Share

kakak ipar masa gitu

Author: Naka Turi
last update Last Updated: 2023-03-06 17:54:15

Part 4

"Tika... !" Suara seorang laki laki memecah keheningan diruang berukuran 5 x 5 meter itu.

"Pak Bos... " Tiga wanita senior tika seketika kaget melihat kedatangan Bos mereka, Pak Wahyu.

"Kamu kok disini Tika? Siapa yang nyuruh kamu kerja di dapur? " Wahyu kaget melihat adik bungsunya berada di dapur dengan tangan berlumur adonan Bakso.

"Mbak Surti" Jawab Kartika singkat.

Seketika wajah Wahyu berubah pias, ia ingin marah dan mengeluarkan kata kasar, tapi dihadapan anak buahnya ia tak mungkin bersikap tidak baik.

"Ayo, cuci tanganmu, ikut Mas sekarang"

"Iya Mas" Kartika segera mencuci tangan di atas wastafel.

Setelah mengeringkan tangan, ia segera mengekor kemana Abangnya pergi. Sebelum keluar dapur Kartika sempat pamit pada ketiga seniornya itu.

"Mbak, aku pamit ya. Makasih udah ngajarin aku ngadon bakso"

"Ngih.. Sama sama mbak Tika, semoga kita ketemu lagi ya"

"Pasti, kita kan satu tempat kerja"

Setelah Kartika berlalu meninggalkan dapur, ketiga wanita itu saling adu pendapat.

"Pasti mbak Tika ditempatkan ditoko, ya kan? " Painem memulai argumen.

"Ya pastilah, mbak Tika kan adiknya pak Wahyu, mestinya dia yang ditempatkan di kasir, bukan saudaranya Mbak Surti"

"Ho'oh mbak Surti ituloh, kok sama adik ipar begitu ya, sama saudaranya saja yang dikasih tempat bagus, giliran adik suaminya malah ditempatkan disini? "

"Udah.. Udah.. Nanti didenger pula apa yang kita bicarakan, kalian mau di pecat? "

"Emoh aku, hutangku masih banyak"

"Yowes, lanjut kerja"

Mereka bertiga melanjutkan pekerjaannya masing masing.

Sementara diluar, Wahyu nampak emosi.

"Apa apaan si Surti, nyuruh kamu didapur, saudara nya malah disuru jaga kasir, Edan"

"Sudah mas, jangan marah marah, aku gak apa apa kok ditempatkan didapur Mas, yang penting aku dapat kerjaan"

"Gak bisa begitu Tika, kamu adik kandungku, sampai bumi kiamat pun hubungan kita gak akan putus, kalau aku sama Surti kapan saja bisa pisah. Seenak jidat saja dia naruh kamu di dapur"

Tika tidak banyak menjawab, dia memilih diam, dia tahu betul sifat Abangnya ini.

"Tika, mulai sekarang kamu kerja di toko saja, kamu mau dibagian apa? Pramusaji, kasir, atau kamu mau di bagian menaruh bakso? " Wahyu memberi banyak pilihan pada Tika.

Ia tak mau adik bungsunya bekerja didapur, apalagi jika sampai orang orang tahu, pasti Wahyu akan di anggap Abang yang tidak baik.

"Terserah sama Mas saja, Tika dimana saja mau,"

"Ya sudah kalau begitu, kamu dikasir saja ya? "

"Tapi, kan udah ada saudara mbak Surti yang jagain kasir? "

"Disini Mas punya tiga kasir Tika, dan Mas bisa ganti kan siapa saja yang Mas mau, ini toko milik Mas, milik kita "

Kartika merasa haru mendengar kata kata Abang sulungnya itu. Wahyu begitu baik dan perhatian padanya. Namun, berbanding terbalik dengan sifat Kakak ipar nya.

"Kalau begitu, baik Mas. Kartika mau"

"Yasudah, Mas bilang dulu sama karyawan yang lain sekaligus mengenalkan kamu pada mereka"

Wahyu mengenalkan Tika pada karyawannya. Tak lupa wahyu juga mengatakan kalau Tika adalah adik kandungnya.

