Share

Bab 8 Saya Masih Sanggup!!

Penulis: Twinny_star
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-10 23:49:53

"Apaan bagus, warna nya norak!" jawab Papa Tio dengan ketus.

"Papa gak suka, warna hitam cuman ngundang banyak nyamuk aja. Keluarin kasurnya dari kamar kalau gak nanti papa sobek kasurnya!!" tegas papa.

Seketika Cherryl, Chandra dan mama terbelalak melihat reaksi papa kala itu. Entah mengapa tiba-tiba papa bereaksi seperti itu, mungkin pelampiasan emosi karena percakapan mereka barusan. Cherryl tiba-tiba menitikkan air matanya, kesedihan di rasakan kala maksud baiknya tidak disambut baik oleh calon mertuanya.

"Tapi pa ...," ucap Chandra.

"Kenapa sih pa?! Maksud anak mantu kita itu baik loh," tanya mama Mike kesal.

"Pokoknya engga ... Sekali saya bilang engga yah engga!!" bentak papa.

Mama mengajak Chandra dan Cherryl keluar dari kamar menuju kamar Chandra. Di dalam kamar mereka bertiga terlihat kecewa dan sedih, tak hanya Cherryl, bahkan mama pun terlihat matanya berkaca-kaca.

"Cher ...,. Chan ..., maafin papa yah. Mama juga gak ngerti kenapa papa begitu. Nanti mama coba ngomong pelan-pelan sama papa yah. Kalian jangan sedih lagi, mama ikutan sedih lihat kalian sedih. Sekali lagi maafin papa yah," ujar mama.

"Iya gak apa-apa kok ma, cuman Cherryl kaget aja lihat papa. Maksud kita itu cuman kepingin lihat mama senang aja, kata Chandra kemarin 'mama suka sakit badan kalau bangun tidur'. Itu aja sih maksudnya," jelas Cherryl.

"Mama sangat berterima kasih karena kalian sudah sangat perhatian sama mama dan papa. Tapi maaf sekali lagi ternyata sikap papa seperti itu. Sudah jangan diambil hati yah," ucap mama.

"Iya ma," jawab Cherryl dan Chandra.

Cherryl dan Chandra memutuskan untuk berpamitan hendak menuju rumah barunya karena hari ini barang-barang yang mereka pesan akan segera datang.

"Ma ..., Pa ..., kita pamit yah, mau ke rumah baru, karena barang-barang mau datang hari ini," pamit Chandra.

"Iya kalian hati-hati yah di jalan," ujar mama.

Papa Tio hanya terdiam tidak menjawab salam Cherryl dan Chandra. Terlihat raut wajahnya masih penuh dengan amarah. Entah apa yang di pikirkan oleh papa Tio.

Setelah Cherryl dan Chandra berlalu, mama mencoba berbicara dengan papa.

"Papa ini kenapa sih? Anak perhatian sama kita malah begitu sikapnya? Kasihan Cherryl sampai nangis," ujar mama.

"Tidak perlu, saya masih sanggup beli barang begitu! Mereka pikir saya tidak mampu beli kasur begitu hah?! Sudah tidak usah di bahas lagi. Keluarin cepat kasurnya atau saya sobek kasurnya!" tegas papa.

Mama berlalu meninggalkan papa dengan kecewa. Mama heran dengan pemikiran papa yang tidak masuk akal, anak mantunya hanya memberi hadiah, tetapi tanggapannya diluar pemikiran nya. Tidak ada gunanya berdebat dengan sang suami, karena mama Mike sudah tahu sifat sang suami dikala sedang emosi lebih baik ia menjauh.

Mama berlalu menuju kamar Adit, selain menghindar papa, ada hal yang akan dibicarakan dengan anak bungsunya.

"Dit, mama mau minta tolong boleh gak?" tanya mama.

"Kenapa ma," jawab Adit.

"Kakakmu beliin mama dan papa kasur, tapi ternyata papa gak suka, dia suruh mama kelurain kasurnya kalau tidak mau papa sobek," jelas mama.

"Terus ...," lanjut Adit

"Boleh gak kasurnya kamu beli aja buat di rumah baru nanti, biar uangnya nanti gantiin sama Chandra. Mama gak tega lihat sikap papa begitu sama mereka," lanjut mama.

"Boleh ma, tapi Adit minta jangan bilang Nindy kalau Adit yang beli kasur itu yah, bilang hadiah dari Kak Chandra untuk kami," ujar Adit.

