Share

Bab 4 Firasat Mama Yanti

Penulis: Twinny_star
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-10 11:52:22

Seminggu kemudian Chandra dan Cherryl menuju bandara Husen Sastranegara dengan tujuan penerbangan Singapura untuk melaksanakan foto prewedding. Berbagai tempat seperti Universal Studio, Sentosa Island, Marina Bay dan tidak luput Marlion pun menjadi spot untuk pemotretan.

Setelah selesai pemotretan yang memakan waktu hampir 3 hari, kali ini saatnya mereka berbelanja untuk kebutuhan seserahan. Orchad Road menjadi destinasi mereka untuk berbelanja. Deretan mall dengan gedung-gedung tinggi menjadi daya tarik kawasan ini. Chandra dan Cherryl tampak sibuk memasuki outlet dengan brand kenamaan seperti LV, Herm*s, Chan*l, dll.

Setelah hampir 4 jam berbelanja, dengan menenteng beberapa tas belanja di tangannya. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke hotel karena penerbangan kembali ke tanah air pada pukul 7 malam.

*******************

Di rumah Cherryl semua tampak sibuk menyambut kedatangan keluarga Chandra. Cherryl masih berada di depan cermin, tampak merias wajahnya dengan make up tipis. Berbalut kebaya biru muda Cherryl tampak sangat cantik. Perasaan deg-degan menghampiri Cherryl, karena hari ini adalah kala pertama kedua keluarga mereka bertemu.

Sang ibunda masih sibuk mengawasi pihak katering yang sedang menata makanan. Wanita paruh baya tersebut tak kalah cantik dengan Cherryl, masih terpancar kecantikannya.

"Assalamualaikum," salam seseorang di pintu. Tampak rombongan keluarga Chandra sudah sampai.

"Waalaikumsalam," jawab mama Cherryl.

Mama Yanti mempersilahkan seluruh keluarga masuk. Di ruang tengah yang sedikit luas sudah berkumpul dua belah keluarga, Mama Yanti yang seorang janda hanya di temani oleh abang Cherryl, Dion.

"Maksud kedatangan kami, ingin melamar ananda Cherryl untuk anak kami Chandra," ucap Papa Tio selaku ayah Chandra.

"Saya senang sekali dengan maksud baik kedatangan keluarga Tanukusuma untuk melamar putri saya. Tetapi alangkah lebih baik kalau kita tanyakan sendiri kepada yang bersangkutan, apakah mau menerima lamaran ini.," sahut mama Yanti.

"Iya saya bersedia," ucap Cherryl.

"Alhamdulilah," jawab mereka serempak.

Sebagai tanda pengikat Chandra melingkarkan sebuah kalung emas putih dengan liontin kecil di leher Cherryl. Setelah itu semua keluarga menikmati hidangan yang telah tersedia.

Cherryl tampak bahagia melihat seserahan yang begitu banyak dan mewah. Cherry begitu tidak sabar, karena bulan depan ia akan menjadi nyonya Chandra Tanukusuma.

Pertemuan yang mendadak, pernikahan yang serba mendadak membuat mama Yanti sedikit khawatir seandainya Chandra bukan pria yang baik untuk putri bungsunya. Walaupun sekuat tenaga menepis perasaan itu, tapi entah kenapa firasat seorang ibu berkata lain. Ingin rasanya mencegah Cherryl menikah tetapi dirinya yang

menginginkan Cherryl untuk cepat menikah. Karena dirinya merasa semakin tua takut tidak ada yang bisa menjaga Cherryl seandainya terjadi sesuatu pada dirinya.

"Dion ... kok mama ngerasa ada yang janggal yah sama rencana pernikahan Cherry dengan Chandra," tutur mama Yanti.

"Emang kenapa ma?" jawab Dion.

"Gak tau, cuman kok feeling mama gimana gitu yah ... agak kurang sreg aja. Apalagi yang mengurus persiapan pernikahan dari keluarga pihak laki laki," jelas mama.

"Gak usah diambil pusing ma, mungkin karena mama kerja dan keluarga Chandra pengusaha jadi lebih banyak waktu luang," ucap Dion.

"Tapi dulu saja saat kamu menikah mama masih bisa persiapkan pernikahan kalian," jawab mama.

"Mungkin Cherryl dan Chandra punya alasan lain ma ..., sudah gak usah di ambil hati yah. Yang penting kita doain pernikahan Cherryl lancar sampai hari H dan mereka jadi keluarga samawa," ucap Dion.

