Share

Bab 32 Hana Mendapatkan Karma Buruk

“Bang, jangan!”

Sontak Jefri mendorong Painem dari peraduannya hingga terjatuh.

“Aduh ... aduh Gusti, bok*ngku sakit, aduh. Memang anak a*u kui, yo, anak anj*ng kui, yo. Haris, anakku, tolong aku, Ris ... tolong.”

“Gak usah panggil-panggil lagi nama anakmu itu. Memang manusia macam kau gak pantas jadi orang tua!” Sergahan itu benar-benar membuat Painem murka.

“Kualat kui podo!” (Kualat kalian duanya)

“Cukup, Bu! Kerjaanmu nyumpahi anak aja. Kekmana bang Haris dan Yuk Ratih mau betah tinggal sama ibu, wong kerjamu sikit-sikit nyumpahin anak! Bersihkan itu semua, kalau gak, kui gak dapat jatah makan!” amcam Hana lalu beranjak dari kamar yang sebenarnya lebih pantas dikatakan sebuah kand*ng.

***

Tak lama berselang, siang itu Jefri sedang berkumpul bersama teman sejawatnya di warung kopi langganannya.

“Aku kalau jadi abang iparku itu, udah kutarok ibuku di panti jompo. Untuk apa lagi coba dibiarkan tinggal sama kita. Kan, nambahin dosa kami aja dia tinggal sama dia.” Nada bicara yang berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status