Beranda / Rumah Tangga / Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu / BAB 2. Kejutan untuk mereka.

Share

BAB 2. Kejutan untuk mereka.

Penulis: Kencana Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-27 06:12:36

🌸🌸🌸

"Woi, keluar!" Salsa mengetuk jendela mobilku dengan emosi.

Aku keluar dengan anggunly dan senyuman lebar, mereka kaget melihatku. Aku pastikan mereka belum tahu mobil baru kami ini karena kami baru membelinya lima hari yang lalu.

"Teh, Lisa. Kok, bisa?!” ujar Salsa.

"Bisa dong, memang kamu aja  yang bisa nyopir mobil? Ngomong-ngomong mobil kamu bagus Sa, baru?" tanyaku menyelidik.

"Eh, i—ya, Teh, ini mo—bil pacarku," jawabnya terbata-bata.

Kupindai mobil yang dipakai Salsa. Honda HR-v, tiga ratus juta pasti habis untuk membeli mobil ini. Ibu terlihat salah tingkah sejak tadi pasalnya beliau jika di rumah berpenampilan tidak seperti ini, hanya pakai daster dan dandan seadanya, berbeda sekali dengan hari ini. Ibu sudah bak sosialita kelas atas.

"Eghem, kenapa lihatin Ibu begitu, Sa?" tanya ibu makin salah tingkah.

"Ibu, hari ini cantik banget, aku suka," jawabku berbohong. Benar saja ibu tampak puas dengan pujianku.

"Sa, pacarmu kaya raya, ya, bisa belikan kamu mobil?" sindirku.

"Em, bukan dibelikan Teh, aku dibolehin pakai saja, dia banyak mobil, jadi aku bebas mau pakai yang mana," jawabnya gugup. Tentu saja aku tidak percaya. Pasti ini mobil dibeli pakai uang hasil dari usaha kami karena setahuku pacar Salsa di kampung anak petani dan masih kuliah juga.

"Ya, sudah Teteh, duluan ya masih banyak urusan,” pamitku. Aku muak bertemu mereka.

"Tunggu dulu, Sa! Kamu pakai mobil siapa?" tanya ibu penasaran.

"Mobilku dong, Bu, masa mobil orang," jawabku ketus. Ibu tampak kaget dengan ucapanku karena aku tidak biasanya ketus pada orang tua.

 "Ya, sudah Bu, aku permisi masih banyak kerjaan." Kutinggalkan mereka yang tampak kesal.

"Baru menghidupkan mesin, terlintas ide untuk mengikuti mereka, aku yakin sekali Mas Eko memakai uang usaha untuk membelikan adiknya mobil.

Segera kuhampiri ojek pangkalan untuk mengikuti mobil Salsa. Aku sengaja tidak memakai mobil agar mereka tidak curiga. Beruntung mobil yang dikendarai Salsa tidak ngebut, jadi tidak kehilangan jejak.

Aku tertegun, ternyata mereka memasuki perumahan elit di kota kecil kami. "Kuda Cluster Residence” duit dari mana mereka bisa beli rumah di sini, perumahan di sini harganya paling murah lima ratus juta rupiah. Mobil Salsa berhenti di depan rumah tak jauh dari pos satpam. Aku turun dan menyuruh Pak ojek untuk menunggu sebentar.

Mereka di sambut Mas Eko dan Rara. Kur4ng 4j*r! Darahku mendidih ingin rasanya aku melabrak mereka. Kuketuk pintu dengan anggun, berharap mereka semua tidak pingsan setelah melihatku nanti.

"Siapa sih, enggak ngerti orang repot apa bertamu siang bolong!" gerutu ibu mertuaku.

'Klek! Begitu pintu terbuka ibu syok seperti melihat hantu di siang bolong.

 "Lisa!" Wajah ibu langsung pucat.

Aku langsung nyelonong masuk ke dalam. Wow, bagus sekali! Di ruang tengah aku melihat pemandangan yang luar biasa. Mas Eko sedang bermesraan dengan Rara, apa di kantor tadi tidak membuatnya jera? Sungguh keterlaluan!

