Share

Pesan dari Ibu.

Author: Black rose
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Heh budek ya? denger gak gara-gara kamu Nayla nangis terus nih," katanya lagi dengan nada ketus terdengar pula tangisan lirih Kayla.

Rupanya wanita itu yang sedang berbicara denganku saat ini, ya memang karena kecerobohanku Kayla menangis seperti saat ini. 

"Iya maaf, sekarang dimana Kayla?" tanyaku.

"Di rumah, cepat pulang gue sama mas Arman sibuk!" jawabanya kemudian mematikan ponselnya begitu saja.

Kutarik nafas panjang, ingin sekali berkata kasar padanya. Namun aku pun sadar ini juga adalah kesalahanku, saat ini aku hanya harus cepat-cepat sampai dirumah.

"Mama Nisa ......," ucap Kayla saat melihatku sembari berlari ke arahku dan memelukku.

"Iya sayang.... maafin Mama Nisa ya," kataku sambil menenangkannya.

"Kamu tuh dari mana saja sih? jemput Kayla saja tidak beres!" bentak mas Arman saking emosinya wajah mas Arman memerah terdengar pula gemeretakan giginya.

"Maaf Mas aku kecapean kerjain pekerjaan rumah, jadinya lupa jemput Kayla," jawabku dengan wajah menunduk, sadar akan kecerobohanku.

"Hah..... alasan saja," ucapnya setengah berteriak.

"Makanya jangan males! dimarah kan," lontar wanita berpakaian seksi itu.

"Nita ayo kita pergi dari sini, sungguh aku muak melihat wajahnya yang sok lugu itu!" ajak mas Arman pada wanita yang tengah mengejekku dengan senyuman mengejekku, jadi nama wanita itu Nita aku lupa namanya.

Mobil hitam mengkilap mas Arman pun hilang dari pandangan mata ini, dadaku bergemuruh mengingat setiap kata-kata yang ia keluarkan tadi kutahan air mata yang siap meluncur bebas ini, aku tak ingin terlihat lemah apalagi di hadapan anak sambungku.

Kayla nampaknya sudah tenang dalam pelukanku, ya memang sedari tadi ia memelukku dengan erat. Suara tangis yang tadinya lirih pun sudah tak terdengar lagi, kutatap wajahnya yang ayu matanya menyiratkan kesedihan yang dalam, entah apa yang sudah dihadapinya saat aku lupa menjemputnya.

"Kayla..... sayang maafin Mama ya Nak," kataku dengan lembut dibalas dengan anggukan kepalanya saja.

"Mama janji nggak akan telat jemput lagi," kataku lagi.

"janji ya Ma, Kayla takut sendirian," balasnya sambil mengangkat jari kelingkingnya dan kami pun saling mengaitkan jari kelingking sambil tersenyum.

Saat bersama Kayla hatiku terasa hangat, mungkin karena kasih sayangnya sebagai anak yang membuatku nyaman. Namun saat bersama mas Arman duniaku bagai di neraka penuh dengan penderitaan dan air mata.

**

Ting!... sebuah pesan dari mas Arman

[hari ini aku tidak pulang dan nginap di hotel, jadi tidak usah tunggu saya pulang] ketiknya dalam pesan singkat itu.

Huft apakah dia menginap dengan Nita wanita idamannya itu? entahlah lebih baik sekarang aku tidur badanku juga terasa lelah.

"Ma....," baru saja aku mengunci pintu depan Kayla sudah memanggilku.

"Papa mana Ma? kok pintunya sudah dikunci?" tanya gadis kecil itu.

"Papa tidak pulang malam ini banyak pekerjaan di kantor jadi harus gak bisa pulang," jawabku dengan sedikit berbohong agar Kayla tidak sedih.

"Ya.... Papa pasti capek ya Ma, padahal Kayla pengen ditemenin bobo," ujar Kayla wajahnya terlihat murung mungkin kecewa.

"Gimana kalau Mama Nisa yang nemenin Kayla bobo," tawarku padanya barangkali kekecewaannya bisa hilang bila kutemani.

"Mau banget dong," balasnya dengan senyum manisnya.

Kayla pun menggandeng tanganku menuju kamarnya yang serba pink, dihiasi boneka-boneka lucu tentunya.