"Perhatian, hari ini ada karyawan baru. Namanya Kartika. Dia adalah adik kandung saya, mulai hari ini dia akan bekerja di Toko ini dibagian kasir"

"Baik Pak"

Setelah acara perkenalan selesai, wahyu meninggalkan Tika untuk melanjutkan aktivitasnya.

"Tika, kamu sudah boleh bekerja, Mas akan mengurus pekerjaan yang lain, kalau ada yang tidak kamu mengerti, bisa kamu tanyakan pada karyawan lain"

"Baik Mas, makasih ya Mas, udah kasih Tika tempat dan pekerjaan yang bagus"

"Tak usah sungkan, kamu adik Mas yang paling kecil. Apapun akan Mas lakukan untuk kamu, yasudah... Mas tinggal dulu ya?"

"Iya Mas... "

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, Di toko bakso milik wahyu sedang ramai pengunjung. Tika dibantu karyawan lain untuk menghandle konsumen yang sedang ramainya.

"Wah.. Ramai sekali hari ini ya mbak? " Ucap Tika merasa takjub.

"Ini masih lumayan mbak, kalau hari libur atau hari raya, wah bisa dua kali lipat dari ini mbak" Sahut Rini, karyawan yang membantunya.

"Alhamdulillah, toko Mas Wahyu selalu rame"

Pukul 18.00, waktu bagi Tika untuk pulang, di toko wahyu ada dua shif. Shift pertama Karyawan pagi sampe sore, dan satu shift lagi sore sampe jam 22.00 malam.

Rasa lelah dan capek terbayar dengan hadiah bakso yang diberikan Abangnya.

"Tika, ini bawa pulang Bakso untuk anak anak dirumah" Wahyu memberikan satu tantang bakso untuk Tika.

"Wah... Banyak sekali ini Mas? "

"Gak apa apa, sekali kali untuk keponakanku. Besok besok, kalau kamu pulang, kamu ambil sendiri baksonya ya, karena Mas lumayan sibuk"

"Injih Mas, makasih banyak"

"Ya sudah, kamu pulang sama siapa? "

"Pulang sendiri Mas, naik sepeda" Ucap Tika sambil menunjukkan sepeda Tua miliknya.

Wahyu merasa kasihan pada adiknya itu, apalagi saat wahyu melihat sepeda Tika sudah butut.

"Sudah malam ini, gelap lagi, apa kamu mau diantar pulang sama karyawan Mas atau Mas yang antar kamu pulang? "

"Ndak usah Mas, Tika gak mau ngerepotin. Tika bisa pulang sendiri, lagian Tika bawa sepeda kok, Tika pulang dulu ya Mas..."

"iya, Kamu hati hati di jalan ya! "

"injih, Mas"

Tika segera berlalu meninggalkan Wahyu yang masih berdiri didepan Toko. Ingin sekali wahyu mengantar adiknya itu, tapi adiknya tidak mau. Dengan berat hati wahyu membiarkan Tika pulang dengan menaiki sepeda tuanya.

Tika mengayuh sepeda pelan, malam sudah terlihat semakin gelap. Sepeda Tika tidak ada lampunya. Ia sedikit takut dan cemas, " Ya Allah.. Lindungilah Hamba, semoga hamba bisa sampai kerumah dengan selamat" Dalam hati Tika tak henti berdoa.

Sepuluh menit mengayuh sepeda akhirnya Tika Tiba di rumahnya, namun ada yang membuatnya ngilu.

"Huaa... Mama... " Suara Adit menangis, ada apa? Apa yang terjadi pada anak bungsunya itu?

Kartika buru buru masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum" Ucap Tika memberi salam.

Adit segera berlari menghampiri ibunya.

"Mama... "

"Loh Adit kenapa nangis? "

"Adit laper ma, dari siang Adit belum makan? " ujar Adit sambil menangis.

"Kok bisa, ayah kemana? "

"Gak tau ma... Dari tadi siang ayah pergi"

"Apa? Pergi, kemana? "

"Gak tahu ma" Sahut Adit sambil merengek.

