Share

Maafkan aku, Wildan.

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2022-06-02 21:52:01
-Kamu adalah satu-satunya yang aku harap untuk lupakan, dan satu-satunya yang tak termaafkan namun tetap aku harapkan.-

Belum bisa menjawab pertanyaan Wildan, suara informasi penerbanganku telah menginterupsi. Itu artinya aku harus segera check in.

"Mbak Audrey nggak usah pikirin pertanyaanku. Lagi pula aku udah ikhlas."

Aku menatap Wildan dengan sorot malu. Seburuk-buruknya perempuan adalah bila ia ketahuan mendua dibelakang lelaki baik hati yang menaruh hati padanya.

Artinya, aku rela melepas Wildan demi pria bajingan seperti Kian. Aku sangat yakin jika yang mengangkat telfon Wildan adalah dia lalu mengatakan aktivitasku di kamarnya. Perempuan mana yang tidak malu saat kegiatannya di kamar seorang lelaki diumbar dihadapan lelaki lain.

Dimana otak Kian?!

Dia membuat Wildan menyerah sebelum kami mengenal lebih jauh. Jika sudah begini pantaskah aku menyuruh Wildan untuk kembali mendekatiku? Itu sama saja dengan menabur kotoran diwajahku sendiri.

Lagi pula, mana ada lelaki yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Juniarth
ikuti kelanjutannya kakak. Kian setelah ini nongol
goodnovel comment avatar
Juniarth
hanya blow job
goodnovel comment avatar
Sakura Asahara
sbelumnya si Audrey udh sring main kan sm si affar,trs knpa sm si kian kek msih prawan aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Apakah aku hamil?

    Setelah menyadari perubahan yang tidak mengenakkan pada perut dan tubuhku, kecemasan yang bersarang di dada serasa menggulung logika hingga membuatku hilang arah. Bahkan aku sempat ketakutan jika apa yang kusangka akan benar-benar menjadi kenyataan. "Ya Tuhan! Bagaimana ini? Aku tidak siap."Air mataku kembali luruh mengingat penyatuan panas kami. Rayuan manis dan ucapan kotor pembangkit nafsu yang berkali-kali Kian ucapkan kembali terngiang-ngiang di kepalaku. Bahkan dengan nakalnya, aku mengizinkan Kian menjamah setiap lekuk tubuhku yang membuat dia beringas layaknya berpuasa seribu tahun. Kini, konsekuensinya harus kutanggung sendiri di masa depan karena Kian memilih pergi tanpa sudi bertanggung jawab. Rayuan dan pujian dari mulutnya yang begitu mengagungkan tubuh dan pelayananku hanya terjadi saat nafsu menguasai otaknya. Lalu, setelahnya ia membuangku seperti rongsokan.Aku terisak sambil berdoa agar Tuhan mau memaafkan kesalahanku dan tidak menghadirkan sesuatu yang aku sendir

    Last Updated : 2022-06-03
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Tamu bulanan itu datang

    -Wanita paling bahagia adalah wanita yang dicintai oleh lelaki yang mampu memahami kekurangannya, setia, lemah lembut, bisa menjaga hati, lisan, dan pandangannya serta mampu membimbing ke surga.- Sehari penuh, aku melamun dan mengurung diri di kamar kos sepulang dari rumah sakit. Obat yang diresepkan dokter pun baru kuminum sekali padahal seharusnya sudah diminum dua kali. Stres adalah pemicu mengapa aku sangat tidak ingin melakukan banyak hal termasuk mengobati diri sendiri. Nyeri di kepala telah berkurang setengahnya. Sedang raga sudah tidak selemas tadi. Pesan dokter adalah aku harus menjauhi pekerjaan untuk memulihkan stamina dan tidak stres. Iya, tidak stres. Perawat tadi menyarankan agar aku tidak gegabah mengambil kesimpulan bahwa aku tengah hamil muda. Ia berkata jika kehamilan akan terlihat setelah tujuh hari setelah berhubungan badan. Lalu mengeceknya menggunakan alat test pack yang dijual bebas di apotek. Namun menunggu selama tujuh hari membuat pikiranku tidak tena