"Mama Nisa sini ayok duduk disini!" ajak Kayla yang sudah duduk di tepi ranjang, aku tersenyum dan menghampirinya.

"Mama Nisa masih sedih ya karena Papa marah-marah tadi siang?" tanya Kayla dengan wajah lugunya.

"Nggak kok, memangnya Kayla lihat Mama nangis nggak kan," 

"Dulu waktu Mama Kayla masih hidup, sering nangis karena Papa dan Tante jahat itu," pinta Kayla jadi mas Arman dan Nita sudah menjalani hubungan sejak Ibu Kayla masih hidup? sungguh teganya mas Arman berbuat itu.

"Jadi dulu Mama Kayla sering nangis karena Papa?" tanyaku pada Kayla.

"Iya, makanya Kayla gak mau kalau Papa nikah sama Tante jahat itu, Mama Kayla bilang Papa gak boleh sampai nikah sama Tante itu habis Mama bilang begitu tiba-tiba Mama tidur gak bangun-bangun lagi, hiks....hiks ...hiks ....." jelas Kayla disertai tangisan mungkin saat ini ia begitu merindukan sosok ibu kandungnya.

Aku terdiam mendengar penuturan Kayla, melihat air matanya membuat hatiku teriris sungguh teganya mas Arman menyakiti dua hati yang sangat berharga di kehidupannya bahkan tidak ada tanda-tanda kesedihan setelah kehilangan istrinya sendiri.

Kubawa Kayla dalam dekapanku, menghiburnya dengan elusan lembut di kepala dan rambut indahnya mungkin dengan ini kerinduannya pada sang ibu dapat terobati.

Setelah tenang kuberi dia air minum yang memang selalu disiapkan di meja belajarnya, dan kutidurkannya dengan lantunan sholawat agar hatinya tenang.

Kayla sudah tertidur pulas kulirik jam di handphoneku ternyata sudah menunjukkan pukul 22.00 astaghfirullah aku belum sholat isya, ku tarik panjang nafasku dan pergi mengambil wudhu untuk menunaikan sholat isya.

**

Setelah selesai menyiapkan semua kebutuhan anak sambungku dan mengantarnya ke sekolah aku bersantai ria di kamar, Karena keadaan rumah masih bersih sebab kemarin semua sudah kubereskan jadi hari ini aku tak perlu mengerjakan semuanya pekerjaan seperti kemarin.

Ting! sebuah pesan dari aplikasi w* yang kupunya kulihat siapa yang mengirimkan pesan tersebut dan ternyata Ibuku, ah aku sangat merindukannya.

[Nisa apa kabar Nak? Besok ibu dan ayah akan berangkat ke Jakarta, ingin menengokmu dan suamimu] kata Ibu dalam pesan teks itu.

"Pasti Pakde dan Bude yang memberitahumu kalau aku nekat nikah," gumamku.

[Nisa baik-baik saja Bu, bagaimana keadaan ayah dan ibu?] balasku.

[Semua baik-baik saja pembukaan pabrik di cabang Papua pun sukses sayang, oh ya kenapa kamu tak memberitahu kami jika kamu mau menikah?] 

Ya ampun harus kujawab apa pertanyaan ibu yang satu ini, tidak mungkin kan aku bilang kalau ngebet nikah hehe.

[Maaf Bu, mas Arman yang ingin pernikahan ini cepat-cepat dilangsungkan dan Nisa sudah sangat mencintainya Bu, maaf Nisa gak dengerin nasehat ibu jadi Nisa nekat nikah di rumah pakde] 

Memang saat itu mas Arman yang menginginkan pernikahan kami cepat-cepat dilangsungkan supaya cepat sah katanya ibu sempat melarang ku agar tak buru-buru mengambil keputusan. Namun karena hati dan mataku telah dibutakan dengan cinta palsu mas Arman aku menyetujui rencananya, menikah diam-diam tanpa diketahui Ayah dan Ibu.

[Maafkan ibu dan ayah karena melarangmu saat itu, kami hanya ingin kenal lebih dalam pada calon menantu kami sebelum menjadikannya suami untuk putri semata wayang kami] 

Maafkan aku Ibu, feeling kalian memang benar akulah yang menyebabkan kesengsaraan dalam hidupku sendiri. Andai saat itu aku mau mengerti dan menurut pada kalian berdua aku tak mengalami semua ini.

