Share

Chapter 19.1

Bibir Kevan berada tepat di depan bibirku. Jarak kami sudah sangat dekat untuk bisa saling bertukar saliva kini. Aku menutup mata untuk meredakan kegugupan yang semakin menjadi.

Aku hanya bisa pasrah apapun yang terjadi setelah ini. Toh, hal ini sudah seharusnya terjadi dari dua tahun yang lalu bukan? Berciuman layaknya pasangan suami istri.

Namun, lagi-lagi aku harus bersabar karena tiba-tiba seseorang mengetuk pintu. Aku dan Kevan sama-sama terlonjak kaget. Dan setelah itu harapan itu hilang, Kevan keluar ruangan karena ada seseorang yang mencarinya di depan.

Keesokan harinya, aku kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Kevan tak lagi bertanya tentang perasaanku, dan Sandra masih tetap dengan segala usaha-usahanya.

Ternyata menjadi overthinking itu sangat melelahkan ya. Sebetulnya, aku ingin kehidupanku kembali seperti semula. Tak ada beban dan ketakutan yang berlebihan seperti ini.

Oh, Tuhan, sampai kapan gadis itu menguji iman dan kesabara

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status