Aku Pertama tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part23( POV Dirga )Aku tertegun saat melihat Riska berjalan menghampiri kami. Kegelisahan dalam hatiku kini mulai berkecambuk. Aku pun tak menyangka bahwa Anin, sahabat karib anakku adalah keponakannya. Aku hanya menunduk pura - pura menikmati makananku. Sungguh, pertemuan yang tidak sengaja ini membuatku canggung." Hallo.. tante Sekar dan Om Dirga, kenalin ini tantenya Anin" Sapa anak gadis berumuran lima belas tahun itu menyapa kami, sekaligus memperkenalkan tantenya pada kami."Hallo juga Anin...udah lama ya nggak maen ke rumah mbak Atta ya...oh ini tantenya Anin ya..." Sahut istriku, bahkan istriku duluan yang menyodorkan tangannya. Tanda penerimaan perkenalan." Hallo...saya Riska, tantenya Anin" Riska pun menyambut sodoran tangan istriku.
Aku Pertama tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part24Mas Dirga nampak histeris. Menjerit dan menangis tersedu - sedu, air matanya pun jatuh ke pipi meski matanya sedang terpejam.Aku menepuk pipinya berlahan, tapi tak ada tanggapan. Kini ku guncang - guncangkan tubuhnya dengan sekuat tenagaku. Memang membangunkan mas Dirga yang sedang tertidur adalah termasuk hal tersulit."Pak...pak..paaaak....banguuuun!!!"Kini mata mas Dirga terbuka. Menatapku lekat, lalu tubuh kekarnya tiba - tiba menyambar tubuhku. Pelukan eratnya membuat aku sedikit kesulitan untuk bernafas." Bapak mimpi buruk..??"Mas Dirga tak menjawab pertanyaanku. Justru kini malah terdengar isak tangisnya.Ku lepaskan berlahan pelukan tangannya dari tubuhku, kini ku genggam kedua tangan
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part25Seperti sedang jatuh cinta yang kedua kalinya pada suamiku, itu yang ku rasakan saat ini. Hatiku yang dipenuhi bunga. Kemesraan layaknya pengantin baru yang di mabuk cinta. Hingga berlahan menutup luka yang telah menganga. Tidak ku pungkiri, aku menikmati lembaran baru perubahan sikap suamiku. Meski masih terselip asa, tapi ku tepis untuk saat ini. Biarlah hari - hari bahagia ini memenuhi catatan lembaran cerita cintaku yang baru meski yang lalu sempat usang. Akan ku coba percaya, meski tidak akan mudah seperti sedia kala.Aku telah selesai mandi. Aku duduk di depan kaca, tanganku masih sibuk mengeringkan rambutku yang basah." Ntar juga basah lagi rambutnya..." Suara mas Dirga membuyarkan lamunanku." Yaudah sekarang aja yuk..." Sahutnya lagi, kini tangan kekarnya telah melingkar di pin
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part26Ku lihat foto yang menjadi background di layar ponsel itu. Dua tangan yang saling menggenggam erat. Satu tangan berkulit agak kecoklatan, melingkar ditangannya sebuah jam berwarna hitam, rasanya jam itu tak asing bagiku. Dan, tangan satunya lagi putih mulus berhias di jari manisnya sebuah cincin berbentuk love.Aku penasaran ingin mengecheck isi ponsel itu. Tak sopan sepertinya, seperti masuk ke rumah orang tanpa ijin si pemiliknya. Aku urungkan niatku, ku letakkan kembali ponsel itu pada tempat semula.Mungkin ponsel milik teman mas Dirga ketinggalan, nanti biar aku ingatkan pada mas Dirga tentang ponsel itu. Batinku.Aku berjalan masuk ke dalam rumah, kedua tanganku menenteng plastik belanjaan juga oleh - oleh pesanan tuan putriku.Melihatku di ambang pintu, mere
