Share

Bab 113

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (113)

"Kamu mau datangi Pak Arga? Boleh banget lah! Soalnya Mbak mau datangi dia nggak bisa karena masih sakit gini. Tapi nanti kalau udah sehat, Mbak pasti akan datangi dia dan minta tanggung jawabnya," sahut Yuni.

"Kalau gitu biar aku saja dulu yang mencoba melakukan itu, Mbak! Nggak bisa juga dia seenaknya main abai gini aja. Ya udah, kamu di rumah aja ya. Aku pergi sekarang. Nanti untuk makan siang, aku belikan aja makanan di luar ya, Mbak," balas Yuli.

Yuni pun menganggukkan kepalanya. Setelah itu Yuli pergi sementara dia tinggal sendirian di rumah baru adiknya tersebut.

Tok ...! Tok ...! Tok ...!

Selang setengah jam sejak Yuli pergi, tiba tiba pintu rumahnya diketuk dari luar.

Yuni mengernyitkan keningnya, merasa bingung siapa yang datang pagi pagi begini ke rumah ini? Apa jangan jangan suami adiknya itu si Maruto? Tapi bagaimana kalau iya, sementara Yuli sedang tak ada di rumah? Apa harus dia bukakan pintu atau membiarkan saja hingga lama lam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 114

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (114)"Jangan, Pak ... jangan ...." ujar Yuni lirih dengan perasaan takut dan tak enak sebab bagaimana pun juga Maruto adalah suami adiknya yang tak lain berarti adik iparnya.Namun, Maruto tak peduli. Tetap saja berusaha menggapai tubuh Yuni dan memeluknya erat erat."Nggak usah munafik kamu, Yuni. Kamu pasti sudah lama nggak merasakan belaian laki laki bukan? Hari ini biar aku tuntaskan semuanya. Makanya nggak usah menolak, nanti keburu adik kamu pulang dan melihat kita," bisik Maruto dengan suara parau karena telah dikuasi naf*u b*rahi.Yuni mendorong tubuh Maruto. Tapi apa daya tak mampu membuat laki laki yang tengah dikuasai keinginan liar itu menghentikan tindakannya. Dengan satu sentakan kasar, Maruto kemudian mencengkeram tubuh Yuni dan menggendongnya dengan paksa ke dalam kamar.Tak dipedulikannya jeritan tertahan Yuni yang merasa kesakitan karena luka luka yang diderita yang belum sembuh betul.Maruto seperti kesetanan, berusaha melampias

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 115

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (115)"Ngapain lagi kamu ke sini? Yuli sedang pergi!" ujar Yuni dengan nada ketus saat beberapa hari kemudian Maruto kembali datang saat Yuli tak ada di rumah.Barusan adiknya itu pamit ke supermarket untuk membeli kebutuhan sehari hari mereka berdua. Dan dia tak mengira kalau Maruto bakal datang di saat adiknya itu sedang tak ada di rumah. Seperti kali ini.Maruto tersenyum lebar lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa dengan gerakan santai."Aku tahu! Malahan aku juga kok yang menyuruh dia pergi supaya aku bisa mendatangi kamu saat dia tak ada di rumah.""Aku kangen kamu, Yuni. Meski pun kamu sedang sakit, tapi kamu tetap cantik dan membuatku ber*airah!" jawab Maruto sambil menyeringai lebar.Yuni mencibirkan bibirnya mendengar perkataan laki laki itu."Kau gi*a, Maruto! Kau nikahi adikku tapi kau zin*hi aku! Apa maumu sebenarnya?" Yuni berkata kesal.Lagi lagi Maruto tertawa."Aku tak tahu kalau Yuli punya kakak secantik kamu soalnya. Kalau tahu, aku t

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 116

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (116)"Mas Maruto! Mbak Yuni? Kalian .... ?" Yuli berkata tertahan dengan perasaan tak percaya melihat pemandangan yang terhidang di depan matanya. Bagaimana kakak kandung yang selama ini telah dia rawat dengan sepenuh hati di kala sedang sakit dan tak berdaya seperti ini, tengah berada dalam dekapan suaminya dalam keadaan pasrah dan menerima.Meski dia tak mencintai Maruto sepenuh hati, tapi melihat suaminya tengah melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan pada Yuni, membuat perasaannya terluka. Yuli merasa sakit, telah dikhianati bukan saja oleh laki laki yang telah menjadi suaminya itu, tetapi juga oleh kakak kandung sendiri yang selama ini sudah dia percayai dengan sepenuh hati. Tega Yuni mengkhianatinya di saat dia telah melakukan segalanya untuk kakaknya itu.Melihat Yuli terpaku di depan pintu, Yuni buru buru mengenakan pakaiannya lalu tertatih menghampiri adiknya."Yuli, Mbak bisa jelaskan semua ini. Ini nggak seperti apa yang ada dalam pi