    Last Updated : 2022-06-04
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Lebih baik aku yang pergi

    -Ternyata aku bukan lagi tempatmu bertuan, melainkan hanya sekedar persinggahan sekilas yang terasa nyaman.-Beberapa hari masuk kantor tanpa mendapati bayang-bayang Kian, membuat hatiku melega dan tenang. Menjauh darinya seperti sebuah keharusan untuk mengobati hati yang terluka. Menyambung patahan harapan yang berceceran. Serta pecahan cinta bak serpihan kristal tak diinginkan. Aku hanya perlu mengenang Kian secukupnya, karena ia pun mengingatku seperlunya. Ia tidak memikirkan bagaimana kacaunya hatiku ketika kehilangan keperawanan lalu dihadapkan pada ketakutan akan kehamilan di luar pernikahan akibat salah pergaulan. Ketika mulut tak lagi bisa menjelaskan penyesalan malam panas kami yang telah berlalu, maka hanya air mata yang sanggup berbicara. Dan pada akhirnya, yang pergi akan tetap pergi dan aku cukup membiarkan Kian berlalu. Satu kata bijak yang membuatku mampu bangkit kembali dari rasa bersalah pada diri sendiri adalah aku pasti bisa melalui semua yang telah terjadi. Mela

    Last Updated : 2022-06-06
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Pergi menjauh darimu

    Baiknya kupergi. Tinggalkan dirimu. Sejauh mungkin. Untuk melupakan dirimu yang selalu tak pedulikanku. Tak mencintaiku. Tak menyayangiku.-Kian pergi setelah mendapatkan mahkotaku bukan pengalaman yang menyenangkan. Bahkan tidak ada satu penghiburan pun yang bisa membuat rasa sakit ini terelakkan.Namun ini adalah sesuatu yang harus kuhadapi akibat dari salah mengambil keputusan dengan menyerahkan semua jiwa ragaku padanya. Tidak ada cara lain untuk meninggalkan patah hati selain dengan melaluinya.Pada akhirnya, move on adalah sebuah proses yang kupilih dengan meminta mutasi langsung ke Pak Darmawan. Aku tidak mau mengalami stres akibat ulahku sendiri lalu menyakiti diri sendiri. Aku bukan perempuan yang menggunakan kesedihan sebagai alat untuk menarik simpati dari lawan jenis yang memiliki masalah denganku. Prinsipku, jika aku bisa mengatasinya dengan usahaku sendiri mengapa harus memberatkan yang tidak sudi bertanggung jawab.Menerima apa adanya, mencoba mengikhlaskan kejadian mas

    Last Updated : 2022-06-07
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Singa kejam tanpa belas kasih

    Mungkin apa yang aku takutkan itu benar, Kian sudah kehilangan minat padaku dengan mendoakanku memiliki hubungan bersama Dipta. Tapi menyimpan dendam di hati hanya akan menyakitiku lebih banyak.Mencoba melupakan dan melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang Kian adalah jalan terbaik. Menemukan kebahagiaan dengan cara mutasi lalu bertemu calon pasangan yang bisa menerimaku apa adanya diwaktu yang tepat.Tidak ada gunanya memikirkan Kian yang tidak akan pernah berakhir denganku. Kedamaian dan kesehatan mentalku lebih penting daripada pria mana pun di dunia."Mutasi? Benarkah?" "Iya pak. Bukankah Audrey baru saja pindah kemari?" Raut terkejut Kian hanya berlangsung sebentar lalu kembali tenang seperti tidak masalah dengan keputusanku. Sedang aku ingin sekali menimpuk kepala Dipta dengan tong sampah karena membocorkan rahasiaku.Aku baru tahu Kian adalah pria super dingin yang bisa mengabaikan atau bertindak seperti tidak ada apa-apa diantara kami. Rasa kurang percaya diriku untuk mendekat

