Share

111. Menghukum Para Penindas

.

.

.

Ke-esokan harinya, Mu Shenan bangun dengan lebih segar. Semalam, ia sudah mendapatkan energi dari telepon yang diterimanya pada tengah malam. Dan sekarang, ia sedang memakai jam tangan rolexnya sebelum ia mendengar asisten Bai masuk ke dalam kamarnya.

“Tuan, semua orang sudah hadir di ballroom,” ucap asisten Bai memberikan informasi kepada sang CEO yang telah siap itu.

Kali ini Mu Shenan memakai jas hitam dengan list emas rancangan dari Oliver. Penampilannya begitu memukau didukung oleh guratan kebahagiaan yang terpancar pada rona wajahnya.

“Baiklah,” sahut Mu Shenan mengambil ponsel miliknya.

Sebelum rapat, ia ingin sekali menghubungi seseorang. Bukan untuk apa-apa, ia hanya ingin saja memberitahukan agendanya itu. Ia berpikir mungkin saja seseorang nan jauh disana akan menantikan hal itu darinya.

Baru saja membuka ponselnya, wajah Mu Shenan tiba-tiba saja menggelap. Aura disekitarnya berubah menj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status