"Ini ada mamah bawa pulang bakso, ayo kita makan. Mama juga lapar. Oiya, kakak mana? "

"Kakak lagi buat PR di kamar"

"Ya sudah panggil kakak biar kita makan sama sama"

Mereka bertiga makan bakso bersama. Adit begitu senang sekali, sudah lama dia tidak makan makanan kesukaannya itu. Begitu pula dengan Zahara, mereka sangat lahap sekali.

"Ma.. Besok bawa pulang bakso lagi ya" Ucap Adit sambil menguyah bakso.

"Iya sayang.. "

"Ma... Besok gak usah kerja lagi, kami kelaparan gak ada mama" Zahara tiba tiba melarang ibunya bekerja.

Ada rasa bersalah dalam hati Tika, ia heran, kemana perginya Bagas, kenapa laki laki itu tidak peduli dengan anaknya yang kelaparan. 'Awas saja nanti kalau dia pulang' batin kartika memendam amarah.

Setelah mereka selesai makan bakso, tiba tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

"Itu pasti ayah kalian, kalin masuk kamar ya, mama mau kasih pelajaran buat ayah"

Dua bocah itu segera masuk kedalam kamarnya. Mereka anak yang baik dan patuh.

Related chapters

  • Aku Bukan Tulang Punggung   Mbak Surti yang julid

    Part 5"Adit.. Zahara... Buka pintunya!" Suara Bagas begitu nyaring dari luar. Kartika segera membuka pintu dengan menahan kesal. Meski ia marah dan kesal pada suaminya, tapi tetap saja pintu dibuka olehnya. Kriet... Pintu dibuka, terlihat Bagas berdiri di depan rumah sambil menenteng sebuah plastik kresek. "Loh, kamu udah pulang TTika? kenapa telat sekali kamu pulang? " Bagas malah memberondong Kartika dengan pertanyaan. "Dari mana saja kamu? " tanya Kartika penuh selidik. "Aku dari rumah ibu, ini aku bawa pulang makanan""Dari siang kamu tinggalkan anak anak, sekarang baru pulang, apa kamu kira anakmu tidak kelaparan, hah? " Kartika begitu kesal pada Bagas, entah dimana pikiran suaminya itu. Anak anak kelaparan ia malah pergi ke rumah ibunya. "Heh... Kartika, aku tadi siang pergi ke rumah ibuku minta pinjam uang, sekalian aku numpang makan, setelah makan aku ketiduran, jadi habis magrib tadi aku baru dibangunin sama Ibu""Oh begitu? lalu apa kau tidak berpikir anakmu kelapara

    Last Updated : 2023-03-06
  • Aku Bukan Tulang Punggung   suami jahat

    Kartika belum turun dari sepeda, Surti segera menyerbu Iparnya dengan pertanyaan. "Heh, Kartika. Sini kamu, kamu ngadu apa sama Mas Wahyu? " Tanpa angin tanpa hujan, Surti serta merta menuduh Kartika telah mengadu pada suaminya, Wahyu. "Ngadu? Aku gak ngadu apa apa Mbak! ""Bohong. Bilang aja kamu iri kan? Kamu aku suruh kerja didapur, sedangkan keponakanku aku suruh kerja dikasir""Ya Allah mbak, demi Allah, aku gak ngadu apa apa. Sumpah""Alah, gak usah bawa nama Tuhan segala, dari mana coba mas Wahyu tahu kalau bukan kamu yang ngadu? ""Aku gak tahu, mungkin Mas Wahyu lihat sendiri saat aku didapur""Gak percaya aku, pasti kamu yang ngadu kan? Ngaku kamu? ""Sumpah mbak, aku gak ngadu, demi Allah""Awas aja kalau kamu ngadu yang bukan bukan sama Mas Wahyu, aku gak bakalan kasih kamu kesempatan injak kaki di Toko ini lagi"Surti begitu angkuh dan sombong, padahal Toko itu milik Abang kandung Kartika, Wahyu. "Astagfirullah mbak, kamu kok gitu? Salah aku apa toh mbak? ""Alah, gak

