Beranda / Romansa / Aku Dijual Ibuku / Diantarkan Ke Kampus

Share

Diantarkan Ke Kampus

Penulis: Bumi Artavika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-09 11:00:50
Saat itu mata Grace cukup memandangi orang yang baru saja memasuki rumah Liam. Orang tersebut adalah Tuan Maverick, laki-laki yang pada bayangan Grace akan menjadi suaminya. Namun ternyata semuanya salah.

“Bagaimana dengan putraku? Apakah tidak menolak jika dinikahi olehnya?”

“Kamu punya mulut gunakan untuk menjawab, bukan hanya diam saja!” bentak Liam dengan kasar pada Grace.

“Liam, pelan sedikit, tidak perlu mengerluarkan tenaga yang banyak untuk berbicara dengan gadis ini.”

Grace sedikit menghela napasnya, ia kebingungan dengan tingkah dari Tuan Maverick seolah membantunya, namun di sisi lain Tuan Maverick lah yang membuat hidup Grace menjadi tidak karuan seperti ini.

Sepertinya pagi itu Tuan Maverick memang memiliki kepentingan dengan Liam, setelah Liam membentak Grace tidak lama kemudian Tuan Maverick meminta Liam berbicara dengannya di ruangann lain.

Ruang kerja lantai 1

“Sudah kamu apakan santapan yang Ayah berikan untukmu?”

“Belum aku sentuh sama sekali, belum berminat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Dijual Ibuku   Dipaksa Berhenti Bekerja

    “Enggak usah jauh-jauh bayanginnya bagaimana. Yang jelas enggak ada kecocokan sama sekali, antara aku sama dia itu. Orang itu benar-benar benci juga dengaku, sama saja aku juga benci. Bahkan di rumah dia rasanya kepala ingin pecah.”“Bahaya kalau telingamu bisa pecah. Tapi, gimana dengan pekerjaan kamu?”“Oh itu rencananya nanti pulang kuliah mau ke sana.”“Masih lanjut kerja?”Grace sedikit menggelengkan kepalanya, ia bingung juga dengan apa yang akan ia lakukan berikutnya. Ia masih mempertimbangkan bagaimana nantinya akan melanjutkan pekerjaan paruh waktu dan tetap berkuliahnya.Setelah sore itu selesai, ia habiskan hampir 1 harinya untuk berkuliah dan sorenya sengaja ia segera pergi ke minimarket tempatnya bekerja. Sebelum sampai ke tempat, Grace sudah diberi lambaian tangan oleh Melani, sang pemilik toko tersebut. dengan balasan lambaian tangan juga senyuman Grace kembali menyapanya.“Aku kira kamu enggak akan ke sini, soalnya beberapa menit lagi kamu enggak ke sini aku mau tut

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Aku Dijual Ibuku   Dibandingkan Dengan Ibunya

    “Pekerjaanmu terlalu rendah sekali, Grace.”“Pekerjaan yang rendah itu pekerjaan Ibuku! Kamu jangan samakan aku dan dia.”“Kamu dan Ibumu apa bedanya?”Air muka Grace terlihat sangat mengumumkan amarah sekali. Ia tidak senang jika Liam selalu menyamakan dirinya dengan Ibunya. Meskipun Grace lahir dari Rahim Ibunya langsung, sikapnya sangat jauh berbeda sekali, sikapnya seperti langit dan bumi. Jika Grace berani melawan Liam habis-habisan, ia ingin sekali untuk menampar mulut Liam yang tidak pernah berbicara yang baik-baik padanya.“Jaga mulutmu, Liam. Aku memang lahir dari Ibuku seorang pramuria, tapi sampai hari ini aku memang masih menjaga diriku dengan baik!”“Oh ya? Bisa buktikan?” tantang Liam.Wajah Grace kembali terlihat muram, ia segera pergi ke kamarnya, membanting pintu kamarnya dengan keras sekali, sampai membuat Liam menggelengkan kepalanya. Anehnya, Grace memnag marah namun ia hanya kembali pada kamar yang ada di rumahnya Liam, bukan kabur dari rumahnya Liam.Hal baru yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Aku Dijual Ibuku   Resign Dari Toko

