Share

Haris - Alma : Sebentar

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-30 13:11:37

Alma menunggu Haris menjemputnya sore itu. Semua staf sudah pulang satu persatu begitu juga dengan Risha yang tadi menawarkan tumpangan tapi ditolak dengan sopan oleh Alma.

Alma berkata pada Risha kalau Haris akan menjemputnya, jadi dia akan menunggu sebentar lagi.

Alasan Alma ini membuat Risha sampai menggoda.

"Wah ... jadi kalian sudah baikan?"

"Kami akan pulang ke rumah," balas Alma dengan pipi merona.

Risha merasa senang, dia terus menggoda Alma sampai akhirnya meninggalkan kantor My Lili.

Alma tampak masih berdiri sambil memegang ponsel, dia sempat bertegur sapa juga dengan satpam yang masih berjaga.

Tak berselang lama sedan mewah Haris muncul. Alma tak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat melihat sosok pria yang dicintainya itu menurunkan kaca jendela.

"Atas nama ibu Alma?" goda Haris menirukan gaya pengemudi taksi online.

Alma tersenyum semakin lebar, dia hendak meraih gagang pintu tapi Haris lebih dulu mencegahnya. Pria itu turun lalu memutari bagian depan mo
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
sbntr ny ntr tau² lma wkwkwkkk
goodnovel comment avatar
Wida
sebentar mna cukup pak haris
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Kecelakaan

    Sementara itu, Rico yang termakan ucapan Rara— yang mengatakan jika dipecat dari Mahesa karena Alma mulai memikirkan untuk memberikan balasan pada Alma. Rico lantas berencana untuk menyakiti Alma untuk membalas dendam atas rasa sakit hati sang adik. Rico tak terima dan dia juga tidak akan membiarkan Alma begitu saja. Beberapa hari ini Rico menghabiskan waktunya untuk memperhatikan Alma dan aktivitas wanita itu yang bekerja di My Lily. Seperti hari ini, Rico membuntuti Alma dengan pakaian serba tertutup agar tak mudah dikenali orang-orang. Rico juga mulai mengawasi setiap gerak-gerik Alma. Dia bahkan dengan sabar menunggu seperti orang kurang kerjaan. Siang hari, Rico melihat Alma keluar dari kantor My Lily. Matanya yang tajam terus mengawasi ke mana Alma akan pergi. Ternyata Alma hendak membeli kopi di kafe yang ada di seberang jalan. Rico tersenyum iblis, dia sudah memutuskan apa yang akan dilakukan ke Alma. "Sudah saatnya kamu merasakan akibat perbuatanmu mengusik Rara

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Rekaman

    Setelah mengantarkan Alma pulang ke rumah, Haris malah berpamitan hendak keluar tanpa mengatakan alasannya kepada Alma. Lelaki itu pergi begitu saja setelah sebelumnya selama di perjalanan pulang dari rumah sakit terus memikirkan apa yang Alma katakan tentang kecelakaan yang menimpanya tadi. "Mobil itu melaju kencang tetapi ketika melihat Alma hendak menyebrang mobil itu tak berhenti atau mengurangi kecepatannya sama sekali?" Walaupun Haris tahu itu bisa saja terjadi sebab si pengemudi gugup setelah melihat Alma yang hendak menyebrang sehingga tak dapat mengendalikan kecepatan mobilnya, tetapi entah mengapa perasaan Haris tak enak. Dia khawatir dan takut kalau-kalau yang menimpa istrinya tadi itu bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan sebuah kesengajaan yang orang lain perbuat untuk menyakiti. Maka dari itu, setelah mengantarkan Alma pulang ke rumah, Haris pergi ingin mengecek CCTV yang ada di kafe seberang kantor My Lily. Dia ingin memastikan jika kecelakaan itu memang bukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Memberi Pelajaran?

    Pagi itu di rumah, Alma tampak tengah asyik menonton televisi. Seharian tinggal di rumah seorang diri bersama pembantu, sedangkan Haris pergi bekerja. Alma merasa bosan, beberapa kali dia merubah posisi duduknya dan sesekali akan berjalan-jalan walaupun harus terseok-seok menuju halaman belakang rumah karena bosan di dalam rumah terus. "Apa tidak ada yang mau mengajakku pergi atau datang ke sini? Astaga, aku bosan sekali," ucapnya. Alma lalu kembali berjalan ke ruang tengah. Walaupun kakinya masih sakit akibat terkilir kemarin, nyatanya itu tak membuat Alma untuk tetap diam saja tak melakukan apa-apa. Setelah Haris pergi bekerja dia bahkan sempat membantu pembantu rumah memotong sayuran meski sambil duduk di kursi. "Kenapa aku tiba-tiba merasa lapar?" gumam Alma. "Enaknya makan apa ya?" Alma menggulir layar ponselnya setelah duduk di ruang tengah. Dia berniat untuk memesan beberapa makanan dari luar untuk teman ngemilnya hari ini sembari menunggu Haris pulang malam nant