    Last Updated : 2022-06-08
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Puncak ketakutan melawan Kian

    Setiap orang pasti mendambakan sebuah hubungan yang langgeng dan penuh cinta kasih, sekalipun itu hubungan persahabatan. Namun sayangnya, aku tidak tahu cara yang tepat untuk membangun hubungan baik bersama Kian agar bisa kembali seperti dulu.Alih-alih tercipta suasana yang harmonis, konflik dan kesalahpahaman diantara kami justru semakin subur terjadi. Karena kami tidak secara gamblang mengatakan keinginan terpendam masing-masing.Padahal, sederhana saja, kami harus kembali menjalin komunikasi.Kian menatapku dengan tatapan seperti singa kejam tanpa belas kasihan dengan menyandarkan tubuh di dinding lift. Ia menampakkan sisi kejamnya untuk kedua kali karena aku berani membangkitkan amarahnya. Pesannya sedari siang tidak kutanggapi sama sekali. Tubuhku seperti disiram air keras ketika tatapan kejamnya menghipnotis mata dan mengambil alih ragaku. Nafasku tetiba memburu takut dengan suhu tubuh mendadak dingin seolah dikelilingi bebatuan es kokoh.Kian memberi kode melalui jari telunju

    Last Updated : 2022-06-09
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Perhitungan Kian penuh tekanan

    Wanita diciptakan istimewa. Tetap tegar meski nyaris menyerah. Tetap sabar meski ingin mengeluh. Tetap kuat meski hampir terjatuh. Melawan Kian? Itu sama dengan menyerahkan karirku padanya. Dia memiliki posisi lebih tinggi dariku yang hanya seorang staff keuangan biasa. Menggeser dan menghabisi karirku di Antara Karya bukanlah hal yang sulit untuknya. Apalagi dengan berani aku melawan perintahnya secara tidak senonoh meski konteks permasalahan kami menyangkut masalah pribadi. Hubungan persahabatan kami yang penuh masalah, seiring berjalan waktu malah tidak kunjung menemukan penyelesaian. Aku menginginkan pertanggungjawaban Kian, dan ia malah acuh. Walau masalah dalam hubungan persahabatan adalah hal yang wajar, namun kami tidak bisa menyikapi dengan benar. Seperti anak kecil bermain petak umpet lalu berlarian kesana kemari."Tolong!!" Teriakku. Karena kakiku masih sedikit bergetar karena sisa efek fobia, akhirnya aku jatuh terduduk dengan menatap Kian takut. Wajah kejam, bengis,

    Last Updated : 2022-06-10
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Aku pun bisa melawanmu!

    Tidak seperti pria, wanita lebih sulit mengungkapkan perasaan cintanya dan memilih menyukai secara diam-diam. Aku lebih suka memendam perasaan sendiri dan berharap Kian memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi ternyata, dia pria yang tidak memiliki perasaan peka dengan kehadiranku yang selama ini selalu ada untuknya. Atau lebih tepatnya, ia lebih menganggap persahabatan kami sebatas sahabat yang saling melipur lara dan berbagai kesenangan. Hatinya bukan untukku. Karena nyatanya, dia tidak memiliki getaran atau debaran hanya dengan melihat keberadaanku. Semua debaran itu hanya aku sendiri yang merasakan hingga bersedia memberikan kehormatanku padanya. Melayani nafsunya dengan mengorbankan harga diriku. Ucapannya yang menyinggung rahasia terdalamku, membuat aku menatapnya tanpa bergeming. "Kenapa? Apa lo emang mencintai gue secara diam-diam?" Tanyanya dengan senyum meremehkan.Bukannya senang karena dia mengetahui perasaanku, justru aku sangat geram. "Wildan lebih menarik dan le

