Melalui rekaman CCTV, aku melihat ibu mertuaku menambahkan sesuatu ke dalam produk perawatan kulitku sambil memaki, "Dasar jalang! Siapa suruh kamu melawanku! Kuhancurkan wajahmu! Setelah anakku dapat uangmu, kusepak kamu dari rumah ini!""Di rumah ini cuma cukup aku seorang wanita cantik! Memangnya siapa kamu! Beraninya kamu bersaing denganku! Tunggu saja pembalasanku!"Aku menyunggingkan senyuman melihat semua ini. Ternyata ibu mertuaku sudah kehilangan kesabaran. Beberapa hari lalu saat tidak ada siapa pun di rumahku, aku diam-diam memasang CCTV untuk memperhatikan gerak-gerik ibu mertuaku agar aku tidak terjebak dalam perangkapnya.Sebelum meninggalkan kamarku, ibu mertuaku tidak lupa meludah ke gelas yang kugunakan untuk berkumur.Malam hari ketika aku pulang, ibu mertuaku menatapku dengan senyuman mengejek. Aku pun berpura-pura bodoh, seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi.Ibu mertuaku terus mengikutiku, menungguku menggunakan produk perawatan kulitku. Dia sudah tidak sabar mel
Setelah bersenang-senang dengan teman di luar selama dua hari, aku baru pulang. Ketika melihat suasana suram di rumah, aku pun tidak bisa menahan tawaku.Aku melihat ibu mertuaku memakai bedak tebal di wajahnya untuk menutupi bekas lukanya. Dia sibuk becermin dan mondar-mandir."Sayang, aku lebih cantik atau jalang itu?" tanya ibu mertuaku. Namun, ayah mertuaku tidak meladeninya.Ibu mertuaku lantas berbalik dan bertanya kepada Ashton, "Ashton, tubuh jalang itu rata seperti triplek. Kamu pasti nggak suka waktu memegangnya, 'kan? Pria seperti kalian pasti lebih suka wanita dewasa sepertiku, 'kan?"Kali ini berbeda dari biasanya. Ayah dan anak itu sama-sama mengabaikan ibu mertuaku. Ashton memijat kepalanya dan berujar, "Ibu, jangan buat keributan lagi. Kamu membuat Belle pergi. Gimana kalau dia minta cerai?"Ibu mertuaku sontak murka. "Mana mungkin jalang itu berani! Anakku sangat hebat! Dia nggak mungkin rela melepaskanmu."Ashton mengembuskan napas. "Ibu, lain kali jangan terus menyud
Setengah bulan kemudian, ibu mertuaku sudah tidak sabar untuk membuka perban. Ketika melihat wajahnya yang makin muda, sorot matanya dipenuhi kebanggaan.Kini, ibu mertuaku menjadi makin percaya diri saat keluar rumah. Kerjaannya terus jalan-jalan dengan ayah mertuaku. Kadang, dia bahkan mentertawakanku saat melihatku lembur."Huh! Kamu sama sekali nggak mirip wanita. Jangan sampai kamu nangis karena putraku direbut wanita lain," cela ibu mertuaku sambil memainkan rambutnya. "Nggak bakal. Soalnya aku sangat cantik sekarang. Anakku nggak mungkin tergoda semudah itu."Aku tidak menghiraukan wanita gila ini. Lagi pula, Ashton juga akan kuberi pelajaran nanti.Setelah pulih dari oplas, ibu mertuaku menjadi makin percaya diri. Dia meremehkan semua wanita. Pria mana pun yang menyapanya berarti menyukainya, sedangkan para wanita adalah musuhnya. Jika ada wanita yang melihatnya, berarti iri dengan kecantikannya.Bahkan, ketika ada anak kecil berusia 3 tahun yang menyapanya dengan sopan, ibu me
Setelah merasa waktunya sudah cukup, aku menyiapkan dua set hadiah. Yang satu untuk Ashton yang sedang bekerja di perusahaan, yang satu lagi untuk ayah mertuaku yang sedang bermain catur di kompleks.Komputer di kantor Ashton dan layar besar di pintu masuk kompleks seketika memutar video tidak senonoh ibu mertuaku.Para orang tua langsung menutup mata anak mereka. Di video itu, ibu mertuaku berolahraga di ranjang sambil bertanya kepada pria di bawahnya, "Sayang, aku atau istrimu lebih cantik?"Semua orang merasa jijik melihatnya. Saat berikutnya, foto dan video itu tersebar di mana-mana.Ibu mertuaku suka menyombongkan diri. Dulu dia sering mengantarkan makanan untuk Ashton, jadi orang-orang di perusahaan tahu itu adalah ibu Ashton. Hal ini membuat orang-orang sibuk bergosip.Yang lebih parah adalah para warga kompleks. Ayah mertuaku tentu murka. Dia membalikkan meja caturnya, lalu langsung berlari pulang. Aku tentu menantikan drama besar. Bukankah ibu mertuaku ingin menjadi selebritas