    Last Updated : 2023-05-27
  • Aku Bukan Tulang Punggung   pertengkaran

    "Tika... Tika... " suara Bagas beteriak memanggil istrinya. Kartika masih didapur menyiapkan makan malam seadanya. Ia mendengar suara Bagas memanggil namanya, tapi ia enggan menyahut, belum sembuh luka kemarin, sudah menancap luka baru oleh kelakuan Suaminya itu. "Kamu itu budek atau apa sih? Capek aku manggil. kamu bukannya disahut, tuli kamu hah? " bentak Bagas tak peduli ada anak anak di rumah. "Kamu gak lihat aku lagi masak? " sahut Kartika tak kalah garang. "Kan bisa kamu sahut Tika, habis suaraku mangil manggil""Ada apa kamu manggil manggil? ""Aku minta uang dua puluh ribu mau beli rokok" tanpa rasa malu Bagas meminta uang pada Kartika, dunia sudah terbalik, bukan istri minta uang pada suami, malah suami minta uang pada istri. Dalam hati Kartika ingin memaki laki laki di depannya itu, sudah tak bekerja, kasar, main tangan, malah beraninya minta uang sama istri. "Gak kebalik tuh? Harusnya aku yang minta uang sama kamu""Alah, gak usah banyak komentar, sini uang dua puluh

    Last Updated : 2023-05-27
  • Aku Bukan Tulang Punggung   gajian

    Bab 9Hari ini, tepat sebulan Kartika bekerja di kedai Bakso milik Wahyu. Kartika sudah berharap cemas akan gaji yang akan diperolehnya. Kartika pagi pagi sekali sudah bersiap siap berangkat ke kedai Bakso milik Wahyu, dengan sepeda butut miliknya. Anak anaknya sudah berangkat sekolah, rumah sudah bersih dan rapi. "Selamat Pagi, Mas. " sapa kartika pada rekan kerjanya yang lebih tua. "Pagi juga Tika, pagi pagi sekali udah nyampe""Iya Mas, cepet kelar kerjaan rumah"Kartika segera masuk ke dalam kedai untuk membersihkan lantai warung yang terlihat kotor dan banyak sampah. Dengan cekatan tangan Kartika mengayun sapu ke lantai, lima belas menit kemudian lantai sudah terlihat bersih dan rapi. "Tika... " Suara yang tak asing di telinga Kartika. Wanita berparas Ayu itu segera memalingkan wajah ke arah suara. "Iya... " Ternyata Mas Wahyu yang memanggilnya, Laki laki berkumis tipis itu melambaikan tangan ke arah Kartika, langsung Kartika menghentikan kegiatannya lalu berjalan mendekat

    Last Updated : 2023-05-29
  • Aku Bukan Tulang Punggung   Bagas pingin kawin lagi

    Kartika pulang ke rumah dengan hati gembira, di tangannya sudah ada dua bungkus nasi uduk dengan ayam goreng. Makanan kesukaan Zahara dan Adit. "Assalamu'alaikum" Dua bocah yang sedang belajar itu segera berlari membuka pintu depan. "Waalaikum salam, yeee mama sudah pulang" seru Adit kegirangan. "Mama bawa pulang nasi dan ayam goreng""Asik... Kita makan enak hari ini" Zahara tak kalah girang. "Ayah kalian kemana? " "Belum pulang, Ma"Hal yang selalu Kartika dapati ketika ia pulang kerja, Bagas selalu tak ada di rumah, padahal sebelum ia bekerja, Bagas sudah berjanji untuk menjaga kedua anaknya. "Ya sudah, kita makan yuk. Mama udah laper nih""Yuk, Ma... "Zahara segera mengambil dua buah piring dan juga air putih, Kartika membuka bungkus nasi uduk, bau harum nasi gurih menyeruak. "Harum sekali, Ma ""Yuk, kita baca do'a dulu"Ketiganya mengadakan tangan laluembaca do'a sejenak. Satu bungkus nasi uduk disodorkan Kartika untuk Adit, dan satu bungkus lagi dia makan berdua dengan