Aku tepuk tangan dengan gemetar. Dua insan yang sedang dimabuk cinta itu pun kaget. Sama seperti  ibu pucat pasi.

"Dik, kenapa bisa kamu ada di sini?" Mas Eko tampak kacau sekali, sedang ulet keket itu sama sekali tidak merasa malu bahkan membusungkan dadanya menunjukkan kemenangannya.

"Harusnya aku yang tanya Mas, kenapa kamu ada di sini bukanya kerja malah asyik-asyikkan bermesraan," jawabku sekalem mungkin, meski dada ini bergemuruh dan rasanya ingin kucabik-cabik suami tidak tahu diri ini.

"Mas, tadi mengantar Rara pulang dan ini baru juga mau berangkat lagi," jawab Mas Eko. Dia mendekatiku mencoba bernegosiasi.

"Pulang? Rumah ulet keket ini kan, bersebelahan dengan rumah kita, bukan di sini," sahutku telak.

"Maksudnya Rara minta anter ke sini, dia ingin bertemu Ibu," ucap Mas Eko lagi.

"Ibu? Oh, jadi ini rumah Ibu? Bagus banget ya, Mas, dapat duit dari mana untuk membelikan rumah ini?"

"Kamu, itu pasti memata-matai kami iya, kan? Kamu enggak rela kan, Mas Eko punya istri lagi?" sahut ulet keket itu.

"Waktuku terlalu berharga jika aku habiskan untuk memata-matai kalian. Sejak aku tahu pernikahan kalian, rasa cemburu dan cintaku hilang begitu saja. Lagi  pula barang bekas seperti Mas Eko ini cocok dipungut sama perempuan m*r*h4n seperti kamu,” jawabku. Mas Eko tampak tersinggung dia menahan amarahnya.

"Aku ini banyak teman, jadi kalian jangan heran. Itu rumah ujung adalah rumah  sahabat karibku sejak SMP." ucapku lagi, tapi bohong! Jika tidak begitu mereka akan bebas di sini.

"Dik?" Panggilannya lembut, tangannya hendak menyentuhku, tapi segera aku tepis.

"Cukup Mas, tidak usah menjelaskan apa pun lagi, sekarang kembali ke kantor atau kamu aku pecat!" ucapku tegas.

"Eh, seenaknya sendiri main pecat orang!" sangkal ibu.

"Enak dong, itu kan, usaha memang milikku. Apa Ibu lupa aku dapat uang dari mana untuk memulai ini semua? Perlu aku jelaskan secara terperinci?" jawabku menohok. Ibu diam saja.

"Mas, aku tunggu kamu di rumah sekalian Ibu, dan juga Salsa kalau tidak maka tidak usah pulang selamanya!" Aku tinggalkan mereka.

Sebelum pulang tujuanku adalah kantor kami, aku akan memeriksa keuangan. Selama ini terlalu percaya dengan Mas Eko jadi tidak mau tahu urusan kantor. Usaha yang kami jalani memang aku yang merintisnya, menjadi TKI di Jepang selama enam tahun.

 Dulu kami benar-benar terpuruk, suami lumpuh akibat kecelakaan dan menghabiskan banyak uang untuk pengobatannya juga meninggalkan hutang yang banyak, sampai anak kami Seno, meninggal dunia akibat sakit parah yang telat mendapatkan pertolongan.

 Jika mengandalkan kerja di sini entah sampai kapan lunas dan hidup kami berubah. Mas Eko dengan keterbatasannya sedang berjuang merampungkan kuliah yang tinggal sejengkal lagi. Dengan izin orang tua dan suami aku pergi merantau ke negeri orang.

Enam tahun merantau dan pulang membawa kesuksesan kurasa cukup untuk memulai hidup baru. Menjalankan usaha travel, berkat kegigihan orang tuaku dan juga Mas Eko, travel yang dirintis sejak  tahun ke tiga aku di Jepang sangat maju bahkan sekarang sudah bisa membeli dua mobil truk untuk ekspedisi hasil bumi.

