Share

Bab 317

Penulis: Nanda
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-21 18:00:01
Intan menemani bibi-bibi dan saudari menonton opera. Erik juga ingin ikut. Dulu saat menjadi pengemis, Erik pernah menyelinap ke dalam balai opera untuk mengemis. Erik tepergok saat sedang asyik menonton sehingga dipukul dan diusir keluar.

Kali ini, Erik duduk di kursi sambil menonton, tidak perlu takut diusir lagi. Masa-masa sulit sebelumnya membuat Erik sangat menghargai apa yang dimilikinya saat ini.

Gong dibunyikan untuk meramaikan suasana. Intan ikut bergembira karena merasakan kebahagiaan pernikahan.

Bagaimanapun, Intan tetap harus melangkah ke depan. Apapun yang terjadi, Intan ditemani oleh Erik.

Intan membaca judul-judul opera. Intan tidak suka menonton opera sehingga tidak banyak tahu. Jadi, Intan membiarkan istri Keanu untuk menentukan opera. Mereka suka menonton opera, pasti tahu opera apa yang cocok untuk dimainkan ketika pernikahan.

Nyonya Bella memilih opera berjudul "Pernikahan Indah". Terlepas dari bagus atau tidak, opera itu sangat sesuai.

Tokoh utama pria yang adalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 318

    Tuan Axel memerintahkan pengawal dengan ekspresi kosong, "Cepat antar Raja ke dalam untuk menemani tamu. Raja baru boleh keluar petang besok untuk menjemput pengantin. Kalau Raja keluar sebelum itu, semua pengawal dipotong gaji tiga bulan."Mendengar itu, semua pengawal mengawasi Alfred dengan ketat dan terus memaksa Alfred mundur!Alfred memutar mata. "Apa yang kalian lakukan? Aku sudah minum banyak arak bersama tamu, mau hirup udara segar untuk menjernihkan pikiran."Tuan Axel memberi perintah lagi, "Cepat ambilkan seember sup penghilang mabuk!"Seember .... Alfred memelototi Axel dengan marah. Akan tetapi, Axel yang berhati keras seperti batu tidak takut sama sekali.Pak Adi yang sibuk tujuh keliling berlari ke sana. Saking sibuk, Pak Adi bahkan berkeringat di cuaca yang dingin. Setelah mengelap keringat di dahi menggunakan saputangan, Pak Adi memprotes, "Aduh, Raja, tolong jangan bikin masalah lagi. Raja akan menikah besok, mana bisa Raja pergi ke rumah mempelai wanita hari ini? Or

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 319

    Perasaan hati Nyonya Kartika menjadi kompleks ketika memikirkan hal itu.Dulu saat Alfred pergi berperang, Alfred selalu menolak ketika Nyonya Kartika membicarakan soal pernikahan dengannya. Keteguhan Alfred dalam surat membuat Nyonya Kartika berpikir putranya akan melajang seumur hidup.Namun, begitu pulang setelah memenangkan perang, Alfred ingin menikahi Intan.Walau Intan sudah pernah menikah, setidaknya Alfred mau beristri. Selain itu, telah diselidiki bahwa Intan masih perawan karena belum pernah bersetubuh dengan Rudi. Barulah Intan memenuhi standar.Nyonya Kartika dan Dayang Gita memasuki kamar pernikahan di sisi timur. Sekeliling kamar pernikahan dihiasi kertas merah. Mebel baru juga ditutupi kain merah dan diberi pita.Hampir semua barang baru diberi pita.Partisi ruangan besar bahkan dibungkus dengan kain merah dan diberi pita di tengah.Nyonya Kartika menggerutu dalam hati. Banyak sekali pitanya, Alfred laki-laki atau perempuan? Mengapa Alfred begitu feminin?Kamar pernikah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 320

    Nyonya Kartika setuju. Walau Alfred berada di medan perang pada saat itu, seharusnya tidak sulit untuk menghentikan pernikahan tersebut.Akan tetapi, Nyonya Kartika lupa bahwa Alfred berada di tempat nan jauh. Meskipun Intan sudah menikah dan punya anak, kemungkinan besar Alfred sama sekali tidak tahu.Nyonya Kartika juga tidak tahu betapa berbahayanya di medan perang. Alfred terburu-buru untuk meraih kemenangan. Nyonya Marisa telah menyanggupi lamaran Alfred saat itu sehingga Alfred tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Alfred hanya ingin segera meraih kemenangan dan pulang ke ibu kota.Nyonya Kartika tidak tahu-menahu tentang semua itu. Nyonya Kartika hanya merasa bahwa memiliki menantu seperti Intan adalah aib dalam kehidupannya yang sempurna.Oleh karena itu, perasaan Nyonya Kartika sangat kompleks. Nyonya Kartika senang karena Alfred akan menikah, tetapi juga tidak senang karena Alfred menikahi Intan.Pada saat bersamaan, Keluarga Wijaya dan Keluarga Bangsawan Widyasono juga melakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 321