    Melihat Melani memperhatikan arah Liam, begitupun dengan Grace. ia melihat Liam yang sering melirik jam tangannya, seolah memberikan kode pada Grace untuk segera bergegas.Grace pun menganggukkan kepalanya.“Iya, dia orangnya, Kak.”Entah mengapa Melani malah menghela napasnya dan memperhatikan Grace kembali. Saat itu Grace tidak memiliki banyak waktu untuk berbincang-bincang lebih lama dengan Melani.“Kak, aku benar-benar minta maaf atas semua kesalahan dan tindakan selama kerja di sini, dan terima kasih banyak sudah menganggap Grace sebagai adik kakak sendiri. Mulai hari ini Grace tidak bisa lagi kerja di sini, Kak.”“Sebenarnya kakak sudah nyaman kamu kerja di sini. kalau begini, kakak jadi sulit mengetahui kondisimu.”“Bagaimana lagi, Kak. Mungkin nanti suatu saat aku bisa bebas dari sana.”Melihat gerak gerik Liam yang sudah tak tenang menatap Grace, kini perlahan Grace berpamitan. Mereka sempat berpelukan dahulu sebelum akhirnya Grace meninggalkan toko tersebut. Setelah Grace s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Aku Dijual Ibuku   Pertama Kalinya Menghadiri Pertemuan

    Liam pun menjawab panggilan telepon tersebut. “Bicaralah,” Liam menyuruh Grace berhenti bicara karena ia sedang menjawab panggilan telepon yang tampaknya dari kantor.[“Tuan hari ini ada pertemuan dengan beberapa CEO Mancanegara, apa Tuan ingat jadwal tersebut?”]“Pukul berapa?”[“Pukul 08.00 pagi ini, Tuan. Undangannya juga tertera untuk 2 orang, apa saya perlu menemani Tuan Liam?”]“Tidak usah, kirimkan saja alamatnya sekarang.”[“Tunggu Tuan, ini sepertinya memang mengharusnya 2 orang yang mendatangi caraa tersebut.”]Sepertinya sekretaris Liam tampak memaksakan jika Liam harus menghadiri acara tersebut tidak hanya seorang diri, tujuannya pun ingin dirinya ikut bersama Liam.Akan tetapi, panggilan telepon tersebut segera mungkin dimatikan oleh Liam. Padahal sepertinya sekretaris pribadinya masih ingin berbicara.Grace masih memandangi Liam diam di tempat tidur, ia juga hendak berbicara lagi namun Liam sudah lebih dahulu berbicara padanya.“Jangan dilanjutkan bicaramu, aku sibuk.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Aku Dijual Ibuku   Dikenalkan Pada Orang Penting

    Siapa yang bisa menyangka akan mengalami perubaha drastic seperti yang Grace alami? Bahkan Grace sendiri pun tidak pernah menyangkanya.*** Kali ini Grace dan Liam sudah memasuki ruangan. Di sana sudah banyak CEO luar negeri yang hadir, dan sepertinya acara juga akan segera dimulai.“Liam, oh my God, long time no see you.”“Ya, I think so.”“Is this your wife?”“You right, she is my wife. You can call her Grace,” ujar Liam yang mengenalkan Grace pada temannya tersebut.Secara spontan Grace turut tersenyum manis untuk memberikan sapaan pada teman suaminya tersebut.“A beautiful name, according to your wife’s face, liam.”“Thank you, she is beautiful,” timpal Liam yang mmebuat Grace tersipu malu.Belum pernah Grace mendengarkan Liam memujinya sekalipun, entah kali ini dikatakan secara tulus atau tidak oleh Liam, namun Grace tetap cukup senang mendengarnya.“Thank you very much,” ucap Grace yang malu menerima sanjungan-sanjungan dari rekan kerjanya Liam. Acara sudah dimulai dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Aku Dijual Ibuku   Jangan Dibayar Dengan Uang

