Share

Chapter 66

"Kelak jika kita telah menemukan tujuan sebagai pemberhentian masing-masing. Aku berharap kita masih berkenan saling mengingat dan tak segan saling menyapa ketika berjumpa sebagai sahabat lama. Tanpa ada dendam."

______

Akhtar, apa aku sedang bermimpi atau kau yang mengigau?

Entalah ...

“Maafkan saya. Saya tidak bisa melepaskan kamu Mai. Tidak bisa .... “ Dia mendesis lirih. Menyelusup ke telinga. Menggetarkan hati “Saya mencintai kamu. Sampai kapan pun akan tetap mencintai kamu. “

“Akhtar, apa saya bermimpi?”

Sekali lagi kuangkat kepala. Menatap wajahnya lekat-lekat. Meyakinkan diri bahwa aku tidak sedang bermimpi atau berimajinasi. Dia benar ada. Bahkan kami tak berjarak.

“Tidak Mai. Kamu tidak sedang bermimpi. Semua nyata. Perasaan saya nyata. Bahkan jika bermimpi lebih memungkinkan untuk bisa sedekat ini dengan kamu saya rela untuk tidak terbangun selamanya.”

Aku tidak tahu perasaan apa yang menguasaiku saat ini. Seolah sebuah gelembung yang berisi air pecah dalam dadaku. Meruahka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status