Pak Ojek tampak mencuri-curi pandang padaku lewat sepion, beliau pasti heran melihatku menangis. Ya, aku menangis walau bagaimana pun aku ini wanita biasa yang pasti sakit jika mendapati pasangan hidupnya mendua, tapi aku tidak akan pernah menunjukkan tangisanku di hadapan mereka.

[Mas, mobil ada di depan Supermarket ABCD kamu ambil ya, bawa pulang.] Kukirimkan pesan WA pada Mas Eko. Terlihat dia memanggil Kuriject gegas aku mengnonatifkan HP.

🌸🌸🌸

Sampai kantor ada tiga mobil yang baru pulang dan para sopir itu sedang menyetor hasilnya pada admin.

"Mirna, biar aku saja kamu boleh istirahat." Mereka semua tampak kaget

"Baik, Bu, terima kasih."

"Mir, kalau ada perempuan yang bernama Rara ke sini lagi dan masuk ruang kerja Bapak, kamu usir saja, dia bukan bos di sini," ucapku. Mirna hanya mengangguk jelas sekali dia tampak takut pasti Mas Eko sudah mengancamnya.

Benar saja setelah aku periksa banyak kejanggalan penggunaan uang yang tidak masuk akal. Huft! Dua masalah berat harus aku hadapi jika tidak usaha ini akan bangkrut dan aku kembali terpuruk. Jika aku gagal berumah tangga setidaknya aku tidak boleh gagal dalam usaha. Aku harus sukses, aku akan membuat siapa pun yang menyakitiku menyesal.

Mas Eko, sampai titik darah penghabisan aku tidak akan pernah menyerah dan mentalmu akan aku habisi. Akan aku kembalikan kamu ke comberan!

Bab terkait

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 3. Benar tak tahu diri.

    🌸🌸🌸🌸🌸Sesampainya di rumah keluarga benalu itu sudah duduk manis, mereka sedang membicarakan mobil Salsa yang kutabrak. Salsa yang tahu kedatanganku langsung bersikap baik."Teh, kalau mobilnya enggak diperbaiki nanti tambah rusak gimana itu kan, mobil baru," ucap Salsa memelas. Aku tahu maksud Salsa. Dia pasti bermaksud meminta ganti rugi padaku. Cih, enak saja. Mulai detik ini aku tidak akan membiarkan mereka memakai uangku sepeser pun."Bukan urusan Teteh, kan, kamu sendiri yang bilang mobil itu milik pacarmu, jadi ya, tinggal kamu bilang saja pada pacarmu yang kaya raya itu untuk membawa ke bengkel," jawabku santai. Salsa tampak khawatir. Dia pasti tidak rela jika mobil barunya rusak begitu saja."Tolong Teh, sekali ini saja, pacarku bisa marah.” Salsa memohon padaku."Kalau marah ya, tinggalkan saja masih banyak laki-laki lain yang baik kok. Lagi pula kamu aneh Sa, belum jadi suami-istri sudah berani memakai barang orang atau jangan-jangan benar seperti dugaanku kalau mobil

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 4. Warga sudah lama curiga.

    🌸🌸🌸"Bu, kami memergoki mereka sedang berbuat mesum, kami sebelumnya sudah mengintai dan mendapati Pak Eko sering kali ke rumah Bu Rara, maka malam ini kami tidak mau kecolongan kami harus mengamankan mereka, kami tidak mau perumahan kita tercemar dan terkutuk. Bisa-bisa seperti yang di berita satu perumahan tertelan bumi gara-gara penghuninya banyak yang bermaksiat! Mereka ini berbuat mesum!" jelas Pak Sobri dengan semangat '45, beliau memang warga yang paling kepo di sini."Bapak-bapak harap tenang, biar saya yang menjelaskannya pada Bu Lisa," sela Pak RT."Eghem! Terima kasih Bapak-bapak sudah sangat baik menertibkan peraturan di kompleks kita .... " jawabku."Kami tidak berbuat mesum! Aku ini istri Mas Eko juga!" teriak Rara menyela ucapanku. Dia berbicara pada semua orang, tapi matanya selalu menatapku penuh angkuh. Nyeri itu masih ada, mendengar Rara berkata demikian, dan luka itu kembali menganga seperti tersiram air garam. Sakit sekali, meski ini memang kenyataan yang har

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 5. Melawan.