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 117

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (117)"Yuli, sekali lagi Mbak bilang ini nggak seperti apa yang ada dalam pikiran kamu, Yul! Mbak nggak pernah merayu Mas Maruto, dia yang datang saat kamu nggak ada dan melakukan perbuatan seperti ini pada Mbak walau pun Mbak sudah mati matian menolaknya!""Tolong Yul,, kamu mengerti. Mbak nggak sejahat itu sama kamu! Mbak tahu selama ini kamu sudah berbuat sangat baik pada Mbak. Nggak mungkin Mbak tega mengkhianati kamu. Tapi Mbak nggak kuasa melawan keinginan suami kamu saat dia memaksa Mbak untuk melayaninya. Cuma Mbak mau jujur terus terang sama kamu nggak berani, takut melukai perasaan kamu, makanya Mbak diam saja. Tapi semuanya malah jadi begini ...." ratap Yuni.Yuni kemudian berpaling pada Maruto dan memohon pada laki laki itu melalui tatapan matanya."Mas, tolong kamu jelaskan pada adikku kalau kamu lah yang sudah memaksaku melayani kamu! Jangan biarkan adikku sendiri salah paham padaku, Mas! Tolong!" ujar Yuni pada Maruto.Namun, laki lak

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 118

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (118)"Yuli! Jangan pergi! Mbak mohon jangan pergi, Yuli ... !" pekik Yuni sambil memburu ke arah pintu. Tapi terlambat sebab sosok adiknya itu sudah menghilang di jalan raya yang terhampar di hadapannya."Sudahlah, Yuni. Biarkan saja adikmu pergi. Dia pasti bisa menjaga dirinya dengan baik. Kita pikirkan saja hubungan kita ke depannya mau bagaimana? Apa kamu mau seperti ini saja atau mau mas nikahi?" ujar Maruto tanpa beban sambil menggamit bahu nya supaya masuk kembali ke dalam rumah.Yuni melepaskan tangan Maruto yang bergelayut di bahunya lalu masuk lebih dulu meninggalkan laki laki itu.Sebenarnya dia ingin menjawab 'ya' ajakan Maruto supaya mereka bisa menghindari semakin banyak dosa dengan meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan meski pun hanya pernikahan siri.Akan tetapi dia ingat adiknya yang baru saja Maruto ceraikan. Masa iya, baru bercerai dari adiknya sehari saja, sekarang sudah menikah lagi dengannya?Apa bapak dan ibunya s

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 119

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (119)"Buka, Pak! Buka mobilnya!" teriak Yuli dengan nada panik saat mobil terus berjalan dan pengemudi tak sedikit pun mengindahkan permintaannya untuk berhenti."Kamu nggak bisa naik dan turun begitu saja! Saya harus tahu kamu siapa? Dan kenapa tiba tiba ada di dalam mobil ini? Saya harus memastikan dulu semua itu karena salah salah saya bisa mendapatkan masalah gara gara kamu!" ujar sang pengemudi."Tapi Bapak mau mengajak saya ke mana? Please, Pak. Saya bukan mata mata atau apa pun yang ada dalam pikiran Bapak! Saya cuma orang yang sedang bingung karena mendapati suami saya tidur dengan kakak kandung saya sehingga saya merasa kalut dan akhirnya tak sengaja masuk ke mobil Bapak! Itu pun saya lakukan sebab saya mengira mobil ini adalah taksi online yang sedang saya tunggu!" jawab Yuli lagi dengan nada memohon.Namun, pengemudi mobil masih juga tak mengindahkan, hingga sesaat kemudian mobil yang dia tumpangi tiba tiba memasuki sebuah rumah mewah de

