandingkan kepada Vano, Vano tidak boleh merasa kesal atau bilang kalau mama dan papa pilih kasih atau apapun yang Vano pikirkan. ""Kenapa pa? ""Karena adik bayi membutuhkan banyak perhatian dari mama. Adik bayi kan masih kecil, belum bisa apa-apa. Bisanya cu

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   71. Kabar Bahagia

    "Bagaimana keadaan istri saya dokter. " tanya Abhi saat melihat seorang dokter keluar dari ruang tindakan."Maaf tuan, saya tidak bisa memastikan. Tapi jika dilihat dari gejalanya sepertinya istri anda sedang hamil. Sebaiknya anda memeriksakannya langsung ke dokter kandungan untuk memastikan. " dokter memberitahu hasil pemeriksaannya."Apa? Hamil? " Abhi merasakan sangat terkejut mendengar apa yang di katakan dokter barusan.Dokter mengangguk untuk memastikan kabar yang ia sampaikan.Keterkejutan Abhi berubah menjadi senyum bahagia yang terpancar di bibirnya."Dokter apa boleh saya menemui istri saya? ""Silahkan, tuan. Setelah cairan infusnya habis anda bisa membawa istri anda memeriksakan diri ke dokter kandungan. " ujar dokter lali ia pergi meninggalkan Abhi yang akan menemui istrinya.Abhi masuk ke ruangan dengan senyuman penuh dibibirnya. Ia menatap Retha yang masih terbaring dengan penuh haru, Abhi langsung berhambur memeluk ist

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   70. Hamil

    Setelah kepergian ketiga orang tidak tau diri itu, Abhi dan semua orang kembali masuk ke dalam rumah. Setelah sebelumnya Danu mengunci pagar. Retha segera ke dapur dan mengambil kan air dingin untuk meredakan amarah suaminya."Minum dulu mas. " Retha menyodorkan minuman itu kepada suaminya."Terima kasih. " Abhi langsung menegak habis minuman yang diberikan istrinya itu."Maafkan aku, aku sangat marah tadi. " ujar Abhi kepada semua orang."Nggak apa-apa mas. Kami mengerti. ""Tentu saja, mas Abhi marah. Kalau rumahnya dibuat seenaknya sendiri sama orang lain, apalagi mereka hanya seorang pembantu yang di tugaskan membantu dan menjaga rumah ini. Eh, malah dibuat kayak rumah sendiri. Emang dasar pembantu nggak ada akhlak. " Jihan masih saja mengomel karena ulah pembantu kakaknya itu."Memangnya sudan berapa lama, mas Abhi nggak mengunjungi rumah ini? " tanya Retha."Ya terakhir kesini, sebelum kenal kamu. Setelah kenal dan deket sama ka

  • Aku Terjebak di Keluarga Toxic   69. Pembantu Ngelunjak

    Akhir pekan ini Abhi mengajak keluarga kecilnya untuk pergi ke rumah impianAbhi, termasuk Jihan dan Danu yang ikut serta. Urusan pekerjaan di rumah, Retha serahkan kepada Lusi orang kepercayaannya. Jadi Retha tidak akan di pusingkan dengan pekerjaan jika dia sedang pergi dengan keluarganya.Abhi ingin keluarga kecilnya tau, rumahnya yang dia bangun setahun terakhir ini dan akan menjadi rumah masa depan keluarga mereka kelak. Satu jam perjalanan mereka tempuh, untuk sampai ke rumah impian Abhi. Letaknya memang jauh dari perkotaan karena Abhi menginginkan suasana yang tenang dan nyaman."Nah, Kita sampai. " ucap Abhi saat mobilnya memasuki rumah yang besar dengan halaman yang luas."Waahhhh, gede banget rumahnya pa. " Vano terkagum-kagum melihat penampakan rumah papanya itu.Abhi hanya tersenyum mendengar celetukan Vano. Dia membantu Danu membawa barang bawaan yang mereka bawa. Rencananya mereka akan menginap dua hari disana."Siapa yang jaga rumah d

DMCA.com Protection Status