    🌸🌸🌸"Sudah kubilang jangan pergi kamu enggak nurut ya, sama suami!" Mas Eko menarik tanganku sakit sekali. Hampir saja aku terjatuh kalau aku tidak bisa menjaga keseimbangan. Mas Eko benar-benar kasar padaku."Aku pergi bukan untuk hal-hal yang tidak baik Mas, aku pergi ke kantorku sendiri!" Lepas! Tidak cukupkah kamu menyakiti hatiku hingga mulai bermain fisik!" teriakku. Mas Eko perlahan melepaskan cengkraman tangannya. Dikiranya aku akan nurut seperti dulu? Aku bukan lagi istri yang mudah dibodohi. Aku Lisa, seorang sarjana yang sudah merantau ke negeri orang dengan pengalaman manis pahitnya kehidupan, maka jangan remehkan aku."Dik, Mas minta maaf. Mas, enggak bermaksud menyakitimu begitu," ucap Mas Eko, lalu tiba-tiba mencium pipi kananku. Andai saja dia suami baik pasti aku akan merasa tersanjung sekali. Sayangnya dia serigala berbulu domba. Hatinya busuk.Tak kupedulikan Mas Eko yang terus saja melarangku pergi. Dia membuntutiku seperti anak kecil yang tidak rela ditinggal

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 6. Belum juga kapok.

    Siapa Dewi? Akte lahir ini jelas sekali milik Fia. Kuturuni anak tangga mencari keberadaan Mas Eko, aku akan tanyakan langsung padanya jika dia tidak mau menjawab maka aku yang akan mencari jawabannya sendiri. Aku memang bukan tipe orang yang nrimo dan pasrah dengan keadaan apa pun akan aku cari tahu dan perjuangkan."Mirna, Bapak ke mana?""Tadi ada di sini Bu, duduk di sofa tamu sedang menungguku membereskan berkas-berkas ini." Tanpa menyahut lagi ucapan Mirna, aku menyusuri halaman depan. Ternyata Mas Eko sedang menelepon seseorang."Baik segera kamu urus semuanya Ji, nanti bagianmu akan aku transfer lebih, Adikku membutuhkan untuk memperbaiki mobilnya," ucap Mas Eko pada seseorang di telepon."Kalau bisa siang ini harus sudah selesai ya, istri mudaku juga butuh untuk bayar kontrakan, ingat Ji hanya kita yang tahu, jaga rahasia kita," katanya lagi lalu menutup telepon."Iya, halo Sayang, sabarla kamu jangan uring-uringan begitu aku juga pusing. Kamu itu sama aja dengan Lisa enggak

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 7. Sekedar makanan harus ketegaskan.

    "Eghem, bukan semena-mena, lebih tepatnya tegas, ingat pengkhianat itu harus dihukum biar jera. Mirna besok kalau punya suami terus suamimu tukang selingkuh langsung tendang saja dari rumah biar enggak tuman!" sahutku. Mas Eko lagi-lagi salah tingkah sedang Mirna hanya senyum-senyum saja."Nah, Mirna mulai hari ini kamu satu ruangan denganku, Mas Eko boleh pergi sekarang. Sudah waktunya makan siang kamu boleh istirahat dulu Mir, dan kamu Mas bersihkan ruangan bawah yang tampak kotor sekali,” titahku."Apa! Enggak mau, memang aku ini cleaning servis! Suruh saja Mirna, dia kan, pekerja di sini!" tolak Mas Eko seraya berkacak pinggang."Kalau enggak mau gampang kok, tinggal potong gaji saja, lagi pula selama ini Mas juga enggak pernah bersih-bersih di sini!" kataku tegas."Dik, otakmu di mana! Aku ini suamimu, durhaka kamu semena-mena begitu mentang-mentang kamu bisa cari uang!" teriaknya tak terima."Mas! Di mana otakmu! Saat istrimu rela hidup miskin dan bekerja di negeri orang setela

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 8. Burung puyuh.