Sejak aku menikah dengan Ashton, ibu mertuaku terus bersaing denganku. Dia memakai pakaian dan menggunting model rambut yang sama denganku.Setiap kali keluar, dia juga selalu bertanya kepada suamiku, aku atau dia yang lebih cantik. Pada akhirnya, ayah mertuaku salah mengenali orang dan memelukku dari belakang.Aku yang tidak tahan lagi pun bertengkar dengan Ashton. Ashton malah bilang aku merayu ayahnya. Karena murka, aku menamparnya.Kebetulan, ibu mertuaku melihat semua ini. Dia menamparku balik, lalu aku terdorong dan terjatuh dari lantai atas.Demi menutupi kejadian sebenarnya, mereka membuat kematianku terlihat seperti bunuh diri. Aku merasa sangat tidak adil. Ketika membuka mataku lagi, aku kembali ke hari di mana ibu mertuaku meminta rantai celana dalam dariku.....Ibu mertuaku senang bersaing dengan orang lain. Jika melihat wanita yang kalah cantik darinya, dia akan mentertawakan mereka dan mengatakan suami mereka akan direbut cepat atau lambat.Jika bertemu wanita yang lebih
Setelah merasa waktunya sudah cukup, aku menyiapkan dua set hadiah. Yang satu untuk Ashton yang sedang bekerja di perusahaan, yang satu lagi untuk ayah mertuaku yang sedang bermain catur di kompleks.Komputer di kantor Ashton dan layar besar di pintu masuk kompleks seketika memutar video tidak senonoh ibu mertuaku.Para orang tua langsung menutup mata anak mereka. Di video itu, ibu mertuaku berolahraga di ranjang sambil bertanya kepada pria di bawahnya, "Sayang, aku atau istrimu lebih cantik?"Semua orang merasa jijik melihatnya. Saat berikutnya, foto dan video itu tersebar di mana-mana.Ibu mertuaku suka menyombongkan diri. Dulu dia sering mengantarkan makanan untuk Ashton, jadi orang-orang di perusahaan tahu itu adalah ibu Ashton. Hal ini membuat orang-orang sibuk bergosip.Yang lebih parah adalah para warga kompleks. Ayah mertuaku tentu murka. Dia membalikkan meja caturnya, lalu langsung berlari pulang. Aku tentu menantikan drama besar. Bukankah ibu mertuaku ingin menjadi selebritas
Setengah bulan kemudian, ibu mertuaku sudah tidak sabar untuk membuka perban. Ketika melihat wajahnya yang makin muda, sorot matanya dipenuhi kebanggaan.Kini, ibu mertuaku menjadi makin percaya diri saat keluar rumah. Kerjaannya terus jalan-jalan dengan ayah mertuaku. Kadang, dia bahkan mentertawakanku saat melihatku lembur."Huh! Kamu sama sekali nggak mirip wanita. Jangan sampai kamu nangis karena putraku direbut wanita lain," cela ibu mertuaku sambil memainkan rambutnya. "Nggak bakal. Soalnya aku sangat cantik sekarang. Anakku nggak mungkin tergoda semudah itu."Aku tidak menghiraukan wanita gila ini. Lagi pula, Ashton juga akan kuberi pelajaran nanti.Setelah pulih dari oplas, ibu mertuaku menjadi makin percaya diri. Dia meremehkan semua wanita. Pria mana pun yang menyapanya berarti menyukainya, sedangkan para wanita adalah musuhnya. Jika ada wanita yang melihatnya, berarti iri dengan kecantikannya.Bahkan, ketika ada anak kecil berusia 3 tahun yang menyapanya dengan sopan, ibu me