"Kenapa begitu, Dit?" tanya mama.

"Nindy mana kasih ijin ma, beli barang begitu kalau bukan pilihannya, apalagi kasur itu gak murah," jelas Adit.

"Yah sudah kalau gitu, nanti mama coba ngomong sama Chandra. Sekarang bantu mama keluarin kasur dari kamar mama," ajak mama.

Bab terkait

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 9 Masalah Menjelang Pernikahan

    Pov CherrylAku adalah seorang gadis berusia 28 tahun, aku bekerja di salah satu perusahaan besar di bidang investasi. Aku seorang yang berambisi dalam mengejar karir, karena kehidupan masa kecilku hingga aku lulus kuliah bukan berasal dari kalangan orang kaya. Aku ingin merasakan kehidupan yang lebih ketika aku masih kecil. Orang tuaku hanya karyawan biasa, memberikan pendidikan hingga perguruan tinggi pun, rasanya orang tuaku agak kewalahan mengingat aku mengenyam pendidikan di salah satu universitas swasta kenamaan. Orang tua ku berharap kehidupanku lebih baik kedepannya karena menjadi sarjana, tidak seperti mereka yang hanya lulusan sma.Ketika lulus kuliah aku melamar di beberapa perusahaan, salah satu nya perusahaan tempat aku bekerja. Kerja kerasku membuahkan hasil, kurang dari 2 tahun aku sudah menjabat sebagai Eksekutif Manager, dengan penghasilan yang lumayan cukup besar. Mengejar karir semakin membuatku di usia yang hampir kepala tiga ini, semakin melupakan keinginan ibuku

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 10 Masalah Menjelang Pernikahan (Part 2)

    "Halo, Gan ... Ehm ..., iya ..., iya ... Nanti gue bayar, kasih gue waktu, gue pasti kabarin," ucap Chandra. Sontak aku kaget dengan apa yang baru saja kudengar, tetapi hanya itu yang aku dengar dan pembicaraan segera berakhir. Aku mendekati Chandra dan bertanya siapa yang menelpon, sepertinya ada masalah. "Siapa yang telpon, Yang? Kamu lagi ada masalah?" tanyaku."Eh ..., e-egga kok," jawab Chandra gugup."Jangan bohong deh, sebentar lagi kita menikah, gak perlu ada yang di tutup-tutupin," balasku."Ehm ..., tapi kamu janji jangan marah sama aku yah ... Janji dulu," ujar Chandra."Iya," jawabku."Begini ceritanya, setahun yang lalu aku sama Morgan kita buka usaha bengkel repair mobil. Pertengahan jalan ada masalah diantara kami, karena bengkel itu tidah berjalan sesuai harapan dan akhirnya kami harus tutup daripada biaya operasionalnya terus membengkak. Sekarang Morgan menagih modal yang dia dulu dia investasikan," jelas Chandra."Loh kok harus ditagih modalnya? Usaha itu tidak jal

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 11 Hari Pernikahan

    Setelah pergumulan panjang, akhirnya Cherryl tetap melangsungkan pernikahannya. Pagi hari Cherryl duduk di hadapan cermin, seorang perias sedang memulas mukanya. Hari ini adalah hari pernikahannya, tapi sorot mata Cherryl tampak sendu, tidak ada binar kebahagian terpancar dari wajahnya di hari bahagianya. Terlihat kantung mata dengan mata sedikit sembab seperti habis menangis semalam."Mbeb ... kenapose yey ... tegang yah, semalam tidak bisa tidur yah?" tanya Mince, perias pengantin yang agak kemayu."Eh ... E-engga. Kenapa emang?" tanya Cherryl. "Itu mata yey bengkak, deg-degan mau belah duren tar malem yah ... haha ...," balas Mince."Hehe," Cherryl hanya tertawa."Yey itu cantik, udah jangan sedih gitu ah. Ike yakin yey pasti jadi ratu paling cantik hari ini. Semua mataaaa akann tertuju ..., dan terseponaa ..., melihat yey. Ike jamin," tutur Mince bersemangat sambil mengedipkan sebelah matanya.Cherryl hanya tersenyum kecut mendengar perkataan sang perias. Sesaat Cherryl melamun t

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 12 Masalah Setelah Pernikahan

    Malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua. Chandra memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Chandra keluar kamar mandi dengan celana pendek dan kaos oblong. Rambut Chandra yang sedikit basah memancarkan pesona yang tidak biasa untuk Cherryl. Ada desiran dalam hati Cherryl. Gegas Cherryl menuju kamar mandi untuk menghilangkan ketegangan di hatinya.Hampir satu jam Cherryl berada di kamar mandi, Chandra mulai khawatir dengan Cherryl yang berada di dalam kamar mandi. Chandra pun kemudian mengetuk pintu kamar mandi."Cher, are u okay?" tanya Chandra."I-iya Chan," jawab Cherryl gugup."Kok lama banget di dalem, beneran kamu gak apa-apa?" tanya Chandra khawatir.Cherryl akhirnya membuka pintu kamar mandi seraya berkata "Ehm ..., gini ... Ehm ..., aku datang bulan," jelas Cherryl gugup.Sedikit kecewa tersirat di wajahnya Chandra, tapi segera ia tutupi. "Yah sudah lain kali masih bisa kan. Sekarang kita istirahat yuk pasti kamu capek kan," ujar Chandra. Pengant

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 13 Mama yang Bantu

    Pov Cherryl.Aku merasa kebingungan mengapa tagihan katering bisa sebanyak itu. Tamu undangan memang cukup banyak, tetapi sebelum acara usai aku masih melihat banyak makanan tersisa. Seharusnya tagihannya tidak terlalu besar karena tidak ada penambahan makanan yang ada tersisa. Pikiranku terus berkecamuk, rasa sedih bercampur dengan kesal."Chan.. kenapa tagihannya bisa sebesar itu?" tanyaku"E-engga tahu ..., aku juga bingung kenapa bisa sebesar itu," jawab Chandra."Ini mau bayar pakai apa? Uang kamu saja sudah dipakai bayar Morgan,"ketusku."Pakai uang angpau aja, sudah kamu hitungkan?" tanya Chandra mengalihkan kekesalanku."Sudah aku hitung, itu pun gak cukup masih kurang 85 juta. Terus mau bayar pakai apa?" jawabku ketus.Bukan aku enggan membayarnya, tetapi aku tidak ingin terus menguras tabunganku. Ini seharusnya menjadi tanggung jawab suami karena sisa semua pembayaran adalah kewajibannya sesuai dengan kesepakatan dahulu.Chandra hanya diam sambil memandangi layar ponsel. Se

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 14 Chandra Senang-senang saja

    Pov Chandra"Argghhhhhhh ..., kenapa semua jadi begini sih!! Harusnya sekarang ini saatnya aku menikmati hari-hari bahagia setelah menikah dengan Cherryl. Semua gara-gara mama ngerusak mood Cherryl. Gara-gara Morgan sial, kenapa harus nagih uang kemarin. Kalau aku ga bayar morgan mungkin semua urusan ga serumit sekarang. Sh*t" umpatku sambil memukul stir mobil berkali-kali.Mobil kulaju dengan kecepatan sedang menuju cafe dimana temanku Victor dan Erik berkumpul. Setengah jam kemudian aku sampai dipelataran parkir sebuah cafe di daerah Dago. Kakiku melangkah mencari dimana keberadaan teman-temanku."Hai bro.. sudah lama?" tanyaku."Hai pengantin baru, belum baru 10 menit," ujar Erik seraya menyalamiku."Suntuk banget mukanya, masa pengantin baru mukanya sudah gitu. Orang lain itu pengantin baru itu mukanya cerah ceria, secara abis belah duren," ujar Victor terkekeh."Bini gue lagi ngambek bro," jelasku."Lho.. baru nikah udah ribut aja," ledek Erik."Biasalah cewe rese!" jawabku asal.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 15 Tambahin yah! Uang Aku Kurang

    Di sebuah rumah dengan design minimalis, tampak Cherryl sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dengan sang suami. Kini sudah satu bulan usia pernikahan mereka. Selama itu dikala pagi menyiapkan sarapan sebelum berangkat kerja, sedangkan Chandra selalu bangun siang.Setelah selesai menyiapkan sarapan, Cherryl gegas untul segera mandi. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Cherryl membangunkan Chandra. "Chan, bangun," ujar Cherryl sambil mengguncang badan Chandra."Ehm ...," jawab Chandra."Ayo bangun sudah siang nih," lanjut Cherryl."Iya ... iya ...," jawab Chandra seraya membuka mata perlahan."Hari ini jangan lupa bayar angsuran rumah, sesuai janji kamu bayar cicilan rumah," ujar Cherryl seraya duduk di depan cermin untuk dandan."Ehm ..., iya," ujar Chandra."Hari ini aku pulang telat yah, aku ada janji dengan klien sambil makan malam," ujar Cherryl."Owh iya Cher, aku minta tolong dong, uang angsuranku masih kurang, kamu tambahin yah. Maklum kondisi bengkel lagi sepi," pin