    Last Updated : 2022-06-11

Latest chapter

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Terlanjur mencintai kakak ipar

    POV RADO Tak terasa, sudah tiga bulan lamanya, Mbak Sasha tinggal di rumah ini bersama aku dan Mama. Berkat kegigihan dan terapi yang setiap hari dilakukan bersama tenaga medis yang selalu datang ke rumah, akhirnya Mbak Sasha bisa berjalan dengan lancar. Selama tiga bulan itu juga, ketika Mas Kian tidak memiliki waktu pulang ke rumah karena dituntut pekerjaan yang padat, akulah yang menggantikan perannya sebagai ayah untuk Shakira dan .... suami untuk Mbak Sasha. Mau bagaimana lagi, Mama sudah berusia lima puluh tahun lebih, wajar jika tidak bisa ikut membantu Mbak Sasha begadang bila Shakira rewel. Entah karena demam setelah imunisasi, tidak mau tidur malam, mengganti popok, dan lain sebagainya. Aku tidak keberatan karena dengan begitu akhirnya Mbak Sasha bisa lebih dekat denganku. Bukankah jika aku menemani Mbak Sasha, itu artinya aku bisa satu kamar dengannya? Bahkan dia mulai bergantung padaku jika membutuhkan sedikit banyak hal. Aku tidak keberatan jika dia repotkan karena m

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Bahagia setelah pernikahan

    POV PARALIOKetika Sasha mengucap kata cintanya padaku setelah pertikaian dan perpisahan kami selama ini, betapa bahagianya aku. Hatiku seperti disiram air surga. Hanya sekedar kata cinta dan pelukan tulus darinya saja, aku begitu bahagia. Ya, hanya untuk sekedar kembali mendapatkan ketulusan cinta Sasha, banyak yang harus kuperjuangkan dan kukorbankan. "Aku mencintaimu, Mas."Aku mengurai pelukan kami lalu menangkup wajahnya yang menggemaskan. Maklum, usia Sasha terpaut sebelas tahun denganku. Betapa beruntungnya aku memiliki istri daun muda seperti dirinya. Mau menerima duda sepertiku dengan segenap cinta tulusnya. Dan kali ini aku tidak akan melepaskannya lagi.Aku menarik pelan wajahnya lalu kusatukan kening kami berdua. Saat hatinya dipenuhi oleh cinta untukku, aku tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk makin merayunya. "Jangan ragu sama cintaku, Sha. Kali ini aku sungguh-sungguh.""Sebenarnya, aku kadang masih ragu sama kamu, Mas. Tapi, aku sadar kalau perasaanku ke kamu

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Cinta di hati keduanya

    POV RADO Satu botol berisi obat penenang yang kusimpan baik-baik akhirnya kukeluarkan setelah beberapa minggu ini kutinggalkan. Aku tidak kuat menahan ledakan di dalam dada akibat melihat Mas Kian yang mulai bersikap sangat manis pada Mbak Sasha. Aku tidak terima!!!Aku segera mengeluarkan satu pil itu dari wadah lalu menelannya dengan sisa air yang ada di tas sekolah. Setelah tertelan dengan benar, aku terduduk di tepi ranjang dengan menundukkan wajah. Tidak lama berselang seulas senyum disertai kekehan pelan keluar dari bibirku. Ini artinya reaksi obat telah bekerja dengan baik menenangkan syarafku akibat ledakan emosi yang tidak bisa kukendalikan. "Mas Kian sialan! Ngapain dia sok manis ke Mbak Sasha. Kemarin bilang nggak mau ujung-ujungnya doyan!" "Kenapa harus kamu sih, Mas? Kenapa harus kamu yang ketemu Mbak Sasha? Kenapa bukan aku?!" "Tapi nggak masalah, aku bakal cari cara buat deketin Mbak Sasha. Waktuku sama dia lebih banyak ketimbang sama kamu. Lihat aja nanti, Mas!"

