Share

Aku Istri Pengganti Tuan CEO
Aku Istri Pengganti Tuan CEO
Penulis: Ri III

Kamar 310

Penulis: Ri III
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 18:07:49

“Monica, ada panggilan di kamar 310.”

“Madam, sepertinya aku sedang tidak ingin melayani siapa pun malam ini,” balasnya sembari mematikan rokok.

Wanita dewasa dengan dandanan glamor itu membuang napas berat, mengambil ponsel dan berbicara beberapa kata sebelum akhirnya kembali fokus pada Monica. Gadis cantik kesayangan rumah bordilnya itu hanya terdiam sembari menunggu kelanjutan dari keputusan akhir  Madam.

“Aku sudah membuat tawaran, tapi pelanggan di kamar itu hanya menginginkan dirimu,” ujarnya membujuk Monica. Sementara gadis itu masih bungkam, badannya seperti remuk, suasana hati yang kacau membuatnya terlalu malas untuk bertempur di atas ranjang seperti biasa.

“Tolong pikiran lagi, Monica! Dia berani membayar mahal atas dirimu. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini!”

Ternyata benar, seistimewa apa pun perlakuan Madam padanya, tetap saja kalah jika dibandingkan dengan uang, rupiah memiliki tempat tersendiri di dalam diri Madam, bukankah harusnya ia juga sadar bahwa keberadaan dia di sini adalah untuk menjadi robot pemain yang harus patuh.

Madam menatap wajahnya penuh harap, sebenarnya ingin memaksa lebih, tapi khawatir tindakannya akan membuat Monica merasa tertekan dan tidak nyaman.

“Madam, sampai kapan aku menghabiskan hidupku hanya untuk melayani pria yang tak pernah merasa puas itu?” keluhnya sembari membuang muka. Mendengar itu, Madam tak mungkin tak tertarik untuk menanggapi.

“Satu hal yang harus kau ingat, Monica! Keberadaan kita di sini memang untuk itu. Jangan mempertanyakan hal yang sebenarnya tak perlu ditanyakan. Pria itu masih menunggumu di sana. Pergi dan layani dia sebaik mungkin!”

Ternyata benar, tidak seharusnya ia bertanya. Dengan sedikit terpaksa ia berjalan menuju kamar 310, pikirannya buntu, ia lelah, ingin lari tapi itu mustahil. Di luar jauh lebih berbahaya, tak ada yang sebaik Madam, itu kalimat yang terus diulang wanita paruh baya itu padanya. Entah kebenarannya seperti apa? Mungkin memang sangat berbahaya.

Tak terasa ia sekarang sudah berdiri di depan pintu 310. Menarik napas perlahan sampai benar-benar tenang. Bukankah dia sudah biasa menjalankan peran menjijikkan begini. Jemari lentiknya meraih gagang pintu, hanya dua ketukan dan wajah pria tampan terlihat menyambutnya dengan senang.

“Masuklah! Aku sudah menunggumu dari tadi.”

Hanya beberapa orang yang bisa memesan dirinya, dan pria tampan di hadapan Monica ini salah satunya, pesona ketampanan yang kuat, rahang kokoh, dengan alis tegas, iris mata tajam yang membuat wanita mana pun terhanyut dengan pesona yang dimilikinya. Jika Monica tebak, pria ini pasti sudah memiliki pasangan, lantas mengapa harus memaksakan diri ke tempat ini dengan tujuan mencari kepuasan.

“Ayo masuk!”

Monica melangkah dengan anggun, aroma harum dari rambut menguar menusuk hidung pria itu. Pria itu mengulurkan tangannya, berharap mendapatkan sambutan, tapi Monica merasa aneh, karena biasanya para pelanggannya tak akan membuang waktu dan langsung menyantap tubuh indahnya.

“Agar lebih akrab, panggil aku Nathan!”

Monica masih menatap tangan yang seperti menggantung disapu angin, pelan ia menyambut uluran tangan itu sebentar, sebelum kembali melepasnya dengan paksa. Genggaman tangan Nathan terlalu membuatnya risih.

“Kita akan memulainya dari mana? Jangan membuang waktu berhargaku, Nathan!”

Nathan tersenyum tipis menatap Monica, yang masih menatapnya datar. Tak ada hasrat di sana.