[Apa kamu bahagia Nisa menikah dengan pria pilihanmu itu? apakah dia memperlakukanmu dengan lembut Nak? jujurlah jika kamu tidak bahagia]

Deg.... kenapa pesan dari ibu seperti ini? apakah sebenarnya ibu tahu bila aku disini menderita? bagaimana aku menjawabnya?

Related chapters

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Pesanan catering mas Arman.

    [Ayo sayang ceritakan pada kami, jangan pernah sembunyikan kesedihanmu dari kami Nisa]Lagi-lagi ibu mengirimkan pesan seperti ini, seolah-olah Ibu tahu apa yang sebenarnya aku alami.[Maaf Bu aku pergi dulu jemput anak sambungku takutnya nanti telat, nanti kita lanjut lagi ya] balasku lagi-lagi aku berbohong, sebenarnya masih satu jam lagi Kayla pulang aku hanya malu mengakui semua ini pada mereka, aku takut mereka akan sedih.[Baiklah Nisa] balas ibu.Mataku mulai pedih dan mengembun pesan-pesan dari ibu membuatku semakin merasa bersalah pada orangtuaku, sikapku yang tak mendengarkan nasehat mereka membawaku dalam relung derita.Apakah seharusnya aku memberi mereka tentang keadaanku sekarang ini? tapi aku tidak ingin mereka sedih nantinya, apalagi aku anak semata wayangnya mereka bisa saja murka dan membawa masalahku ke jalur hukum untuk memberi pelajaran pada mas Arman.Sebenarnya aku juga ingin mengakhiri semua ini, tapi Kayla aku tak tega meninggalkannya.Kasihan siapa yang akan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Acara pertunangan.

    "Ma kita ke taman dulu yuk! Kayla pengen main disana," kata Kayla sambil mendekap erat boneka kesayangannya."Oke." balasku sambil fokus menyetir.Sesuai permintaan Kayla aku memberhentikan mobil di taman yang tampak sudah mulai ramai, karena di hari libur banyak orang yang mengunjungi taman sekedar menghilangkan penat setelah sepekan bekerja."Mama Nisa .... itu ada teman Kayla dan mamanya ayo kita kesana Ma!" ajaknya sambil menarik tanganku dan berjalan ke arah teman yang di maksudnya."Nana....." panggil Kayla pada temannya."Kayla kamu disini juga," balas temannya yang bernama Nana itu."Maaf mbak siapa nak Kayla ya? kok say baru lihat," tanya Mamanya Nana."Saya Anisa bu, ibu sambung kayla," jawabku memperkenalkan diri."Nikahnya kapan ya? kan ibu kandungnya Kayla meninggal baru sebulan lalu," tanyanya lagi."Saya dan mas Arman baru satu minggu menikah," "Owh pantesan say baru lihat,"Jadi ibu kandung Kayla meninggal baru sebulan? tapi kata mas Arman istrinya sudah tujuh bulan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Mengunjungi Mama dan Papa

    Usai sudah perjalanan hari ini, badanku begitu lelah karena membawa Kayla berkeliling kota seharian. Perutku terasa mual, mungkin karena aku kurang makan nasi yang membuat asam lambungku naik. Kepalaku menjadi pusing saat melihat berbagai kekacauan di dapur jangan ditanya lagi, berantakan itulah kondisi dapur ini sekarang. Kubuka rice cooker berharap ada nasi disana yang bisa kumakan tapi nihil sebiji pun tak ada. Kuhembuskan kasar nafasku kesal, lelah, lapar, semua jadi satu ingin sekali ku berteriak memanggil bibi agar segera menyiapkan makanan untukku, tapi kusadar diri dimana aku berada. "Heh ngapain bengong buruan beresin tuh," kata mas Arman membuyarkan lamunanku. Tak ingin mendengar lebih lagi banyak kata-katanya yang menyayat hati, tangan ini spontan bergerak dan membereskan semua kekacauan di rumah ini walau perut ini tak bisa diajak kompromi. *** Ting! bunyi notifikasi dari ponselku. [Nisa Mama dan Papa sudah sampai di Jakarta, sekarang kami sudah di rumah] ah rupany