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Aku, kau, dan suamimu

    POV RADO "Apa maksudmu tanya kayak gitu, Do? Memangnya siapa yang benar-benar suka sama aku?" Tanya Mbak Sasha yang masih setia duduk di kursi rodanya. Aku mengambil kursi lalu memposisikan di dekat kursi roda Mbak Sasha. Lalu duduk di sebelahnya dengan tatapan begitu lekat lengkap dengan seragam sekolah putih abu-abu yang sudah kukenakan di pagi hari ini. "Seseorang, mungkin." Kepala Mbak Sasha menggeleng. "Nggak ada, Do. Kamu ini bercanda aja sukanya." "Dari pada Mbak Sasha nggak bahagia sama Mas Kian." "Sebelum Masmu nikahin aku, statusku ini cuma perempuan hamil tanpa suami. Bayangin, betapa jeleknya aku di mata orang. Lalu seseorang dari masa laluku nawarin pernikahan karena anaknya butuh kasih sayang seorang ibu dan anakku butuh sosok ayah. Intinya kami saling melengkapi tapi nggak ada rasa cinta." "Kalau kamu sekarang tanya kenapa aku kayak nggak bahagia sama Masmu, gimana aku bisa bahagia kalau dia adalah orang bikin aku nggak bisa percaya sama apa itu cinta dan kesetia

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Nekat melakukan pendekatan

    POV RADO Masih menggenggam tangan Mbak Sasha dengan tidak tahu malunya sembari menatap wajahnya yang masih setengah lesu itu, aku kembali berucap. "Ya karena aku sayang sama kamu, Mbak." "Sayang?" Beonya dengan nada tidak mengerti. "Sayang yang gimana maksud kamu Rado? Aku nggak ngerti." "Kamu berubah baik, berubah hangat, dan ... membingungkan." Wajar jika Mbak Sasha bingung menghadapi perubahan sikapku yang terlalu mendadak ini. Sedang perasaanku sendiri juga berubah begitu cepat setelah berulang kali aku menciumnya tanpa tahu siapapun. "Sayang ... sebagai ..." "Rado, maaf." Mbak Sasha kemudian menarik tangannya dari genggamanku. "Kita ini ipar dan nggak seharusnya kamu pegang tanganku kayak gini." Imbuhnya. Binar cinta dimataku untuk Mbak Sasha meredup karena ucapannya kemudian kepalaku tertunduk lesu karena seperti menelanjangi diriku sendiri dihadapan Mbak Sasha. Aku melupakan pelajaran mengendalikan diri dan emosi yang biasa dokter Rafael ajarkan padaku. Bahwa ledak

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Pulangnya si cinta pertama

    POV RADO Sejak Mbak Sasha dinyatakan sadar dari tidur panjangnya, aku dan segenap penghuni rumah sangat berbahagia. Akhirnya, penantian dan doa yang terus kami panjatkan membuahkan hasil. Apalagi jika itu bukan karena bayi mungil yang belum memiliki nama ini sangat membutuhkan Mbak Sasha. Mas Kian melarang kami memberi dia nama karena itu akan menjadi hak Mbak Sasha sepenuhnya. Apapun itu aku tidak masalah asal Mbak Sasha siuman dan bisa segera pulang. "Mama mau ke rumah sakit sekarang?" Ini sudah dua hari sejak Mbak Sasha siuman, dan kemarin Mas Kian sudah kembali ke kota untuk bekerja. "Iya, besan mau pulang ganti baju. Giliran Mama yang jaga sekarang." "Titip salam buat Mbak Sasha ya, Ma." "Iya, Rado ganteng. Kamu sanggup kan sama si mungil di rumah?" "Sanggup, kan ada pengasuhnya juga." "Ya udah, Mama berangkat dulu. Taksinya udah nungguin." Tanpa Mama, Mas Kian, bahkan orang tua Mbak Sasha sekalipun, mereka tidak tahu jika aku sudah berulang kali mencium bibir Mbak Sa

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Cemburu cium pipi, boleh?

