Share

Bab 31A

Penulis: Herlina Teddy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Mas Ikbal?"

Keysha menyapa lalu spontan dia meraih tangan suami kemudian menciumnya. Pria berambut cepak itu pun membiarkan si istri mencium tangan tetapi tidak balas mengecup kening seperti biasanya. Wajah datar tersebut hanya memandang Keysha kemudian melempar pandang ke arah Ayu. Dalam hati ada sedikit kelegaan karena ternyata selama ketidakadaan dirinya di rumah, ada Ayu yang menemani sang istri.

Sementara Keysha sedikit bingung dengan wajah si suami yang tak bisa dipahami. Namun dalam hati, ia bersyukur melihat keberadaan Ikbal di situ. Setidaknya sorot mata yang dia lihat sekarang menyiratkan ketenangan dan cukup bersahabat. Dia tak merasakan panas amarah di mata hitam milik suaminya. Malam itu, apapun yang akan terjadi, ia harus siap menghadapinya.

"Hai, Mas."

Ayu menyapa dengan senyuman tipis. Ada rasa kikuk karena memang mereka jarang bertemu dan hanya beberapa kali bertegur sapa. Sapaan Ayu dibalas dengan anggukan dan senyuman terbaik dari pria tersebut.

"Eh, Key. Aku dul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 31B

    Kalimatnya berhenti ketika Keysha menyentuh bibirnya dengan telunjuk."Ssttt, Mas jangan berkata begitu lagi, jangan terus merasa tidak dicintai. Aku mau dinikahi kamu, berarti aku sudah siap menjalankan hidup bersamamu."Ikbal menarik Keysha ke dalam dekapannya. Tiba-tiba ia merasa menjadi lelaki yang paling beruntung karena bisa mendapatkan Keysha seutuhnya."Terima kasih sudah memilih aku, Key." Keysha menyandarkan kepala ke dad4 bidang si suami kemudian mengintip wajah lelahnya."Aku sudah mendengar percakapanmu dengan Ayu. Terima kasih, Key." Keysha menghela napas lega dan bersyukur Ikbal sudah mendengarkan uneg-unegnya tanpa harus menjelaskan apapun lagi tentang rencananya ke depan."Tapi kamu benar janji akan melupakannya dan tidak akan bertemu dengannya lagi?" Ikbal menurunkan kepala untuk melihat reaksi Keysha yang lebih pendek darinya sambil mempererat pelukan seakan-akan takut kehilangannya.Mendengar permintaan Ikbal, Keysha mengangguk kecil sembari memejamkan mata. Dala

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 31C

    "Key." Suara Ikbal membuyarkan lamunannya. Dengan cepat, Keyshamenyahutinya agar tidak ketahuan jika baru saja dia melamun dan sekilas mengingat masa lalu yang kandas di persimpangan."Kamu nggak apa-apa?"Wanita penyuka seafood tersebut menggeleng dan memamerkan lengsung pipi kirinya. Meski hatinya selalu terluka saaat ingatan itu hadir kembali, ia tetap harus bersikap waras menjalankan masa depannya. Ada Ikbal dan Gita yang membutuhkan perannya sekarang. Merekalah masa depan bukan Bastian."Aku bersyukur mempunyai suami yang dewasa dan penyayang seperti Mas Ikbal."Keysha menyentuh pipi Ikbal yang mempunyai jambang tipis di kedua sisinya, kemudian beralih ke bagian pipi yang berlebam."Ini mau aku obati?" tanyanya, kemudian Ikbal mengangguk seraya mengulum senyuman tipis."Ini cukup dicium kamu aja, nanti juga sembuh sendiri." Nada Ikbal cukup menggoda dan pipi Keysha mendadak memerah lalu mencubit lengannya."Ish, apaan, sih?"Tak lanjut menggoda, Ikbal pun mengajaknya dan Keysha