    Linda seolah sudah mengetahuinya dan selalu merasa tidak tenang serta tidak terima, "Jadi kamu mencintaiku itu cuma karena perasaan sesaat?"Rudi masih belum bisa menjawab pertanyaan ini, dia tidak tahu.Memang benar saat itu Rudi tertarik pada Linda, tetapi dia tidak tahu apakah itu hanya perasaan sesaat atau tidak.Karena setelah menikahinya dan Intan meninggalkan rumah, Rudi merasakan hatinya diliputi penasaran. Dia ingat saat itu dia meminta Keanu memberi tahu Intan untuk jangan menyesalinya, tetapi Rudi tahu kalau saat itu dia sudah menyesal.Akan tetapi, bukankah saat itu dia mencintai Linda? Tentu saja.Bukankah satu pria tidak bisa memiliki dua wanita di dalam hatinya?Intan tidak bisa menerima pria yang memiliki banyak istri dan mungkin Rudi marah karena telah mengingkar janji. Bagaimanapun, Nyonya Marisa meninggal dunia dan Rudi tidak perlu menjelaskannya kepada Keluarga Belima.Mungkin saat itu dia merasa telah memanfaatkan Intan.Intan adalah seorang yatim piatu yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 322

    Kediaman Keluarga Widyasono juga sangat ramai. Karena Petrus bertanggung jawab atas Pasukan Aldiso, sekarang Kediaman Keluarga Widyasono sangat ramai. Pernikahannya besok, tapi hari ini mereka sudah mengadakan jamuan makan. Besok adalah hari pernikahannya, tetapi hari ini sudah ada perjamuan.Saat Amanda mengambil surat pembebasan dan meninggalkan Keluarga Salim, Keluarga Salim merasa bersalah terhadap menantu perempuan mereka. Selain mengembalikan harta bawaan, mereka juga memberinya banyak uang sebagai subsidi, termasuk seluruh uang pensiunnya dan kompensasi akan pengorbanan Vincent, serta membelikan tanah untuknya.Keluarga Salim adalah keluarga komandan militer dan merasa Amanda tidak boleh menyia-nyiakan seluruh hidupnya. Akan tetapi, pada saat itu Amanda telah bilang kalau dia tidak akan menikah lagi, sehingga Keluarga Salim khawatir dia akan tinggal bersama orang tuanya tanpa uang atau harta benda untuk bertahan diri dan hidupnya akan sulit.Jadi, mereka memang memberi cukup ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 323

    Pada tanggal 24 bulan Desember, salju turun di pagi hari. Langit mendung dan angin sedingin pisau.Dayang Ita melihat ke atas langit dan berdoa, "Hari ini Nona akan menikah. Dewa telah memperlakukan Keluarga Belima dan Nona kami dengan buruk. Bisakah membiarkan langitnya cerah? Aku akan membakar dupa dan memujamu setiap hari."Intan dijemput pagi-pagi sekali. Wanita dari Toko Cantika datang, ingin melakukan perawatan kulit wajah Intan. Katanya agar riasan wajah Intan terlihat lebih bagus.Entah cairan apa yang mereka campur, lalu mereka mengoleskannya ke wajah Intan sebelum memintanya untuk berbaring diam dan jangan berbicara.Semalam suasana hati Intan agak rumit dan tidak tidur sepanjang malam. Sekarang setelah berbaring di sofa dengan mata terpejam dan tidak berbicara, dia pun benar-benar tertidur.Baru pada tadi malam Intan menyerah sepenuhnya. Guru dan yang lainnya tidak datang, begitu pula Marsila dan yang lainnya.Intan tahu itu disebabkan oleh dirinya sendiri, tetapi hatinya ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 324