    Last Updated : 2023-05-30
  • Aku Bukan Tulang Punggung   Warung Leha

    Bab 11"Hai, dek Leha yang cantik dan sexy... Pesen pisang gorengnya dong! " Bagas mencoba merayu janda kembang incaran banyak lelaki hidung belang itu, si Janda yang sedang sendirian tersenyum genit mendengar pujian Bagas. "Eh.. Bang Bagas, duduk dulu Bang. Mau neng buatin kopi? ""Kalau dek Leha yang buatin, pasti Abang mau"Leha mengambil satu bungkus kopi sachet yang sudah tergantung di dinding warung miliknya. Tangan kanannya mengambil gunting untuk membuka bungkus kopi sachet. "Pakai gula gak Bang? ""Gak udah dek, kalau dek Leha yang buatin, pasti Kopi nya manis""Ah... Abang bisa aje, "Melihat tidak ada orang lain di dalam warung, Bagas mulai melancarkan aksinya. "Dek Leha... ""Iye, Bang""Adek kok makin hari, makin cakep aje. Abang jadi jatuh hati sama dek Leha""Abang bisa aje, udah dari orok kali bang adek udah cantik""Oiya, dek Leha udah ada yang punya belum? ""Ada, Bang. Tuh enyak ama babeh. ""Kalau itu sih, Abang juga tahu. Maksud abang, adek udah ada pasangan,

    Last Updated : 2023-05-31
  • Aku Bukan Tulang Punggung   bertengkar lagi

    Bab 12TokTokTokSuara ketukan pintu berkali-kali membuat Kartika terbangun, jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Meski mata Enggan untuk terbuka, Tika memaksakan diri untuk bangun. "TIKAAA... " suara dari depan rumah membuat Kartika menjadi geram. "Cepat buka pintunya"Dengan malas, Tika membuka pintu. Ketika pintu belum sepenuhnya terbuka, Bagas segera mendorong pintu hingga membuat Kartika terjatuh. "Auhhhh... " teriak Kartika dengan menahan sakit. "Lama banget sih, buka pintu aja lelet""Dasar gak punya tata krama, udah gedor rumah kayak maling, malah dorong aku sampai jatuh, bukannya minta maaf, malah nyalahin orang""Lu bilang apa? Gue gak punya tata krama? ""Iya, kamu bahkan tak punya hati""Lu ngajak ribut, hah? " Teriak Bagas tak peduli dengan anak-anak yang sedang tidur. "Serah, aku ngantuk, capek, mending aku tidur dari pada ngadepin kamu" Tanpa peduli dengan ocehan Bagas, Kartika segera masuk ke dalam kamar. "Hei, Tika. Lu denger ya, semakin hari lu semakin

    Last Updated : 2023-06-06
  • Aku Bukan Tulang Punggung   matre

    Bab 13Seluruh isi rumah sudah di geledah Bagas, namun tak juga ia temukan uang sepeserpun. "Bre*ngsek lu Tika, dimana lu sembunyikan uang gaji lu, hah? Bini gak becus, punya uang malah di umpetin. Awas ya, kalau ketemu itu uang, bakal gua habisin" umpat Bagas tak tahu diri. Seharusnya sebagai suami juga seorang ayah, ia merasa malu, mencari uang adalah tanggung jawabnya, bukan tanggung jawab istri. Di saat keadaan sedang susah, uang tidak punya, bukannya bekerja mencari uang, Bagas malah asik bermain judi dan menggoda janda. "Hhaaahh... Dimana lu umpetin, bini beg0, pelit, dimana Tika? " kesal Bagas memaki istrinya yang tak salah. Karena kesal tidak menemukan yang ia cari, Bagas memilih pergi meninggalkan rumah yang sudah berantakan seperti kapal pecah. ***Di tempat lain, Kartika sedang menunggu antrian bank, ia berencana menabung sisa uang gajinya, ia ingin uang hasil jerih payahnya itu tidak habis semua, jika suwaktu waktu ia butuh uang, maka ia bisa mengambilnya. Hal yang pa