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 32A

    "Key ...."Melihat pemilik mobil itu keluar dan mendekatinya, Keysha bergegas berpaling wajah dan berbalik arah. Ia tak mau berhubungan dengan seseorang yang selama ini dihindari kini mengejar dan mencegatnya."Key, tolong jangan menghindari aku seperti ini, please. Hanya untuk hari ini, aku mohon."Lelaki itu masih terus mensejajarkan langkah Keysha yang tidak peduli dengan permohonannya. Ia sudah berjanji untuk tidak bertemu dan mengingat kembali sang mantan. Ia pun tak ingin ketahuan Ikbal meski suaminya ada di luar kota."Keysha, tolong beri aku kesempatan kali ini aja! Aku tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti masa lalu. Aku tidak mau jadi pengecut untuk selamanya. Aku hanya ingin pamit. Aku akan ke Jepang besok." Bastian tahu wanita itu terus berjalan menghindari, pun dengan cepat mengutarakan maksudnya. Mendengar kalimat terakhir, Keysha menahan kakinya. "Aku akan kembali ke Jepang besok. Beri aku kesempatan untuk pamit kepadamu." Bastian merogoh saku dan mengelua

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 32B

    "Enggak usah dibahas lagi yang itu." Keysha bergegas memotong kalimat Bastian karena tahu ke mana arah pembicaraannya. Wajah itu mendadak memerah, menahan gejolak yang membuatnya malu. Malu ketika peristiwa itu sekilas menari di benaknya. Sementara pria berjambang tipis tersenyum tipis. Kejadian saat ia memberi napas buatan untuk Keysha kembali berputar dalam memori otaknya."Iya, sorry." "Tadi kamu mau bicara apa? Aku nggak bisa lama. Terus, ini mau ke mana? Kok, dari tadi belum nyampe?" Keysha menyapu pandangan di luar jendela, jalan yang ia tak tahu tujuannya."Bentar lagi nyampe, kamu santai aja. Lagipula aku nggak tega culik kamu, tenang aja," selorohnya sambil menyunggingkan senyuman.Keysha mengacuhkan lelucon yang dianggap tidak lucu sama sekali. Pandangannya tetap fokus ke arah jalan, memperhatikan dan memprediksikan kira-kira Bastian mau membawanya ke mana."Kita sudah sampai. Yuk, turun, Key!" Bastian membuka sabuk pengaman setelah memarkirkan mobil di depan salah satu r

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 32C

    Keysha mengintip benda bulat di tangan Bastian dan pria itu pun ikut melirik angka yang menunjukkan jam sebelas lewat. "Iya, ini merangkap antara makan pagi dan makan siang." Bastian ketawa garing lalu mengambil cumi dan memasukkan ke mulut."Ayolah, nggak seru makan sendiri, anggap aja aku traktir kamu untuk yang terakhir kali." Mulut lelaki itu terus mengunyah makanan tanpa melihat wajah kebingungan Keysha. Bisa jadi, dia sudah terlalu lapar karena pagi tadi dia belum sempat sarapan.Ada kerinduan di diri Keysha, memandang cara pria itu makan. Mungkin benar, hari itu adalah hari terakhir bagi mereka untuk menikmati kebersamaan. Setelah hari itu, mau tak mau mereka harus menjalankan kehidupan mereka masing-masing.Untuk menghargai niat baik Bastian, Keysha pun meraih sendok dan garpu, dan mulai menyuapkan nasi ke mulutnya. Melihat wanitanya mulai menikmati hidangan, lelaki tampan tersebut meletakkan daging ikan kerapu ke piring"Ini enak lho, cobain.""Makasih," lirihnya. Ada air

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 33A

    "Besok pesawat jam berapa?"Menutup kecanggungan, Keysha bertanya basa-basi. Hatinya mulai galau tiba-tiba karena ingatan kenangan masa lalu bersamanya menari di benaknya. Enggan melepas tetapi ini harus terjadi. Besok sang mantan sudah mantap dengan keputusannya untuk memperlebar bisnisnya di negara matahari. Sepenuhnya bukan salah hati, tetapi takdir yang memisahkan dan kemarin sempat mempertemukan mereka kembali. Bagaimanapun nama Bastian pernah terpatri di hati. Ada ruang khusus yang masih ditempati wajah dan bayangan pria itu di hatinya, meski akhirnya mereka tidak bisa bersama."Delapan pagi." Mata itu menyipit, pandangan menerawang ke luas laut yang terpampang di depannya.Di dalam keheningan yang tercipta sekarang, sel otak mereka sedang menuju kembali ke masa lalu, masa-masa saat mereka masih bersama. Sampai akhirnya mereka menyadari, perpisahan yang akan dihadapi besok. Apapun itu, siap atau tidak, mereka harus menerima kenyataan, kecuali Keysha memilih ikut bersamanya."Ib