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 16 Promosi Kenaikan Jabatan

    Kerjasama yang terjalin antara Cherryl dengan Pak Bagas, membuahkan promosi kenaikan jabatan bagi Cherryl sebagai Senior Executive Manager. Usaha dan kerja keras Cherryl kian hari kian cemerlang, namanya kini semakin di kenal dikalangan perusahaan investasi lainnya, karena tidak sedikit pengusaha besar telah mempercayakan Cherryl untuk bekerjasama.Tok ... Tok ... Tok ..."Permisi pak, bapak memanggil saya?" ujar Cherryl."Nah ini bintang kita, masuk Cher! Ayo ..., silahkan duduk," pinta Pak Tony, kepala cabang di kantor Cherryl."Ini tolong tanda tangani berkas promosi kenaikan jabatan kamu, setelah ini bonus dan gaji kamu akan di tranferkan ke rekening kamu yah. Sekali lagi selamat yah, saya bangga atas prestasi dan kinerja kamu selama ini. Kalau begini terus kurang dari satu tahun saya rasa kamu akan menggeser saya ... haha ...," gurau Pak Tony."Ah ..., bisa saja bapak ini, mana mungkin saya sanggup menggeser bapak, yang ada malah posisi bapak yang naik lebih jauh lagi haha .... T

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12

Bab terbaru

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 32 Mama Yanti Nagih Hutang

    Kring ... kring ... kring ..."Assalamualaikum ma," ucapku."Waalaikumsalam," balas mama."Mama apa kabar? Sehat? Tumben mama telepon, ada sesuatu yang penting?" ujarku."Alhamdulilah mama baik dan sehat. Iya sebenarnya ada yang mama ingin tanyakan sama kamu," jawab mama."Ada apa emangnya ma? Sepertinya penting," tanyaku sedikit khawatir."Ehm .. ini perihal uang yang pernah kalian pinjam tahun lalu, apa kiranya bisa kalian kembalikan? Soalnya mama kebetulan ada perlu, Om Danu sedang butuh bantuan, jadi rencananya uang itu mau mama pakai untuk bantu Om Danu," jelas mama.Deg ...Sejenak aku hanya terdiam, entah apa yang harus aku katakan kepada mama. Karena sampai saat ini mama tidak tahu kondisi keuangan dan rumah tanggaku. Aku tidak ingin menambah beban pikiran mama. Tapi seandainya aku tidak jujur aku tidak tahu harus mencari alasan apa kepada mama "Cher ..., kamu masih disitukan?" tanya mama."I-iya ma, e-ehm gini ma, nanti aku tanya Chandra dulu gimana, nanti aku kabarin mama l

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 31 Durian Runtuh

    Cherryl kemudian membisikkan sesuatu di telingaku. Seketika mataku membelalak "Apaaaaaa ...., hampir seharga mobil Alya baru??? Kamu gak salah Cher, beli cincin ini mahal banget? Bagusan kamu beli mobil daripada beli cincin," ucapku keheranan."Kan sudah punya kalau mobil," jawab Cherryl."Iya juga sih, cuman tetep aja ngapain kamu beli cincin mahal-mahal. Kalau hilang gimana? Kalau dicuuri gimana?" gerutuku."Yah aku emang suka berlian dan aku juga suka banget sama Blue Safir. Kebetulan di toko perhiasan langganan aku ada cincin itu. Yah sudah aku beli, lagian kebetulan memang ada lebih uang saat itu. Tadi nya aku gak akan pernah mau jual cincin itu karena. kenang-kenang hasil dari kerja aku. Eh ..., malah ketahuan kamu dulu," ujar Cherryl dengan cemberut."Jadi gak iklas nih kasih pinjem cincinya ke aku?" tanyaku."Sebenernya sih gak iklas, cuman yah sudahlah. Tapi beneran kamu ganti yah, ini harta aku satu-satunya, sudah gak ada lagi. Aku gak mau ini juga sampai gak berbekas," ger

