Share

Hotel Mewah

Lelaki itu berjalan semakin mendekat ke arahku. Jantungku berdebar semakin kencang. Membawa segelas anggur merah di tangannya, ia melemparkan senyuman hangat yang hampir membuat lolos jantungku karena pesonanya.

"Maaf Tuan, saya salah ruangan!" ucapku, segera memutar tubuh. Sebuah tangan mencengkal pergelangan tanganku. Seketika tubuhku terasa dingin dan membeku. Perlahan aku memberanikan diri untuk menoleh ke arah Pak Rayyan.

"Sa-saya mau menghadiri pernikahan Rian, Pak dan kata petugas resepsionis ada di sini," ucapku terbata, menahan debar jatung yang memburu. "Maaf saya salah!" Aku menggigit bibir bawahku untuk menepis kegugupan.

Perlahan lelaki itu melepaskan genggaman tanganku. Menarik kedua sudut bibirnya tersenyum kecil. "Tidak ada pernikahan di sini, Dania," ucapnya lembut.

'Apa, tidak ada pernikahan. Apa maksud dari Pak Rayyan.'

"Maksud Bapak, apa?" Aku mengeryitkan dahi menatap lekat pada Pak Rayyan.

"Duduklah!" titahnya.

Pak Rayyan mengjentikan tangannya ke udara. Beberap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status