    🌸🌸🌸Kurebahkan tubuh yang sangat lelah ini dan mencoba memejamkan mata berharap bisa tertidur pulas karena hanya dengan tidur aku bisa lupa semua tentang kisah pahit hidupku ini dan besok bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Jalan ini masih panjang aku tidak boleh lengah apalagi menyerah. Ini semua demi harga diriku. Perempuan apik sepertiku tidak pantas dicampakkan begini. Mereka harus membayar mahal untuk semua yang telah mereka ambil dariku.“Sayang, Mas rindu.” Kurasakan nafas berat di tengkuk leherku. Mas Eko memelukku dari belakang dan tangannya mulai meraba-raba tubuhku. Kurang ajar! Berani sekali laki-laki pengkhianat ini menjamah tubuhku. Tidak akan pernah aku biarkan. Memang berdosa menolak kemauan suami, tapi kali ini aku harus tegas. Aku tidak sudi lagi tidur dengan laki-laki yang sudah berbagi ranjang dengan perempuan sundal seperti Rara.Plak!Aku balik badan dan segera kutampar pipinya.“Jangan sentuh aku, Mas! Aku sudah tidak sudi lagi melayani kamu! Bahkan luk

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 9. Dibela.

    Sebelumnya bantu follow akunku ya Dear, subs semua cerbungku, like, coment, and share biar makin banyak yang baca.#Ambil baiknya jika ada, buang buruknya. Happy reading ❤️🌸🌸🌸Klek!Ibu terjatuh saat aku kubuka pintu karena beliau menyandar di daun pintu.“Menantu kurang ajar!” pekiknya.Aku puas sekali melihat ibu jatuh begitu. Badanya yang gempal membuatnya susah untuk bangun.Aku hanya berkacak pinggang saja melihat ibu dan anak di depanku kesakitan.“Bu!” Lirih Mas Eko memanggil sambil memegangi selakangannya.“Kamu apakan anak kesayanganku, Lisa!”“Hanya aku tendang saja selakangannya, Bu. Eh, kena tuh, si burung puyung yang masih berdiri,” jawabku santai seraya cekikikan.“Dasar istri gemblung! Dosa kamu sama suami begitu. Terlaknat kamu!” sahut ibu lagi. Beliau berusaha meraih dinding kamar untuk berdiri.“Menyesal Ibu sudah membiarkan kamu untuk kembali. Harusnya kamu itu memang tidak usah balik ke sini. Mending jadi babu aja di luar negeri. Toh, Eko ada yang ngurusin. Rar

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17
  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 10. Tak bisa berkaca.

    “Halah, kalau sudah mulai kan, nanti lupa. Kamu saja yang terlalu dramatis. Rasanya sama saja, kok! Perempuan itu nerimo tidak usah banyak protes!”“Oh, rupanya Ibu mendukung sekali ya, perbuatan Mas Eko. Sudah tahu anak salah masih saja dibela. Sudah sana pergi dari sini aku mau tidur!” Usirku.“Kamu itu ya, kalau orang tua ngomong didengarin bukan malah bantah terus! Sudah kebagusan benar tingkahmu itu!” bentak ibu. Duh, kupingku makin penging saja.“Aku sudah dengar kok, Bu. Ya, sudah ya, sana Ibu pergi bawa sekalian laki-laki tak berguna ini!” kataku kesal seraya kutunjuk wajah mereka berdua.“Apa kamu bilang, Dik? Tega ya, kamu ngomong begitu padahal aku ini masih sah suami kamu,” jawab Mas Eko dengan raut wajah memelas.“Enggak usah menyek-menyek gitu, Ko. Perempuan seperti dia masih banyak di luaran sana. Kamu ganteng dan kaya punya istri 4 yang jauh lebih cantik dan muda dari si Lisa,” sahut ibu.“Kaya? Dilihat dari manany, Bu? Kaya nebeng iya, juga! Ingat ya, ini semua aku ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17

Bab terbaru

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 185. Kebenaran map merah. End.