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 120

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (120)"Gimana, Lex? Kamu sudah tahu siapa dia?" tanya Heru saat orang kepercayaannya yang bernama Alex, masuk ke dalam ruangan kerjanya.Alex menggeleng ragu."Saya rasa dia berkata jujur, Bos! Dia memang tidak tahu apa apa. Dia orang biasa yang nggak sengaja masuk mobil Bos karena mengira mobil Bos itu taksi online yang sedang dia tunggu tunggu," jawab Alex.Heru mengangkat sudut bibirnya."Kalau begitu, tanyakan siapa namanya. Dan ke mana dia mau diantar pergi? Aku tak suka dia lama lama di rumah ini, Lex!" kata Heru dengan nada tak senang."Baik, Bos. Tapi kalau dia memaksa tinggal bagaimana? Barusan dia bilang kalau dia ingin tinggal di sini setelah tahu Bos adalah pemilik rumah ini," ujar Alex lagi.Heru mengernyitkan keningnya."Untuk apa dia mau tinggal di sini? Aku tak mau cari penyakit, Lex! Sudah cukup yang harus aku lewati hanya gara gara seorang perempuan! Perempuan murahan yang membuatku kehilangan segalanya. Istri dan anak anak yang sa

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 121

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (121)"Mas, jadi kapan kamu mau menikahi aku?" tanya Yuni saat Maruto kembali datang menemuinya. Sudah satu minggu sejak kepergian Yuli dari kediaman yang dibelikan Maruto untuk adiknya itu. Dan sekarang rumah itu otomatis menjadi miliknya."Kmu sudah mendapatkan izin dari Bapak kamu belum? Kalau sudah, maka Mas akan segera mengurus pernikahan kita," jawab Maruto.Yuni menganggukkan kepalanya. Semalam dia memang sudah menelpon bapak dan meminta kesediaan bapaknya untuk memberi restu pada dirinya yang hendak menikah lagi.Hanya saja dia tak berani bilang kalau calon suaminya adalah suami adiknya yang baru saja menjatuhkan talak pada Yuli."Sudah Mas. Jadi besok tinggal telpon Bapak saja supaya bapak memberikan restu dan menyerahkan perwaliannya pada orang yang akan menikahkan kita. Gimana Mas?""Oke, kalau gitu secepatnya mas akan mencari orang yang bisa menikahkan kita. Kamu sabar saja. Yang penting kamu baik baik jadi istri ya. Jangan bikin Mas kec

Bab terbaru

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 148

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (148)Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Andin pun membalikkan badannya, hendak meninggalkan kamar Yuli dan Sri karena merasa perintahnya sudah sangat jelas dan tegas. Tak ada lagi alasan sedikit pun bagi Yuli untuk menolak perintahnya atau pun pura pura takut menghadap sebab Yuli bisa jadi lebih licik dari yang mereka bayangkan.Namun, Yuli yang memang tak mengira jika rencananya nyaris diambang kegagalan, spontan berusaha mengelak dengan terus berusaha pura pura tak tahu apa yang baru saja terjadi dan apa maksud perkataan Andin sebenarnya."Ma - maksud Mbak Andin apa? Saya orang suruhan? Suruhan siapa Mbak dan untuk apa?" tanya Yuli masih dengan ekspresi pura pura lugu.Mendengar pertanyaan itu, Andin kembali mengulas senyum tipis."Sudahlah Marni. Saya dan Mas Arga sudah tahu siapa kamu sebenarnya! Sri sudah cerita semuanya kalau kamu tak sesuai seperti apa yang kamu ceritakan pada kami kemarin. Apalagi sejak ngobrol sama kamu di taman belakan

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 147

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (147)Sementara itu mengetahui jika Sri ternyata telah tahu rahasia tentang dirinya dan membongkar rahasia itu pada Andin, Yuli pun seketika merasa kesal bukan main. Apalagi saat Heru menelponnya dan terang terangan mengatakan jika dirinya baru saja menghubungi anak anak karena tak sabar lagi ingin segera memiliki Andin kembali dengan cara menghancurkan rumah tangga mantan istrinya itu dengan suami barunya dengan menjadikan anak anak sebagai umpan untuk memaksa Andin bercerai dari Arga, Yuli pun makin merasa gundah.Ia merasa rencananya untuk diam diam mengacaukan keluarga kecil Arga dan Andin menjadi berjalan di luar skenario yang telah dia susun semula. Heru bukan saja bersikap seolah olah tak percaya pada kemampuannya untuk memisahkan Arga dengan Andin. Namun juga telah membuat kekacauan yang menjadikan dia jadi serba salah seperti sekarang ini.Sekarang Andin pasti menaruh rasa curiga padanya kalau dia sebenarnya bukanlah wanita yang diusir ole