    Grace segera bergegas ke kamarnya untuk mencari dompet miliknya, setelah itu ia pun terburu-buru keluar dari kamar. Anak tangga dari lantai 2 dengan cepat ia turuni.Saat itu, Liam yang berjalan dari pintu masuk menuju ruangan tengah, Grace segera menghampirinya.“Ini uang kamu, aku kembalikan 2 kali lipat!”Uang seratus dua lembar ia berikan di depan wajah Liam. Jelas saja Liam pun bingung dengan kekesalan Grace.“Aku sudah bilang jangan dikembalikan, uangku berhamburan daripada ini.”“Tapi kamu bakal minta yang berlebihan dari ini kan?”“Bisa masak?” tiba-tiba pertanyaan ini muncul dari Liam.Grace pun menganggukkan kepalanya, “Ambil uang yang tidak seberapa ini, lalu masaklah untukku.”“Ini beneran?” Grace seakan tidak percaya.“Cepatlah, 1 jam lagi aku harus pergi.”“Mau makan apa?”“Apa pun.”Setelah mengatakan hal tersebut Liam pun masuk ke ruang kerjanya. Begitu juga dengan Grace yang mulai ke dapur, melihat bahan masakan yang kiranya dapat ia gunakan. Sayangnya, di rumah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Aku Dijual Ibuku   Hari Pertama Magang

    Pagi itu Grace sudah siap berangkat menuju rumah sakit, beruntungnya tidak ada Liam. Jika ada mungkin saja ia akan dimarahi oleh Liam. Saat itu Liam akan berangkat bersama pengawal Liam. Ia segera menuju depan rumah untuk bersiap magang pertama kalinya. “Mau berangkat sekarang, Bu?”“Iya.”Sudah tiba Grace di rumah sakit, Grace segera turun, namun pengawal Liam menghentikannya sebentar untuk bertanya. “Ibu nanti pulang jam berapa?”“Malam, tidak perlu dijemput.”“Tapi Bu, ini perintah dari Tuan Liam.”“Bilang saja sama Tuan kamu seperti yang saya katakan tadi.”“Baik, Bu.”Magang pertama dipenuhi kekesalan, lelah dan pusing memikirkan hidupnya dengan luka yang tidak berkesudahan. Untuk pertama kalinya magang di rumah sakit, namun wajah Grace tidak cukup baik untuk hari ini. ditambah lagi Sisil, yang tidak ada pada 1 rumah sakit tersebut, ia berada di rumah sakit yang lainnya. Maka dari itu ia hanya memendam ceritanya seorang diri saja.Pukul 20.00“Masih di rumah sakit Grace?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Aku Dijual Ibuku   Sebuah Perubahan

    “Aku masih punya juga kartu yang lain.”“Aku tidak mau terlalu berhutang budi denganmu. Setelah ini kamu juga masih mau menyiksaku?” penasaran Grace pun bertanya.“Kalau tidak ada masalah jelas tidak akan.”Grace diam, memandangi jalanan yang panjang menuju rumah dengan memikirkan laki-laki yang ada di sampingnya ini terus menerus membuatnya berpikir setiap hari. Rasanya tiada hari tanpa memikirkan Liam. Bukan berarti Grace sudah terlalu menyukai Liam, akan tetapi ia justru mengkhawatirkan hidupnya akan bagaimana dengan Liam. Sebenarnya ia memang belum siap untuk menjalani rumah tangga dengan siapa pun. Namun, Ibunya tidak akan mengerti apapun yang dirasakan oleh dirinya. Sesampainya di rumah, mereka segera mulai membawa barang-barang yang sudah dibeli. Akan tetapi saat Grace hendak membawanya, Liam tidak mengizinkannya.“Jangan dibawa, Grace.”“Lalu bagaimana semuanya sampai di dalam rumah?”“Nanti pengawal yang akan menaruh di dalam. Bawa yang kamu perlukan saja.”Akhirnnya Gr