"Amin," ucap mama. "Doa mama yang terbaik untuk kamu Cher ..., walaupun firasat mama tidak baik akan pernikahan kalian. Semoga firasat mama ini salah, karena mama tetap ingin melihat kamu bahagia," monolog mama dalam dirinya.

Bab terkait

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 5 Mama Minta Uang

    Rutinitas keseharian Chandra ketika di rumahnya adalah tidur siang atau main game. Baginya usaha milik keluarganya sudah ada papa Tio yang mengawasinya, sehingga Chandra lebih banyak bersantai. Ketika sedang sibuk main game di kamarnya, tiba-tiba mama Mike masuk dengan sedikit panik. "Chan, mama bagi uang dong karena hari ini gajian karyawan, tapi uang mama kurang nih," pinta mama."Loh kok bisa uangnya kurang?" tanya Chandra."Itu kemarin mama baru bayar cincin pertunangan Adit karena calon istrinya pengen lamarannya pakai satu set perhiasan Fr*nk n co," jelas mama."Yaaa elahhhhh ..., ma, lagian kenapa mama yang harus pusing bayarin. Harusnya Adit yang mikir sendiri. Chandra nikah aja mama gak ada bantu biaya," ketus Chandra."Adit kurang uangnya kemarin, jadi mama yang bayarin dulu nanti dia ganti kalau ada uang," bela mama."Kalau ada uang, kalau gak ada gimana? Lagian Adit b*go banget sih jadi orang, cari perempuan model begitu banyak nuntut. Kaya aku donk ngga ada uang tapi Ch

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 6 Kamu yang Bayar dulu

    Pernikahan Chandra dan Cherryl tinggal 3 minggu lagi. Persiapan pernikahan mereka terasa semakin sibuk tidak hanya meeting dengan pihak WO, bahkan mereka harus test food, fitting gaun pengantin, pemilihan dekorasi, cetak undangan. Kini mereka pun harus memikirkan rencana tempat tinggal setelah mereka menikah."Yang, setelah kita nikah, nanti kita tinggal di mana?" tanya Cherryl."Aku sih bebas, terserah kamu mau tinggal di mana? Di rumah mama boleh, di rumah kamu juga boleh," jelas Chandra santai."Loh kok ..., di rumah mama, aku gak mau ah ... Aku mau tinggal di rumah sendiri!" jawab Cherryl dengan kesal."Aku belum ada uang buat beli rumah, Sayang. Persiapan pernikahan kita lumayan makan banyak biaya," ujar Chandra."Lho kok gitu ..., aku pikir kamu udah siapin rumah, makanya kamu berani buat pesta yang megah," tanya Cherryl."Aku pikir di rumah ini masih banyak kamar kosong, bahkan di rumah mama Yanti juga tinggal sendiri. Jadi aku pikir gampang masalah tempat tinggal," ujar Chand

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 7 Papa Tio Murka

    Di kediaman keluarga Tanukusuma terlihat Papa Tio sedang marah besar. Pernikahan Chandra yang berlangsung sebentar lagi akan mengundang keluarga besar kedua belah pihak beserta kolega bisnis Papa Tio. Akan tetapi Papa Tio tidak ingin mengundang Om Brata, selaku adik kandungnya karena selisih paham yang terjadi beberapa tahun yang lalu berujung perang dingin. Flashback onSepuluh tahun yang lalu bisnis dan keuanganku sedang menurun, aku perlu suntikan dana untuk menyelamatkam bisnisku. Sepertinya aku memerlukan bantuan adikku Brata karena warisan almarhum papa banyak yang dia urus. Walaupun bagianku sudah di berikan, tetapi tidak ada salahnya meminta bantuan Brata.Brata memilih meneruskan usaha papa yang bergerak di bidang perkebunan sawit. Selain tidak ada pengetahuan dan ketertarikanku pada usaha tersebut, aku pun enggan untuk hijrah dan tinggal di pulau Sulawesi. Kecintaanku terhadap kota kelahiranku yang sejuk membuatku enggan untuk hidup di tinggal di kota yang sedikit gersang d

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 8 Saya Masih Sanggup!!

