Beranda / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Bab.8. Ada Apa Dengan Mas Fahri.

Share

Bab.8. Ada Apa Dengan Mas Fahri.

Penulis: Sang_Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kenapa Mas Fahri terlihat diam, apa ada sesuatu yang dia sembunyikan dari aku."

Di sela-sela makan malamnya Fahri tak sadar kalau Nadhira sedang memperhatikannya, secara diam-diam dia melirik Fahri yang makan sambil memainkan ponselnya, tak seperti biasa suaminya seperti ini. Fahri tak pernah membawa ponsel sebelumnya saat mereka makan bersama.

Merasa penasaran maka Nadhira memberanikan diri untuk bertanya apa yang membuat dia sedikit berubah malam ini. Lalu apakah Fahri akan jujur menjawab pertanyaan Nadhira, atau justru berbohong karena tak ingin membuat istrinya itu cemburu.

"Kamu kenapa Mas? Sibuk? Kok makan sambil main hand pone?"

"Eh, kenapa Sayang? Nggak! Ini cuma ada meeting penting besok."

Jawaban Fahri terlihat sangat gelagapan, mana mungkin dia baik-baik saja, pasti ada sesuatu yang di sembunyikan dari Nadhira sekarang.

"Terus kenapa kamu terlihat berbeda hari ini? Ada apa, cerita sama aku?"

Bukan Fahri yang menjawab tapi justru bu Sita lah yang kembali bersuara. Tak menemukan titik terang melainkan menambah kisruh situasi saat ini.

"Ya beda lah, kalau aku jadi Fahri juga malas lihat kamu! Yang cuma pakai baju panjang kayak gini, lihat dandananmu, nggak ada sedikit pun yang menarik."

"Mamah!" bentak Fahri tak terima karena ucapan Mamahnya terlalu ftontal terhadap Nadhira, bukan kah penampilan seperti ini Fahri yang menginginkan, Fahri sendiri yang menyuruh Nadhira untuk menutup auratnya wajar jika dia marah saat bu Sita menyebut tentang busana yang Nadhira kenakan.

"Loh, bener kan apa yang Mamah katakan? Lihat di luaran sana, masih banyak wanita yang lebih cantik dari istri kamu Fahri, lebih kaya, lebih menarik dan lebih pintar nyenengin suami, nggak seperti dia yang ... "

"Mamah cukup! Aku tidak mau dengar Mamah terus menghina Nadhira! Aku cinta sama dia, aku Sayang. Jangan paksa aku untuk jadi anak yang durhaka Mah!"

Suasana semakin memanas, perdebatan antara Ibu dan Anak itu semakin rame terdengar sampai ke luar oleh tamu yang tiba-tiba menyelonong masuk kedalam.

Suara lantang Fahri terdengar keras oleh Salsa yang ragu, apakah dia akan tetap melanjutkan langkahnya, atau mundur dan kembali lain waktu mumpung belum ada yang melihat dia datang.

"Astaga! Kenapa Fahri segitu marahnya pada Tante Sita, memangnya ada apa dengan mereka?" gumam Salsa dalam hati.

Mata bu Sita tak sengaja menoleh ke arah pintu dan melihat Salsa yang sedang berdiri mematung membuat bu Sita salah tingkah, khawatir gadis itu mendengar yang membuat akhirnya Salsa menjauh dari keluarganya.

"Nak Salsa, Astaga Nak sejak kapan kamu ada di situ? Mari ikut makan dengan kami."

Dengan senang hati bu Sita mendekati Salsa dan menggandeng tangannya untuk bergabung dengan Fahri dan Nadhira.

"Baru aja Tante, oiya aku mau ngajak Tante keluar gimana? Mau? Boleh ya Fahri aku ajak mamahmu keluar sebentar aja!"

Dengan nada suaranya yang begitu manja, Salsa berharap kalau Fahri menginzinkan, alangkah lebih baik lagi jika Fahri ikut bersamanya tapi tanpa istrinya.

"Ah udah! Ayok kita keluar, nggak usah minta izin sma dia. Dia aja nggak pernah bikin Mamahnya senang!"