    POV Lisa. ***“Ibu, aku ada di mana? Di mana Via da Bapak?” tanyaku pada ibu yang sedang mengaji di sampingkuAku pindai ruangan ini dan sekarang aku paham aku ada di mana seingatku memang aku pingsan rupanya aku dirawat di sini.“Alhamdulillah ... Nak, kamu sudah sadar. Bapak ada di luar. Via juga ada di luar sama Mbok. Alhamdulillah sadar, Ibu senang sekali. Kamu pingsan terlalu lama Lisa, sampai membuat Ibu khawatir. Jangan tinggalkan Ibu, ya, Nak, kita hadapi ini sama-sama kalau kamu sakit begini Ibu juga ikut sakit. Kalau kamu lemah, Ibu lemah tidak bisa berbuat apa-apa, tapi kalau kamu kuat menghadapi, Ibu akan jauh lebih kuat lagi. Lisa, maafkan Ibu. Sungguh maafkan Ibu selama ini tidak jadi orang tua yang perhatian padamu sampai-sampai masalah seperti ini harus kamu telan sendiri. Ayo, Sayang, bangkit anak Ibu yang cantik anak ibu yang kuat. Tetaplah bersama Ibu, tetaplah menjadi kebanggaan Ibu yang tidak pernah takut apa pun di luar sana. Ibu akan selalu ada di sampingmu sam

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 184. Kenyataan pahit.

    POV Lisa. ***“Ibu, nggak usah kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. Kalaupun orang tuanya teh Ocha mau mengatakan sesuatu ya, biarkan saja dulu berbicara setelah selesai berbicara baru Ibu menyangkalnya tidak begini. Namanya nggak sopan,” kataku.“Mungkin ini akan terdengar aneh, tapi kami harus mengungkapkan kebenarannya. Neng Lisa maafkan Ibu selama ini menyembunyikan padahal sebenarnya awal dari kedatangan kami ke sini ingin memberitahukan kebenaran ini pada Neng Lisa, tapi yang ada banyak sekali kendala-kendalanya dan mungkin hari ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kami untuk mengatakan sejujurnya. Perlu Neng Lisa dan keluarga tahu bahwa Ocha benar-benar istrinya ke dua Eko. Sedangkan Rara istri ketiganya Eko jelas,” bapaknya Teh Ocha.Ibuku jangan ditanya beliau langsung ambruk jatuh ke lantai,meski tidak pingsan, tapi aku yakin hatinya hancur mendengar kejujuran ini semua.“Kenapa begini? Kenapa rumah tangga anakku jadi begini sakit sekali aku mendengarnya. A

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 183. Kejutan lagi.

    POV Lisa. *** “Lapor sana, lapor cepetan aku tidak akan pernah takut! Asal kamu tahu saja ya, perempuan murahan, pezina macam kamu bisa dipenjara. Perselingkuhan yang kamu lakukan dengan Eko bisa kena pasal dan kamu akan membusuk di penjara bersama Eko! Paham kamu?!” teriak ibuku tepat di depan wajahnya Rara sampai dia mundur matanya dan wajahnya merah aku tahu Rara ketakutan. “Jangan sok tahu Ibu tua. Aku dan A Eko itu melakukannya atas dasar suka dan sama suka, jadi tidak ada yang bisa memisahkan kami dan begitu dengan kamu tidak akan pernah bisa memenjarakan kami,” jawab Rara. “Dasar perempuan bodoh! Selain bodoh kamu juga norak. Perselingkuhan zaman sekarang bisa dipenjarakan. Oh, ya, aku baru tahu kalau ternyata seleranya Eko rendahan begini. Lihat besan selingkuhannya Eko bahkan tidak lebih baik daripada Lisa. Udik sudah seperti jemuran jalan nggak jelas begitu. Pokoknya aku mau Eko dan Lisa pisah,” ucap ibuku. “Terserah kamu saja Besan yang penting aku juga tetap pada pendi

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 182. Perang dunia ke-3.