“Jangan terburu-buru! Tujuanku ke mari bukan untuk itu,” sahutnya membuat sudut bibir Monica terangkat, ia tersenyum sinis.

“Omong kosong!” umpatnya.

“Sungguh. Kedatanganku ke sini justru ingin menyelamatkanmu,” ujar Nathan membuat Monica tak bisa menahan tawanya.

“Menyelamatkanku dari apa? Apa kau adalah reinkarnasi dari pahlawan super di masa lalu? Jangan membuatku sakit perut dengan lelucon anehmu.”

Sekarang Monica yang duduk di bibir ranjang sembari memegang perutnya. Baru kali ini ia mendapat pelanggan yang suka membual. Nathan menatap lekat wajah Monica, membuat gadis itu mendadak terdiam.

“Aku tahu kau pasti ingin terbebas dari tempat ini ‘kan? Aku ingin membawamu pergi dan memulai hidup baru,” ucapnya meyakinkan.

“Mau sampai kapan kau berada di sini? Kau tertekan dan aku tahu itu,” lanjutnya lagi. Monica memutar bola mata malas, meski sedikit tertarik tapi ia tak boleh terjebak. Monica tahu betul bahwa semua ada timbal baliknya, mustahil ia menawarkan kebebasan tanpa meminta imbalan yang entah apa.

“Apa yang kau inginkan dariku?” Monica bertanya dengan suara datar, memalingkan wajah dan berdiri membelakangi.

Nathan sedikit kagum, ia pikir semua wanita yang ada di tempat ini hanya memikirkan kesenangan tanpa berpikir kritis, dan Monica satu-satunya wanita yang ia pikir cerdas. Kedua tangan dimasukkan ke kantong celana.

“Menikahlah denganku!”

Monica terdiam sebentar, kemudian tersenyum miring.

“Sudahi kegilaanmu, Tuan Nathan yang terhormat! Kau baru saja melamar seorang pelacur. Benar-benar tidak masuk akal. Jika memang tak ingin dilayani, pulang dan biarkan aku pergi dari sini. Menyebalkan sekali manusia sekarang!” maki Monica.

Ia beranjak bergegas pergi, tapi suara Nathan menahannya.

“Aku sadar sudah melamarmu. Tapi kita berdua akan sama-sama diuntungkan di sini. Dengar! Ibuku sedang sakit, dan wajahmu begitu mirip dengan Arini. Aku yakin setelah melihatmu, kondisinya akan membaik.”

Monica merasa ada yang janggal. Bagaimana bisa Nathan menciptakan berita bohong hanya untuk membujuknya. Wajah yang mirip? Memang benar, setiap manusia memiliki tujuh kembaran di dunia, tapi dalam jarak sedekat ini, itu mustahil. Modus pria memang berbahaya rupanya.

“Dongengmu bagus, tapi aku tidak tertarik. Hadirmu di sini dan berani membayar mahal atasku saja sudah membuatku curiga, apa lagi dongengmu yang sekarang. Sepertinya kau memang sudah merencanakan semuanya, ya?” cecar Monica membuat Nathan terdiam. Ia berpikir keras, menaklukkan Monica ternyata tak semudah itu.

“Baiklah aku akan berkata jujur. Sebenarnya sudah lama aku mencari orang yang mirip dengan Arini, dan ternyata aku menemukanmu di salah satu media sosial, kau bernama Monica, wanita yang menjadi daya tarik tersendiri di tempat ini. Sudah tiga tahun sejak Arini pergi, dan ibu mulai sakit-sakitan.”

Nathan terdiam sebentar, sebelum akhirnya kembali melanjutkan kalimatnya.

“Setelah menikah, aku tak akan menyentuhmu. Kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Kebebasan, uang, rumah, mobil, semuanya. Dan aku akan mendapatkan kesehatan ibu kembali. Pikirkan lagi, Monica! Aku juga tak tertarik untuk merusak hidupmu lebih jauh.”

“Baiklah jika kau memaksa. Tapi yang harus kau tahu adalah, tidak akan mudah keluar dari tempat ini, Madam punya backingan yang lebih kuat, hidupmu juga akan terancam jika dirimu nekat membawaku keluar,” balas Monica.