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Aku Dijual Ibuku   Perasaan Aneh Tanpa Liam

    Panggilan telepon dari Liam membuyarkan waktu santainya Grace. Ia segera pergi ke kantor Liam bersama pengawal. Pemandangan kantor Liam sebenarnya cukup bagus, namun tetap saja gendung itu terlalu tinggi, apalagi Grace langka pergi ke sana. “Untuk masuk ke ruangan Tuan itu menggunakan kode, namun hanya beberapa orang yang tahu, mungkin nyonya bisa hubungi Tuan saja.” Pengawal menjelaskan ruangan Liam sangat terjaga.Saat itu Grace sebenarnya enggan menghubungi Liam kembali, yang paling tak diinginkan adalah bentakan dari Liam. Bukan hanya itu saja, apa yang dilakukan Grace selalu saja salah di mata Liam.“Aku sudah di depan ruanganmu.”[“Jangan sampai ada orang lain di sana.”]“Hanya aku sendiri.”Akhirnya tak lama kemudian Grace berhasil masuk me ruangan tersebut. Sudah pasti ruangannya luas dan banyak berkasnya. Panggilan telepon itu terus berlangsung, Liam meminta Grace mencari berkas yang ada di sana. Setelah berkas ditemukan Grace masih harus tetap berada di sana, karena Liam

  • Aku Dijual Ibuku   Ditinggal Di Luar Negeri

    Liam begitu penasaran dengan apa yang Ayahnya bicarakan dengan Grace. Akan tetapi, meski ia negitu penasaran, ia tidak menanyakan pada Ayahnya langsung sebab Ayahnya pasti tidak akan memberitahunya. Semenjak ada Grace sseolah perhatian Ayahllnya pun cukup besar pada Grace, padahal Liam adalah anak kandungnya. Malam hari sekitar pukul 10 malam, Liam sudah selesai bekerja dari kantor, tanpa menghubungi Grace ia segera berada di halaman rumah sakit. Beruntungnya tak lama Liam di sana Grace memang telah selesai melaksanakan tugasnya. “Aku tak mau debat panjang, katakan apa yang Ayah bicarakan denganmu? “ tanya Liam saat Grace baru saja masuk ke mobil tersebut.“Apa kamu memang sepenasaran itu, Liam?”Liam tidak menjawab namun dari wajahnya memberi arti jika dirinya memang sangat penasaran sekali. “Ayahmu membicarakan kamu, banyak yang dibahas juga tentangmu, bagaimana sikapmu, aku juga menjawab apa yang ada karena Ayahmu tahu itu. Membahas harta atau yang lainnya pun tidak sama sekal

  • Aku Dijual Ibuku   Hamburan Pelukan

    “Kira-kira Tuan kamu sudah pulang belum?” tanya Grace pada supir yang mengawalnya.“Sudah, Nyonya.”Batin Grace sudah menebak jika Liam tidak tahu ke mana pergi dirinya pasti akan mengakibatkan kekacauan di rumah. “Astaga!” Grace teringat sebelum pergi tadi pagi masih meninggalkan berkas yang amat berantakan karena ia belum sempat membereskannya.“Ada apa, Nyonya?”“Oh enggak-enggak.”Begitu sampai, Grace segera memasuki rumah perlahan, takut sekali akan dimarahi oleh Liam. Baru saja membuka pintu, Grace sudah disapa dengan wajah mengintimidasi dirinya. Grace melihat sekeliling, tidak ada lagi berkas yang berserakan, hanya melihat berkas di dalam 1 tumpukan saja.“Jawab pertanyaanku, jangan pura-pura bodoh!”“Dari tempat Ayahmu, apakah itu seperti Ibuku?”“Ayah? Ada urusan apa kamu ke sana? Oh kamu mengadukan semuanya?”Grace menghela napasnya, tidak ada kalimat baik yang keluar