Tak perlu menunggu jawaban dari putranya bu Sita segera menarik tangan Salsa agar menjauh dari mereka, karena dia tau kalau Fahri tak akan mengizinkan maka sebelum dia menjawab bu Sita lebih dulu mengajak Salsa pergi.

"Tapi Mah! Mah!"

"Udah lah Mas, sekali-kali biarkan Mamah keluar! Mungkin dia jenuh di rumah."

Fahri semakin salut dengan istrinya yang tak pernah mengeluh walau Mamahnya sudah habis menghina dari ujung rambut sampai telapak kaki.

Betapa sabarnya Nadhira dalam menghadapi sikap mertuanya yang seperti anak kecil suka dengan kemewahan dan bepergian.

"Oiya Mas, kenapa tadi siang ponselmu tidak aktif. Aku lihat kamu meneleponku, hand pone memang sengaja aku matikan karena banyak sekali pasien sudah menungguku."

"Sama seperti kamu Sayang, aku juga sibuk di kantor! Tapi aku masih sempat untuk telepon kamu ya, walau telepon kamu non aktif."

Kata-kata yang keluar dari mulut Fahri seras ada yang berbeda, dia seperti menyalahkan Nadhira yang non aktif dibanding dirinya yang lebih dulu menelepon itu menurutnya di lebih perhatian dibanding Nadhira kepadanya.

"Loh Mas, kan aku pun berusaha meneleponmu tapi ... !"

"Udah lah Sayang, kita nggak usah bahas masalah itu lagi. Aku pesan padamu, jangan sekali lagi kamu matikan ponselmu, itu saja!"

Masih dalam nada rendah Fahri bicara dengan Nadhira, mungkin rasa kesal itu terbawa dari bu Sita yang lebih dulu memulai amarahnya tadi.

"Aku minta maaf ya Mas, mungkin aku salah. Aku janji, aku nggak akan matikan ponsel lagi kalau bukan karena darurat."

Di raihlah tubuh istrinya masuk ke dalam pelukan Fahri dan saat itu juga bunyi notif ponsel berbunyi. Fahri melirik pada siapa yang mengirimkan pesan padanya...

BERSAMBUNG.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Iceu Saja
selevel dokter kok busa2nya dimusuhi mertua. baik bener tuh dokter.
goodnovel comment avatar
Mom's Reyva
salsa kahhhh
goodnovel comment avatar
Calista Rani
seru banget cerita ini. aku suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.9. Sangat Mengkhawatirkan.

    "Malam ini Ibu senang sekali Salsa, kita bisa jalan-jalan ke luar. Makasih yah kamu udah belikan Tante banyak barang belanjaan seperti ini." Fahri dan Nadhira yang masih duduk santai di depan ruang televisi di buat tercengang dengan kepulangan bu Sita dan Salsa yang membawa barang belanjaan begitu banyak. Sepertinya sengaja Salsa lakukan itu agar bu Sita senang karena dia tau bagaimana caranya membuat wanita tua itu semakin terkesan dengannya. Dengan membelikan apa yang bu Sita mau dia akan semakin mudah untuk mendekati putranya. "Fahri lihat apa yang Mamah bawa! Nak Salsa belikan Mamah barang sebanyak ini!" Dengan bangganya bu Sita memperlihatkan beberapa tas kertas berisi barang mewah yang Salsa belikan untuknya. Bahkan Salsa juga membelikan sesuatu untuk Fahri tapi sengaja tak di berikan di depan istrinya. "Fahri kenapa kamu nggak datang, padahal aku tadi kirim pesan ke nomer kamu loh. Aku pikir kamu akan datang dan kita bisa belanja sama-sama." Dari sini Nadhira teringat bun

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.10. Bayangan Hitam.