    Setelah beberapa saat, Erik datang dengan baju baru.Dia telah tumbuh lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir dan baju yang dibuat khusus ini sangat cocok untuknya. Baju itu terbuat dari brokat merah dengan sulaman kelinci. Tudung jubahnya berwarna hitam di bagian luar dan merah di bagian dalam. Bagian belakang seperti ksatria dengan tanduk diikatkan di sekelilingnya dan ikat pinggang sutra merah yang terlihat menggemaskan sekaligus meriah."Coba bibi lihat. Anak siapa yang begitu menggemaskan dan tampan?" Intan meraih tangan Erik dan menatapnya dari atas ke bawah. Wajahnya masih merah dan panas setelah mengenakan pakaian, tetapi dia tersenyum, "Ternyata itu adalah Erik kita. Bibi hampir tidak bisa mengenalinya, benar-benar tampan."Erik agak malu, "Itu cuma kata-kata untuk membujuk anak kecil. Bibi, aku bukan anak kecil lagi.""Kenapa tidak? Dalam hati bibi, kamu akan selalu menjadi anak kecil." Intan memeluknya dan merasakan kehangatan dari keluarga.Nyonya Kirara juga tersenyum d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 325

    Dayang Ita mengundang perias dari Toko Cantika keluar untuk minum. Perjamuan telah ditetapkan dan mereka harus makan terlebih dahulu karena pengantin wanita akan berangkat setelah upacara pernikahan.Setelah perjamuan, perias dari Toko Cantika tidak akan langsung pergi. Salah satu dari mereka akan mengikuti mereka ke Kediaman Aldiso. Setelah minum arak pernikahan, pengantin akan keluar untuk menyajikan teh, jadi satu orang harus mengikuti mereka semuanya. Ada terlalu banyak tamu di istana, kalau terus berjalan-jalan untuk menawarkan teh serta bersulang, riasannya akan mudah rusak.Saat waktunya tiba, harta bawaan akan segera dibawa keluarkan.Gong dan genderang dibunyikan dengan keras, semua anak dari Keluarga Belima keluar untuk membawa harta bawaan.64 harta bawaan sebagian besar berisi barang-barang berharga. Salah satunya adalah lukisan karya Andi yang sangat berharga.Rumah Keluarga Bangsawan Widyasono dan Kediaman Adipati Belima hanya berjarak dua jalan, mereka juga keluar untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23

Bab terbaru

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 690

    Dayang Erika segera mengejar Tuan Putri setelah mendengar Jihan akan dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah, "Tuan Putri, apakah Anda berubah pikiran?"Putri Agung merasa isi pikirannya sangat kacau, "Kurung dia di penjara bawah tanah dulu dan nanti baru bicarakan hal ini lagi.""Baik, Anda jangan marah dan melukai tubuh Anda sendiri," bujuk Dayang Erika."Tidak ada seorang pun yang bisa dibandingkan dengan Marko, Jihan tetap bukan Marko meski punya tampang yang sama. Jihan sama sekali tidak bisa membuatku menyukainya dan aku malah marah saat melihat wajahnya."Putri Agung kembali ke kamarnya dengan amarah di matanya dan tetap merasa kesal meski sudah duduk, "Pelayan, bawakan air dan sabun. Aku mau cuci tangan."Semua pelayan sedang sibuk bekerja pada saat ini, Putri Agung mencuci tangan bekas menyentuh Jihan berulang kali, seperti setiap kali dia sehabis berhubungan badan. Putri Agung akan merendam dirinya di dalam ember yang berisi dengan air panas untuk menghilangkan aroma yang men

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 689

    Jihan berusaha untuk berdiri, tapi Jihan sama sekali tidak memiliki kekuatan di dalam tubuhnya seolah-olah dia sedang sakit parah.Jihan segera menoleh setelah mendengar suara pintu terbuka dan terdapat seseorang yang berjalan masuk setelah melewati pembatas ruangan.Rambutnya disanggul dan dihiasi oleh pita, wanita ini mengenakan pakaian berbahan satin yang berwarna putih dan hijau. Wanita ini terlihat berusia sekitar 40 tahun yang tidak terdapat kerutan apa pun di wajahnya. Tapi ekspresi wanita ini sangat serius dan memiliki aura intimidasi dari seseorang yang berkuasa.Terdapat seseorang yang mengikuti di belakang wanita dan memindahkan kursi ke samping tempat tidur. Wanita itu duduk dengan perlahan dan menatap mata Jihan yang terlihat cemas serta curiga."Si ... siapa kamu?" Jihan tidak pernah melihat Putri Agung, tapi mengetahui identitasnya pasti tidak sederhana.Putri Agung melihat kepanikan di mata Jihan dan hatinya berada di tingkat ekstrim, seolah-olah terdapat air yang menyi