  • Aku Dijual Ibuku   Tujuan Lain

    “Saya hanya akan memberikan nilai tinggi pada mahasiswa koas yang benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik,” ucap dosen yang menerima laporan tersebut.Satu per satu dipanggil menghadap secara pribadi pada Dosen tersebut, hal itu yang membuat perasaan menjadi tidak karuan. “Sepertinya saya melihat jika laporan ini masih mulus dan mendadak dikerjakan, benar?”Grace menghela napas, ia tidak bisa berbohong. “Maaf, Pak. Laporan saya sempat terbuang karena kelalaian saya, alhasil saya mengerjakannya semalam, namun sesuai dengan data yang saya temukan selama berada di rumah sakit.”“Saya tidak meminta kamu mengucapkan kata maaf.”Grace tidak tahu harus berbuat apa, pikirannya kacau, tidak biasa ia akan seperti ini. Selama ia berkuliah mendapatkan nilai buruk adalah kelangkaan baginya. Ia selalu berusaha lebih dari teman-teman yang lainnya.“Kalau laporan ini tidak saya beri nilai apa kamu siap mengulangi?”Dengan berat hati Grace menjawab, “Saya akan mengulanginya jika apa yang saya

  • Aku Dijual Ibuku   Menyusun Ulang Laporan

    Melihat Grace meninggalkan rumah sesegera mungkin membuat Liam yang baru saja tiba di rumah cukup kesal. Ia baru saja pulang kerja, jika orang yang normal mungkin sebelum membuang berkas tersebut Liam seharusnya bertanya dahulu pada Grace.Berkas yang awalnya berantakan pun tak akan mungkin dirapikan oleh Liam. Ia bergegas memanggil pekerja yang ada di sekitar rumahnya.“Bereskan kamar saya dan bagian depan, jangan buang apa pun haya bereskan saja,” ucap Liam pada pembantu tersebut.Biasanya, pembantu tersebut hanya bekerja untuk para pengawal Liam saja, diberikan tempat tinggal, tidak mungkin pula jika Grace yang akan mengurusnya.Setelah memberikan perintah tersebut, Liam pergi ke depan, melihat para pengawalnya yang sepertinya terlihat bingung dan takut melihat Liam. “Awasi pembantu di rumah.”“Baik, Tuan.”“Siapa yang mengantar Grace pergi?” tanya Liam pada pengawal yang lainnya.Mereka saling tatap, menandakan ada hal yang tidak beres.”Maaf, Tuan, sewaktu kami menanyakan akan

  • Aku Dijual Ibuku   Malam Berlalu

    Malamnya Grace penuh dengan tangisan dan kekesalan. Meski begitu pagi harinya harus pergi ke rumah sakit. Akan tetapi ketika pagi telah menyapa, tubuhnya terasa sangat remuk. Ia berusaha untuk berdiri menuju kamar mandi, namun rasanya sangat berbeda dari biasanya. Ia mulai kesal jika mengingat kejadian malam tadi yang sudah berlalu.“Sial!” ucap Grace ketika hendak berjalan yang kesusahan. Padahal menurut Grace harusnya biasa saja, karena ketika melihat Ibunya melakukannya dengan sangat sering tak pernah begini. Tak mungkin pula Grace akan menanyakan hal ini pada Ibunya, yang ada Ibunya akan menertawakannya. Pada akhirnya Grace menangis karena sakit, kesal dan merasa hancur. Bisa dipastikan jika dirinya tidak bisa ke rumah sakit. “Jangan menangis terus, Grace. aku pusing mendengarmu menangis sepanjang malam!” “Kamu yang buat aku begini!” Grace sedikit menaikkan nada suaranya dengan tangisannya pula. “Itu hukuman untukmu!” “Itu juga karena kamu tidak mau menjemputku.” “Bukan tida