    "Eh Fahri, ini aku Salsa. Maaf kalau membuatmu kaget, Fahri."Setelah tau kalau bayang hitam itu ternyata Salsa, Fahri segera menyalakan lampu. "Salsa, kamu sedang apa malam-malam seperti ini?""Maaf Fahri, tadi aku kebelet jadi aku ke sini. Ya sudah aku kembali ke kamar sekarang."Di saat Salsa melintas di depan Fahri, kakinya yang sengaja tersandung keset yang membuatnya hampir saja terjatuh.Dengan spontan Fahri menangkap pinggang ramping gadis berambut coklat itu, tanpa sadar mata mereka saling beradu pandang untuk beberapa detik sebelum Fahri sadar kalau wanita yang dia pegang bukanlah muhrimnya."Aduh!""Eh maaf Fahri, aku tak sengaja!"Tatapan itu serasa ada yang berbeda, darah Fahri berdesir kalau menghirup aroma wangi tubuh Salsa yang dia kenal sejak dulu.Rasanya masih sama seperti saat Salsa belum pergi ke Amerika untuk kuliah di sana. "Lain kali hati-hati.""Iya Fahri, kalau aku ke sana sekarang."*****"Pagi Mas, bangun ini udah pagi. Kita Sholat subuh dulu Mas.""Hem!"

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.11. Dokter Misterius.

    "Pagi Pak Fahri," sapa sesama Staf pada saat Fahri sampai di kantor. Suasana masih lumayan sepi, baru ada beberapa Staf yang datang. "Weh kamu udah sampai bro! Gimana apa kerjaan lo lancar?" Tiba-tiba saja Seno mengagetkan Fahri dari belakang, laki-laki itu memang sangat usil, suka ganggu temannya apa lagi teman wanita pun banyak yang dia dekati walau hanya sekedar merayu saja. "Apaan sih lo! Ya beres lah, apanya yang nggak beres!" Malas rasanya Fahri meladeni manusia seperti Seno, hanya membuang waktu saja. Lebih baik waktu dia gunakan untuk mengecek pekerjaan di maja kerjanya. "Pagi Pak Baskara." Semua Staf berdiri, termasuk Fahri dan memberi hormat pada atasan mereka saat Pak Baskara sampai di susul seorang wanita cantik di belakangnya. Dengan memakai kaca mata hitam, Salsa mulai memasuki kantor dengan gayanya yang berkelas, tanpa banyak basa-basi dia hanya melemparkan senyuman pada para Staf yang menyambutnya. "Fahri kamu datang ke ruangan saya," ujar Pak Baskara memerintah.

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.12. Mulai Berbeda.

    "Astaga Dokter Nathan. Sis jadi kita di sini dengan Dokter Nathan juga!" Begitu bersemangatnya ke dua perawat itu saat melihat Dokter Nathan sudah berada di dalam ruang operasi, mengenakan pakaian khusus serta penutup kepala khusus untuk melakukan operasi. Dokter dingin itu melirik sesaat sambil memakai sarung tangan yang terbuat dari karet melihat dua perawat yang begitu lucu terhadapnya. "Dokter Nathan, jadi kali ini Dokter lah yang menjadi partnerku Dok?" "Hem!" Jawabnya singkat. Tanpa banyak basa basi mereka mulai memeriksa pasien, Dokter Nathan menghadap ke belakang saat pasien duduk hendak di berikan suntikan pati rasa di punggungnya. Nadhira memandang sesaat pada Dokter dingin itu seraya berkata-kata kenapa Dokter Nathan tak mau melihat pasien tersebut saat di suntik?. "Kita mulai sekarang!" "Bismillahirrahmanirrahim!" Tangan mereka berlumuran darah melakukan tindakan, mengangkat seorang bayi lewat operasi sesar yang di lakukan oleh Dokter Nadhira dan Dokter Nathan. Sesek

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.13. Mulai Berbohong.