Monica memberitahu Nathan tentang rumah Bordil yang tak pernah jadi sasaran para oknum berseragam, tempat yang sangat terjaga dan aman untuk segala macam transaksi haram selain dilayani para wanita panggilan di dalamnya. Monica juga memberitahunya bahwa ada beberapa orang yang juga mencoba kabur, tapi selalu berakhir kembali ke tempat ini dalam keadaan yang sedikit memprihatinkan. Sebegitu besar pengaruh mister A di rumah bordil Madam, juga hubungan gelap yang keduanya jalin membuat Madam dan para pelanggan setianya tetap aman sampai saat ini.

“Kau yakin bisa membawaku keluar dari sini?” tanya Monica ragu.

“Tentu. Ikuti aku!”

Bab terkait

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Wanita di Balik Jendela

    “Saya ingin membelinya!”Madam yang tadi sedang sibuk menghitung rupiah mendadak terdiam, menatap bergantian ke arah Monica dan Nathan. Wajah tampan pria itu terlihat dingin, tanpa basa-basi melempar beberapa gepok uang ke atas meja, semakin membuat mata Madam terbelalak. Luar biasa pesona Monica, pria tampan seperti Nathan bisa bertekuk lutut di bawah pesonanya, pikir Madam.“Tuan, tolong baca peraturan yang sudah tertera di sini!” Madam memberikan map hijau ke arah Nathan.“Di sini sudah tertera keputusan mutlak, bahwa semua wanita yang ada di sini tak bisa dibeli, jika tuan masih menginginkannya tidak masalah, bukankah tuan bisa kembali ke tempat ini kapan saja?”Nathan masih menatap datar, ia tak tertarik dengan peraturan sampah yang menurutnya tidak masuk akal. Dengan berani, tangan kekarnya merobek kertas itu, membuat semua yang ada di sana begitu terkejut. Tatapan dinginnya seperti hendak menerkam Madam, ia benci penolakan, ia tak menyukai protes dalam bentuk apa pun.“Hei! Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Siapa di Gerbang?

    “Jadi, kapan kita menikah?”Dua pasang kaki beriringan masuk, bahkan sebelum menyentuh sofa, pertanyaan logis langsung terucap dari bibir Monica. Nathan menahan senyum, mengira jika Monica sebenarnya terlalu terburu-buru karena telah melihat kekayaannya yang terpampang jelas sekarang.“Kau sangat tidak sabaran. Sepertinya setiap wanita pasti akan silau dengan harta, jika tadinya kau menolak dengan tegas, sekarang kau justru terdengar mendesakku untuk segera menikahimu.”Monica menatap Nathan yang menurutnya terlalu percaya diri, senyum miring terlihat menjengkelkan buat Nathan, terkesan menghina dan meremehkan.“Rasa percaya dirimu cukup bagus, tapi aku tak tertarik. Tujuan awal kau membawaku ke sini kan untuk menikah, jika hanya ingin bermain-main, kau salah memilih lawan. Dan satu lagi, apa keuntungannya setelah aku menikah denganmu nanti?”Nathan sedikit takjub dengan cara berpikir Monica, tidak mudah diperdaya padahal ia banyak menghabiskan waktu di tempat liar yang minim pendidik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Siapa yang Jahat?

    Di depan ruangan banyak orang yang menunggu dengan gelisah. Suasana benar-benar genting, sampai akhirnya semua tatapan tertuju pada Monica dan Nathan yang baru saja tiba.“Kak, bagaimana keadaan ibu?” tanya Nathan getir. Seorang pria yang jauh lebih tua darinya itu memandang dan berusaha menahan rasa sedihnya sendiri.“Tenanglah! Kita semua masih menunggu keterangan dokter sekarang,” balasnya dengan satu tangan yang menepuk bahu Nathan perlahan. Monica kini terlihat lebih santai, meski sedikit gelisah, sementara dua wanita yang tak jauh darinya malah menatap sinis.“Arini, kau sudah benar-benar sembuh ternyata?”Nathan menatap istrinya yang kebingungan, menggenggam jemari lembutnya sebelum tersenyum ke arah dua wanita itu.“Tapi baru kemarin aku melihatmu terbaring sakit seperti orang mati. Bukankah terlalu cepat sampai kau bisa berdiri di hadapan kami semua sekarang?” Ambar membuatnya sedikit takut, bagaimana jika Monica tahu banyak tentang rahasianya.“Kak Ambar, tolong fokus pada k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Trauma yang Sama