    Last Updated : 2023-06-09

Latest chapter

  • Aku Bukan Tulang Punggung   Tantangan Leha

    Bab 14"Hai, Dek Leha. Apa kabar? " Bagas yang baru tiba di warung Leha begitu bersemangat. "Eh, Abang Bagas. Mampir Bang, mau minum kopi? ""Boleh, kalau dek Leha yang buatin, apa aja boleh"Bagas duduk di kursi yang berada di dekat Leha, wanita berdandan menor itu terlihat cantik dengan kaos ngepas di badan, dan rok setengah lutut yang memperlihatkan betis putih mulusnya. "Dek Leha cantik banget hari ini, Abang jadi makin naksir""Emang biasanya, Adek gak cantik ya, Bang? ""Cantik dong, tapi hari ini makin cantik, makin sexy, ihh abang jadi gemes, pengen... ""Pengen apa, Bang? ""Ahh, pengen minum kopi buatan dek Leha, heheh"Bagas semakin bergairah melihat Leha yang memakai baju ketat, semakin memperlihatkan lekuk tubuh dan juga dada besarnya yang menonjol. "Ngomong ngomong, dek Leha kok betah sih, menjanda. Masak cewek secantik dek Leha gak ada yang naksir"Pancing Bagas memulai aksinya. "Bukannya gak ada yang naksir, Bang. Tapi adek aja yang gak mau, ""Loh, kenapa memangny

  • Aku Bukan Tulang Punggung   matre

    Bab 13Seluruh isi rumah sudah di geledah Bagas, namun tak juga ia temukan uang sepeserpun. "Bre*ngsek lu Tika, dimana lu sembunyikan uang gaji lu, hah? Bini gak becus, punya uang malah di umpetin. Awas ya, kalau ketemu itu uang, bakal gua habisin" umpat Bagas tak tahu diri. Seharusnya sebagai suami juga seorang ayah, ia merasa malu, mencari uang adalah tanggung jawabnya, bukan tanggung jawab istri. Di saat keadaan sedang susah, uang tidak punya, bukannya bekerja mencari uang, Bagas malah asik bermain judi dan menggoda janda. "Hhaaahh... Dimana lu umpetin, bini beg0, pelit, dimana Tika? " kesal Bagas memaki istrinya yang tak salah. Karena kesal tidak menemukan yang ia cari, Bagas memilih pergi meninggalkan rumah yang sudah berantakan seperti kapal pecah. ***Di tempat lain, Kartika sedang menunggu antrian bank, ia berencana menabung sisa uang gajinya, ia ingin uang hasil jerih payahnya itu tidak habis semua, jika suwaktu waktu ia butuh uang, maka ia bisa mengambilnya. Hal yang pa

  • Aku Bukan Tulang Punggung   bertengkar lagi

    Bab 12TokTokTokSuara ketukan pintu berkali-kali membuat Kartika terbangun, jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Meski mata Enggan untuk terbuka, Tika memaksakan diri untuk bangun. "TIKAAA... " suara dari depan rumah membuat Kartika menjadi geram. "Cepat buka pintunya"Dengan malas, Tika membuka pintu. Ketika pintu belum sepenuhnya terbuka, Bagas segera mendorong pintu hingga membuat Kartika terjatuh. "Auhhhh... " teriak Kartika dengan menahan sakit. "Lama banget sih, buka pintu aja lelet""Dasar gak punya tata krama, udah gedor rumah kayak maling, malah dorong aku sampai jatuh, bukannya minta maaf, malah nyalahin orang""Lu bilang apa? Gue gak punya tata krama? ""Iya, kamu bahkan tak punya hati""Lu ngajak ribut, hah? " Teriak Bagas tak peduli dengan anak-anak yang sedang tidur. "Serah, aku ngantuk, capek, mending aku tidur dari pada ngadepin kamu" Tanpa peduli dengan ocehan Bagas, Kartika segera masuk ke dalam kamar. "Hei, Tika. Lu denger ya, semakin hari lu semakin