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Mengancam

    Setelah beberapa hari, Alma memilih berangkat kerja meski kakinya yang terkilir masih sedikit sakit. Dia juga tidak mau lagi membeli kopi di seberang karena takut terjadi hal buruk lagi seperti kemarin. “Apa kakinya sudah sembuh?” tanya teman kerjanya saat melihat Alma datang. “Sudah lumayan. Lagi pula kerjaanku juga bukan angkat benda-benda berat, jadi tidak masalah berangkat,” jawab Alma sambil memulas senyum. Teman Alma itu mengangguk. Siangnya seperti hari-hari sebelumnya, Alma ikut berjualan produk secara live bersama staf Risha. Namun, ada yang berbeda kali ini. Tiba-tiba saja banyak komentar hinaan yang berterbangan di layar saat mereka melakukan live. Alma sempat terdiam karena terkejut, tapi setelahnya berusaha tenang. Staf Risha juga syok, tapi mencoba bersikap biasa dan melanjutkan live sesuai alur. Akan tetapi karena baik Alma atau staf itu tidak ada yang membalas dan merespon komentar buruk dan hanya menanggapi penonton yang menanyakan soal skincare, membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Haris - Alma : Ketulusan Dan Ketakutan

    Rico syok tak karuan. Dia melihat Haris masih terus mengetuk kaca jendela mobil tapi dia tidak mau keluar. “Sialan, kenapa dia bisa tahu,” gerutu Rico. Rico panik dan takut. Dia segera menginjak pedal gas untuk kabur, tapi karena terburu-buru, Rico tidak sadar di depan ada Alma sehingga hampir saja menabrak Alma. Alma terkejut ketika melihat mobil itu melaju, beruntung tangannya langsung ditarik Risha sehingga tidak sampai tertabrak. Haris sangat terkejut karena Rico berusaha kabur. Untung saja saat itu ada sopir mobil box My Lily yang melihat lalu segera memundurkan mobilnya sampai membuat mobil Rico menabrak mobil itu. “Sialan!” gerutu Rico. Dia buru-buru keluar untuk kabur, tapi sayangnya ada satpam Risha yang langsung mencegahnya. “Mau ke mana kamu?” Satpam langsung meringkus Rico. “Lepaskan!” Rico hendak memberontak, tapi satpam menahan kedua tangannya di belakang. Haris sangat terkejut Rico hampir menabrak Alma. Dia langsung menghampiri Alma. “Kamu baik-baik saja, kan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Papamu Nikah Lagi

    Suasana di ruang makan saat sarapan pagi itu cukup suram. Bu Mira makan dengan kepala tertunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Itulah yang dirasakan Andre. Dia yakin ada sesuatu yang mengganggu pikiran ibunya. "Papa kamu mau nikah lagi." Akhirnya keluar juga suara Bu Mira. Ekspresinya datar, mungkin hanya dibuat-buat saja. Andre sudah tahu akan hal itu jadi dia hanya mencebikkan bibir saja. Hanya suara gumaman kecil yang keluar dari mulutnya. "Kamu kok nggak kaget, Ndre?" tanya Bu Mira keheranan. "Sudah tahu, Ma. Kemarin kami ketemu waktu aku pergi menemani Pak Tama di Jogja." Andre menyuapi dirinya dengan sesendok nasi plus sedikit lauk lalu mengunyahnya dengan pelan. "Oh, jadi kamu juga sudah ketemu sama calonnya papa kamu?" Andre mengangguk pelan. Diraihnya gelas berisi air putih lalu menenggaknya hingga habis. "Iya, tapi wanita itu rada sinting." "Rada sinting gimana?" tanya Bu Mira penasaran. "Ya sedikit nggak waras aja, Ma." "Kenapa kamu bisa bilang g