    “Aku begitu khawatir ketika meninggalkanmu bersama ibu, tapi rupanya kau adalah bakal aktor hebat, Monica.”Jika biasanya Monica yang terdengar cerewet, sekarang ia malah tak acuh pada pernyataan konyol Nathan, tidak penting. “Kau pasti sedang berpikir keras siapa itu Arini,” celetuknya lagi berusaha memancing Monica untuk bicara. Monica memilih memejamkan matanya, dan melipat kedua tangan di dada, dengan wajah yang ia arahkan ke arah jendela.Nathan menyerah. Ternyata seperti ini rasanya mencari topik pembicaraan, tapi yang diajak bicara adalah batu karang. Sepanjang jalan keduanya hanya bisu, tak lama mobil berhenti, otomatis membuat Monica langsung terjaga. “Tetap di sini!” perintah Nathan. Monica menguap malas, ternyata Nathan membawanya ke rumah ini, bukan kediamannya. Netranya menatap Nathan yang telah menghilang di balik pintu. Awalnya ia memang sabar menunggu, memainkan ponsel dan mencoba aplikasi baru yang belum ia tahu, sampai menonton video, Nathan belum juga keluar.“Ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Jasad Bernyawa

    Jemarinya bergerak, disusul netra yang perlahan terbuka memindai sekeliling, ruangan serba putih ia lihat lagi setelah menjadi istri Nathan. Bodohnya mengapa terlihat lemah di hadapan pria angkuh seperti Nathan, harusnya ia bisa mengendalikan dirinya sendiri.Bayangan Nathan membentaknya harusnya adalah hal sepele, hanya saja kenapa wajah Budi yang melintas di hadapannya, bedanya Nathan tak membawa serta cambuk, atau mungkin belum. Itu yang membuatnya tak ingin mengenal lelaki lebih jauh, atau nasibnya akan memburuk di tangan laki-laki. ‘Aku yakin pasti ada seseorang selain dirinya di tempat itu,’ batinnya. Untuk melihat keadaan di luar saja ia tak bisa, jendela yang tertutup gorden itu menghalangi pandangannya. Perlahan ia bangkit, mencabut selang yang menempel di punggung tangan, lagi pula dirinya tak sakit keras.Kedua tangan menyingkap gorden, ternyata langit sudah gelap. Baru saja berdiri, suara bariton Nathan terdengar dari belakang. “Kau sudah sadar?” Sudut bibir Monica teran

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Nomor Tak Dikenal

    Kolam belakang rumah menjadi tempat favoritnya di pagi ini, entah karena kelelahan tapi semua badannya terasa remuk, membuat tidur malamnya tenang tanpa hambatan. Secangkir kopi panas yang ia buat sendiri itu menemani. Sumpah, rasanya ia belum pernah hidup sesantai ini di rumah sendiri. Sepasang kaki jenjang menjuntai ke dalam air, ingin berenang tapi terlalu takut tenggelam. Ia ingat, terakhir berenang pun hanya ketika masih berusia 8 tahun, di sungai bersama teman sebayanya, meski berakhir dengan bekas rotan di betis mungilnya karena nekat main basah-basahan.Kehadiran Nathan ternyata mengubah hidupnya menjadi lebih baik, meski terkadang pria itu juga yang membangkitkan traumanya. Benda pipih ia arahkan pada kaki yang menjuntai indah ke dalam air jernih yang sedikit kebiruan, karena pantulan keramiknya, iseng mengunggahnya ke sosial media untuk pertama kalinya.Tiba-tiba satu pesan masuk di akunnya. [Kaki yang indah, pasti wajahnya juga tak kalah jelita.]Monica bergidik geli. Apa-

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Budak Nathan

    “Malam ini kayaknya aku harus ke rumah Nathan deh. Kan ngga mungkin banget harus mesan makanan cepat saji lagi. Atau aku sewa tukang masak khusus aja ya di rumah? Atau aku minta salah satu pelayan di rumah itu aja buat tinggal di sini, lagian di sana juga kebanyakan deh kayaknya,” gumamnya sendiri.Monica bersiap, merias diri seadanya dan meraih benda pipih yang tak pernah ia lepas itu. Mobil pesanannya sudah menunggu di halaman. Berhubung ia belum bisa mengemudi sendiri, terpaksa mobil pribadinya hanya berdiam diri di garasi. Sepanjang jalan ia berusaha menahan diri agar tidak merokok, mengunyah beberapa permen untuk mengalihkan kebiasaan buruknya, bisa saja di dalam mobil ini juga dilarang merokok. Tak lama mobil itu berhenti di depan gerbang rumah mewah Nathan, bangunan yang jarang ia kunjungi. Kaki jenjangnya menuntunnya ke dalam, seiring dengan gerbang yang sudah dibuka lebar mempersilahkan. Wanita cantik serupa Arini itu tak lagi sungkan, ia masuk tanpa harus merasa asing atau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kecurigaan Yuan