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 688

    Sebuah kereta kuda meninggalkan kota dan Jihan sedang bergegas untuk pergi ke Jinbaran karena terdapat masalah pada pabrik di Jinbaran. Ayahnya menyuruh Jihan untuk pergi ke sana secara pribadi meski masalahnya tidak terlalu serius.Sebenarnya Jihan telah tinggal di Jinbaran untuk waktu yang lama, tapi Jihan mengantar istrinya ke ibu kota untuk melakukan persalinan karena istrinya sedang hamil. Jihan bisa menyerahkan masalah di sana pada pengurus toko setelah masalah di Jinbaran diselesaikan, selain itu Jihan juga berencana untuk melakukan bisnis yang lain dalam perjalanannya kembali ke ibu kota.Jihan sudah lama menjadi seorang ayah, karena dia menikah saat masih berusia 20 tahun dan sudah memiliki dua putra pada saat ini. Jadi dia berharap istrinya bisa melahirkan seorang anak perempuan untuknya.Tidak terlalu banyak orang yang memiliki selir di keluarga mereka dan Jihan juga tidak memiliki satu pun selir. Jihan memiliki hubungan yang sangat harmonis dengan istrinya dan selalu membaw

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 687

    Pangeran Rafael bersedia bekerja sama demi hal ini, karena anak ini akan memiliki nama belakang Gunawan dan pasti akan berada di pihak Keluarga Bangsawan Gunawan."Aku akan memberi tahu mereka saat kembali," ujar Pangeran Rafael.Putri Agung bertanya, "Sebentar lagi upacara pemberkatan orang meninggal sudah tiba, apakah kamu sudah mengundang Guru Boni?""Sudah aku undang, ada 8 biksu yang datang bersama Guru boni. Aku akan jemput mereka secara pribadi pada hari pertama."Putri Agung mengangguk kecil dan berkata, "Panggil ibumu datang, tapi kamu harus bilang kalau ibumu harus bergadang dan tidak perlu datang kalau tidak bisa melakukannya.""Tentu saja ibuku bisa melakukannya, ibuku telah menjadi penganut Buddha selama bertahun-tahun dan selalu ingin mengikuti upacara ini," ujar Pangeran Rafael dengan cepat. Terdapat Nyonya Clara, Nyonya Thalia, Nyonya Besar Arni, Nyonya Besar Mila dan lain-lain yang mendatangi upacara pemberkatan orang meninggal. Mereka semua adalah nyonya atau nyonya b

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 686

    Keluarga Salim masih tidak memberi jawaban apa pun, tapi desakan berulang kali dari Putri Agung membuat Nyonya Mirna mau tidak mau harus mendatangi Kediaman Keluarga Salim secara pribadi.Nyonya Mirna baru mengetahui jika Vincent sedang pergi ke Cunang dan berada di Perkemahan Pengintai Tujuvan karena terjadi sesuatu pada Waldy, jadi Vincent pergi ke sana untuk mengunjunginya bersama dengan Charles, yang merupakan anak angkat Keluarga Akbar.Viona berkata dengan nada meminta maaf, "Seharusnya masalah ini sudah diputuskan sejak awal, tapi Vincent bersikeras mau pergi menemui teman seperjuangannya dan baru memutuskan hal ini. Aku sama sekali tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, tapi aku sangat menyukai Nona Reni. Kamu sendiri juga tahu kalau aku sangat menyukainya pada pertemuan pertama kami dan sangat ingin segera menjadikannya sebagai menantuku."Viona berkata dengan tulus dan Nyonya Mirna percaya karena Viona memang menunjukkan kesukaannya pada Reni pada hari itu, kemudian berkata

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 685

    Merpati milik Paviliun Prumania terus beterbangan untuk bertukar pesan dan tiba di ibu kota pada dua malam sebelum upacara pemberkatan orang meninggal setelah beterbangan selama beberapa hari. Surat-surat itu baru dibawa ke Kediaman Aldiso setelah Metta dan yang lain menyusunnya menjadi sebuah surat yang lengkap di malam hari.Metta memberi surat ini pada Marsila, tapi Marsila tidak membukanya, melainkan memanggil semua orang ke ruang kerja dan menyerahkan surat itu pada Tuan Axel, karena hal ini berhubungan dengan Jenny dan sebaiknya membiarkan Tuan Axel membukanya terlebih dahulu.Terdapat urat yang menonjol di dahi Tuan Axel setelah membaca ini, "Sungguh tidak masuk akal. Ini benar-benar merupakan sebuah konspirasi, apa itu utang budi karena telah menyelamatkannya, ini semua adalah rencana yang dibuat dengan teliti."Alfred mengambil surat itu dan berkata secara garis besar setelah membacanya, "Pembuat onar itu adalah preman lokal yang buat masalah setelah terima uang dari orang lai

