Pada tanggal 22 Desember, Andi benar-benar pergi.Intan mengantar Andi ke depan pintu dan menarik mansetnya. Angin dingin bertiup kencang dan langit mendung, tampaknya akan turun salju lagi.Aduh, Kak Andi pun pergi. Semoga jangan turun salju di hari pernikahan agar tandu bisa sampai di tujuan dengan lancar. Intan tidak mengharapkan yang lain.Andi tersenyum seraya berkata, "Aku sudah pesan aksesori untukmu di Toko Emas. Kamu bisa suruh orang pergi ambil, sudah dibayar. Slip pembayarannya ada di Paman Toni.""Nanti aku akan minta Paman Toni ke sana." Intan sangat sedih ketika melihat pengurus kuda menggiring kuda Andi ke luar. "Benaran harus seburu-buru ini? Tidak bisa tunggu dua hari lagi?""Tidak bisa, ini urusan mendesak." Andi membelai kepala Intan. "Kita akan segera bertemu kembali .... Bukannya kamu akan pulang ke Gunung Pir?""Ya!" Intan hanya bisa berpesan, "Hati-hati di jalan.""Baik. Antar sampai di sini saja, cepat masuk." Andi mengambil cambuk dan langsung menunggangi kuda.
Alasan mengapa Intan tidak menceritakan semuanya di hari itu adalah karena Amanda tampaknya menyukai Rudi.Jika Intan secara langsung mengatakan Rudi juga menginginkan harta bawaannya, itu hanya akan membuat Amanda jengkel dan curiga. Amanda akan berpikir bahwa Intan memfitnah Rudi."Tapi anakku yang bodoh itu langsung setuju ketika Nyonya Clara datang untuk bertanya. Kami sama sekali tidak bisa menolak pernikahan ini. Nona harusnya tahu apa alasannya."Intan mengangguk. "Kurang lebih tahu."Petrus telah mengambil alih Pasukan Aldiso. Jadi, Kaisar ingin Rudi menikahi nona dari Keluarga Widyasono supaya Petrus bisa membina Rudi.Jika Keluarga Bangsawan Widyasono tidak setuju, pemimpin Pasukan Aldiso akan diganti. Keluarga Bangsawan Widyasono sudah mulai memasuki fase kemunduran. Bagaimana mungkin mereka melewatkan kesempatan baik itu?"Nona tidak mengatakan keburukan Rudi hari itu, jadi Amanda berpikir kamu tidak menjelek-jelekkan Rudi. Amanda tidak membencimu karena itu."Ucapan itu ag
Setelah keluar dari kedai teh, Intan benar-benar jengkel.Bodoh sekali Amanda sampai memercayai omongan Shayna!Intan tahu betul mengapa Shayna memfitnahnya. Intan sudah mendengar apa yang telah terjadi di perjamuan Nyonya Kartika hari itu.Shayna menyukai Alfred dan ingin menjadi nyonya selir Alfred.Setelah Shayna mengatakan hal itu pada Amanda, jika Amanda datang ke rumah dan membuat onar, jika terdengar oleh Alfred dan Alfred percaya, Alfred pasti akan cuek dan jengkel pada Intan.Setidaknya, Intan yakin Shayna berpikir seperti itu.Amanda bersifat lugas atau sembrono secara kasanya. Amanda mudah terpengaruh dan dihasut.Kelihatannya tidak mudah jika Keluarga Wijaya ingin mencari seseorang yang benar-benar bisa memimpin.Selain itu, dengan sifat Amanda dan Linda, dapat diperkirakan akan seperti apa konflik mereka di kemudian hari.Pada hari itu, Intan memilih untuk menemui Amanda dan memberitahukan sebagian besar kebenaran karena tidak ingin menciptakan rasa permusuhan atau kesalah
Perjamuan sudah mulai disiapkan di Kediaman Adipati Belima. Dikarenakan kekurangan orang, Tuan Besar Simon menyuruh anggota Keluarga Belima dan pelayan mereka untuk membantu.Perjamuan pernikahan di keluarga bangsawan tidak hanya diadakan pada hari itu. Sehari sebelumnya, mereka akan menjamu sesama anggota keluarga. Setelah itu, akan diadakan perjamuan selama tiga hari berturut-turut agar para warga ikut merasakan kegembiraan mereka.Untuk pernikahan kedua ini, Intan tidak mengundang wanita terberkati untuk menyisir rambutnya, melainkan staf dari Toko Cantika.Intan tidak terlalu mementingkan ritual pra-nikah karena guru dan senior-senior tidak bisa datang.Intan bukannya tidak peduli tentang pernikahannya dengan Alfred. Setelah menikah, Intan akan melaksanakan kewajiban sebagai istri dan melaksanakan semua tugasnya. Intan tidak akan membuat Alfred terganggu oleh urusan rumah tangga.Hanya saja, sebagus apa pun suaminya, Intan tidak bisa bergembira karena keabsenan keluarganya. Tentu s