    POV Lisa. **** “Bahkan perempuan yang duduk di seberang Ibu yang diperkenalkan sebagai saudara itu adalah maduku,” kataku lagi. Perih sekali aku harus mengatakan jujur kepada kedua orang tuaku, tapi di sisi lain aku plong karena merasa berhasil mengeluarkan racun yang ada di dalam dadaku. “Apa!” teriak ibuku. “Be—san ... ini masuknya gimana, ya, tolong jelaskan pada kami!” bentak bapak. “Tidak ... ini pasti Lisa dan Besan sedang ngeprank kan, bentar lagi kan Ibu mau ulang tahun jadi pasti kalian bikin surprise kan?” kata ibuku sepertinya beliau memang belum bisa menerima kenyataan ini, tapi air mata sudah membasahi pipinya. “Tenang dulu Bu, kita minta penjelasan mengenai ini dari Besan dan juga Lisa,” sahut Bapak seraya mengusap bahu ibu. “Bapak, tahu ‘kan kalau mereka biasanya memang suka bikin kejutan begini. Bikin hati orang tua cemas ujung-ujungnya nge-prank seperti yang sering kita lihat di YouTube itu loh, Pak dan ujung-ujungnya kita dapat hadiah. Iya, kan, Lisa?” kata i

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 181. Jujur.

    POV Lisa.****“Iya, Besan memang aku yang melarang Lisa untuk memberitahukannya pada kalian karena kami pikir bisa menyelesaikannya. Kasihan kalian juga kan, kalau terbebani dengan masalah anakku. Sudah kukatakan tadi bahwa anakku di sini posisinya bersalah Aku malu jika harus memberitahukan padamu. Aku juga yang mewanti-wanti Lisa agar tidak memberitahukan bukan kami tidak menghargai Besan, tapi sebenarnya malu," jawab ibu mertua aku beliau pasang muka sesedih mungkin.Bapak menatapku meminta penjelasan. Aku mengangguk saja karena memang aku tidak perlu menjelaskan apa-apa. Biarkan saja Ibu mendramatisir apa yang terjadi itu tidak akan pernah merubah keputusanku nantinya jadi aku bebaskan saja Ibu mengarang cerita.“Tapi, ya, enggak boleh gitu juga lah besan. Kita ini kan, keluarga jadi mau sekecil apa pun permasalahan kita harus berdiskusi apalagi ini sampai di penjara loh, si Eko dan sampai dihajar bahkan kritis begitu. Kita bisa menuntut yang menghajar Eko jangan mau kita diinjak

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 180. Syok!

    POV Lisa. ***“Ibu sama Bapak cuma berdua aja si Via nggak nangis kan, Bu," tanyaku mengalihkan pembicaraan. Aku muak mendengar ucapan manis mertuaku yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.“Eggak ... tadi sih, sama Mbok lagi mainan boneka. Happy kok, Ibu sama Bapak ke sini juga nggak sendiri sama saudara besan loh, tadi ketemu di depan rumah si Lisa. karena mereka kaget Eko ada di rumah sakit ya, sudah akhirnya kami ajak ke sini," jawab ibuku. Sementara Salsa dan mertuaku terlihat kaget aku pun sebenarnya iya, tapi mencoba bersikap biasa saja. Saudara yang dimaksud orang tuaku pasti itu Teh Ocha dan kedua orang tuanya kalau begitu moment ini sungguh sangat istimewa. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Saatnya aku membongkar kebusukan mertua dan suamiku di depan orang tuaku.“Saudara yang mana besan? “tanya mertuaku sok tidak tahu. Padahal dari matanya jelas terbaca beliau sangat panik.“Si Ocha sama orang tuanya tapi tadi lagi izin ke toilet katanya kebelet. Oh, ya, Eko sakit apa

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 179. Kedatangan orang tuaku.