  • Aku Bukan Tulang Punggung   Warung Leha

    Bab 11"Hai, dek Leha yang cantik dan sexy... Pesen pisang gorengnya dong! " Bagas mencoba merayu janda kembang incaran banyak lelaki hidung belang itu, si Janda yang sedang sendirian tersenyum genit mendengar pujian Bagas. "Eh.. Bang Bagas, duduk dulu Bang. Mau neng buatin kopi? ""Kalau dek Leha yang buatin, pasti Abang mau"Leha mengambil satu bungkus kopi sachet yang sudah tergantung di dinding warung miliknya. Tangan kanannya mengambil gunting untuk membuka bungkus kopi sachet. "Pakai gula gak Bang? ""Gak udah dek, kalau dek Leha yang buatin, pasti Kopi nya manis""Ah... Abang bisa aje, "Melihat tidak ada orang lain di dalam warung, Bagas mulai melancarkan aksinya. "Dek Leha... ""Iye, Bang""Adek kok makin hari, makin cakep aje. Abang jadi jatuh hati sama dek Leha""Abang bisa aje, udah dari orok kali bang adek udah cantik""Oiya, dek Leha udah ada yang punya belum? ""Ada, Bang. Tuh enyak ama babeh. ""Kalau itu sih, Abang juga tahu. Maksud abang, adek udah ada pasangan,

  • Aku Bukan Tulang Punggung   Bagas pingin kawin lagi

    Kartika pulang ke rumah dengan hati gembira, di tangannya sudah ada dua bungkus nasi uduk dengan ayam goreng. Makanan kesukaan Zahara dan Adit. "Assalamu'alaikum" Dua bocah yang sedang belajar itu segera berlari membuka pintu depan. "Waalaikum salam, yeee mama sudah pulang" seru Adit kegirangan. "Mama bawa pulang nasi dan ayam goreng""Asik... Kita makan enak hari ini" Zahara tak kalah girang. "Ayah kalian kemana? " "Belum pulang, Ma"Hal yang selalu Kartika dapati ketika ia pulang kerja, Bagas selalu tak ada di rumah, padahal sebelum ia bekerja, Bagas sudah berjanji untuk menjaga kedua anaknya. "Ya sudah, kita makan yuk. Mama udah laper nih""Yuk, Ma... "Zahara segera mengambil dua buah piring dan juga air putih, Kartika membuka bungkus nasi uduk, bau harum nasi gurih menyeruak. "Harum sekali, Ma ""Yuk, kita baca do'a dulu"Ketiganya mengadakan tangan laluembaca do'a sejenak. Satu bungkus nasi uduk disodorkan Kartika untuk Adit, dan satu bungkus lagi dia makan berdua dengan

  • Aku Bukan Tulang Punggung   gajian

    Bab 9Hari ini, tepat sebulan Kartika bekerja di kedai Bakso milik Wahyu. Kartika sudah berharap cemas akan gaji yang akan diperolehnya. Kartika pagi pagi sekali sudah bersiap siap berangkat ke kedai Bakso milik Wahyu, dengan sepeda butut miliknya. Anak anaknya sudah berangkat sekolah, rumah sudah bersih dan rapi. "Selamat Pagi, Mas. " sapa kartika pada rekan kerjanya yang lebih tua. "Pagi juga Tika, pagi pagi sekali udah nyampe""Iya Mas, cepet kelar kerjaan rumah"Kartika segera masuk ke dalam kedai untuk membersihkan lantai warung yang terlihat kotor dan banyak sampah. Dengan cekatan tangan Kartika mengayun sapu ke lantai, lima belas menit kemudian lantai sudah terlihat bersih dan rapi. "Tika... " Suara yang tak asing di telinga Kartika. Wanita berparas Ayu itu segera memalingkan wajah ke arah suara. "Iya... " Ternyata Mas Wahyu yang memanggilnya, Laki laki berkumis tipis itu melambaikan tangan ke arah Kartika, langsung Kartika menghentikan kegiatannya lalu berjalan mendekat