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 33B

    Bastian terus mengulang kalimat cinta. Ia tak tahan jika tak mencurahkan isi hatinya. Pria itu lalu mencium keningnya dengan hati yang perih dan mata sembab."Stop it, Bas. Jangan mengucapkan cinta kepadaku lagi. Aku tidak bisa menerima kamu. Aku ...." Keysha merenggangkan pelukan dan sadar apa yang baru terjadi. Tidak semestinya ia dan Bastian melakukan hal itu karena di luar sana ada Ikbal dan Gita yang mungkin akan memergokinya."Why? Say, you still love me, too. Nggak dosa jika kamu mengakuinya. Cinta itu bagaikan angin, tidak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan. Dan, aku masih merasakan cinta dari kamu. Tatapanmu nggak bisa bohong, Key. Jadi, please, say that you still love me."Keysha tidak menjawab tetapi pun tidak mengelak apa yang dikatakan adalah benar. Akan tetapi, apa pantas seorang wanita bersuami mengungkapkan cinta kepada lelaki lain? Mata mereka saling tatap, mengunci dan mencoba menyelami apa yang sedang terjadi. Mencerna setiap kata yang keluar, mereka pun terhanyut

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 33C

    "Walau kita tidak bersama, setidaknya kita pernah tertawa bareng, menangis bareng." Keysha menyahut dengan senyuman walau hatinya berkecambuk pilu."Tetapi belum sempat melewatinya bareng sampai menua." Sahutan demi sahutan mereka timpalkan.Pandangan Keysha menerawang jauh ke pesona laut yang luas hingga membuatnya takjub akan ciptaanNya, "Jika suatu saat kita bertemu lagi, aku mau kamu sudah punya keluarga kecil yang lengkap. Istri dan anak, maksudku."Bastian melotot dan menjitak kepalanya, "berhentilah menyuruhku menikah, aku hanya akan menikah dengan kamu.""Aw, Ih, kamu ya, sakit, suka banget menjitak kepalaku. Dari dulu tidak pernah berubah." Keysha meringis kesakitan sambil mengelus bagian kepala yang dijitak.Refleks, Bastian ikut mengelus, "sorry, sorry, mana yang sakit?" Kembali Bastian mengecup bagian yang ditunjuk Keysha."Sini." Dia menarik dan menyandarkan kepala Keysha ke bahunya. "Hari sudah mulai sore, bentar lagi matahari akan terbenam. Nikmati sunset bersama sang

Bab terbaru

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 7

    "Eh, sekretarisku. Ini habis dari kantor. Lembur ada meeting dadakan." Ronald menjawab sedikit salah tingkah. "Kalau anak ini?" Keysha mengelus kepala anak kecil itu dengan lembut. Anak itu mundur dan bersembunyi di belakang gadis yang Keysha belum tahu namanya."Anaknya Bagas, tahu kan?""Bagas, adik kamu?" Bastian menerkanya.Dia mengangguk, "istrinya baru meninggal enam bulan yang lalu, kecelakaan.""Inalilahi ... Sorry ya, aku enggak tahu." "Ya, enggak apa-apa. Jadi sekarang aku yang merawatnya dan kadang gantian sama mama.""Oh, sekretarismu bantuin kamu jaga anak ini juga?" Keysha melihat keakraban dari mereka, anak itu terkesan nyaman memegang tangan sang sekretaris."Halalin segera, biar enggak jadi cibiran orang, masa sekretaris merangkap jadi babysitter." Keysha menggodanya. "Iya, iya, tunggu aja undangannya." Ronald menyambut godaannya dengan kekehan. "Gitu dong move on, bagaiman

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 6

    "Iya setelah dapat dan sekarang body-ku enggak seksi lagi? Mulai pelan mencampakkanku." Mulutnya tak berhenti menggerutu seperti langkahnya yang terus melaju.Perlahan, Bastian bisa membaca aura kecemburuan dari istrinya semakin memuncak. Dia pun menarik sedikit kedua sudut bibir dan menarik lengan Keysha. "Hei, kamu cemburu?" Wanita itu menahan kaki lagi dan menatap lekat suaminya. Mau mengakuinya, tetapi kok, malu. Namun, syukurlah akhirnya dia peka, batinnya."Au ah, gelap." Lalu, Keysha kembali melangkah menjauhi pemilik mata elang itu. Sementara Bastian masih terpaku memandang punggung Keysha yang semakin lama semakin menjauh."Jadi mikir nih untuk punya anak kedua kalau ngidamnya kayak gini. Parah, kudu siapin stok kesabaran berkarung-karung. Perasaan dulu dia enggak pernah cemburuan kayak begini banget. Selalu percaya karena dia tahu sebesar apa cintaku untuknya." Bastian bermonolog dalam hati sembari menggele