    POV Lisa. ***Aku benar-benar tidak menduga bahwa dia otaknya konslet bahkan lebih konslet dari Teh ocha. Ya, Tuhan beginikah selera suamiku? Selera seorang berpendidikan tinggi sungguh turun derajat sekali karena sewaktu dulu kuliah Mas Eko itu termasuk lelaki yang benar-benar pemilih kualitas perempuan giliran selingkuh kok, sama remahan rengginang begini. Astagfirullah dan itu menjadi sainganku kalau diladenin mungkin sampai lebaran monyet tidak akan berhenti. Ya, lebih baik aku diam saja malas ngeladenin orang-orang yang otaknya lebih konslet daripada Teh Ocha.“Diamkan kamu nggak usah balas ucapanku. Makanya kalau mau ngomong itu ngaca dulu kamu itu siapa? Ih ... malas banget meskipun kata Eko kamu adalah wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, tapi kalau soal yang lain contohnya soal ranjang A Eko selalu memujiku bawa aku adalah yang terbaik,” kata Rara seraya mengibaskan rambut pirangnya.Astaghfirullahaladzim aku mimpi apa ya, bisa berhadapan dengan pelakor model begini. S

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 178. Konslet.

    POV Lisa. ***“Puas kamu, Lisa, udah buat anak Ibu begini. Pokoknya kamu harus mempertanggungjawabkan semuanya. Lihatlah sekarang Eko kritis. Ibu benar-benar kecewa sama kamu," ucap mertuaku begitu melihat kedatanganku. Untung saja Via tidak aku ajak karena situasi di sini sangat tidak kondusif. Mertuaku bahkan berusaha menyerangku.“Puas banget tuh, aku kira datang ke sini Mas Eko tinggal nama ternyata masih ada orangnya, ya, meskipun dalam keadaan kritis," jawabku pasti mereka semua tidak akan pernah menyangka bahwa aku akan menjawab seperti itu bahkan orang-orang sampai melongo.“Apa kamu bilang, dasar ya, kamu itu istri nggak tahu diri suami sekarat malah Alhamdulillah, benar-benar ya kamu kurang seons otaknya pantas aja dia pergi ninggalin kamu lihatlah, Bu, menantu yang Ibu bangga-banggakan ternyata begitu kan? Licik dan jahat. Bahkan dia mendoakan suaminya meninggal," sahut Rara. Aku hanya tertawa saja mendengarkan ocehannya. Terserah mau ngomong apa aku tak peduli.“Teteh kay

  • Aku Mbabu, Kau Hadirkan Madu   BAB 177. Kritis?

    POV Lisa. *** “Ya, mau bagaimana lagi Ibu juga khawatir, tapi kalau kita pergi malam ini lebih mengkhawatirkan keselamatan kita. Duh, tiba-tiba kepala Inu jadi pusing begini memikirkan sesuatu yang terjadi semuanya secara tiba-tiba,” keluh mertuaku. “Ayo, Mbok kita pergi dari sini aku nggak mau lagi mendengarkan perdebatan mereka!" ajakku pada Mbok, lalu kumatikan lampu agar mereka benar-benar pulang. “Tuh, kan, lampunya mati lagi, Bu. Sudahlah Ayo, kita pulang!" teriak Salsa. Sampai kamar aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Sejujurnya aku sedikit khawatir pada Mas Eko. Pasti sakit maag-nya kambuh lagi sampai dia dibawa ke rumah sakit begitu. Mas Eko itu orangnya milih-milih soal makanan sedangkan di penjara pasti makan seadanya dan Mas Eko nggak mau makan itu sebabnya dia sakit. “Apakah besok Ibu akan jenguk pak Eko?" tanya Mbok Wati. Aku menggeleng saja belum tahu apa yang akan aku lakukan besok. “Mbok, jadi curiga jangan-jangan Bapak dipenjara digebukin sama na

DMCA.com Protection Status