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Gadis Gila

    Andre mematung di tempat. Di hadapannya, Mahira tampak panik, dengan air mata berlinang. Tanpa diduga, gadis itu berlari ke arahnya, mencengkeram tangannya erat. "Tolong aku ... selamatkan aku dari sini," suara Mahira bergetar, hampir seperti bisikan, tetapi cukup keras untuk membuat Andre mendengar jelas. Andre menatap gadis itu, lalu mengarahkan pandangannya ke pria yang berdiri di ujung ruangan dengan setelah jas hitam dan rangakaian bunga melati yang menggantung di lehernya. Ya tentu saja pria itu adalah Dendi, ayahnya sendiri. Dunia seakan berhenti berputar untuk sesaat. Andre tahu betul riwayat ayahnya yang sering menikah, meninggalkan ibunya, dan sekarang berencana menikahi gadis yang berdiri gemetar di sebelahnya. Andre begitu muak dengan pria itu. "Mahira," kata Andre pelan, berusaha melepaskan cengkeraman tangan Mahira. Tetapi gadis itu menggenggam tangannya semakin erat. Matanya yang berlinang air mata membuat Andre tak sanggup berkata-kata lebih jauh. Tatapan D

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Bawa Pulang

    Andre menekan rem mobilnya dengan geram ketika mereka sampai di depan rumahnya. Dia menoleh ke Mahira yang duduk dengan tenang di sebelahnya. Perempuan itu tampak tenang, seolah situasi ini biasa saja baginya. Andre menarik napas dalam sebelum keluar dari mobil dan berjalan ke pintu rumah. Saat pintu terbuka, Bu Mira berdiri di sana dengan alis terangkat. "Andre, siapa ini?" tanya ibunya, dengan nada terkejut bercampur curiga. Andre mendesah berat. "Ini Mahira, Ma. Panjang ceritanya." Dia menceritakan secara singkat apa yang terjadi. Mulai dari bagaimana Mahira melarikan diri dari pernikahan dengan Dendi hingga keputusan Andre untuk membawanya ke sini. Ibunya mendengarkan dengan wajah yang semakin tegang, lalu menatap Mahira dengan tajam. "Andre, kembalikan anak ini ke rumahnya sekarang juga," tegas Bu Mira. "Enggak mungkin, Ma. Aku mau bawa dia ke polisi saja," jawab Andre datar. Mahira yang sejak tadi diam, tiba-tiba membuka mulut. "Jangan! Tolong jangan bawa aku ke po

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Happy Family : END

    Risha dan Adhitama berjalan beriringan masuk ke sekolah Lily pagi itu. Mereka terlihat beberapa kali berhenti untuk berbicara dengan orangtua teman Lily yang juga datang ke sekolah.Hari itu acara kelulusan murid digelar, Risha sudah tidak sabar melihat bagaimana penampilan putri kecilnya di atas pentas.Risha duduk sambil harap-harap cemas menunggu acara dimulai.“Dia tidak akan membuat kesalahan ‘kan?” tanya Risha sambil meremas tangan. Padahal Lily yang akan tampil, tapi dia yang grogi.Adhitama yang melihat Risha beberapa kali menggigit bibir bawah hanya tersenyum, dia meraih tangan sang istri yang ada di atas paha lalu menggenggamnya erat.“Dingin sekali, kenapa kamu yang gugup begini?” tanya Adhitama.“Aku hanya khawatir. Lihat saja banyak orang begini, bagaimana kalau dia takut hingga membuat kesalahan. Dia pasti sedih dan bisa kehilangan rasa percaya diri, ini penampilan pertamanya di depan banyak orang,” jawab Risha.“Kamu harus yakin ke Lily, dia pasti bisa. Calon penerus Ma

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 11 : Menikah?

    Sore itu, Andre duduk di meja kerjanya sambil menatap layar laptop. Pekerjaan hari itu hampir selesai, tetapi ada satu hal lagi yang harus dia urus sebelum meminta izin pulang ke Adhitama.Andre melihat jam di tangannya, sudah hampir pukul lima sore. Andre menarik napas dalam-dalam sebelum berdiri dan melangkah ke ruangan Adhitama.“Pak, apa saya bisa bicara sebentar?” kata Andre, mencoba terdengar tenang meskipun ada sedikit kegugupan di suaranya.Adhitama yang masih berkutat dengan layar laptop menjawab, “Tentu. Ada apa?”“Saya mau minta izin, Pak. Lusa rencananya saya ingin mengambil cuti untuk jalan-jalan sebentar. Sudah lama saya tidak liburan."Adhitama sedikit terkejut mendengar permintaan Andre. Dia menghentikan pekerjaannya sejenak lalu memandang sekretarisnya itu. “Jalan-jalan? Ke mana? Memang kamu sudah punya pacar?” goda Adhitama.Andre tertawa kecil mendengar pertanyaan sang atasan. Pemuda itu sedikit berkilah dengan menjawab, “Memang pergi jalan-jalan harus bersama pacar