    “Ada yang kau sembunyikan dari ibu ‘kan?” selidik Yuan. Ia tetap menatap mata Nathan untuk mendeteksi kebohongan. Nathan terdiam. Khawatir jika Monica juga akan disiksa Yuan sama seperti perlakuan mereka pada Arini. Ia tahu tugasnya, tapi tidak untuk dikerjakan sekarang Nathan butuh waktu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. “Apa Arini membangkang lagi?” “Ibu, diamlah! Ini bukan tentang Arini. Nathan hanya punya masalah dengan pesaing perusahaan kita. Hanya itu saja,” kilahnya meyakinkan.Yuan diam. Entah tapi ia merasa Nathan sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Sebenarnya kedatangannya ke sini juga untuk itu, ingin meluruskan kejanggalan yang terjadi waktu dirinya masih berada di rumah sakit.“Kau yakin yang bersamamu itu adalah Arini?” “Apa maksud ibu?”“Nathan. Arini dibesarkan dengan tanganku juga. Ibu tahu seperti apa Arini, dia memang masih terlihat sopan, tapi Arini bukan tipikal wanita yang banyak bicara, bagaimana cara dia tersenyum, mengajak bercanda, dari mana Ari

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kekasih Gelap

    Monica terlihat fokus membaca contoh laporan yang dibuat Nathan, suaminya begitu telaten mengajari karena ingin memanfaatkan waktu saat tak ada kesibukan."Perhatikan laporan yang ingin kau tulis, sumbernya, dan juga cara penulisannya. Dalam membuat laporan juga dibutuhkan reset nyata, bukan karangan semata!"Monica mengangguk antusias. Takdir baik berpihak padanya. Dari pelacur menjadi asisten di perusahaan besar tanpa mengenyam pendidikan. Tanpa ijazah, tanpa pengalaman kerja, yang dibutuhkan hanya nekat dan tidak tahu diri. Eh.Baru saja Nathan ingin menjelaskan lebih lanjut, ponselnya berdering. Nama secret tertera di layar, membuat Monica sedikit bisa melihat dengan sudut matanya yang lincah. Rupanya Nathan bukan pria setia, mengapa ada nomor dengan nama seperti itu?Nathan berusaha abai, tapi telepon itu terasa mengganggu, membuat Monica mau tak mau angkat suara. Ia muak mendengar suara ponsel yang berulang, membuat kepalanya pening."Angkat! Siapa tahu penting," tutur Monica.

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Diar Sudah Mati

    "Hem, sebaiknya kita mengobrol di dalam."Yuan setuju dan tak keberatan masuk, pintu tetap dibiarkan terbuka. Sebenarnya sedari tadi ia terus menyisir sekeliling mencari keberadaan salah satu putri Budi.Pasti anak itu sudah dewasa, tapi di mana dia sekarang? Yuan tersenyum tipis ketika Budi menyuguhkan segelas air putih, ia ternyata masih ingat jika Yuan tak terlalu menyukai minuman manis."Kau masih terlihat cantik, Yuan.""Aku sudah menua. Memiliki tiga anak yang sudah dewasa pastinya sangat tidak mungkin jika aku masih terlihat muda dan cantik," ujar Yuan panjang lebar.Suasana mendadak canggung, semua larut dalam masa lalu. Dulu dia menolak Yuan yang sempurna demi Arumi. Kecantikan Arumi dan sikap cerianya membius Budi, membuatnya menutup mata dari Yuan si cantik dari keluarga kaya, yang juga memiliki hati yang baik.Tapi saat dia menikah, sikap Yuan menjadi jahat. Jika mengingat itu, membuat Budi merasa bersalah pada Yuan."Bagaimana kabar putriku?""Maaf, Budi. Dia bukan lagi p