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 5

    "Sayang, kita ke sana, yuk! Biar kamu minum teh hanget dulu. Sekalian sarapan, aku khawatir kamu masuk angin." Mata Keysha mengikuti arah pandang suaminya. Sebuah tenda kaki lima orang berjualan makanan."Kamu mau makan apa?" tanya Bastian yang duduknya agak berjauhan dengan Keysha. "Ada bubur, soto Surabaya ama tupat tahu.""Bubur aja." Sorot matanya tertuju ke gerobak mamang yang berbaju kuning. "Buburnya enggak pake sambal, kacang, kerupuk dan satu lagi, enggak pake lama." Bastian geleng-geleng lalu menuju ke mamang berbaju kuning itu kemudian kembali duduk di tempat semula. Suasana di sana masih belum begitu ramai "Nih, minum dulu." Teh hangat disodorkan di depannya.Ada resah di wajah suami melihat acara muntah-muntah tadi. Bibir Keysha sedikit pucat dan paras terlihat lemas. Bukannya dia tidak mau membantu, kalian bisa tahu, kan reaksinya, gaes.Dua bubur panas tersaji di meja. Baru beberapa suap bubur itu masuk

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 4

    "Mau ke mana, Sayang?" tanya Bastian ketika melihat Keysha bersiap dengan kaos lebar yang menutup perut buncitnya dan celana panjang lengkap dengan sepatu kets."Mau jalan keliling kompleks. Kata dokter kalo mau normal, kudu banyak jalan." Keysha berlalu begitu saja melewatinya. "Tunggu, aku temani, ya. Mumpung Sabtu, aku hari ini enggak ke kantor." Bastian beranjak dari duduk dan berjalan menuju ke arahnya."Enggak usah, Mas. Aku bisa sendiri. Kamu jangan mendekat." Dia membentang salah satu tangannya dan tangan lain menutup hidung."Astaga. Iya, aku jaga jarak nanti pas kamu jalan. Aku enggak dekat-dekat. Kamu di depan, entar aku ikutin kamu dari belakang. Aku cuma ingin temani, enggak mau kamu kenapa-napa nanti. Itu aja, oke?" Lelaki itu menahan langkah dan memberi penjelasan. Berharap dia diizinkan ikut. Dia hanya ingin pastikan kalau istrinya aman-aman saja saat jalan pagi.Dengan terpaksa, Keysha mengangguk setuju, "tapi

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 3

    "Tapi waktu itu kamu jadi pergi 'kan?" Ibu memotong pembicaraannya."Iya, mau enggak mau, bisnis itu penting sekali. Tapi apa, Bu? Tiap jam aku harus video call-an. Terus, pas dia mau tidur, aku harus tunggu dia sampai tidur, baru boleh dimatiin video call-nya. Itu pun karena aku suruh dia ambil bajuku untuk dia cium. Manjanya kelewatan banget. Sementara tadi?"Bastian menarik napas panjang sebelum melanjutkan keluhannya."Bekas saliman tangan dan bekas kecupan di kening, buru-buru dia cuci. Kayak jijik gitu sentuhan suaminya."Kalimat terakhirnya beriringan dengan gelak tawa Danisa."Sabar. Sabar." Wanita mengelus lengannya. Tawaan itu belum berakhir, masih berlanjut untuk beberapa detik kemudian."Perasaan, istri teman-temanku kalau ngidam enggak kayak gitu deh. Ngidamnya cuman makanan doang, martabak, soto, bakso, atau apa gitu. Istriku, kok, beda, ya?""Iya, itu yang Ibu bilang tadi, reaksi setiap ibu hamil itu beda-beda. Ada yang ngidam makanan,