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Percobaan bunuh diri

    "Kamu tau waktu gak sih? sudah sore begini belum sampe dirumah , pulang sekarang atau gak usah kembali lagi!" kata mas Arman dari seberang nada bicara begitu ketus sambungan teleponnya pun langsung dimatikan, benar-benar manusia tidak punya hati. Ku tahan buliran air bening yang siap meluncur bebas kapanpun, lekas kuusap kedua mataku menggunakan punggung tangan agar Mama dan Papa tidak curiga denganku. "Ma Nisa pamit dulu ya sudah sore takut nanti mas Arman khawatir," pamitku pada Mama yang sedang mempersiapkan menu untuk makan malam nanti. "Berarti kita nggak makan malam bareng dong sayang, yasudah kamu hati-hati ya dijalan," **** Sekitar pukul 06.20 petang aku baru sampai di rumah mas Arman, wajah dinginnya menyambut kedatanganku air mukanya menggambarkan jika mas Arman sedang kesal dan menahan amarah. "Assalamualaikum Mas," salamku. "hmmm," begitu balasnya sungguh membalas salamku dengan ucapan yang benar pun berat baginya. "Masih ingat pulang rupanya ya," ucapnya dingin.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Ancaman Nita

    "Menjanda? apa maksudnya Mas?" tanyaku penuh rasa penasaran. "Bukan apa-apa, lupakan!" Dasar manusia aneh dia yang bertanya, dia pula yang tak ingin membahasnya. Tanpa basa-basi lagi mas Arman merapikan jas ya dan menenteng tas kerjanya dan berangkat ke kantor. Inilah rumah tanggaku yang katanya pengantin baru tapi tidak ada kemesraan di dalamnya. Dengan cekatan tangan ini membereskan dan merapikan rumah sebesar ini. Harusnya ada asisten rumah tangga yang membantuku untuk mengerjakan ini semua, tapi apalah daya aku tak bisa meminta itu dari pria yang KATANYA adalah Suamiku. Karena hari ini aku tidak perlu menjemput Kayla di sekolah, maka kuputuskan mengisi waktu yang kosong ini dengan membaca novel secara online di ponsel. Sedari dulu aku memang sekali membaca novel, apalagi novel romantis itulah mengapa aku ngebet nikah sama mas Arman ya supaya bisa romantis-romantisan sama pasangan halal. Memang ya ekspetasi akan berbeda jauh dengan realita seperti yang aku alami saat ini. Di

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Pembalasan licik Anisa.

    "Beraninya kamu ngomong begitu sama Anita?" kata mas Arman dengan suara lantang, aku yakin Nita di sana sedang senyum penuh kemenangan. "Memang kenapa Mas kan memang benar kan," balasku sesantai mungkin, aku sudah tak selemah kemarin Mas. "Kamu minta maaf sama Nita sekarang atau..." "Atau apa mas?" "Aku akan membuat hidupmu lebih menderita dari sekarang!" Mas Arman mengancam ku. "Ya sudah lakukan saja hidupku memang sudah menderita sejak menikah denganmu Mas," tantang ku. "Oke kalau itu mau mu," "Baiklah Mas tapi jangan marah kalau Bibi Kayla dan keluargamu tau jika aku ini adalah istri barumu yang sah!" kataku dengan suara lantang. Tut Tut Tut ...... Mereka memutuskan sambungan telepon secara sepihak, apakah kata kataku tadi berhasil menciutkan nyali keduanya? ah entahlah yang penting aku sudah puas karena sudah tidak terlihat lemah lagi di hadapan keduanya. **** Suara deru mesin mobil mas Arman sudah terdengar, tapi tumben hari ini dia pulang lebih awal biasanya kan dia a