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Luka Hati Yuan

    "Hei, dari tadi kau terus melamun sambil tersenyum. Ada apa?"Yuan dengan dress selutut juga pita rambut di atas kepala tersenyum malu, wajahnya memerah. Ia menyembunyikan sesuatu sembari menatap sungai kecil di hadapannya. Kakinya berselonjor, memamerkan sepatu putih yang khas dengan kulitnya yang bersih.Dari semua orang yang berada di desa Bunga, ia adalah satu-satunya yang terlahir dari keluarga berada, sawah dan ladang hampir semua milik keluarganya, tapi beruntung untuk memilih teman, orang tua Yuan tak pernah mengatur dan mengekang terlalu jauh.Yuan, dari namanya saja sudah banyak yang tahu ia memiliki keturunan campuran cina, dari nenek moyangnya. Yang memiliki harta kekayaan lebih banyak dari warga asli pribumi. "Ah kamu ngga asik. Sekarang main rahasia-rahasia ya sama aku," seloroh Arumi mengambil tempat di sisi Yuan. Arumi gadis desa yang terkenal dengan kecantikan aslinya, juga tutur kata lembut, periang, dan lentera di keluarga kecilnya. Ia selalu bisa membuat siapa pu

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Asisten Pribadi

    BRAK!!!Nathan melempar kertas ke atas meja, duduk bersandar sambil melipat kakinya angkuh, ia menatap jengah ke arah Zon yang seolah kebingungan."Apa ini, Pak?""Surat pemecatan. Kau dipecat secara tidak terhormat! Bahkan pesangon untuk semua jerih payahmu hangus."Netra Zon terbelalak kaget. Ia baru saja keluar dari gudang dengan kepala linglung tapi sudah diberi kejutan tak terduga. Tadi yang ia ingat adalah, dirinya tengah menggagahi Monica, tapi mendadak kesadarannya hilang, ia tak ingat kejadian setelahnya."Apa saya membuat kesalahan, Pak? Sementara selama ini saya mengabdi penuh untuk bapak dan perusahaan ini," ucapnya memberi pembelaan. Nathan tersenyum sinis, dan Monica berpura-pura tuli di kursi sudut ruangan sana. Ia asik dengan benda pipih di tangan, sedikit pun tak memandang Zon, seolah tak pernah terjadi apa pun pada mereka. Jika mengingat benda tumpul yang sempat menyentuh bibir bawahnya, Monica bergidik dan langsung merasa jijik, beruntung tak jadi masuk dan menga

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Terbongkar

    "Maksud, Bu Arini?"Monica menyapu sekeliling. Kemudian tersenyum tipis."Lupakan. Oh iya, sudah cukup berkelilingnya."Zon mendesah kecewa, ia gagal menikmati momen indah bersama Monica, tak tahu saja wanita itu sudah merencanakan sesuatu. Monica kembali ke ruangan Nathan, dan meraih ponselnya."Sudah dapat buktinya?" Lirikan tajam Monica arahkan pada Nathan."Jangan memecah fokusku! Urus perusahaanmu saja dulu."Nathan mencibir dan lanjut menyibukkan diri. Tak lama telepon kantor berbunyi, ada pengantar paket atas nama Nathan. Pria itu menoleh ke arah Monica, yang kini mengangguk pelan. Setelah itu, pintu ruangannya di ketuk, paket tanpa informasi barang itu diantar masuk.Monica mengambilnya, dan membuka dengan senang."Aku harap kau tak menciptakan keributan di sini," tegur Nathan."Diam!"Monica kembali sibuk dengan paketnya, ia kemudian mengeluarkan sebotol parfum tanpa merk, kemudian mengantonginya."Apa itu?""Nanti kau akan tahu. Oh iya, perintahkan Zon ke gudang lantai palin