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part27Tubuhku ambruk seketika. Ku bungkam mulutku, masih ku pandangi foto - foto mesra di galeri foto dalam ponsel itu. Foto mesra suamiku dengan selingkuhannya. Jadi ini ponsel mas Dirga? Ponsel khusus untuk menghubungi gundiknya? Dan tanpa sepengetahuanku, tentunya!!.Aku buka chat WA dalam ponsel itu. Isinya hanya satu kontak nama. Di save dengan nama Honey. Aku kuatkan hati untuk membuka isi chat mereka. Aku hanya mampu membungkam mulutku agar aku tak teriak saat membaca semua isi chat mesra mereka. Lagi, aku kecewa!! Aku sakit hati lagi!! Teramat sangat, sakit!!!Aku terkulai lemas di samping ranjang. Seperti tertimbun batu teramat besar, sesak di dada. Aku ingin marah, memaki diri sendiri!! Bodohnya diriku yang mengira suamiku telah berubah. Mengira suamiku telah memperbaiki kesalahannya. Mengira semua kemesraan dan
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part28( POV DIRGA )Langit mendung sore itu seperti gambaran hatiku, gemuruh tanda akan adanya hujan, seperti gemuruh dalam hatiku saat ku melihat dua wanita yang ku cintai duduk bersanding bersama, kini di rumahku." Kok ngelamun sih Pak, sini makan bareng" Celetuk istriku.Suara lembutnya memecah keheningan lamunanku. Istriku tersenyum hangat, menyambut kedatanganku. Sedang wanita yang di sampingnya hanya tertunduk, tak mau menatapku." Iya bu, bapak bersih - bersih badan dulu. Bapak permisi ya.." Sahutku dengan kikuk, aku benci dengan kecangungan ini." Loh, ada tamu kok nggak disapa? Ada Riska ini loh..." Sahut istriku, membuat langkahku terhenti.Ku putar lagi tubuhku, menatap empat mata yang kini semua menatapku." Oh maaf karena buru - buru sampai tidak sempat menyapa..Silahka
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part29Ku lihat mimik muka mas Dirga dan Riska pucat pasi, tangan mas Dirga masih mencekram lengan Riska. Tapi seketika itu, mas Dirga melepaskan tangannya. Suasana kikuk pun terjadi lagi." Ada apa ini..?" Ku ulangi pertanyaan ku pada mereka." Ehm...Riska mau terjatuh. Terpeleset bu, mungkin lantainya licin. Reflek bapak pegang lengan Riska, bu..." Jawab mas Dirga padaku.Aku tau semua yang keluar dari mulutnya hanyalah ucapan penenang untukku, tapi semua bohong. Aku tau semua bohong, dari dia dan Riska mengobrol berbisik-bisik di ruang tamu. Sampai mas Dirga berdiri bahkan mengendap - endap menguntit pembicaraan Riska dan Rama. Semua tingkah janggal suamiku, kebohongannya, semua aku tau.Aku hanya diam memperhatikan, sampai mana sandiwara yang akan kau perankan mas..!!!" Ouh..ibu kira sedang terjadi sesuatu.
Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part30Masih ku genggam benda kecil pipih itu. Tespack dengan hasil dua garis merah. Aku masih belum percaya, seakan ini mimpi. Mimpi indah bagi para pejuang dua garis di luar sana, tapi apakah juga mimpi indah bagiku? Aku menangis lagi, memaki diriku sendiri. Kenapa bisa aku hamil? Sedangkan aku KB secara rutin, tanpa telat. Aku terus menangis, air mataku tak bisa ku bendung. Entahlah kehadiran calon buah hatiku kali ini membuat dilema bagiku.Ku foto hasil testpack itu. Lalu aku kirim via whatsapp ke Sofie, hanya dia tempatku berkeluh kesah." Sof, aku hamil."" Entahlah aku harus bahagia atau sebaliknya. Aku sedang kalut. Aku hanya berpura - pura hamil, tapi justru aku hamil beneran."Tak perlu waktu lama, Sofie pun membalas pesan whatsapp dariku." Alhamdullilah..selamat ya mbak. Itu rejeki, mbak Sekar harus bahagia.