.
.
.
Terduduk dan mematung. Itulah yang dilakukan CEO Mu melihat pemandangan pada layar laptop yang terhubung dengan kamera CCTV di sebuah pantry yang mendadak ramai disana.
Sambil menggosok-gosok dahinya, Mu Shenan begitu tidak mengerti dengan kepercayaan diri seorang wanita yang ada disana. Apakah wanita bodoh itu benar-benar merasa bahwa ia sangat pintar sampai-sampai bisa menemukan detail kesalahan dari data-data yang dikumpulkan oleh kepala bagian sebelumnya?!
Menggeleng-gelengkan kepalanya, Mu Shenan teringat pada hari dimana ia akan berangkat ke kota lain. Saat itu, dia memang menerima setumpuk dokumen di mejanya yang langsung ia periksa. Sayangnya, ia menemukan semua kesalahan disana sehingga ia memberikan catatan-catatan kecil dengan tinta berwarna merah. Ia berencana, setelah menyelesaikan urusan bisnis di kota lain, ia akan melemparkan seluruh dokumen yang telah diperiksanya ke wajah para kepala bagian yang tidak becus bekerja itu!
...Aroma kemenangan menguar di dalam diri Shen Yiyi yang sedang bahagia itu. Bagaimana tidak, hari ini bukan hanya dia berhasil menyelamatkan dirinya, tetapi dia juga bisa mendapat pengikut dalam sekejap mata. Ckck… batinnya tertawa di dalam hatinya.Astaga, untung saja dia bisa berpikir dengan cepat saat di rapat tadi. Tanda-tanda merah di dokumen itu, Shen Yiyi bisa melihatnya dengan jelas. Ia hanya menerka-nerka arti tulisan Mu Shenan disana. Dan ternyata, tebakannya itu benar.Menyandarkan punggungnya, Shen Yiyi lalu menatap jalanan didepannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya ada begitu banyak daun maple berwarna keemasan yang berguguran. Beberapa diantara tumpukan daun itu bertebaran di udara terbawa angin yang berhembus dengan kencangnya. Tidak ada banyak orang di sepanjang jalan itu, mungkin saja udara telah menjadi semakin dingin sehingga mereka memilih untuk tidak keluar rumah.Menyunggingkan senyumnya, Shen Yiyi mulai
...Tuan Mu telah mendapatkan kotak makanan ditangannya. Mengambil sumpit, ia lalu mulai memasukkan potongan kecil makanan itu satu persatu ke dalam mulutnya sembari sesekali ia melirik isterinya yang ada disana.Di balik kaca, Shen Yiyi terlihat begitu antusias. Bagai ahli kungfu ia menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri dengan bibir merah yang sepertinya terus saja mengoceh tidak jelas. Entah apa yang diceritakan oleh wanita itu. Mu Shenan bahkan tidak bisa menebaknya. Mungkin saja, wanita itu sedang menceritakan film aksi yang pernah dilihatnya atau sejenisnya.Sambil terus mengunyah makanannya, Mu Shenan dikejutkan oleh suara ponselnya yang tiba-tiba bordering. Meletakkan sumpitnya, ia dapat melihat dengan jelas bahwa sekretaris Gu sedang menghubunginya.“Hm. Ada apa sekretaris GU?” tanyanya dengan santai sesaat setelah ia mengangkat telepon itu.Awalnya Mu Shenan tidak mau untuk mengangkatnya. Tetapi sekretaris
...“Wah, kalau begitu suamimu itu parah sekali ya Yiyi. Tenanglah, nanti kalau aku gajian, aku akan membelikanmu bahan-bahan belanja.” Ucap sahabatnya itu yang membuat isterinya tertawa.“Astaga Ning Ri. Kau baik sekali. Andai kau pria aku pasti akan menikahimu.” Timpal Shen Yiyi yang membaut wajah Mu Shenan berkerut tanda tidak suka dengan perkataan yang didengarnya.“Tentu saja Yiyi. Kalau aku pria, aku pasti akan memberikan dompetku kepadamu dengan begitu banyak uang didalamnya. Jadi, kau bisa mengambil uang sesuka hatimu.” Kata sahabat isterinya itu.“Terima kasih Ning Ri. Meskipun aku memiliki suami pelit, tetapi setidaknya, aku masih memiliki sahabat yang sangat dermawan.” Isterinya itu tersenyum seakan tersirat kesedihan di dalamnya.Mematikan alat penyadap itu, Mu Shenan lalu mengambil ponselnya. Beberapa waktu, ia berkutat dengan menu i-banking miliknya dan mena
...Sesampainya di apartemen Sky Garden, Shen Yiyi merasa cukup lelah. Hari ini ada beberapa peristiwa besar yang belum pernah dirasakannya selama di kehidupannya yang lalu. Kalau boleh membandingkan, Shen Yiyi lebih menyukai kehidupannya yang sekarang. Tidak monoton dan tidak membosankan seperti yang dulu. Ada kejutan-kejutan yang terjadi diluar dugaannya. Seperti kejadian siang tadi misalnya. Ia tidak pernah menyangka jika dia akan mendapat serangan dari kecerobohannya dan bisa keluar dari sana. Apalagi, dirinya juga berhasil mendapatkan sumpah setia dari sebagian kepala bagian. Bagaimana mungkin hatinya tidak senang?Memang benar. Semenjak Mu Shenan tidak lagi menjadi pusat hidupnya, Shen Yiyi bisa merasakan perubahan besar pada dirinya. Menghela nafasnya, Shen Yiyi lalu merebahkan dirinya di kasur empuk disana. Sembari memandang langit-langit di atasnya, ia lalu teringat dengan perkataan Ning Ri di sela-sela diskusi serius mereka.“Yiyi