    "Mas, kamu makan kok sambil main hand pone! Memangnya ada yang penting yah?"Masih dengan nada suara lembut Nadhira berusaha bertanya pada Fahri yang membuat dia bingung untuk menjawab. Dengan gelagapan, Fahri segera meletakkan benda pipih itu tepat di samping piring dia makan. Benda itu seperti sangat di lindunginya seolah takut jika ada orang yang mengambil. Sikap anehnya semakin membuat Nadhira curiga, naluri seorang istri mengatakan kalau suaminya saat ini sedang dalam masalah."Enggak! Cuma aku lagi nunggu Pak Baskara menelepon, itu saja.""Pak Baskara?""Iya Pak Baskara! Siapa lagi! Kamu nggak percaya?"Fahri menjawab pertanyaan Nadhira sedikit keras dan itu semakin memperkuat dugaan Nadhira, seandainya memang Pak Baskara lah yang dia tunggu lalu kenapa harus menjawabnya dengan nada keras."Nggak, bukan begitu! Ya sudah kalau itu benar Pak Baskara yang kamu tunggu Mas.""Habis kamu seakan nggak percaya sama aku!""Kamu kok gitu sih Mas!"Bisingnya perdebatan suami istri itu terd

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.14. Bertemu Teman Lama.

    "Ya Allah kepalaku pusing sekali."Tapi Nadhira paksakan untuk tetap beranjak dan melakukan tugas hariannya, mengurus rumah, menyiapkan sarapan untuk semua masih sama seperti hari-hari biasanya."Pagi Mas, kamu udah siap ke kantor pagi ini?" sapanya saat Fahri menghampirinya di meja makan."Pagi Sayang! Oiya, malam ini aku di tugaskan untuk meeting di sebuah restoran, mungkin aku pulang agak terlambat. Kamu nggak usah menunggu aku, kalau kamu ngantuk, masuk kamar dan tidur lah."Nadhira malas untuk berdebat, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Wajahnya terlihat pucat tapi dia tetap melayani suaminya, mengambilkan nasi ke atas piring lengkap dengan lauk yang dia masak."Pagi Fahri, kamu udah rapi aja pagi ini, hem bau wangi lagi."Bu Sita melirik pada Nadhira saat menghirup wangi parfum yang Fahri pakai, walau setiap hari putranya itu selalu pakai wangi parfum yang sama, tetapi bu Sita sengaja seolah sedang mempermainkannya.Nadhira hanya tersenyum melihat tingkah mertuanya itu. Dia tau

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab 15. Kembali Menyakitkan.

    "Astaga aku lupa, Nadhira perkenalkan ini suamiku George. George ini Nadhira teman kuliah aku dulu."Ramah memang George, itu mungkin salah satu alasan kenapa Yusnita mau menikah dengannya di usianya yang masih muda dulu. Usia mereka selisih jauh sekitar 10 tahun, Yusnita menikah di usianya yang baru saja 19 tahun sedang George di usianya yang sudah 30 tahun, tetapi hubungan mereka harmonis saja tanpa berita miring tentang rumah tangganya."Halo aku Nadhira, senang berkenalan dengan anda," ucap Nadhira sambil melipat kedua telapak tangannya di depan dada."Aku George, suami Yusnita.""Oiya, maaf Yus, aku masuk dulu! Ini kartu namaku, datanglah ke rumah kalau kamu punya waktu Yus."Dengan senang hati Yusnita menerima kartu nama dari Nadhira, dia berfikir mumpung saat ini dia berada di Indonesia tentu kapan-kapan akan datang ke rumahnya sebelum dia kembali ke Amerika.Merasa pekerjaan sudah menunggu di dalam, secepatnya Nadhira meninggalkan pasangan suami istri itu. Dan benar saja, keda

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab.16. Fahri Atau Bukan.