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 146

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (146)Flashback ....Sebelumnya saat masuk ke dalam kamar, Sekar menemukan ponselnya berbunyi. Gadis kecil yang memang diberi mamanya hape sendiri itu lantas menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal tersebut.Ternyata nomor tersebut adalah nomor hape papa kandung mereka yakni Heru yang sebenarnya sudah lama memiliki nomor telepon kedua anak perempuannya tersebut tetapi baru berani menghubungi saat dirinya merasa tak sabar lagi ingin segera bisa memiliki Andin kembali dan dekat dengan kedua putrinya itu apapun aral yang terjadi. Heru merasa tak sabar lagi ingin cepat cepat mewujudkan keinginannya walaupun di rumah Arga dan Andin sekarang sudah ada Marni alias Yuli yang tengah membantunya mewujudkan cita citanya tersebut.Akan tetapi karena mendapatkan kabar dari Yuli yang mengatakan jika Andin sedang berbadan dua, menyebabkan Heru tak mampu lagi untuk menunggu lebih lama. Dia pun berusaha menghubungi kedua putrinya itu untuk menjalin kembali

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 145

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (145)Mendengar perkataan Bi Hanun, refleks Andin dan Sri menoleh dengan kening mengernyit.Sekar menangis dan mengamuk? Yang benar saja? Apa penyebabnya?"Apa, Bi? Sekar nangis dan ngamuk ngamuk? Kok bisa?" tanya Andin dengan nada heran dan tak percaya karena seumur umur putrinya itu tak pernah berkelakuan seperti ini.Dia pun gegas berlari ke arah kamar anaknya tersebut. Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.Benar saja, di dalam kamar terlihat Sekar tengah menangis sesenggukan di atas tempat tidur sembari meremas remas bantal guling dan seprai yang sekarang keadaannya menjadi kacau berantakan.Selama ini tak pernah Andin melihat putrinya itu dalam keadaan demikian. Itu sebabnya wanita cantik itu sempat mematung di depan pintu sebelum akhirnya gegas memburu sosok Sekar yang tengah menangis di atas ranjang. Begitu pun Seruni yang terlihat sedih meski tak sampai menangis keras seperti Sekar."Sekar, kamu kenapa, Sayang? Kenapa nangis?" tanya Andin d

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 144

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (144)"Kamu yakin yang kamu lihat itu hape sama skincare, Sri? Kamu nggak salah lihat?" Andin masih mencoba untuk tidak mempercayai perkataan ART nya itu meski dia tahu Sri bukanlah tipe perempuan yang suka menebar fitnah dan kebohongan. Sri bukan gadis seperti itu walaupun gadis itu tegas dalam berbicara dan apa adanya.Sri menggelengkan kepalanya dengan yakin."Nggak, Bu. Saya yakin saya nggak salah lihat. Mbak Marni memang punya hape dan bawa skincare, Bu.""Terus tadi waktu Ibu ngantar Pak Arga di teras depan waktu Pak Arga mau berangkat ke kantor, Mbak Marni juga ngeliatin Pak Arga terus, Bu. Nggak meleng meleng.""Waktu saya ajak sarapan, Mbak Marni ternyata juga sudah tahu kalau nama bapak itu adalah Arga. Coba Ibu pikir, dari mana Mbak Marni tahu nama bapak adalah Arga sedangkan sebelumnya Mbak Marni belum pernah bertemu Bapak?""Wajar kan, Bu, kalau saya jadi curiga, Mbak Marni itu ada niat tersembunyi ke Ibu dan bapak? Ada tujuan yang Sri