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Malam terburuk

    "Nita sudah cukup!" kata mas Arman tiba-tiba. "Tapi sayang aku begini karena kelakuan istri kamu yang gak becus itu," "Mungkin kamu yang salah makan tadi kalau Nisa yang gak bener masaknya pasti aku juga akan sakit perut buktinya hanya kamu kan yang bermasalah," "Kamu belain dia sayang? dia udah bikin aku keracunan tau," "Lebih baik kamu sekarang ke kamar mandi tuntaskan hajatmu daripada membuat keributan disini," balas mas Arman dengan tatapan dingin pada Nita. Wah rasanya aku tak percaya melihat rencana licik ku sukses membuat mereka berselisih, ini baru awal Nita tunggu saja pembalasan selanjutnya. "Kamu tega Mas! hiks hiks hiks," ucap Nita meninggalkan meja makan sambil menangis. Padahal aku memberi obat pencahar dalam makanan Nita hanya sedikit, tapi efeknya bekerja dengan cepat. Maafkan aku Nita bukan maksudku untuk meracuni mu tapi kalau hanya dengan omongan kau tidak akan pernah mendengar ku mungkin dengan cara seperti ini kau akan mundur dan melepaskan mas Arman. Ki

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Malam terburuk 2

    "Mas...... aku mohon hentikan," Mas Arman sedikitpun tidak mendengarkan kata-kataku ia semakin buas dan menatapku dengan liar. Kedua tangannya yang kekar mencengkeram kuat tubuhku hingga aku semakin tak berdaya. Aku pasrah tidak berdaya air mataku tak henti-hentinya mengalir, tubuhku dan hatiku sangat menolak tetapi nafsu telah menggiring mas Arman melakukan ini. "Aaakh sakit Mas.....," pekik ku saat tangannya mulai menjarah bagian dadaku. Bukannya menghentikan kegiatan tangannya dan menyudahi semua ini Mas Arman justru menyumpal bibirku dengan bibirnya sehingga membuatku kesulitan bernafas. Tangannya menggerayangi tubuhnya dan melucuti pakaian yang ku gunakan satu persatu. Dia sama sekali memperdulikan diriku yang tengah kesakitan karena perlakuan kasarnya, jangan tanya nikmat atau tidaknya karena pasti jawabnya adalah sangat tidak mengenakkan justru sangat menyiksa. Dia mulai melakukan hal itu padaku, suara suara desahan yang keluar dari bibirnya membuat bulu kudukku merinding

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Penolakan halus

    "Mas bantuin dong, barang kamu banyak banget loh berat lagi," ucap Anisa sambil mengangkat karton yang lumayan berat berisi barang barang Arman.Arman memutar bola matanya dengan malas dan tidak menanggapi atau membantu Anisa."Mas bisa gak bantuin saya, ini juga kan semuanya barang barang kamu," kata Anisa lagi dengan suara yang sedikit lantang.Arman menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Anisa."Kamu bisa diam gak sih, berisik banget heran saya angkat semuanya sendiri gak usah manja," sergah Arman, kemudian laki laki itu pergi ke kamarnya."Tapi kan Mas....""Nggak ada tapi tapian, saya mau mandi jangan berisik!"Memang keterlaluan pria itu, memberikan sedikit bantuan pada istrinya sangat berat di lakukan padahal itu semua adalah barang barang miliknya. Sebagai pria sejati yang baik seharusnya dia tidak melakukan itu, apalagi usia pernikahan mereka baru memasuki bulan pertama.'Apa yang harus ku lakukan untuk memberimu pelajaran mas, supaya kamu tuh tau aku istri bukan ba

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Hadiah dari pak Faisal

    "Bapak mau ngembaliin fasilitas saya dan Nita Pak? terimakasih banyak Bapak memang bos yang paling terbaik deh, saya janji tidak akan mengecewakan Pak bos," ucap Arman dengan girang bahkan dia mencium punggung tangan Faisal.'Dasar penjilat memangnya kau pikir aku orang bodoh? menjijikkan' batin Faisal dalam hati, sebenarnya dia sangat jijik dengan apa yang dilakukan Arman."Eits jangan girang dulu pak Arman, saya akan memberimu kendaraan yang tentunya cocok denganmu, ini kuncinya semoga kamu suka ya," balas Faisal sambil tersenyum dan memberikan sebuah kunci motor pada Arman."Kalau begitu saya pamit. Ingat ya besok pagi-pagi kalian langsung menuju ruangan cleaning servis!' lanjutnya.Arman dan Nita menatap nanar kunci motor yang kini tengah berada di telapak tangan mantan manajer itu. Apalagi saat mata mereka menatap sebuah motor matic keluaran lama terparkir dengan manis di hadapan keduanya. Meskipun kondisi mesin dan body motor itu masih sangat mulus, tapi menurut mereka motor itu