. . . Beberapa hari telah berlalu. Perlombaan desain interior di Perusahaan Shen telah mencapai puncaknya dengan pameran 10 besar karya terbaik yang berhasil lolos seleksi. Kesepuluh peserta itu hari ini akan mengadakan display project dimana mereka dapat menampilkan miniature desain untuk menarik perhatian para juri yang telah ditentukan. Dengan berbagai macam persiapan, semua dari mereka tampak was-was ketika mereka melihat tampilan dari desain milik Wei Yuna yang begitu unik dan elegan. Jika dilihat dari tema besarnya, sebagian besar dari kesepuluh peserta itu sebenarnya merasa yakin jika desain dari Wei Yuna adalah yang paling cocok dengan seluruh kriteria yang telah disebutkan. Hanya saja, mereka semua masih mencoba peruntungan mereka. Sehingga tidak ada salahnya jika mereka berusaha sebaik mungkin sampai pada titik darah penghabisan. Melihat keberuntungan ada di pihak anaknya, Shen Ara membusungkan dadanya dengan begitu puas. Hari ini, s
...Sosok yang ditunggu-tunggu telah tiba. Seluruh tamu undangan langsung berdiri dan membuat jalan ketika mereka melihat rombongan dari Perusahaan Mu telah hadir di ruangan itu. Di barisan belakang ada beberapa sekretaris, di bagian tengah ada beberapa kepala bagian yang mewakili proyek itu, dan di barisan paling depan ada sang CEO dengan penampilannya yang menakjubkan.Melihat kedatangan CEO Mu, semua orang sempat terpana. Bahkan ada beberapa dari mereka yang diam-diam memotretnya hanya untuk dipajang di status Weibo mereka. Mu Shenan memang selalu menjadi perbincangan panas di Negara itu. Hanya saja, dirinya begitu misterius, begitu pula dengan keluarganya. Tidak ada yang tahu detail dari kehidupan pria tampan itu karena semua informasi yang berkaitan dengannya tidak bisa muncul di media.Memasuki ruangan itu, Mu Shenan beserta rombongannya lalu menuju ke tempat yang telah disediakan. Paling depan, itu adalah deretan khusus bagi mereka berdamp
...Wei Yuna berdiri dengan anggunnya di panggung itu. Beberapa kali ia terlihat melirik Mu Shenan yang ada dibarisan paling depan. Sesekali, Mu Shenan menyunggingkan senyumnya sembari mengusap dagu miliknya. Hal itu, tentu saja membuat hati Wei Yuna berbunga-bunga. Sepertinya, Mu Shenan mulai memperhatikannya.Benar kata Shen Ara, ibunya. Dia harus lebih menggoda lagi untuk menarik perhatian dari pria tampan di depan sana. Beruntungnya, sang ibu mengerti situasinya sehingga ia mendatangkan seorang stylist khusus untuk acara hari ini.Sambil tersipu malu, Wei Yuna lalu mulai memaparkan ide-ide rancangannya yang membuat semua orang disana bertepuk tangan dengan sangat riuh.“Wah, itu hebat sekali. Bukankah begitu?” kata seorang juri kepada juri lain disebelahnya.“Benar. Saya setuju dengan anda.” Juri yang lain terdengar menimpali sembari memberikan skor tertinggi kepada desain yang dipaparkan oleh nona cantik
. . . Seluruh mata memandang kepadanya, seorang wanita dengan tas tabung ditangannya. Perlahan, dia berjalan menyibak kerumunan itu, tepat di atas karpet merah yang ada ditengah ruangan. Kedatangannya membuat semua orang gempar. Berbisik-bisik, seluruh orang bertanya tentang kedatangan wanita beruban itu. “Eh, siapa dia?” tanya sebagian besar dari mereka. “Sepertinya aku pernah melihatnya, tetapi dimana?” sahut yang lainnya. “Sebentar, bukankah dia adalah Ketua Ma?” “Benarkah? Apakah kau ingin mengatakan bahwa dia adalah pemilik Galeri Madong?” “Benar. Aku sangat yakin dia adalah ketua Ma dari Galeri Madong,” jawab yang lainnya merasa yakin dengan apa yang dia lihat. Tidak banyak orang yang tahu, Galeri Madong adalah galeri yang menyimpan maha karya besar dalam dunia arsitektur dan desain. Tidak semua seniman bisa menembus masuk ke dalam galeri itu. Hanya segelintir karya saja yang bisa dipajang disana dan palin