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 10 : Pulang Bersama

    Seminggu kemudian Alma dan Haris mengadakan syukuran atas kelahiran anak mereka.Syukuran di rumah mereka berjalan meriah. Tamu-tamu yang datang silih berganti, membawa suasana hangat penuh canda tawa.Alma, yang baru saja melahirkan putra pertamanya, tampak bahagia menyambut satu per satu tamu yang hadir.Andre melangkah masuk dengan senyum kecil di wajah. Berbaur dengan tamu-tamu lain yang sebagian besar dia kenal. Namun, saat melihat sosok gadis yang tengah mengobrol di sudut lain ruangan, Andre segera berjalan mendekatinya. Ia sudan lama tak bertemu dengan Mahira, tapi dia sebenarnya sudah menduga pasti akan bertemu dengan Mahira di rumah Alma."Andre! Lama nggak ketemu. Apa kabar?" tanya Mahira sambil tersenyum lebar.Andre mengangguk kecil. "Baik. Kamu gimana?""Aku? Baik juga. Ngomong-ngomong, kabar mamamu gimana? Sehat kan?""Sehat kok," jawab Andre.Mereka terlihat canggung, Mahira bahkan ingin menjauh tapi entah kenapa ada perasaan yang membuatnya ingin terus mengobrol denga

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 9 : Satu Malam Indah

    Risha baru saja keluar dari kamar Lily malam itu. Dia berjalan pelan sambil memandang pintu ruang kerja Adhitama. Risha ragu mungkinkah Adhitama masih berada di sana atau sudah kembali ke kamar mereka. Risha mengedikkan bahu, memilih mempercepat langkah menuju kamar tidur. Baru saja menutup pintu, Adhitama membuat Risha terkejut karena sudah berada di dalam. “Astaga Mas Tama!” pekik Risha setelah sebelumnya berjengket karena kaget. “Kamu itu kenapa?” Adhitama terkekeh kecil lalu menekuk tangan di depan dada. “Aku pikir Mas masih di ruang kerja,” balas Risha sambil naik ke atas ranjang lalu duduk di samping Adhitama. “Apa ada masalah lagi di Mahesa?” tanyanya penuh perhatian. “Tidak ada, hanya mengecek dan memastikan sesuatu.” Adhitama membalas sambil melingkarkan tangan melewati punggung Risha, memberi isyarat kalau dia ingin memeluk istrinya itu. “Bagaimana Pembangunan kantor dan pabrik barumu? Bukankah seharusnya bulan depan pabrik sudah bisa mulai beroperasi?” tanya Adhitama

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Extra Part 8 : Kode Ke Suami

    “Sudah sayang, kamu sudah cantik!”Ucapan Adhitama membuat Risha menoleh dan tersenyum. Adhitama berjalan mendekat pada Risha yang masih mematut diri di depan cermin, memeluk pinggang lalu mencium pundak istrinya itu.“Lily sudah siap?” tanya Risha sambil memandang Adhitama dari pantulan kaca di hadapannya.“Sudah, dia senang sekali mendengar kita mau mengajaknya pergi belanja,” balas Adhitama. “Ternyata semua wanita sama, suka sekali dengan hal berbau materi,” imbuhnya.Risha tertawa lebar, dia memutar tubuh lalu memandang Adhitama yang semakin hari semakin terlihat menawan di matanya.“Jadi selama ini Mas Tama pikir aku ini matre? Begitu?” goda Risha.“Hm .. bagaimana aku menjawab? Yang pasti aku bahagia bisa memberimu segalanya.” Adhitama meraih pinggang Risha. Menarik tubuh wanita itu hingga menempel padanya.“Aku hanya butuh Mas cintai dan jadikan satu-satunya wanita di dalam hidup Mas Tama,” ujar Risha. Senyum tipis dan tatapan matanya yang penuh cinta melenakan Adhitama hingga