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 143

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (143)"Kenapa, Bu? Kok Ibu diem aja? Ada masalah ya, Bu?" tanya Sri begitu melihat Andin masuk ke dapur dengan wajah terlihat muram.Sri memang sangat dekat dengan Andin sehingga berani bertanya seperti itu meskipun Andin notabene adalah majikannya.Andi mengulas senyum tipis lalu menghembuskan nafasnya."Tadi anak anak bicara sama Marni. Tapi setelah itu tingkah mereka jadi aneh, Sri. Sama Mas Arga nggak negur lagi. Saya 'kan jadi heran, Sri. Kenapa sikap mereka mendadak jadi aneh begitu," jawab Andin yang benar benar tak mengerti mengapa kedua putrinya itu hanya diam saja saat berpapasan dengan Papa sambung mereka barusan. Papa sambung yang selama ini sudah bersikap baik melebihi Papa kandung sendiri akan tetapi hari ini telah diacuhkan begitu saja oleh kedua putrinya itu."Hmm ... Marni lagi Marni lagi! Bukan apa apa sih, Bu, cuma ....apa Ibu nggak curiga, Mbak Marni mengaku susah karena diusir suaminya, tapi kok wajahnya cantik dan terawat sekal

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 142

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (142)"Tapi, Tante ... apa Mama mau kembali sama Papa lagi? Mereka kan sudah bercerai?" tanya Sekar dengan mimik ragu. Begitu pun Seruni. Wajah keduanya tampak bimbang dan tak menentu."Kalau kalian ingin ketemu Papa lagi dan ingin hidup bersama dengan Papa kalian lagi, maka jalan satu satunya hanyalah dengan membuat Papa Arga pergi dari rumah ini.""Kalau Papa Arga sudah pergi, maka Papa Heru akan kembali dengan Mama kalian lagi. Apa kalian nggak mau hal itu terjadi? Katanya kalian ingin ketemu Papa lagi? Cuma ini satu satunya cara supaya kalian bisa berkumpul lagi dengan Papa Heru.""Papa Arga 'kan hanya Papa tiri kalian. Sedangkan Papa Heru adalah papa kandung kalian. Masa kalian lebih memilih tinggal bersama Papa Arga dari pada dengan Papa Heru?" bujuk Yuli lagi."Tapi, Tan ... " Sekar dan Seruni ragu ragu."Kalian sayang sama Papa kalian kan? Ingat, Papa Heru adalah papa kandung kalian, sementara Papa Arga hanya papa tiri," tandas Yuli kembali

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 141

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (141)"Hai, Sekar ... Seruni ... apa kabar?" tanya Yuli dengan nada ramah pada dua gadis kecil yang tengah bermain perosotan tersebut.Sekar menoleh lalu menatap heran saat melihat sosok Yuli yang tengah berjalan mendekati dia dan adiknya."Tante siapa? Kok tahu nama kita?" tanya Sekar dengan tidak mengerti, sebab baru kali ini dia bertemu Yuli tapi Yuli tahu namanya. Tentu saja benak gadis kecil itu merasa heran dan bertanya tanya.Ditanya seperti itu, sesaat Yuli kaget, tapi detik berikutnya cepat cepat dia meralat. Untung saja di dekat mereka saat ini tak ada Sri, Andin atau pun Bi Hanun, andai ada mereka juga pasti heran bagaimana bisa dia tahu nama dua gadis perempuan di depannya itu karena sebelumnya mereka belum pernah bertemu."Hmm ... Tante tahu dong dari Mama kalian dan Mbak Sri. Tapi itu nggak penting. Yang penting Tante membawa pesan penting dari seseorang untuk kalian. Kalian ingin tahu nggak?""Oh ya, sebelumnya kenalkan Tante ini Tant

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 140

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (140)"Emang boleh Mbak saya melihat lihat sekeliling sama Mbak Andin? Kalau boleh, saya maulah jalan jalan ke taman," jawab Yuli dengan wajah berbinar.Bagus juga dia keluar dari kamar ini untuk mencari celah dan kesempatan yang kiranya bisa digunakan untuk mewujudkan rencananya, merebut cinta Arga dan memisahkan laki laki itu dari Andin. Apalagi Heru sudah banyak memberinya uang untuk merusak rumah tangga mantan istrinya itu dengan suaminya agar bisa kembali lagi pada Andin. Hal ini membuat Yuli semakin semangat untuk mencari celah dan kesempatan guna mewujudkan niatnya itu."Ya boleh aja sih kalau Mbak mau," jawab Sri lagi merasa senang karena Yuli tampaknya bersedia keluar dari kamar supaya dia bisa segera menggeledah tempat tidur perempuan itu.Itu sebabnya Sri tersenyum lebar saat Yuli menganggukkan kepalanya dengan gembira lalu segera keluar dari kamar setelah mendapat izin darinya.Segera setelah Yuli keluar dari kamar, Sri membuka dan meng

DMCA.com Protection Status