    "Permisi Dok, Dokter memanggil saya?""Iya, masuk."Datang seorang wanita muda di dampingi oleh suaminya, Ibu muda itu berjalan sambil memegangi perutnya yang masih rata, sesekali dia meringis merasakan nyeri yang terjadi di dalam kehamilannya yang masih 3 bulan."Maaf, Ibu, Bapak, mungkin Ibu dan Bapak sudah tau apa yang terjadi di dalam perut Ibu? Mungkin perawat saya sudah pernah mengatakan sebelumnya."Walau terlihat lebih muda darinya tetap Nadhira memanggilnya dengan sebutan Ibu karena, lambat laun wanita ini akan menjadi seorang Ibu, mengingat di rahimnya sudah ada calon bayi yang akan dia lahir kan nanti."Iya Dok, jadi bagaimana Dok? Saya berharap kalau bayi ini bisa di selamatkan Dok! Aku dan suami sudah lama menantikan datangnya seorang bayi. Kami sudah dua tahun menikah dan bayi ini sudah kami impikan sejak lama!"Degh!Ternyata kisahnya tidak jauh dari dirinya, mereka baru saja 2 tahun, lalu bagaimana perasaan Nadhira yang sudah 4 tahun menikah namun tidak kunjung punya.

Bab terbaru

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 173. Kepulangan Ratna.

    "Ratna, ya Allah kamu pulang Dek? Mah, Ratna pulang Mah."Fahri berteriak memanggil bu Sita setelah membuka pintu dan ternyata adiknya yang pulang dari kota Turki.Mendengar dari sosial media kalau kakaknya telah lepas dari wanita bernama Salsabila Baskara membuat gadis yang sebenarnya sudah lama rindu dengan keluarganya memutuskan untuk pulang.Cukup lama Ratna mencari-cari keberadaan kakak dan ibunya dalam satu rumah yang lama di tinggalin, rumah kenangan pada waktu Fahri masih menjadi suami dari Nadhira tetapi rumah itu sudah berbeda penghuni.Justru orang lain dan mengatakan kalau rumah itu sudah di belinya dan pindah ke rumah lain dari informasi yang pernah dia dengar kalau Fahri tinggal di rumah Salsa pun Ratna mendatangi ruma itu ternyata kosong tanpa penghuni.Tapi Ratna tak putus asa terus mencari dan akhirnya dia menemukan di rumah kontrakan sederhana ini."Iya kak, aku pulang Mamah mana kak.""Ratna, ya Allah Nak kamu pulang."Mereka berpelukan satu sama lain melepas rindu s

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 172. Naik Jabatan.

    Semua staf di suruh kumpul di meja rapat oleh Nia Manager di perusahaan milik pak Atmaja.Mereka bertanya-tanya, pasalnya sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau atasan mereka ingin membicarakan sesuatu.Setelah mereka berkumpul kini pak Atmaja datang sendiri ke kantornya di temani oleh Nathan yang membuat semua staf menunduk memberi hormat pada direktur utama mereka.Jarang sekali, bahkan hampir bisa di bilang pak Atmaja datang sendiri ke kantor ini setelah bertahun-tahun lamanya."Selamat pagi semuanya, senang berjumpa dengan kalian lagi disini," sapa pak Atmaja begitu ramah."Selamat pagi Pak," jawab semua Staf serentak."Kalian pasti bertanya-tanya kenapa saya menyuruh untuk kumpul sekarang ini? Ada yang mau saya bicarakan dengan kalian."Semuanya diam siap menyimak apa yang pak Atmaja akan katakan, terkecuali dengan Nathan yang sesekali melirik Fahri dan di balas lirikan itu dengan hati bertanya-tanya."Sengaja saya datang sendiri kesini karena saya mau mengatakan sesuatu, setelah

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 171. Hadiah Untuk Fahri.

    Satu bulan berlalu Fahri bekerja di kantor milik Pak Atmaja kini ekonominya perlahan mulai tertata dan mulai terisi sedikit demi sedikit tabungan di rekening pribadinya.Dia sudah mulai merencanakan kehidupannya untuk masa depan agar lebih baik lagi. Pengalaman menjadi guru paling berharga untuknya.Fahri lebih hati-hati dalam mengerjakan sesuatu yang akan membuat dia kembali hancur seperti yang sudah pernah dia rasakan kemaren."Ternyata kinerja teman kamu itu bagus Nathan, perusahaan kita semakin maju pesat," ujar Pak Atmaja sambil melihat-lihat lembaran kertas putih berisi laporan keuangan perusahaannya.Pak Atmaja puas dengan hasil kinerja Fahri yang tidak main-main dan menunjukan kecerdasannya dalam berbisnis."Aku juga merasakan hal yang sama Pah, dia memang cerdas, memang nggak salah jika Pak Baskara memilihnya untuk mengurus perusahaan dia.""Sepertinya Papah mau memberi dia hadiah, ya mungkin dengan cara mengangkat jabatan dia di kantor, Nathan apa kamu setuju?"Nathan terdia

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 170. Hari Pertama Kerja Fahri.