    POV PARALIO Apakah Sasha bahagia karena aku menikahinya? Senyum saja tidak. Kedua matanya hanya menatap jemari yang terpasang cincin pernikahan yang kusematkan. Pantaskah aku berpikiran bahwa Sasha tidak bahagia dengan pernikahan kami? Padahal aku sangat bahagia memiliki dia yang sudah lama memendam cintanya untukku. Bahkan saat aku berulanag kali menyakitinya entah sengaja atau tidak sengaja sekalipun, Sasha masih menyimpan aku di ruang hatinya. Kini, ketika aku merasakan hatinya telah mati untukku, aku merasa.... menyesal. Hari ini, ketika Sasha sudah dinyatakan stabil kesehatannya, dokter memutuskan memindahkan ia kembali ke kamar rawat inap agar aku bisa menjaganya. Kini, setelah kami sudah tiba di kamarnya, Sasha akhirnya membuka suara. "Dimana anakku, Kian?" Tanyanya dengan suara lirih dan serak. Aku yang sedang membetulkan selimutnya, kemudian beralih menatap kedua bola mata indahnya yang sayu. "Dia di rumah, sama Rado, Mama, dan Mamamu. Tapi aku ada videonya. Mau

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Ketika matanya terbuka

    POV PARALIOSudah dua minggu, istriku dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang sama. Tidak ada perubahan sama sekali dan itu membuatku hampir putus asa. Sebenarnya ada apa dengan Sasha?Mengapa setelah melahirkan, kondisi kesehatannya memburuk seperti ini?Tidak hanya aku dan orang rumah yang sedih melihat keadaan Sasha yang tak kunjung membaik. Tapi, bayi kami pun ikut terdampak. Kata Mama, bayiku sering menangis dan malam harinya rewel hingga pengasuhnya lelah. Karena itu pula, kinerjaku memburuk. Aku bahkan tidak bisa fokus pada pekerjaan saat rapat dengan customer besar yang memintaku secara langsung untuk mengerjakan bestek pesanannya. Melihat perubahanku yang tidak baik, entah angin dari mana Pak Affar dengan baik hatinya menawariku satu solusi demi kesembuhan Sasha. Kami pergi ke salah satu panti asuhan anak yatim piatu lalu mengajak mereka berdoa bersama demi kesembuhan Sasha dan menyantuni mereka dengan beragam kebutuhan yang diperlukan. Dan setelah acara itu, hubunganku

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   First kiss

    POV RADO Apa aku harus mencium kakak iparku sendiri? Padahal aku tidak pernah berciuman dengan siapapun sebelumnya. Memiliki kekasih saja tidak. Memang, siapa yang sudi mencintai pemuda yang memiliki gangguan mental sepertiku?Begitulah pemikiranku ketika melihat Mbak Sasha yang masih setia terlelap dalam tidurnya di rumah sakit ini. Mataku masih setia menatap wajahnya yang setengah pucat dengan selang makan yang dimasukkan melalui sudut mulutnya. Sedih, kasihan, dan terbayang-bayang dengan bayinya yang berada di rumah tanpa belaian dari Mbak Sasha sebagai ibunya. Tatapanku berpindah ke tangannya yang kugenggam dengan erat karena suhu tubuh Mbak Sasha yang lebih rendah dari tubuh manusia normal. "Mbak, bangun. Bayimu nungguin kamu. Semua yang ada di rumah nunggu kamu sehat lagi. Jangan tidur terus.""Aku tahu kalau kamu kayak gini itu juga ada andil salahku, Mbak. Tapi aku janji bakal berubah. Aku bakal tebus kesalahanku. Aku bakal sayangi kamu sama bayimu, Mbak. Aku janji. Tapi

DMCA.com Protection Status