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   POV Rayhan

    POV Rayhan.Hari itu aku mendapat tugas dari klien untuk menyelidiki suami dari putrinya. Awalnya aku menolak bagi bagiku orang tuanya terlalu protektif terhadap putri semata wayangnya itu. "Maaf Pak tapi apakah ini terlalu berlebihan dan mengganggu privasi anak bapak?" tanyaku pada klienku."Justru ini untuk kebaikan anak saya, karena keadaannya berbeda dari yang lain saya curiga anak saya menikah karena dipaksa sehingga dia tidak menghubungi saya dan ibunya ketika menikah," jawab bapak itu.Aku paham setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka, apalagi jika itu anak satu-satunya. Bisa dibayangkan sehancur apa hati para orang tua jika mendapati anaknya di sia siakan, tapi menurutku ini terlalu berlebihan toh mereka sudah dewasa dan dapat memutuskan yang terbaik untuk masa depan mereka sendiri."Saya dengar kamu adalah pengacara muda tapi sangat profesional, dan saya bersedia bayar berapapun yang kamu minta asal tolong selidiki tentang putri saya," kata bapak itu

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Di permalukan

    Ini pasti karena kamu nikah sama Anisa makanya rencana kita terbongkar, wanita itu memang pembawa sial Mas!" ucap Nita menambah emosi Arman kian memuncak."Aarrgh.... Anisa lagi Anisa terus, aku pusing Nita!""Kenyataannya memang begitu kan sejak Anisa masuk dalam kehidupanku kamu, kesialan terus menimpa kita," ucap Nita."Kamu juga kenapa pake bawa bawa namaku sih, kan aku juga kena batunya," Bukannya membujuk Arman agar tidak bertambah emosi, Nita justru membuat suasana hati Arman bertambah panas."Keluar kamu bikin saya tambah stres saja pergi kamu!" usir Arman pada Nita. lantas saja wanita itu keluar dari ruangan arman sambil mencebikkan bibirnya dan menghentak hentakan kakinya.Sungguh hari yang sangat memalukan bagi Arman dan Nita. Bagaimana tidak malu beberapa menit yang lalu kedok mereka berdua terbongkar di hadapan para staf."Apa apaan ini kamu mau bikin perusahaan ini bangkrut hah!" bentak pak Faisal pada Arman yang tadinya sangat percaya diri tingkat dewa.Wajahnya panas

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Rahasia Arman terbongkar

    "Bagaimana sayang kalau jika laporan ini di setujui oleh pak Faisal kita akan semakin kaya, aku bakal belikan apa saja yang kamu inginkan," ucap Arman pada Nita sambil memegang map berwarna biru."Kalau gitu nanti kita check-in hotel yuk, aku kangen....." balas Nita dengan manjanya sambil memainkan rambutnya dan tersenyum nakal, tentu saja sebagai pria normal gestur tubuh Nita membuat Arman menjadi panas dingin."Hmmm ya udah di sini aja kalau kangen," balas Arman."Nggak mau nanti ada yang lihat bisa berabe kita," "Makanya dulu dulu kamu sok jual mahal, sekarang malah ketagihan minta duluan," ujar Arman.h dong takutnya kami ninggalin aku padahal udah dapet enaknya," balas Nita dengan bibirnya agak di monyongin.Bibir seksi Nita yang di monyong kan pemiliknya, sontak membuat Arman semakin tidak tahan dan memagut bibir seksi sekertaris nya itu dengan ganas dan terjadilah pergulatan bibir antara Arman dan Nita.****"Halo assalamualaikum Om," sapa Anisa pada on Faisal melalui sambunga

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Diary pink

    "Kamu masih ingat dengan Desi?" tanyanya"Hmm ingat dia kan temanku masa SMA, dan dia juga teman sekelas ku bahkan kami dulu semeja," "Jadi begini mbak Anisa Desi itu adalah mantan istri suami mbak," ucap Rayhan berhasil membuat ku terkejut hingga hp di tanganku terjatuh."A-apa maksudmu? Desi ibu kandungnya kayla?" tanyaku sambil terbata-bata."Iya benar,"Desi Indarwati adalah teman sekolah sekaligus salah satu sahabat terbaik yang pernah ku miliki, Desi adalah sosok yang periang dia yang selalu menghiburku di saat-saat aku sedih karena di tinggal Mama dan Papa ke luar kota.Kenyataan yang tak pernah terpikirkan oleh diriku sedikit pun jika sahabat baikku pernah menjadi pasangan hidup suamiku. Sayangnya nasibnya tidak beruntung, mungkin selama menjadi istri mas Arman Desi mengalami penderitaan hingga akhir hayatnya.Yang ku ketahui Desi adalah anak yatim piatu sedari kecil dia tinggal bersama nenek dan bibinya."Dari mana kamu bisa tau jika Desi dulunya istri masa Arman," tanyaku p