    "Apaan bagus, warna nya norak!" jawab Papa Tio dengan ketus."Papa gak suka, warna hitam cuman ngundang banyak nyamuk aja. Keluarin kasurnya dari kamar kalau gak nanti papa sobek kasurnya!!" tegas papa.Seketika Cherryl, Chandra dan mama terbelalak melihat reaksi papa kala itu. Entah mengapa tiba-tiba papa bereaksi seperti itu, mungkin pelampiasan emosi karena percakapan mereka barusan. Cherryl tiba-tiba menitikkan air matanya, kesedihan di rasakan kala maksud baiknya tidak disambut baik oleh calon mertuanya."Tapi pa ...," ucap Chandra."Kenapa sih pa?! Maksud anak mantu kita itu baik loh," tanya mama Mike kesal."Pokoknya engga ... Sekali saya bilang engga yah engga!!" bentak papa.Mama mengajak Chandra dan Cherryl keluar dari kamar menuju kamar Chandra. Di dalam kamar mereka bertiga terlihat kecewa dan sedih, tak hanya Cherryl, bahkan mama pun terlihat matanya berkaca-kaca."Cher ...,. Chan ..., maafin papa yah. Mama juga gak ngerti kenapa papa begitu. Nanti mama coba ngomong pelan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 9 Masalah Menjelang Pernikahan

    Pov CherrylAku adalah seorang gadis berusia 28 tahun, aku bekerja di salah satu perusahaan besar di bidang investasi. Aku seorang yang berambisi dalam mengejar karir, karena kehidupan masa kecilku hingga aku lulus kuliah bukan berasal dari kalangan orang kaya. Aku ingin merasakan kehidupan yang lebih ketika aku masih kecil. Orang tuaku hanya karyawan biasa, memberikan pendidikan hingga perguruan tinggi pun, rasanya orang tuaku agak kewalahan mengingat aku mengenyam pendidikan di salah satu universitas swasta kenamaan. Orang tua ku berharap kehidupanku lebih baik kedepannya karena menjadi sarjana, tidak seperti mereka yang hanya lulusan sma.Ketika lulus kuliah aku melamar di beberapa perusahaan, salah satu nya perusahaan tempat aku bekerja. Kerja kerasku membuahkan hasil, kurang dari 2 tahun aku sudah menjabat sebagai Eksekutif Manager, dengan penghasilan yang lumayan cukup besar. Mengejar karir semakin membuatku di usia yang hampir kepala tiga ini, semakin melupakan keinginan ibuku

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 10 Masalah Menjelang Pernikahan (Part 2)

    "Halo, Gan ... Ehm ..., iya ..., iya ... Nanti gue bayar, kasih gue waktu, gue pasti kabarin," ucap Chandra. Sontak aku kaget dengan apa yang baru saja kudengar, tetapi hanya itu yang aku dengar dan pembicaraan segera berakhir. Aku mendekati Chandra dan bertanya siapa yang menelpon, sepertinya ada masalah. "Siapa yang telpon, Yang? Kamu lagi ada masalah?" tanyaku."Eh ..., e-egga kok," jawab Chandra gugup."Jangan bohong deh, sebentar lagi kita menikah, gak perlu ada yang di tutup-tutupin," balasku."Ehm ..., tapi kamu janji jangan marah sama aku yah ... Janji dulu," ujar Chandra."Iya," jawabku."Begini ceritanya, setahun yang lalu aku sama Morgan kita buka usaha bengkel repair mobil. Pertengahan jalan ada masalah diantara kami, karena bengkel itu tidah berjalan sesuai harapan dan akhirnya kami harus tutup daripada biaya operasionalnya terus membengkak. Sekarang Morgan menagih modal yang dia dulu dia investasikan," jelas Chandra."Loh kok harus ditagih modalnya? Usaha itu tidak jal

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 11 Hari Pernikahan

    Setelah pergumulan panjang, akhirnya Cherryl tetap melangsungkan pernikahannya. Pagi hari Cherryl duduk di hadapan cermin, seorang perias sedang memulas mukanya. Hari ini adalah hari pernikahannya, tapi sorot mata Cherryl tampak sendu, tidak ada binar kebahagian terpancar dari wajahnya di hari bahagianya. Terlihat kantung mata dengan mata sedikit sembab seperti habis menangis semalam."Mbeb ... kenapose yey ... tegang yah, semalam tidak bisa tidur yah?" tanya Mince, perias pengantin yang agak kemayu."Eh ... E-engga. Kenapa emang?" tanya Cherryl. "Itu mata yey bengkak, deg-degan mau belah duren tar malem yah ... haha ...," balas Mince."Hehe," Cherryl hanya tertawa."Yey itu cantik, udah jangan sedih gitu ah. Ike yakin yey pasti jadi ratu paling cantik hari ini. Semua mataaaa akann tertuju ..., dan terseponaa ..., melihat yey. Ike jamin," tutur Mince bersemangat sambil mengedipkan sebelah matanya.Cherryl hanya tersenyum kecut mendengar perkataan sang perias. Sesaat Cherryl melamun t