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 30 Aku Pinjam dulu Cincin Kamu Yah

    "Yank ... kamu lihat kemeja aku gak yang warna biru?" teriakku."Ada ditumpukan baju kamu di lemari," ujar Cherryl.Aku berencana hari ini akan bertemu dengan salah satu temanku untuk membantuku mencari cangkang sawit. Aku bertekad untuk menjalankan usaha ini walaupun tampaknya Cherryl kurang setuju. Tapi demi kehidupan aku yang lebih baik, aku harus berusaha. Aku sendiri lelah dengan keadaan seperti ini, tidak dapat hang out dengan teman-temanku lagi karena keadaan keuangan lagi kurang baik. Walaupun terkadang mereka suka mentraktirku, tapi kali ini aku sedikit engga daripada harus ribut dengan Cherryl.Aku sedari tadi mencari kemeja kesayanganku berwarna biru. Kala sedang mencari di lemari, aku tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak. Entah kotak apa itu, tapi sepertinya kotak cincin. Rasa penasaranku semakin besar, tanganku mengambil kotak tersebut kemudian membukanya. Aku sedikit takjub kala membuka kotak tersebut, sebuah cincin dengan hiasan batu blue safir dengan untaian berlian di

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 29 Aku Dapet Proyek

    "Yanggggg ..., alhamdulilah aku dapetttt proyekkk join sama temen," teriak Chandra kala memasuki rumah.Chandra setengah berlari mencari istrinya, kemudian memeluknya karena kegirangan. Chandra mendapatkan kesempatan menjalankan sebuah proyek dengan temannya semasa kuliahnya."Yang, aku senang banget. Hendrik temanku waktu kuliah dulu kasih aku proyek" ujar Chandra."Proyek apa?" tanya Cherryl."Ekspor sawit," jelas Chandra."Ekspor sawit??" ujar Cherryl tampak kebingungan."Iya ... Hendrik kan asli orang malaysia. Om nya Hendrik usaha di bidang ekspor cangkang sawit. Selama ini omnya ngejalanin bisnis seputaran Malaysia, karena permintaannya meningkat dia mau cari cangkang sawit dari Indonesia. Jadi Hendrik minta tolong aku untuk bantu cari. Kalau aku terima komisi dari penjualan itu. Kebayangkan uang yang bakal aku dapatin?!" tutur Chandra."Tapi kamu kan gak nguasain bidang itu. Hati-hati loh resikonya. Terus duit darimana buat ongkos perjalanan kamu?" ujar Cherryl mengingatkan."S

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 28 Menyesal, Seandainya

    Tring ... Tring ... Tring ..."Iya halo ma," jawab Cherryl."Kamu apa kabar? Sudah lama kamu gak pernah ke rumah, kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Yanti."Baik ma, iya maaf soalnya sekarang banyak di rumah, capek habis beres-beres rumah karena tidak ada pembantu di sini." jawab Cherryl menutupi keadaan rumah tangganya."Kamu lagi ada masalah sayang?" tanya mama."E-engga kok ma," jawb Cherryl gugup."Syukur kalau kamu baik-baik saja," ujar mama."Kenapa ma telepon ada sesuatu?" tanya Cherryl."Selain mama kangen sama kamu, ada yang mau mama tanyain sama kamu. Perihal uang yang kalian pinjam waktu menikah dulu, apa sudah bisa kalian kembalikan? Karena mama ada kepentingan," tanya mama."Huff .... coba aku tanya sama Chandra dulu yah ma, nanti aku kabarin lagi ke mama," ujar Cherryl."Yah sudah kalau begitu, jaga diri baik-baik yah nak. Perasaan mama sudah tidak enak akhir-akhir ini, semoga kamu baik-baik yah. Tapi mama lega sudah dengan suara kamu. Ya sudah kalau begitu mama tutup

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 27 Kenapa Bau Parfum Perempuan?