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Ada Penjilat

    Mobil mewah milik Nathan tiba di kantor, jika biasanya ia akan turun ketika pintu mobil dibuka, sekarang ia keluar sendiri. Nathan berdiri sebentar merapikan jas, sebelum akhirnya berjalan ke arah samping kemudi. Tangannya membuka pintu mobil. Kaki jenjang mulus milik Monica muncul lebih dulu, rambut panjang yang diatur sedemikian rupa sangat cocok dengan wajahnya, kacamata hitam menutupi mata cantik Monica, riasan glamor tak membuat cantiknya luntur, wajahnya bersinar dan berjalan dengan anggun di sisi Nathan. Layaknya pasangan yang menikah karena cinta, Monica berjalan sembari menggamit lengan Nathan mesra. "Siapa dia?" "Ibu Arini? Hah? Benarkah?" "Ya Tuhan cantik sekali!" Bisik-bisik itu terdengar jelas, tapi mereka memilih tak acuh, bahkan sapaan terus bersahutan, tapi tak satu pun dari mereka yang membalas sapaan tersebut. Beberapa karyawan terlihat heran, ia tak seperti yang diceritakan Yuan. Menurut Yuan, Arini pemalu sampai tak ingin menunjukkan dirinya pada med

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Bius Berbahaya

    "Dokter, kondisi pasien semakin kritis."Netra Nathan yang hampir terpejam mendadak terjaga. Sedari tadi ia hanya menunggu di luar, tak peduli seberapa lama dan lelah punggungnya, ia merasa tanggung jawab Monica ada pada dirinya, ia yang membawa Monica ke dalam bahaya seperti ini.Asisten dokter yang baru saja keluar itu kembali masuk dengan seorang dokter, wajah panik terlintas di sana. Ingin bertanya lebih lanjut tapi pintunya buru-buru ditutup, mau tak mau Nathan hanya bisa melihat dari balik jendela.Monica terbaring dengan beberapa selang yang terpasang, ia berjuang sendiri bertaruh nyawa karena ulah penjahat, yang sampai detik ini tak Nathan ketahui keberadaannya. Dengan diketatkannya penjagaan, membuat Arini semakin memusuhi Monica, ia berpikir jika Monica sudah mengambil semua darinya, merasa tak adil karena tak diperlakukan serupa, juga mempersulit geraknya untuk bebas keluar masuk menemui Monica untuk memberi pelajaran, bahkan menyiksanya sampai tiada.Hampir satu jam ia me

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Semua Karena Monica

    "Monica, buka pintunya!" Nathan terlihat panik. Sebenarnya tadi ia baru saja ingin masuk ke kamar Arini, tapi mendadak mengurungkan niatnya karena mendengar suara berisik dari kamar Monica. Seperti ada barang jatuh. Tak ada sahutan dari dalam, akhirnya mau tak mau ia harus mendobrak pintu kamar Monica. Ruangan itu sudah terang benderang, jauh berbeda dari sebelumnya. Monica juga tak ada di atas kasur. "Monica!" Ia terus memanggil Monica. Pandangannya beralih ke jendela yang terbuka, membiarkan angin masuk dan memainkan gorden sesuka hati. Padahal tadi jendelanya tertutup, apa Monica kabur lewat jendela. Buru-buru ia masuk mendekati jendela, tiba-tiba dirinya dibuat terkejut karena melihat Monica yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Ya Tuhan, Monica! Apa yang terjadi denganmu?" Tanpa membuang waktu ia membawa Monica keluar. "Siapkan mobil!" teriaknya panik pada pesuruhnya. Semua ikutan panik dan langsung melakukan perintah Nathan. Mobil disiapkan, Nathan tak menyeti

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Iblis itu Arini

    Kendaraan roda empat tiba di pekarangan rumah Nathan. Berkat surat palsu, Monica berhasil mengelabui Nathan dan mengatakan jika ia kehilangan bayinya. Padahal ia tak hamil. Monica turun, bersikap seolah pura-pura sakit di bagian perut bawahnya."Hati-hati!"Nathan memapah dengan telaten, keduanya masuk seperti biasa akan disambut banyak pelayan. Perlahan Monica duduk di kursi, tanpa disuruh Nathan langsung memijat kakinya yang mungkin merasa pegal."Apa yang kau lakukan?" Monica berusaha menyingkirkan kakinya. Tapi, Nathan terlanjur memegang erat kaki mulus Monica agar tetap berada di tempat."Kau baru saja terluka, aku hanya meringankan sedikit rasa sakitmu," ujarnya.Ia bersikap lembut seolah suami idaman, padahal Monica selama ini mati rasa pada pria. Selain karena kekerasan yang dilakukan ayahnya, ia juga beranggapan jika pria selalu bertekuk lutut di bawah selangkangan wanita, tak ada yang setia dan tulus di muka bumi.Tapi setiap kali mendapat perlakuan baik seperti hari ini, be

DMCA.com Protection Status