Intan menemani bibi-bibi dan saudari menonton opera. Erik juga ingin ikut. Dulu saat menjadi pengemis, Erik pernah menyelinap ke dalam balai opera untuk mengemis. Erik tepergok saat sedang asyik menonton sehingga dipukul dan diusir keluar.Kali ini, Erik duduk di kursi sambil menonton, tidak perlu takut diusir lagi. Masa-masa sulit sebelumnya membuat Erik sangat menghargai apa yang dimilikinya saat ini.Gong dibunyikan untuk meramaikan suasana. Intan ikut bergembira karena merasakan kebahagiaan pernikahan.Bagaimanapun, Intan tetap harus melangkah ke depan. Apapun yang terjadi, Intan ditemani oleh Erik.Intan membaca judul-judul opera. Intan tidak suka menonton opera sehingga tidak banyak tahu. Jadi, Intan membiarkan istri Keanu untuk menentukan opera. Mereka suka menonton opera, pasti tahu opera apa yang cocok untuk dimainkan ketika pernikahan.Nyonya Bella memilih opera berjudul "Pernikahan Indah". Terlepas dari bagus atau tidak, opera itu sangat sesuai.Tokoh utama pria yang adalah
Tuan Axel memerintahkan pengawal dengan ekspresi kosong, "Cepat antar Raja ke dalam untuk menemani tamu. Raja baru boleh keluar petang besok untuk menjemput pengantin. Kalau Raja keluar sebelum itu, semua pengawal dipotong gaji tiga bulan."Mendengar itu, semua pengawal mengawasi Alfred dengan ketat dan terus memaksa Alfred mundur!Alfred memutar mata. "Apa yang kalian lakukan? Aku sudah minum banyak arak bersama tamu, mau hirup udara segar untuk menjernihkan pikiran."Tuan Axel memberi perintah lagi, "Cepat ambilkan seember sup penghilang mabuk!"Seember .... Alfred memelototi Axel dengan marah. Akan tetapi, Axel yang berhati keras seperti batu tidak takut sama sekali.Pak Adi yang sibuk tujuh keliling berlari ke sana. Saking sibuk, Pak Adi bahkan berkeringat di cuaca yang dingin. Setelah mengelap keringat di dahi menggunakan saputangan, Pak Adi memprotes, "Aduh, Raja, tolong jangan bikin masalah lagi. Raja akan menikah besok, mana bisa Raja pergi ke rumah mempelai wanita hari ini? Or
Perasaan hati Nyonya Kartika menjadi kompleks ketika memikirkan hal itu.Dulu saat Alfred pergi berperang, Alfred selalu menolak ketika Nyonya Kartika membicarakan soal pernikahan dengannya. Keteguhan Alfred dalam surat membuat Nyonya Kartika berpikir putranya akan melajang seumur hidup.Namun, begitu pulang setelah memenangkan perang, Alfred ingin menikahi Intan.Walau Intan sudah pernah menikah, setidaknya Alfred mau beristri. Selain itu, telah diselidiki bahwa Intan masih perawan karena belum pernah bersetubuh dengan Rudi. Barulah Intan memenuhi standar.Nyonya Kartika dan Dayang Gita memasuki kamar pernikahan di sisi timur. Sekeliling kamar pernikahan dihiasi kertas merah. Mebel baru juga ditutupi kain merah dan diberi pita.Hampir semua barang baru diberi pita.Partisi ruangan besar bahkan dibungkus dengan kain merah dan diberi pita di tengah.Nyonya Kartika menggerutu dalam hati. Banyak sekali pitanya, Alfred laki-laki atau perempuan? Mengapa Alfred begitu feminin?Kamar pernikah
Nyonya Kartika setuju. Walau Alfred berada di medan perang pada saat itu, seharusnya tidak sulit untuk menghentikan pernikahan tersebut.Akan tetapi, Nyonya Kartika lupa bahwa Alfred berada di tempat nan jauh. Meskipun Intan sudah menikah dan punya anak, kemungkinan besar Alfred sama sekali tidak tahu.Nyonya Kartika juga tidak tahu betapa berbahayanya di medan perang. Alfred terburu-buru untuk meraih kemenangan. Nyonya Marisa telah menyanggupi lamaran Alfred saat itu sehingga Alfred tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Alfred hanya ingin segera meraih kemenangan dan pulang ke ibu kota.Nyonya Kartika tidak tahu-menahu tentang semua itu. Nyonya Kartika hanya merasa bahwa memiliki menantu seperti Intan adalah aib dalam kehidupannya yang sempurna.Oleh karena itu, perasaan Nyonya Kartika sangat kompleks. Nyonya Kartika senang karena Alfred akan menikah, tetapi juga tidak senang karena Alfred menikahi Intan.Pada saat bersamaan, Keluarga Wijaya dan Keluarga Bangsawan Widyasono juga melakuk