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 12 Masalah Setelah Pernikahan

    Malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua. Chandra memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai Chandra keluar kamar mandi dengan celana pendek dan kaos oblong. Rambut Chandra yang sedikit basah memancarkan pesona yang tidak biasa untuk Cherryl. Ada desiran dalam hati Cherryl. Gegas Cherryl menuju kamar mandi untuk menghilangkan ketegangan di hatinya.Hampir satu jam Cherryl berada di kamar mandi, Chandra mulai khawatir dengan Cherryl yang berada di dalam kamar mandi. Chandra pun kemudian mengetuk pintu kamar mandi."Cher, are u okay?" tanya Chandra."I-iya Chan," jawab Cherryl gugup."Kok lama banget di dalem, beneran kamu gak apa-apa?" tanya Chandra khawatir.Cherryl akhirnya membuka pintu kamar mandi seraya berkata "Ehm ..., gini ... Ehm ..., aku datang bulan," jelas Cherryl gugup.Sedikit kecewa tersirat di wajahnya Chandra, tapi segera ia tutupi. "Yah sudah lain kali masih bisa kan. Sekarang kita istirahat yuk pasti kamu capek kan," ujar Chandra. Pengant

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12

Bab terbaru

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 32 Mama Yanti Nagih Hutang

    Kring ... kring ... kring ..."Assalamualaikum ma," ucapku."Waalaikumsalam," balas mama."Mama apa kabar? Sehat? Tumben mama telepon, ada sesuatu yang penting?" ujarku."Alhamdulilah mama baik dan sehat. Iya sebenarnya ada yang mama ingin tanyakan sama kamu," jawab mama."Ada apa emangnya ma? Sepertinya penting," tanyaku sedikit khawatir."Ehm .. ini perihal uang yang pernah kalian pinjam tahun lalu, apa kiranya bisa kalian kembalikan? Soalnya mama kebetulan ada perlu, Om Danu sedang butuh bantuan, jadi rencananya uang itu mau mama pakai untuk bantu Om Danu," jelas mama.Deg ...Sejenak aku hanya terdiam, entah apa yang harus aku katakan kepada mama. Karena sampai saat ini mama tidak tahu kondisi keuangan dan rumah tanggaku. Aku tidak ingin menambah beban pikiran mama. Tapi seandainya aku tidak jujur aku tidak tahu harus mencari alasan apa kepada mama "Cher ..., kamu masih disitukan?" tanya mama."I-iya ma, e-ehm gini ma, nanti aku tanya Chandra dulu gimana, nanti aku kabarin mama l

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 31 Durian Runtuh

    Cherryl kemudian membisikkan sesuatu di telingaku. Seketika mataku membelalak "Apaaaaaa ...., hampir seharga mobil Alya baru??? Kamu gak salah Cher, beli cincin ini mahal banget? Bagusan kamu beli mobil daripada beli cincin," ucapku keheranan."Kan sudah punya kalau mobil," jawab Cherryl."Iya juga sih, cuman tetep aja ngapain kamu beli cincin mahal-mahal. Kalau hilang gimana? Kalau dicuuri gimana?" gerutuku."Yah aku emang suka berlian dan aku juga suka banget sama Blue Safir. Kebetulan di toko perhiasan langganan aku ada cincin itu. Yah sudah aku beli, lagian kebetulan memang ada lebih uang saat itu. Tadi nya aku gak akan pernah mau jual cincin itu karena. kenang-kenang hasil dari kerja aku. Eh ..., malah ketahuan kamu dulu," ujar Cherryl dengan cemberut."Jadi gak iklas nih kasih pinjem cincinya ke aku?" tanyaku."Sebenernya sih gak iklas, cuman yah sudahlah. Tapi beneran kamu ganti yah, ini harta aku satu-satunya, sudah gak ada lagi. Aku gak mau ini juga sampai gak berbekas," ger