  • Aku Dijual Ibuku   Dan Akhirnya Terjadi

    “1 Jam di sana kamu akan jadi patung, Grace.” “Hah?” dengan kagetnya Grace menjadi salah tingkah. “Mau tidur bukan? Ini kali pertama aku di sini denganmu.” Deg deg! Perasaan yang luar biasa berbeda bagi Grace. ia sangat ketakutan sendiri. Dengan tatapan Liam yang tegas, matanya tajam, tubuhnya kekar, suaranya berat juga.Meski takut dan sangat khawatir, Grace memberanikan diri untuk duduk di tepi tempat tidur tersebut. “Kemarilah,” ucap Liam yang membuat Grace semakin tidak karuan. Pikirannya sangat kacau sekali. Ia tidak mampu berkata-apa, raut wajahnya sudah sangat menjelaskan segalanya. “Aku tidak akan melakukan apa-apa, Grace. berpikir yang jernih.” Anehnya ada perasaan yang berbeda dari Grace. antara kecewa dan juga lega. Pikirannya campur aduk. Ia mengatur napasnya dahulu dan akhirnya bisa mulai berbaraing di pinggir sekali sampingnya Liam. Tampaknya Liam sengaja membuat Grace ketakutan seperti itu, sampai saat ini Grace saja masih tidak bisa menebak bagaimana Liam dalam

  • Aku Dijual Ibuku   Perasaan yang Tak Bisa Ditebak

    Suara klakson mobil yang tak jauh dari sana berbunyi, jelas Grace mengenali mobil tersebut. itu adalah mobil milik Liam, Grace sangat mengetahuinya. Ia tampak khawatir karena di hadapannya daa Reno. Sudah pasti Liam akan salah paham dan pertengkaran terjadi.“Pulanglah dahulu, Reno,” ucap Grace dengan sedikit khawatir.“Kenapa mobil itu jemput kamu?”“Kayaknya begitu.”“Orangtuamu?”“Mungkin,” ucap Grace dengan sedikit senyum canggungnya.“Ya sudah, aku duluan. Selamat malam.”Grace tersenyum dan sedikit mneunduk untuk menunjukkan rasa sopannya pada Reno. Tidak lama kemudian ia segera berjalan dengan cepat menuju mobil tersebut. benar saja di sana memang ada Liam yang sudah mengamatinya dari tadi. Buru-buru Grace masuk ke mobil.“Jangan salah paham dulu, Liam,” ucap Grace mengawali percakapannya dengan Liam.“Aku tidak bertanya apapun.”Wajah bingung dengan perasaan ane

  • Aku Dijual Ibuku   Hari-hari Semakin Khawatir

    Hari-hari Grace kini akan mulai kembali melanjutkan pendidikan Koasnya. Ia harus sibuk ke sana ke mari lagi, ke kampus dan juga ke rumah sakit. Akan tetapi, kehidupannya tidak jauh berbeda dari yang Grace inginkan, yakni ada sedikit kebebasan yang sama saat ia tinggal bersama Ibunya. Sepulang kuliah ia masih bisa main ataupun berkerja paruh waktu. Namun, saat bersama Liam, ia sama sekali tidak diperbolehkan pergi ke mana-mana setelah dari kampus. Bagi beberapa orang mungkin hal tersebut adalah yang baik, tidak perlu susah payah lagi mencari uang untuk kuliah dan kebutuhannya. Namun, Grace yang terbiasa melakukan semua hal sendiri tidak bisa menerima hal tersebut dengan mudah. Kali ini sudah ke 1 tahun Grace menjalani masa Koas di sebuah rumah sakit. Namun, selama 1 tahun tersebut juga Grace setiap harinya dipenuhi kekhawatiran mengenai janji yang ia buat untuk menyetujui permintaan dari Ayahnya Liam. Sampai sekarang Liam sama sekali tidak menyentuhnya. Sebenarnya ada juga perasaan l

DMCA.com Protection Status