    "Jadi hari ini kamu mulai bekerja di perusahaan itu Fah?"Pagi-pagi Fahri sudah berdandan rapi mengenakan atasan Hem berwarna putih lengkap dengan dasi yang berwarna biru Dongker.Dia menghampiri bu Sita yang sedang menyiapkan sarapan di dapur kontrakan yang sangat sederhana."Iya Mah, semoga ini awal yang baik di kehidupan kita ya Mah! Fahri janji akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.""Aamiin, Mamah doakan semoga kamu betah bekerja di sana ya Nak."Selesai sarapan Fahri berpamitan dan bergegas ke perusahaan milik Pak Atmaja. Tanpa mempunyai kendaraan, Fahri berangkat dengan taksi online yang dia pesan sebelumnya.*****"Selamat pagi Pak, maaf ada yang bisa saya bantu?" ucap Nia si Manager saat Fahri sampai dan menghampirinya.Semula dia menoleh ke kiri dan ke kanan, menelisik ke segala arah kantor mencari dimana Nathan berada karena dia memang berjanji untuk bertemu di kantor. Tetapi sampai sekarang ini dia belum terlihat sosoknya."Maaf Mba, saya mau ketemu sama

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 169. Pandangan Sendu Bu Sita.

    "Mas Fahri apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana keadaan Ibu saat ini?""Em, kami Alhamdulillah baik Nad, Ibu juga baik! Kamu sendiri bagaimana? Kelihatannya rumah tangga kalian sangat bahagia?""Alhamdulillah kami baik Mas, rumah tangga kami juga baik-baik saja. Ya seperti yang kamu lihat sekarang, Mas Nathan sangat menyayangi aku dan juga Ryan."Fahri tersenyum kecut mendengar ucapan dari Nadhira, sedikit banyaknya dia sadar kalau dia memang tidak sepenuhnya memberi kebahagiaan pada wanita ini sejak dulu sewaktu masih menjadi istrinya.Profesi yang berbeda dari Nathan, membuat Fahri tak bisa memberikan kemewahan seperti yang dia rasakan saat ini karena saat Fahri menjadi suaminya, dia hanya mempunyai jabatan sebagai seorang staf di kantor.Fahri sendiri tau kalau nada bicara Nadhira sengaja menunjukan betapa bahagia rumah tangganya yang sekarang lengkap dengan hadirnya seorang anak di tengah-tengah mereka."Begini Sayang, kinerja Fahri sangat bagus di perusahaan, dari

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 168. Mengajak Fahri Pulang.

    "Assalamualaikum, Sayang aku pulang."Tetapi tidak ada jawaban dari Nadhira, justru pak Atmaja dan bu Faridalah yang muncul menyambut kepulangan Nathan dari proyek itu.Mereka berdua terlihat lega melihat anaknya pulang dengan keadaan baik-baik saja."Nathan, kamu sudah pulang? Bagaimana proyek ya, apa semuanya baik-baik saja?""Alhamdulillah baik Pah, aku juga sudah keliling proyek dengan Pak Zaki tadi siang! Oh iya Pah, Mah, perkenalkan ini Fahri, teman Nathan."Sedangkan pak Atmaja dan bu Farida tak tau kalau Fahri adalah mantan suami dari menantunya kini.Dia mengira kelau Fahri murni hanya teman Nathan dari kenalan atau dari pekerjaannya.Betapa tersentuhnya hati Fahri ketika Nathan menganggapnya sebagai teman di depan kedua orang tuanya, padahal apa masih pantas dia disebut dengan teman setelah apa yang dia lakukan selama ini.Rasanya panggilan itu tak pantas dia dapatkan tetapi Fahri menganggap kalau ini awal yang baik untuk perkenalan mereka."Selamat sore Om, Tante, saya Fahr

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 167. Nasib Fahri Saat Ini.