    Pagi hari menunjukkan pukul 7 pagi, Cherryl terbangun dengan kaget karena semalam ia tertidur di sofa karena kelelahan menunggu sang suami pulang. Cherryl bergegas menuju kamar tidurnya di lantai 2, melihat apakah Chandra sudah pulang ke rumah. Ternyata tenpat tidur mereka masih tampak rapih oertanda Chandra masih belum pulang ke rumah. Cherryl merasa keheranan mengapa Chandra tak kunjung pulang. Cherryl meraih ponselnya mencoba menghubungi Chandra, tapi ternyata ponselnya tidak aktif. Rasa hati ingin menghubungi mama mertuanya menanyakan keberadaan Chandra. Akan tetapi dia urungkan niatnya, karena pasti yang ada sindiran terhadap dirinya sehingga suami pergi dari rumah dan tidak pulang semalam.Cherryl memutuskan untuk mandi, menyegarkan diri dan menenangkan hati dan pikirannya yang sedang panas. "Kamu dimana sih?" gerutu Cherryl dalam hati.Setelah selesai mandi, Cherryl mulai mengerjakan aktivitas hariannya untuk membersihkan rumah, mencuci, menyapu, mengepel hingga memasak. Tapi

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 26 Bentuk Nafkah Suami.

    Aku masih sedikit terkejut melihat isi di dalam bungkusan tersebut, kangkung, bayam, tempe, tahu, ikan dan bumbu-bumbu masak lainnya seperti bawang merah, bawang putih, dan cabe. "Apa ini??? Maksudnya apa???" tanyaku keheranan.Untuk apa ibu mertuaku mengirimkan bahan masakan seperti ini. Belum selesai rasa penasaranku. Ponselku tiba-tiba berbunyi.[Cher, kamu ini jadi istri kenapa marah-marah saja kerjaannya? Bukan mendukung suami malah marahin Chandra. Mama sudah dengar semuanya, tidak pantas kamu memperlakukan suamimu seperti itu, kualat kamu nanti jadi istri. Ingat surgamu itu ada di suami kamu!] ujar mamaMataku terbelalak membaca pesan yang dikirimkan oleh ibu mertuaku. Rasanya ingin segera kupencet tombol di ponselku untuk segera menelponnya. Tapi aku masih berusaha menghargai beliau sebagai mama mertuaku.[Apa aku salah meminta hakku sebagai seorang istri untuk dinafkahi ma? Aku hanya meminta Chandra lebih bertanggung jawab sebag

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 25 Aku Tulang Rusukmu, Bukan Tulang Punggungmu!

    Pov CherrylKesal rasanya melihat sikap Chandra seperti ini, berbulan-bulan tidak ada usaha lebih untuk lebih bisa bertanggung jawab terhadap istri. Bangun siang jarang ke bengkel hanya bermain game di rumah seharian. Semakin stres kalau begini ceritanya, maksud hati lepas dari pekerjaan agak tidak stres sehingga aku cepat hamil. Kenyataannya aku bertambah stres di rumah melihat kelakuan suamiku.Berbulan-bulan aku mengikuti program hamil, nyatanya aku tak kunjung hamil. Setiap pertemuan dengan ibu mertuaku, hanya kenyataan pahit yang kuterima, sindiran demi sindiran meluncur dari mulutnya tanpa mempedulikan perasaanku. Hinaan aku yang tak kunjung hamil kerap kali terlontar "aku si mandul". Kenyataannya anaknya sendiri yang membuat aku semakin sulit untuk hamil. Aku yang selalu berpikir sendiri untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, cicilan setiap bulannya. Tabunganku sudah semakin menipis, tapi suamiku masih saja tidak perduli.Kali ini adalah puncak kemarahanku, aku sudah tidak sab

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 24 Dasar Pemalas!

    Sudah 6 bulan semenjak Cherryl mengundurkan diri dari pekerjaannya, tetapi Cherryl tak kunjung hamil. Keadaan keuangan Cherryl semakin morat-marit, tabungan Cherryl sudah semakin menipis, beberapa perhiasannya sudah dia jual untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar cicilan rumah karena Chandra tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami. Pertengkaran demi pertengkaran mulai terjadi dalam rumah tangga mereka."Chan, gimana sih kamu ini, setiap hari bangun siang jarang ke bengkel, setiap hari kerjaannya main game. Semua kebutuhan rumah pakai uang aku, cicilan rumah pakai uang aku, tabungan aku sudah habis! Gimana hidup kita kedepannya kalau begini terus?!" ujar Cherryl dengan suara meninggi."Kan aku sudah bilang dulu keuangan aku belum stabil, kamu jangan resign dulu. Kenapa kamu sekarang nyalahin aku!! Kamu sendiri bilang masih ada uang tabungan bisa kita pakai dulu," teriak Chandra tak mau kalah."Tapi aku bilang sama kamu cari sampingan la

DMCA.com Protection Status