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 2

    "Bentar, nih mau cukur dulu. Udah lebat." Berbagai alasan dia lontarkan untuk mengulur waktu agar bisa berlama-lama berada di kamar, syukur-syukur dia diizinkan tidur di kamar itu lagi."Enggak pake acara cukur-cukuran. Ayo, silakan keluar! Cukur di kamar tamu." Sekuat tenaga dia mendorong lagi tubuh suaminya. Sebenarnya bukan sang suami tidak bisa menahan tubuh, dia hanya melihat kondisi tubuh sang istri seperti itu. Dia tidak tega menggunakan tenaga untuk memaksa mempertahankan diri. Pintu kamar segera dikunci ketika sang suami berhasil diseret ke luar."Key, jangan gitu dong. Sayang, please, salahku apa? Izinkan aku tidur di sini malam ini." Lelaki itu masih mengiba, berharap hati Keysha luluh. Akan tetapi, usaha permohonannya tidak digubris sang istri. Tidak ada sahutan apapun di balik pintu kamar itu."Key, tolong bukakan pintu, aku lupa sesuatu. Madu yang kamu beli, ketinggalan di kamar. Please izinkan aku masuk untuk mengambilnya." Wajahny

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Extra Part 1

    Extra part 1"Mau ngapain kamu ke sini, Mas?" Wajah jutek Keysha di balik pintu kamar kala membuka pintu setelah mendengar ada ketukan."Mau mandi, nih, habis pulang dari kantor, gerah." Sang suami masuk dengan santai sambil melonggarkan dasi yang seakan mencekiknya seharian. "Di kamar tamu, kan ada kamar mandi juga, kenapa enggak mandi di situ aja?" Wajahnya masih menunjukkan ketidakrelaan sang suami masuk ke kamar."Di sana kamar mandinya enggak ada air panas, water heater-nya rusak. Kamu juga tahu, kan?" Bastian masih dengan nada selembut mungkin, membuka jam tangan branded yang melingkar di pergelangan tangan dan meletakkan tas kerja di meja.Tatapan Keysha masih menyoroti setiap gerak-geriknya sambil menutup hidungnya."Suami pulang bukan disalim, eh, matanya jutek gitu, sih?" Sengaja lelaki berkemeja putih itu mengulurkan tangannya untuk disalam.Dengan malas akhirnya Keysha mendekati, meraih dan mencium punggung

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 67B

    Bastian paling pintar menggombali mantan pacarnya. Keysha yang mendapatkan kalimat itu langsung merasa melayang jauh di angkasa. Rona wajah si istri pun mulai memerah. Dia pun menggigit bibir menahan untuk tidak tersenyum."Kupastikan kamu tidak bisa ke mana-mana lagi. Kamu sudah menjadi milikku seutuhnya. Aku tidak akan segan-segan membawamu ke puncak kebahagiaan yang selama ini sudah tertunda akibat ketidak-gentle-anku waktu itu.""Sorry ya, waktu itu aku yang menikah duluan, aku...." Kalimat Keysha terpangkas karena aksi kilat Bastian. Lelaki itu menghentikan paksa kalimatnya dengan mengecup bibirnya lalu menarik diri.Mata Keysha melebar saat mendapatkan perlakuan nakal dari mantan pacar yang kini sah menjadi suaminya. Bertahun-tahun pacaran dulu, mereka tidak pernah sekalipun melakukan hubungan seintim itu. Mereka hanya sekadar melakukan genggaman tangan, pelukan dan kecupan kening."Kamu dengar, Key. Memang kamu istri keduaku, tapi aku pastikan sekara

  • Aku (Bukan) Jodohnya   Bab 67A

    Air mata Tisna pun luluh begitu saja tanpa ditahan. Dia sangat senang bisa menjadi istri dari lelaki itu. Meski dia tahu, maut yang ada di depannya sekarang akan memisahkan mereka."Mas, aku titip Keysha. Aku mohon kamu jangan pernah menyakiti perasaannya. Awas aja kalau nanti dia ngadu kalau kamu mem-bully dia." Wanita itu menoleh ke arah Keysha, begitu juga dengan Bastian yang melirik sekilas ke arahnya."Iya, aku janji." ***"Gimana saksi? Sah?""Sah.""Sah."Untaian doa pun terdengar sebelum Keysha mencium tangan suami barunya dan disusul kecupan kening Keysha dari Bastian. Mata pengantin wanita tak sengaja mengarah ke arah Tisna yang sedang memejamkan mata seperti tertidur. "Tisna?" Bergegas Keysha berlari menghampiri temannya yang duduk di kursi roda dengan tangan yang sudah terlulai lemas. Keysha meraih tangan yang dingin, diraba denyut nadi yang tak bernada. Hampir semua orang mengelilingi dan menatap iba wanita itu yang terlihat s

DMCA.com Protection Status