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 30 Aku Pinjam dulu Cincin Kamu Yah

    "Yank ... kamu lihat kemeja aku gak yang warna biru?" teriakku."Ada ditumpukan baju kamu di lemari," ujar Cherryl.Aku berencana hari ini akan bertemu dengan salah satu temanku untuk membantuku mencari cangkang sawit. Aku bertekad untuk menjalankan usaha ini walaupun tampaknya Cherryl kurang setuju. Tapi demi kehidupan aku yang lebih baik, aku harus berusaha. Aku sendiri lelah dengan keadaan seperti ini, tidak dapat hang out dengan teman-temanku lagi karena keadaan keuangan lagi kurang baik. Walaupun terkadang mereka suka mentraktirku, tapi kali ini aku sedikit engga daripada harus ribut dengan Cherryl.Aku sedari tadi mencari kemeja kesayanganku berwarna biru. Kala sedang mencari di lemari, aku tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak. Entah kotak apa itu, tapi sepertinya kotak cincin. Rasa penasaranku semakin besar, tanganku mengambil kotak tersebut kemudian membukanya. Aku sedikit takjub kala membuka kotak tersebut, sebuah cincin dengan hiasan batu blue safir dengan untaian berlian di

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 29 Aku Dapet Proyek

    "Yanggggg ..., alhamdulilah aku dapetttt proyekkk join sama temen," teriak Chandra kala memasuki rumah.Chandra setengah berlari mencari istrinya, kemudian memeluknya karena kegirangan. Chandra mendapatkan kesempatan menjalankan sebuah proyek dengan temannya semasa kuliahnya."Yang, aku senang banget. Hendrik temanku waktu kuliah dulu kasih aku proyek" ujar Chandra."Proyek apa?" tanya Cherryl."Ekspor sawit," jelas Chandra."Ekspor sawit??" ujar Cherryl tampak kebingungan."Iya ... Hendrik kan asli orang malaysia. Om nya Hendrik usaha di bidang ekspor cangkang sawit. Selama ini omnya ngejalanin bisnis seputaran Malaysia, karena permintaannya meningkat dia mau cari cangkang sawit dari Indonesia. Jadi Hendrik minta tolong aku untuk bantu cari. Kalau aku terima komisi dari penjualan itu. Kebayangkan uang yang bakal aku dapatin?!" tutur Chandra."Tapi kamu kan gak nguasain bidang itu. Hati-hati loh resikonya. Terus duit darimana buat ongkos perjalanan kamu?" ujar Cherryl mengingatkan."S

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 28 Menyesal, Seandainya

    Tring ... Tring ... Tring ..."Iya halo ma," jawab Cherryl."Kamu apa kabar? Sudah lama kamu gak pernah ke rumah, kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Yanti."Baik ma, iya maaf soalnya sekarang banyak di rumah, capek habis beres-beres rumah karena tidak ada pembantu di sini." jawab Cherryl menutupi keadaan rumah tangganya."Kamu lagi ada masalah sayang?" tanya mama."E-engga kok ma," jawb Cherryl gugup."Syukur kalau kamu baik-baik saja," ujar mama."Kenapa ma telepon ada sesuatu?" tanya Cherryl."Selain mama kangen sama kamu, ada yang mau mama tanyain sama kamu. Perihal uang yang kalian pinjam waktu menikah dulu, apa sudah bisa kalian kembalikan? Karena mama ada kepentingan," tanya mama."Huff .... coba aku tanya sama Chandra dulu yah ma, nanti aku kabarin lagi ke mama," ujar Cherryl."Yah sudah kalau begitu, jaga diri baik-baik yah nak. Perasaan mama sudah tidak enak akhir-akhir ini, semoga kamu baik-baik yah. Tapi mama lega sudah dengan suara kamu. Ya sudah kalau begitu mama tutup

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 27 Kenapa Bau Parfum Perempuan?