  • Aku Bukan Tulang Punggung   pertengkaran

    "Tika... Tika... " suara Bagas beteriak memanggil istrinya. Kartika masih didapur menyiapkan makan malam seadanya. Ia mendengar suara Bagas memanggil namanya, tapi ia enggan menyahut, belum sembuh luka kemarin, sudah menancap luka baru oleh kelakuan Suaminya itu. "Kamu itu budek atau apa sih? Capek aku manggil. kamu bukannya disahut, tuli kamu hah? " bentak Bagas tak peduli ada anak anak di rumah. "Kamu gak lihat aku lagi masak? " sahut Kartika tak kalah garang. "Kan bisa kamu sahut Tika, habis suaraku mangil manggil""Ada apa kamu manggil manggil? ""Aku minta uang dua puluh ribu mau beli rokok" tanpa rasa malu Bagas meminta uang pada Kartika, dunia sudah terbalik, bukan istri minta uang pada suami, malah suami minta uang pada istri. Dalam hati Kartika ingin memaki laki laki di depannya itu, sudah tak bekerja, kasar, main tangan, malah beraninya minta uang sama istri. "Gak kebalik tuh? Harusnya aku yang minta uang sama kamu""Alah, gak usah banyak komentar, sini uang dua puluh

  • Aku Bukan Tulang Punggung   suami jahat

    Kartika belum turun dari sepeda, Surti segera menyerbu Iparnya dengan pertanyaan. "Heh, Kartika. Sini kamu, kamu ngadu apa sama Mas Wahyu? " Tanpa angin tanpa hujan, Surti serta merta menuduh Kartika telah mengadu pada suaminya, Wahyu. "Ngadu? Aku gak ngadu apa apa Mbak! ""Bohong. Bilang aja kamu iri kan? Kamu aku suruh kerja didapur, sedangkan keponakanku aku suruh kerja dikasir""Ya Allah mbak, demi Allah, aku gak ngadu apa apa. Sumpah""Alah, gak usah bawa nama Tuhan segala, dari mana coba mas Wahyu tahu kalau bukan kamu yang ngadu? ""Aku gak tahu, mungkin Mas Wahyu lihat sendiri saat aku didapur""Gak percaya aku, pasti kamu yang ngadu kan? Ngaku kamu? ""Sumpah mbak, aku gak ngadu, demi Allah""Awas aja kalau kamu ngadu yang bukan bukan sama Mas Wahyu, aku gak bakalan kasih kamu kesempatan injak kaki di Toko ini lagi"Surti begitu angkuh dan sombong, padahal Toko itu milik Abang kandung Kartika, Wahyu. "Astagfirullah mbak, kamu kok gitu? Salah aku apa toh mbak? ""Alah, gak

  • Aku Bukan Tulang Punggung   Mbak Surti yang julid

    Part 5"Adit.. Zahara... Buka pintunya!" Suara Bagas begitu nyaring dari luar. Kartika segera membuka pintu dengan menahan kesal. Meski ia marah dan kesal pada suaminya, tapi tetap saja pintu dibuka olehnya. Kriet... Pintu dibuka, terlihat Bagas berdiri di depan rumah sambil menenteng sebuah plastik kresek. "Loh, kamu udah pulang TTika? kenapa telat sekali kamu pulang? " Bagas malah memberondong Kartika dengan pertanyaan. "Dari mana saja kamu? " tanya Kartika penuh selidik. "Aku dari rumah ibu, ini aku bawa pulang makanan""Dari siang kamu tinggalkan anak anak, sekarang baru pulang, apa kamu kira anakmu tidak kelaparan, hah? " Kartika begitu kesal pada Bagas, entah dimana pikiran suaminya itu. Anak anak kelaparan ia malah pergi ke rumah ibunya. "Heh... Kartika, aku tadi siang pergi ke rumah ibuku minta pinjam uang, sekalian aku numpang makan, setelah makan aku ketiduran, jadi habis magrib tadi aku baru dibangunin sama Ibu""Oh begitu? lalu apa kau tidak berpikir anakmu kelapara

DMCA.com Protection Status