Setelah bersenang-senang dengan teman di luar selama dua hari, aku baru pulang. Ketika melihat suasana suram di rumah, aku pun tidak bisa menahan tawaku.Aku melihat ibu mertuaku memakai bedak tebal di wajahnya untuk menutupi bekas lukanya. Dia sibuk becermin dan mondar-mandir."Sayang, aku lebih cantik atau jalang itu?" tanya ibu mertuaku. Namun, ayah mertuaku tidak meladeninya.Ibu mertuaku lantas berbalik dan bertanya kepada Ashton, "Ashton, tubuh jalang itu rata seperti triplek. Kamu pasti nggak suka waktu memegangnya, 'kan? Pria seperti kalian pasti lebih suka wanita dewasa sepertiku, 'kan?"Kali ini berbeda dari biasanya. Ayah dan anak itu sama-sama mengabaikan ibu mertuaku. Ashton memijat kepalanya dan berujar, "Ibu, jangan buat keributan lagi. Kamu membuat Belle pergi. Gimana kalau dia minta cerai?"Ibu mertuaku sontak murka. "Mana mungkin jalang itu berani! Anakku sangat hebat! Dia nggak mungkin rela melepaskanmu."Ashton mengembuskan napas. "Ibu, lain kali jangan terus menyud
Melalui rekaman CCTV, aku melihat ibu mertuaku menambahkan sesuatu ke dalam produk perawatan kulitku sambil memaki, "Dasar jalang! Siapa suruh kamu melawanku! Kuhancurkan wajahmu! Setelah anakku dapat uangmu, kusepak kamu dari rumah ini!""Di rumah ini cuma cukup aku seorang wanita cantik! Memangnya siapa kamu! Beraninya kamu bersaing denganku! Tunggu saja pembalasanku!"Aku menyunggingkan senyuman melihat semua ini. Ternyata ibu mertuaku sudah kehilangan kesabaran. Beberapa hari lalu saat tidak ada siapa pun di rumahku, aku diam-diam memasang CCTV untuk memperhatikan gerak-gerik ibu mertuaku agar aku tidak terjebak dalam perangkapnya.Sebelum meninggalkan kamarku, ibu mertuaku tidak lupa meludah ke gelas yang kugunakan untuk berkumur.Malam hari ketika aku pulang, ibu mertuaku menatapku dengan senyuman mengejek. Aku pun berpura-pura bodoh, seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi.Ibu mertuaku terus mengikutiku, menungguku menggunakan produk perawatan kulitku. Dia sudah tidak sabar mel
Sebelum aku terpikir akan cara untuk membalas dendam, ibu mertuaku mulai bertingkah. Dia senang mengunggah foto hasil editannya, lalu menikmati pujian dari para pria mesum. Jika ada yang mengkritiknya, dia akan menghapus komentar itu, mengira orang iri padanya.Lambat laun, para netizen yang baik hati mulai menerima dan memilih untuk menghargai kehidupan orang lain. Ibu mertuaku pun merasa bangga dengan akunnya sendiri. Dia bahkan melakukan siaran langsung setiap hari. Jika ada yang melontarkan komentar tak senonoh, dia akan mengira itu karena dirinya punya pesona besar.Hari ini, ibu mertuaku mendapati para pria yang biasanya menyanjungnya beralih ke akun sosmed seorang wanita kaya dan cantik dari kota yang sama. Dia tentu tidak bisa menerima dan menulis banyak komentar berisi makian. Pada akhirnya, akunnya diblokir karena bahasanya yang kotor.Ibu mertuaku murka. Dia membuat akun lain untuk memfitnah wanita itu adalah pelakor. Sayangnya, lawannya terlalu kuat kali ini. Wanita kaya it
Sejak aku menikah dengan Ashton, ibu mertuaku terus bersaing denganku. Dia memakai pakaian dan menggunting model rambut yang sama denganku.Setiap kali keluar, dia juga selalu bertanya kepada suamiku, aku atau dia yang lebih cantik. Pada akhirnya, ayah mertuaku salah mengenali orang dan memelukku dari belakang.Aku yang tidak tahan lagi pun bertengkar dengan Ashton. Ashton malah bilang aku merayu ayahnya. Karena murka, aku menamparnya.Kebetulan, ibu mertuaku melihat semua ini. Dia menamparku balik, lalu aku terdorong dan terjatuh dari lantai atas.Demi menutupi kejadian sebenarnya, mereka membuat kematianku terlihat seperti bunuh diri. Aku merasa sangat tidak adil. Ketika membuka mataku lagi, aku kembali ke hari di mana ibu mertuaku meminta rantai celana dalam dariku.....Ibu mertuaku senang bersaing dengan orang lain. Jika melihat wanita yang kalah cantik darinya, dia akan mentertawakan mereka dan mengatakan suami mereka akan direbut cepat atau lambat.Jika bertemu wanita yang lebih