    Pagi hari menunjukkan pukul 7 pagi, Cherryl terbangun dengan kaget karena semalam ia tertidur di sofa karena kelelahan menunggu sang suami pulang. Cherryl bergegas menuju kamar tidurnya di lantai 2, melihat apakah Chandra sudah pulang ke rumah. Ternyata tenpat tidur mereka masih tampak rapih oertanda Chandra masih belum pulang ke rumah. Cherryl merasa keheranan mengapa Chandra tak kunjung pulang. Cherryl meraih ponselnya mencoba menghubungi Chandra, tapi ternyata ponselnya tidak aktif. Rasa hati ingin menghubungi mama mertuanya menanyakan keberadaan Chandra. Akan tetapi dia urungkan niatnya, karena pasti yang ada sindiran terhadap dirinya sehingga suami pergi dari rumah dan tidak pulang semalam.Cherryl memutuskan untuk mandi, menyegarkan diri dan menenangkan hati dan pikirannya yang sedang panas. "Kamu dimana sih?" gerutu Cherryl dalam hati.Setelah selesai mandi, Cherryl mulai mengerjakan aktivitas hariannya untuk membersihkan rumah, mencuci, menyapu, mengepel hingga memasak. Tapi

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 26 Bentuk Nafkah Suami.

    Aku masih sedikit terkejut melihat isi di dalam bungkusan tersebut, kangkung, bayam, tempe, tahu, ikan dan bumbu-bumbu masak lainnya seperti bawang merah, bawang putih, dan cabe. "Apa ini??? Maksudnya apa???" tanyaku keheranan.Untuk apa ibu mertuaku mengirimkan bahan masakan seperti ini. Belum selesai rasa penasaranku. Ponselku tiba-tiba berbunyi.[Cher, kamu ini jadi istri kenapa marah-marah saja kerjaannya? Bukan mendukung suami malah marahin Chandra. Mama sudah dengar semuanya, tidak pantas kamu memperlakukan suamimu seperti itu, kualat kamu nanti jadi istri. Ingat surgamu itu ada di suami kamu!] ujar mamaMataku terbelalak membaca pesan yang dikirimkan oleh ibu mertuaku. Rasanya ingin segera kupencet tombol di ponselku untuk segera menelponnya. Tapi aku masih berusaha menghargai beliau sebagai mama mertuaku.[Apa aku salah meminta hakku sebagai seorang istri untuk dinafkahi ma? Aku hanya meminta Chandra lebih bertanggung jawab sebag

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 25 Aku Tulang Rusukmu, Bukan Tulang Punggungmu!

    Pov CherrylKesal rasanya melihat sikap Chandra seperti ini, berbulan-bulan tidak ada usaha lebih untuk lebih bisa bertanggung jawab terhadap istri. Bangun siang jarang ke bengkel hanya bermain game di rumah seharian. Semakin stres kalau begini ceritanya, maksud hati lepas dari pekerjaan agak tidak stres sehingga aku cepat hamil. Kenyataannya aku bertambah stres di rumah melihat kelakuan suamiku.Berbulan-bulan aku mengikuti program hamil, nyatanya aku tak kunjung hamil. Setiap pertemuan dengan ibu mertuaku, hanya kenyataan pahit yang kuterima, sindiran demi sindiran meluncur dari mulutnya tanpa mempedulikan perasaanku. Hinaan aku yang tak kunjung hamil kerap kali terlontar "aku si mandul". Kenyataannya anaknya sendiri yang membuat aku semakin sulit untuk hamil. Aku yang selalu berpikir sendiri untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, cicilan setiap bulannya. Tabunganku sudah semakin menipis, tapi suamiku masih saja tidak perduli.Kali ini adalah puncak kemarahanku, aku sudah tidak sab

  • Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu   Bab 24 Dasar Pemalas!

    Sudah 6 bulan semenjak Cherryl mengundurkan diri dari pekerjaannya, tetapi Cherryl tak kunjung hamil. Keadaan keuangan Cherryl semakin morat-marit, tabungan Cherryl sudah semakin menipis, beberapa perhiasannya sudah dia jual untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar cicilan rumah karena Chandra tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami. Pertengkaran demi pertengkaran mulai terjadi dalam rumah tangga mereka."Chan, gimana sih kamu ini, setiap hari bangun siang jarang ke bengkel, setiap hari kerjaannya main game. Semua kebutuhan rumah pakai uang aku, cicilan rumah pakai uang aku, tabungan aku sudah habis! Gimana hidup kita kedepannya kalau begini terus?!" ujar Cherryl dengan suara meninggi."Kan aku sudah bilang dulu keuangan aku belum stabil, kamu jangan resign dulu. Kenapa kamu sekarang nyalahin aku!! Kamu sendiri bilang masih ada uang tabungan bisa kita pakai dulu," teriak Chandra tak mau kalah."Tapi aku bilang sama kamu cari sampingan la

DMCA.com Protection Status