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 684

    Tentu saja Edi tidak mengetahui jika Nona Nesa datang ke sini deminya. Edi tidak hanya akan menjadi menteri Departemen Konstruksi jika dia adalah orang yang pintar.Semua orang masih belum makan dan sedang menunggu Edi, Edi menyerahkan pangsit pada pelayan dan meminta mereka untuk merebusnya sesegera mungkin, agar mereka semua bisa makan selagi masih panas.Yanti berkata dengan nada bercanda, "Ternyata kamu pulang terlambat karena beli pangsit? Edi, sekarang perhatianmu hanya terpusat pada istrimu dan tidak ada ibumu lagi, kamu bahkan tega membiarkan ibumu kelaparan menunggumu kembali."Edi segera meminta maaf dan tidak bisa menahan diri untuk mengeluh, "Sebenarnya aku bisa pulang lebih awal, tapi Joko menyiapkan pangsitnya dengan lambat dan Nona Nesa juga menyela antrean. Nona Nesa Warda bilang dia sangat lapar dan menyuruhku untuk mengalah pada mereka berdua, jadi aku pulang terlambat hari ini.""Nona Nesa Warda?" tanya Yanti. Yanti sangat mengenal adik iparnya yang jarang berhubunga

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 683

    Pangsit kuah yang panas disajikan, wangi sekali. Nona Nesa mengucap terima kasih pada Edi, "Terima kasih atas kebaikan Tuan Edi. Kalau Tuan Edi beli daun teh di tokoku lagi, aku akan beri sedikit diskon."Edi menatap Nona Nesa. "Diskon berapa?"Nona Nesa mengedipkan mata, tampak sangat lincah. "Tuan Edi mau diskon berapa?"Nona Nesa memiliki tampang yang manis dan lugu. Terutama saat mengedipkan mata, senyuman yang tersungging di bibir seperti bunga anggrek yang mekar di malam hari. Pria pasti akan terpukau padanya.Akan tetapi, Edi seakan-akan tidak melihat kecantikan dan kecentilan Nona Nesa. Dia hanya peduli berapa banyak diskon dari daun teh. "Samakan saja dengan diskon yang Nona Nesa berikan pada Tuan Warso."Nona Nesa tertawa. Matanya sangat indah. "Bagaimana bisa? Aku harus membalas kebaikan Tuan atas pemberian pangsit ini. Kalau Tuan Edi datang sendiri, aku beri seperempat kilo untuk pembelian setengah kilo. Bagaimana?"Edi berseru dengan girang, "Sepakat.""Sepakat!" Nona Nesa

  • Aku Juga Keturunan Jenderal   Bab 682

    Pada petang hari, Edi keluar dari kantor Departemen Konstruksi. Sudah ada kereta kuda yang menunggu di luar. Sebelum naik, Edi berpesan, "Pergi ke ujung Jalan Sejahtera. Dua hari lalu, Nyonya bilang mau makan Pangsit Joko. Beli yang mentah untuk masak di rumah nanti.""Sekarang sepertinya belum buka," jawab pak kusir.Pangsit Joko mulai berjualan pada malam hari. Ibu Kota Negara Runa makmur. Jalan Sejahtera dan Jalan Taraman sangat ramai di malam hari."Itu sebentar lagi, tunggu saja di sana," kata Edi.Pak kusir tersenyum seraya berkata, "Tuan Edi benar-benar sayang Nyonya Sanira."Edi mengetuk kepala pak kusir dengan kipas yang dia pegang. Dia tersenyum dan berujar, "Sanira menikah denganku dan sudah melahirkan anak untukku. Tentu saja aku sayang dia. Kamu juga, harus perlakukan Elmi dengan baik."Pak kusir tersenyum seraya berkata, "Aku tahu."Pak kusir adalah keturunan pelayan Keluarga Widyasono, sedangkan Elmi sudah dibeli oleh Keluarga Widyasono ketika masih kecil. Dua tahun lalu

DMCA.com Protection Status