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Menemui om Faisal

    [Aku ingin mereka menerima pelajaran dan konsekuensi atas perbuatan yang telah mereka lakukan][Baik lakukan apapun yang kamu inginkan Nak]Aku tidak ingin mas Arman dan Nita di pecat begitu saja karena pemecatan bukan jaminan mereka akan jera. Namun mereka berdua memang harus di berikan pelajaran agar dapat memberikan efek jera bagi keduanya, dan akulah yang akan melakukannya.Sore ini Kayla sudah diizinkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah pulih hanya saja Kayla harus meminum beberapa obat agar virus dalam tubuhnya benar-benar hilang dan sembuh total.Betapa bahagianya anak itu saat matanya melihat pemandangan luar rumah sakit, walaupun wajahnya masih pucat tapi senyumnya yang manis itu masih tetap indah.Hari ini aku sendirian yang membawa Kayla pulang menggunakan taksi online karena mas Arman seperti biasa susah di hubungi biarpun ia tahu putrinya sedang tidak sehat.Rencananya besok aku akan bertemu dengan om Faisal untuk mulai melancarkan aksiku membuat jera mas Arman d

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Keributan di rumah sakit

    "Mbak Anisa mohon maaf sebelum ada yang ingin saya sampaikan," lanjutnya"Ada apa Rey?" spontan aku langsung bertanya karena jujur ada sedikit rasa penasaran."Sebenarnya mantan istri Arman itu....." "Nisa!"panggil seseorang yang suaranya tidak asing.Ya pemilik suara itu adalah mas Arman suamiku, wajahnya mengguratkan kecemasan."Ada apa dengan Kayla kenapa dia bisa di infus seperti ini,""Kata dokter Kayla terkena DBD Mas," balasku sesuai dengan perkataan dokter.Penyakit yang sedang di derita Kayla saat ini adalah DBD (Demam berdarah) merupakan suatu penyakit yang lumayan ganas dan menghawatirkan, jika terlambat penanganannya bisa menyebabkan kematian."Ini pasti kamu kan yang gak becus kan ngurus Kayla," ucap mas Arman sontak membuat emosiku menjadi tidak terkendali jika aku tidak memiliki etika mungkin aku sudah melayangkan tanganku ini di wajahnya."Mas ini di rumah sakit tolong jaga sikap," kataku setengah berbisik Rayhan nampak menatapku dengan iba."Halah memang kamu yang ti

  • Aku Istri Bukan Babu Gratisan Mas!   Panik

    Kamu....." ucapku dan pria itu bersamaan saling menodongkan jari telunjuk sedangkan Mama dan Papa hanya terdiam heran dengan sikap kami."Anisa ya," ucap pria itu sambil tersenyum."Iya, kamu Rayhan bukan?" "Iya betul gak nyangka kita bisa bertemu lagi," "Kalian berdua sudah saling kenal?" lontar Papa sambil terus memperhatikan aku dan Rayhan."Rayhan ini teman SMA aku Pa tapi beda kelas dari kelas 1 sampai lulus," balasku diiringi senyum karena senang dapat bertemu dengan teman lama.Rayhan pun membalas pertanyaan Papa dengan tersenyum dan duduk di sebuah kursi yang masih kosong."Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, oh ya Nisa ini adalah orang yang selama ini mengumpulkan informasi tentang Arman dan kamu, dan sekarang dia juga yang Papa percayakan untuk mengurus proses perpisahan mu dengan Arman," terang Papa.Jadi selama ini Rayhan lah yang membantu Mama dan Papa mengontrol ku dari jauh, apakah dia juga yang mengirimiku pesan dan kado itu? "Nisa....," panggil Mama sambi

DMCA.com Protection Status