    "Nathan kamu sudah siap? Nanti kamu temui saja Zaki di sana! Papah udah bilang sama dia kalau anak Papah hari ini datang kesana."Pak Atmaja menemui Nathan yang sudah bersiap untuk meninjau proyek miliknya. Di temani oleh istri yang menggendong baby Ryan sambil sesekali Nadhira mengajak Baby Ryan bicara menunjukan sekeliling rumahnya mereka benar-benar seperti keluarga yang sangat harmonis."Iya Pah, yang penting Zaki udah tau kalau aku mau kesana, kalau gitu aku berangkat dulu Pah.""Sayang aku berangkat dulu, jaga Ryan baik-baik.""Iya Mas, kamu juga hati-hati di jalan. Kabari kita kalau udah sampai disana."Tak lupa Nadhira menyalami tangan suaminya sebelum pergi seperti biasanya.Lambaian tangan dari Pak Atmaja dan Nadhira mengiringi kepergian Nathan menuju tengah kota untuk melihat progres disana.Hanya memerlukan waktu kurang lebih satu jam Nathan telah sampai di tempat di mana Zaki sebagai Manager berjalan menghampiri dengan helm yang di pakai di kepalanya.Manager itu terlihat

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 166. Kuli Bangunan.

    Bekerja di proyek pembangunan berjalan selama satu Minggu tanpa bu Sita tau apa pekerjaan Fahri yang sesungguhnya.Fahri memang sengaja berbohong dengan mengatakan kalau dia kerja di suatu perusahaan besar agar bu Sita senang, padahal setelah jam pulang dia harus berkemas merapikan diri agar terlihat seperti bekerja di perusahaan sungguhan, berangkat pun dia sengaja mengenakan pakaian formal dan menggantinya di tempat kerja dengan pakaian biasa."Alhamdulillah ya Fah, semenjak kamu bekerja, Mamah sudah bisa menabung sedikit demi sedikit! Semoga kita bisa membeli rumah sendiri nantinya.""Aamiin Mah, yang penting Mamah terus doakan Fahri yang terbaik, supaya Fahri bisa dapat kerjaan yang lebih layak!""Loh yang lebih layak, maksud kamu Fah?"Dia tidak sadar kalau ucapannya justru membuat bu Sita curiga, kenapa Fahri mengatakan yang lebih layak, bukankan sebagai Staf di kantor sudah merupakan pekerjaan yang layak?.Secepat mungkin Fahri mencari alasan yang cocok dengan ucapannya itu"Eh

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 165. Apapun Pekerjaan Itu.

    Ternyata uang 20rb itu Fahri gunakan untuk membeli bensin supaya mobilnya dapat berjalan tetapi bukan kepergian hari itu Fahri untuk mencari pekerjaan melainkan pada sebuah Show room untuk menjual mobilnya.Fahri tidak punya pilihan lain saat ini, di sisi lain dia harus punya uang untuk menyambung hidup dengan ibunya, dan juga untuk membayar kontrakan yang sudah ditagih oleh si pemilik rumah.Harta berharga satu-satunya dia jual dan berfikir secara optimis bahwa suatu saat nanti dia bisa membelinya dengan yang lebih bagus lagi."Ini Pak Fahri uangnya, mobil ini resmi menjadi milik saya sekarang.""Terima kasih Pak, kalau begitu saya permisi dulu," ujarnya sambil membawa sebuah amplop coklat berisi segepok uang hasil jual mobilnya.Secepat mungkin dia kembali ke rumah sebelum bu Sita kebingungan dari mana dia mendapatkan belanjaan untuk makan mereka.Sesampainya di rumah bu Sita membelalakkan matanya saat Fahri memberikan amplop itu kepadanya, wajahnya terlihat sangat bahagia tanpa sad

DMCA.com Protection Status