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Pantas Bahagia

    Andre sedang duduk di meja kerjanya, memeriksa laporan yang harus diserahkan ke Adhitama saat atasannya itu baru saja datang.Andre langsung berdiri dan menyapa dengan sopan. “Selamat pagi, Pak.”"Pagi, ikut ke ruanganku, ada yang mau aku bicarakan," ucap Adhitama seraya melangkah masuk.Andre mengangguk, dia berdiri dari kursinya kemudian menyusul Adhitama. Meskipun terdengar serius, tapi raut Adhitama tidak tampak mengintimidasi."Aku mendengar dari pengacara kalau masalah dengan ayahmu itu belum ada titik temu, bagaimana perkembangannya?” tanya Adhitama.Andre menarik napas dalam sebelum menjawab. “Sebenarnya semalam saya bertemu dengannya, yang bisa saya baca dia mulai terlihat khawatir. Mungkin karena saya bilang bekerja di Mahesa dan memiliki dukungan penuh dari perusahaan.”Adhitama tersenyum tipis. “Baguslah kalau begitu. Orang seperti Papamu itu biasanya hanya menggertak. Kalau ada yang kamu butuhkan, jangan ragu untuk bicara, aku pasti akan membantu,” ucapnya.“Terima kasih,

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Tidak Akan Menang

    Di tengah hujan gerimis yang mengguyur kota, Mahira duduk di kursi penumpang mobil Andre sambil membuka jendela, membiarkan angin segar bercampur bau aspal basah masuk ke dalam mobil.Di tengah perjalanan menuju kos, tiba-tiba Mahira berkata, “Apa bisa berhenti sebentar di minimarket depan? Aku mau beli beberapa makanan buat stok di kos.”Andre mengangguk tanpa banyak bicara, lalu memutar setir ke arah minimarket yang Mahira maksud. Mobil itu melambat dan berhenti di depan minimarket yang terlihat ramai. Mahira keluar lebih dulu, lalu menoleh ke Andre yang masih duduk di kursi kemudi.“Yuk, ikut," ajaknya. Andre sebenarnya malas keluar mobil, tapi entah kenapa dia mengiyakan saja ajakan Mahira."Kamu kalau mau beli sesuatu boleh. Aku traktir, kamu pilih apa aja yang kamu mau.” Senyum Mahira mengembang. Pikirnya, Andre sudah banyak membantu jadi tidak ada salahnya mengeluarkan beberapa puluh ribu untuk membelikan pemuda itu sesuatu.Andre menghela napas sambil menggeleng. "Nggak usah.

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Bisakah Perasaan Berubah?

    Mahira duduk di ruang kecil kantor My Lily, matanya terus melirik jam dinding. Risha belum juga datang, dan dia sudah tidak sabar untuk meminta izin pada ibunda Lily itu.Meski terdengar keterlaluan, tapi Mahira berniat mengajukan diri agar diizinkan melakukan live penjualan sepanjang hari.Mahira masih menunggu dengan cemas, hingga Risha muncul dengan senyum maanis.“Pagi,” sapa Risha ke semua stafnya. Wanita itu berjalan ke ruang kerjanya dan disusul oleh Mahira.“Bu Risha, permisi. Apa saya boleh bicara?”Ucapan Mahira membuat Risha menghentikan langkah lalu menoleh.“Bicara apa?” tanya Risha dengan kening berkerut halus.“Begini Bu Risha. Saya mau meminta izin, boleh tidak hari ini saya mengambil alih live dari pagi sampai petang? Maksimal delapan jam.”Risha mengangkat alis, kaget dengan permintaan itu. “Kenapa tiba-tiba kamu ingin live selama itu?”Mahira menarik napas panjang, matanya sedikit berkaca-kaca. “Saya butuh uang, Bu. Papa saya … papa saya ditangkap polisi.”Risha ter

  • Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!   Andre - Mahira : Fakir Miskin

    Lain di mulut lain di hati. Meski terlihat tak peduli, nyatanya Andre tidak benar-benar bisa mengabaikan Mahira. Malam itu, meskipun memaksakan diri untuk tidur, pikiran Andre tetap berkelana, memikirkan Mahira dan apa yang mungkin sedang terjadi.Pagi harinya, Andre bangun dengan perasaan yang masih sama. Namun, dia tetap berusaha untuk tidak memperlihatkan perasaannya kepada siapapun, termasuk ibunya.Andre bangkit dari tempat tidur dengan mata berat. Ponselnya tergeletak di meja dengan layar hitam tanpa notifikasi baru. Dia memegangnya lagi, ragu sejenak sebelum mengetik pesan lain untuk Mahira.[Kalau kamu butuh bantuan, bilang aja.]Setelah mengirim pesan itu, Andre termenung, berharap balasannya kali ini datang.Namun, keheningan tetap mengisi ruang kamarnya. Andre mendesah berat, merasa bersalah tapi masih enggan mengakui."Apa aku harus ke sana langsung?" gumamnya. Pikiran tentang Mahira di kos seorang diri terus menghantui Andre.***Matahari baru saja muncul, memancarkan sin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status